Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KIMIA ORGANIK II

“ESTER“

Disusun Oleh :
Kelompok IV

1. Nuzul Wahyuning Tias F201701147


2. Ragil Puji Nurazizah F201701148
3. Rahmawati Yuniar Basri F201701149
4. Rahmi Damayanti F201701150
5. Rina Aldelin F201701151
6. Yessi Terginia Putri F201701165

PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ ESTER ” dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia Organik II di STIKES Mandala
Waluya Kendari.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang sudah membantu dengan ikhlas dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan
tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan sebaik-baiknya .
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik pada teknis penulisan maupun materi yang tidak disengaja,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kendari, 14 Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
A. Latar Belakang ....................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan ..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
A. Pengertian Ester ..................................................................................... 5
B. Sifat Fisika dan Kegunaan Ester .......................................................... 5
C. Reaksi Ester ............................................................................................ 8
D. Kegunaan Ester .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ester adalah salah satu dari kelas senyawa organik yang sangat bermanfaat
dan sering dijumpai di alam. Ester dalam bentuk yang sederhana cenderung
menghasilkan bau wangi (seperti buah-buahan). Dalam beberapa kasus,
karakterisasi rasa dan bau (wewangian) dari bunga dan buah terdapat senyawa
dengan gugus fungsional ester. Kualitas organoleptis (bau dan aroma) dari
buah dan bunga jarang ditemukan dalam single ester, tetapi dalam campuran
kompleks dimana single ester lebih dominan. Ester sering digunakan sebagai
aditif untuk meningkatkan bau dan rasa baik pada minuman maupun makanan.
Misalnya rasa atau bau yang tidak terjadi secara alami adalah juicy fruit yaitu
iso pentenil asetat.
Ester merupakan salah satu senyawa organik yang terbentuk melalui
pergatian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu
gugus organik (biasa dilambangkan dengan ‘R). Contoh CH3COOCH3 dengan
nama metil asetat. digunakan untuk polimer sintetik dan dapat diubah menjadi
aneka ragam senyawa lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mengkonsumsi berbagai macam minuman rasa buah yang mungkin
kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya dicampuri
essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya
bermacam-macam dan tergantung dari ester penyusunnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ester dan bagaimana struktur kimia ester?
2. Apa saja contoh senyawa dari ester dan kegunannya?
3. Apa saja penggolongan dari ester?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dan struktur kimia ester.
2. Untuk mengetahui contoh senyawa ester kegunannya
3. Untuk mengetahui penggolongan senyawa ester.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ester

Ester merupakan salah satu gugus fungsi dari golongan senyawa karbon.
Ester adalah senyawa dengan gugus fungsi – COO – dengan struktur R – COO
– R’ (dimana R menyatakan suatu rantai karbon atau atom H, sedangkan R’
merupakan rantai karbon). Ester merupakan senyawa turunan dari alkana silat
yaitu alkanoat. Ester mempunyai rumus umum molekul Cn H2n O2. Ester
merupakan turunan dari asam karboksilat dimana gugus hidroksi (-OH) dari
asam karboksilat digantikan oleh gugus alkoksi (-OR). Dengan demikian
struktur kimia ester adalah sebagai berikut :

Contoh :
1) CH3–COO–CH3 R = R1 yaitu CH3
2) CH3–CH2–COO–CH3 R = CH3–CH2(C2H5) dan R1=CH3

B. Sifat Fisika dan Kegunaan Ester

Ester yang memiliki 3 sampai 5 atom karbon dapat larut dalam air dan
selebihnya tidak larut dalam air. Ester merupakan kelompok senyawa organik
yang memiliki aroma yang wangi seperti bunga dan buah sehingga banyak
digunakan sebagai pengharum (essence), sari rasa dalam industri makanan dan
minuman. Ester yang digunakan biasanya yang berwujud cair pada suhu dan
kamar.

Titik leleh dan titik didih ester lebih rendah dibanding asam karboksilat
dan alkohol asamnya. Hal ini disebabkan dalam ester tidak terbentuk ikatan
hidrogen antarmolekulnya sedangkan pada alkohol dan asam karboksilat

5
terjadi ikatan hidrogen antarmolekulnya. Adanya ikatan hidrogen inilah yang
menyebabkan titik leleh dan titik didih alkohol asalnya lebih tinggi.

Strutur Nama Aroma

Alil hexanoate Buah nanas

Benzil asetat pir , strawberry ,


melati

Metil salisilat Tanaman


wintergreen

Etil butirat pisang, nanas,


stroberi

etil heksanoat nanas, pisang lilin


hijau

etil sinamat kayu manis

6
Etil format Buah lemon

Etil heptanoat aprikot, ceri,


anggur, raspberi

Etil isovalerat Buah apel

Etil laktat mentega, krim

Etil nonanoat Buah anggur

Etil pentanoat Buah apel

Geranil asetat Pelargonium

7
C. Reaksi Ester

a. Reaksi hidrolisis
Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam
karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam
suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester
dengan basa disebut reaksi Penyabunan (Saponifikasi).

b. Reaksi dengan Amonia


Produk reaksi antara ester dengan amonia adalah suatu amida dan suatu
alkohol. Contoh : reaksi antara etil asetat dengan amonia menghasilkan
asetamida dan etanol.
CH3COOC2H5 + NH3 → CH3CONH2 + C2H5OH

b. Reaksi Esterifikasi
Reaksi asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan senyawa ester
melalui reaksi yang dikenal dengan nama esterifikasi, dan biasanya
menggunakan katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika
direfluks bersama sedikit asam sulfat atau asam klorida (Liza dkk, 2015).

8
Esterifikasi adalah reaksi pembuatan ester dari suatu asam karboksilat
dengan alkohol. Reaksi ini bersifat reversibel (bolak-balik) dan terdapat
produk samping berupa air. Oleh sebab itu, reaksi kesetimbangan dapat
digeser kearah pembentukan ester dengan cara melebihkan jumlah mol
salah satu reaktan (asam karboksilat atau alkohol) atau memisahkan air yang
terbentuk supaya reaksi sebaliknya tidak berlangsung.
Secara umum reaksi esterifikasi dapat dituliskan :

d. Reaksi dengan pereaksi Grignard


Reaksi antara suatu ester dengan pereaksi Grignard merupakan cara
istimewa dalam pembuatan alkohol tersier. Pola umum dari reaksi ini yaitu
ikut.

Bila keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan


R’’MgX maka pada akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut
persamaan reaksi berikut ini.

9
D. Kegunaan Ester

Ester memiliki beberapa kegunaan yaitu :


a. Senyawa alkil alkanoat dengan rantai pendek (yang berasal dari asam
alkanoat suku rendah dengan alkohol suku rendah) banyak terdapat pada
biuah-buahan yang menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga
disebut ester buah-buahan. Senyawa alkil ini banyak disintesis sebagai
penambah rasa atau essen.
b. Alkil alkanoat yang berasal dari gliserol dengan asam alkanoat suku rendah
atau tinggi (minyak atau lemak), digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan sabun dan mentega (margarin)
c. Alkil alkanoat dari alkohol suku tinggi dan asam alkanoat suku tinggi. Ester
ini disebut lilin (wax), lilin ini berbeda dengan lilin hidrokarbon (lilin
parafin). Kegunaannya untuk pemoles mobil dan lantai.
d. Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak.
e. Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat
menghasilkan poliester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ester merupakan salah satu senyawa derivat asam karboksilat (asam


organik) dimana gugus hidroksilnya (-OH) digantikan oleh gugus alkoksi (-
OR) dari alkohol. Oleh karena itu ester juga disebut alkil alkanoat..
Kebanyakan ester merupakan zat yang berbau enak, wangi atau harum,
memiliki cita rasa dari buah-buahan dan bunga sehingga ester digunakan
sebagai penyedap atau essens. Reaksi kimia pada ester antara lain : reaksi
hidrolisis, reaksi dengan amonia, reaksi transesterifikasi, dan reaksi dengan
pereaksi Grignard.

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar


dapat menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini
sehingga bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004.Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga


Fessenden. 1986. Unsur Kimia. Jakarta: Erlangga
Matsjah, Sabirin. 1992. Kimia Organik Dasar I. Yogyakarta. UGM
Sutresna.2007. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar II. Jakarta: Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai