Anda di halaman 1dari 26

PAPER PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

OLEH :

KHUZAIMAH DASOPANG

MAUDY SAKINAH

PUTRI SITANGGANG (4162131011 )

KIMIA DIK B 2016

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
I. Pengertian MSDS (Material Safety Data Sheet)

Setiap kegiatan kerja selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya
kecelakaan, walaupun demikian terjadinya kecelakaan seharusnya dapat dicegah dan
diminimalisasikan karena kecelakaan tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Terjadinya
kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh beberapa faktor penyebab, oleh karena itu harus
diteliti faktorfaktor penyebabnya dengan tujuan untuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan
pengawasan keselamatan yang tepat, efektif dan efisien sehingga terjadinya kecelakaan dapat
dicegah.
Dalam melaksanakan eksperimen, kontak terhadap bahan kimia akan terjadi baik langsung
maupun tidak langsung. Pengetahuan sifat dan karakter bahan kimia perlu dimiliki mengingat
bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun
bahaya kecelakaan. Hal ini dapat dipahami karena bahan kimia dapat memiliki tipe reaktivitas
kimia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah terbakar. Oleh karena itu aktivitas kerja yang
selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu dibudayakan dalam bekerja
di laboratorium.
Untuk dapat mendukung jaminan kesehatan dan keselamatan kerja maka para peneliti
maupun laboran yang bekerja di laboratorium harus mengetahui dan memiliki pengetahuan serta
keterampilan untuk menangani bahan kimia khususnya dari segi potensi bahaya yang mungkin
ditimbulkan. Informasi atau pengetahuan yang harus diketahui pelaksana di laboratorium kimia
dimuat dalam Material Safety Data Sheet (MSDS).
Bahan kimia dalam unsur dan senyawa tertentu memang bukan lah barang mainan. Ada
kalanya senyawa kimia dapat beracun juga bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam tingkat
kebahayaannya, setiap senyawa ataupun unsur kimia di tunjukkan dalam MSDS atau disebut
(Material Safety Data Sheet). MSDS ini merupakan hal yang wajib dipelajari sebelum laboran
berkutat dengan senyawa- senyawa di laboratorium.

MSDS sendiri memuat informasi tentang :


1. Informasi umum tentang bahan.
2. Informasi Komponen Berbahaya.
3. Reaktivitas Bahan.
4. Sifat Mudah terbakarnya bahan.
5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan.
6. Dampak Kesehatan.
7. Pertolongan Pertama.
8. Penyimpanan.

II. Pengertian Ester


Senyawa yang termasuk alikil alkanoat atau ester (RCO2R) dapat dianggap sebagai turunan dari
asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester
hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuah gugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus
ini bisa berupa gugus alkil seperti metil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin
benzen seperti fenil.

1. Tata Nama Senyawa


Sesuai denga namanya, menurut IUPAC cara memberi nama senyawa ini adalah dimulai
dengan menyebutkan gugus alikilnya (R) diikuti dengan gugus karboksilatnya (RCOO).
Contoh ester umum-etil etanoat. Ester yang paling umum dibahas adalah etil etanoat.
Pada ester ini, gugus -COOH telah digantikan dengan sebuah gugus etil. Rumus struktur
untuk etil etanoat adalah sebagai berikut:

Perhatikan bahwa ester diberi nama berlawanan dengan urutan penulisan rumus
strukturnya. Kata "etanoat" berasal dari asam etanoat, sedangkan "etil" berasal dari gugus
etil pada ujungnya. Contoh ester yang lain. Pada masing-masing contoh berikut, pastikan
bahwa kita bisa memahami bagaimana hubungan antara nama dan rumus molekulnya.

2. Sifat dan Kegunaan Ester


Senyawa ester dengan massa molekul rendah umumnya tidak berwarna, berwujud cair
pada suhu kamar, mudah menguap, tidak larut dalam air, dan memiliki bau yang sedap.
Karena baunya yang sedap ester sering digunakan sebagai essens buatan yang beraroma
buah-buahan, contoh etil etanoat (essens pisang) dan etil butanoat (essens strawberry).
Ester juga sering digunakan pada industri parfum,sabun dan industri minuman.

3. Pembuatan Ester
Pembuatan ester menggunakan asam karboksilat. Metode ini bisa digunakan untuk
mengubah alkohol menjadi ester, tetapi metode ini tidak berlaku bagi fenol senyawa
dimana gugus -OH terikat langsung pada sebuah cincin benzen. Fenol bereaksi dengan
asam karboksilat dengan sangat lambat sehingga reaksi tidak bisa digunakan untuk tujuan
pembuatan.

4. Sifat Kimiawi Ester


Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan
katalis asam. Katalis ini biasanya asam sulfat pekat. Gas hidrogen klorida kering
terkadang digunakan, tetapi penggunaannya cenderung melibatkan ester-ester aromatik
(ester dimana asam karboksilat mengandung sebuah cincin benzen). Reaksi pengesteran
(esterifikasi) berjalan lambat dan dapat balik (reversibel). Persamaan untuk reaksi antara
asam RCOOH dengan alkohol ROH (dimana R dan R bisa sama atau berbda) adalah
sebagai berikut:

Jadi, misalnya, jika anda membuat etil etanoat dari asam etanoat dan etanol, maka
persamaan reaksinya akan menjadi:

5. Sifat Fisika Ester Sederhana


- Titik didih
Ester-ester yang kecil memiliki titik didih yang mirip dengan titik didih
aldehid dan keton yang sama jumlah atom karbonnya. Seperti halnya aldehid
dan keton, ester adalah molekul polar sehingga memiliki interaksi dipol-dipol
serta gaya dispersi van der Waals. Akan tetapi, ester tidak membentuk ikatan
hidrogen, sehingga titik didihnya tidak menyerupai titik didih asam yang
memiliki atom karbon sama.
- Ester dengan titik didih rendah (low boiling ester)
Ester ini didistilasi dalam labu distilasi, maka akan keluar sebagai distilat yang
cukup tinggi kemurniannya. Alkohol dan sisa asam tetap tinggal dalam labu
distilasi. Contoh : metal asetat, etil asetat, metal format.
- Ester dengan titik didih sedang (medium boiling ester)
Ester di distilasi dalam sebuah labu distilasi maka ester akan keluar bersama
alkohol, air serta sisa asam, dimana campuran tersebut komposisinya
mempunyai titik didih yang hampir sama dan fraksi mol campuran dalam fase
uap dan cair yang sama. Contoh : tert butil asetat, etil propionat.
- Ester dengan titik didih tinggi (high boiling ester)
Ester ini dipisahkan dengan penguapan dan penambahan benzene sehingga
sisa asam, alkohol, dan air menguap, sedang ester tetap tinggal dalam
distilator. Contoh : etil pelargonat, n-Oktil asetat. (Fessenden, 1982)
Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Lemak adalah
ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan trihidroksi
alkohol(gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran yang kompleks dari
ester volatil.
Bau dari isopentenil asetat adalah mirip dengan aroma buah pisang ataupun buah pir.
Butil butanoat seperti aroma nanas, sedangkan propil 2-metilpropanoat memberi aroma
rum (minuman). Sedangkan berton-ton senyawa polimer p-dimetil terephtalat disintesis
setiap tahunnya untuk membuat produk dengan nama Dacron, yang merupakan polimer
dari ester.
III. MATERIAL SAFEY DATA SHEET

A. Material Safety Data Sheet dari H2SO4

1. Informasi umum tentang bahan


Asam sulfat banyak digunakan dalam industri. Cairan kental, amat korosif. Bereaksi
dengan jaringan tubuh. Berbahaya bila kontak dengan kulit dan mata. Bereaksi hebat
dengan air dan mengeluarkan panas (eksotermis). Bereaksi pula dengan logam, kayu,
pakaian dan zat organik. Uapnya amat iritatif terhadap saluran pernapasan.
Sifat-sifat bahaya
2. Informasi komponen berbahaya
2.1 P273 - Hindari pelepasan ke lingkungan. P260 - Jangan menghirup uap. Respon
P391 Kumpulkan ceceran/tumpahan P314 - Dapatkan nasihat medis jika anda merasa
kurang sehat. P308 + P313 - JIKA terpapar atau perlu perhatian: Dapatkan
pertolongan medis. Penyimpanan P405 - Simpan di tempat terkunci. Pembuangan
P501 - Pembuangan isi dan wadahnya mengacu pada semua peraturan lokal, regional,
nasional dan internasional. Bahaya lain di luar yang berperan dalam klasifikasi
Catatan: Injeksi melalui kulit akibat dari kontak dengan produk pada tekanan tinggi
sama dengan keadaan darurat medis besar. Lihat Catatan Untuk Dokterdi bagian
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagian 4 di lembar data
keselamatan Bahan ini.
3. Reaktivitas bahan
Mengalami penguraian bila kena panas, mengeluarkan gas SO2. Asam encer bereaksi
dengan logam menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif bila kena nyala atau panas.
Asam sulfat bereaksi hebat dengan air.
4. Sifat mudah terbakarnya bahan
Tidak terbakar, tetapi asam pekat bersifat oksidator yang dapat menimbulkan
kebakaran bila kontak dengan zat organik seperti gula, selulosa dan lain-lain. Amat
reaktif dengan bubuk zat organik.
5. Sifat fisika dan kimia bahan
Nama Bahan Asam Sulfat (Sulfuric Acid) 7.2.Deskripsi(1,2,3,4,5,6) Berbentuk cairan
kental berminyak, tidak berwarna, tidak berbau, bersifat higroskopis; Rumus molekul
H2SO4; Berat molekul 98,08 9/mol; Titik lebur/titik beku 10,5 oC (anhidrat) atau -35
C (-31 F) menjadi 10,36 C (93% sampai 100% kemurnian); Titik didih 290 oC
atau 270 C (518 F) - 340 C Terurai di 340 C; Tekanan uap 1,33 hPa pada 145,8
C; Kerapatan uap 3.4 (udara = 1); Berat jenis relatif 1,84 g/cm3 pada 25 C;
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin. Larut dalam etil alkohol. 7.3.Tingkat
Bahaya, Frasa Risiko dan Frasa Keamanan 7.3.1. Peringkat NFPA (Skala 0-4)(3)
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 2 = Reaktif 7.3.2. Klasifikasi GHS(4) Piktogram: Pernyataan Bahaya
H314 = Menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan kerusakan mata Pernyataan
Kehati-hatian P280 = Pakailah sarung tangan pelindung / pakaian / pelindung mata/
pelindung wajah P305+P351+P388= JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati
dengan air selama beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika ada dan mudah
dilakukan. Lanjutkan membilas P310 = Segera telpon SENTRA INFORMASI
KERACUNAN atau dokter 8 7.3.3. Klasifikasi EC(1,2,6) C = Korosif R35 =
Menyebabkan luka bakar yang parah R20/22 = Berbahaya bila terhirup dan tertelan
R34 = Menyebabkan luka bakar S1/2 = Jaga agar tetap terkunci dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak S2 = Jauhkan dari jangkauan anak-anak S13 = Jauhkan dari
makanan, minuman dan pakan hewan S20 = Jangan makan atau minum jika sedang
menggunakan/menangani bahan ini S24 = Hindari kontak dengan kulit S25 = Hindari
kontak dengan mata S26 = Jika kontak dengan mata, bilas segera dengan banyak air
dan hubungi dokter S30 = Jangan pernah menambahkan air ke dalam produk ini S36
= Kenakan pakaian pelindung yang cocok S39 = Kenakan pelindung mata/wajah
yang cocok S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda merasa tidak sehat, jika
memungkinkan segera menghubungi dokter (perlihatkan label kemasan) S46 = Jika
tertelan, segera hubungi dokter dan perlihatkan wadah ini atau labe
6. Dampak kesehatan
6.1 Efek jangka pendek :
Penghirupan uap asam menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan serta
mengganggu paru-paru. Cairan asam dapat merusak kulit dan menimbulkan luka
yang amat sakit. Dapat menimbulkan kebutaan bila terkena mata.
6.2 Efek jangka panjang :
Penghirupan uap asam kadar kecil dalam jangka panjang berakibat iritasi pada
hidung, tenggorokan dan paru-paru.
7. Pertolongan pertama
Simpan sesuai dengan peraturan setempat. Simpan di wadah aslinya terlindung dari
sinar matahari langsung di tempat yang kering, sejuk dan berventilasii baik jauh dari
bahan yang tidak cocok (lihat Bagian 10) dan makanan dan minuman. Simpan di
tempat terkunci. Jaga agar wadah tertutup rapat dan tersegel sampai siap untuk
digunakan. Simpan dan hanya gunakan dalam peralatan/wadah yang dirancang untuk
digunakan bersama produk ini. Wadah yang sudah dibuka harus disegel kembali
dengan hati-hati dan disimpan tetap tegak untuk mencegah kebocoran. Jangan
menyimpan di dalam wadah yang tidak berlabel. Gunakan bendungan yang layak
untuk menghindari kontaminasi pada lingkungan.
8. Penyimpanan
Hindari kontak langsung dengan asam. Cegah penghisapan uap atau kabut, dengan
bekerja dalam almari asam atau dengan ventilasi yang baik. Pengenceran asam
dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi sedikit ke dalam air dan bukan
sebaliknya. Ingat eksotermik ! Simpan asam dalam wadah yang kuat di tempat
berventilasi dan dingin. Jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan logam.
Perhatikan kebocoran wadah. kebocoran dapat merusak lantai.
B. Material Safety Data Sheet dari K2CO3

1. Informasi umum tentang bahan.


1.1 Nama Produk: Kalium karbonat, anhidrat
1.2 Sinonim: Garam Tarta
1.3 Nama kimia: kalium Karbonat
1.4 Formula kimia: K2CO3

2. Informasi Komponen Berbahaya.


2.1 Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak
mata (iritan), menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya dalam kasus kontak mata (korosif).
2.2 Potensi Efek Kesehatan kronis:
Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik:
Tidak tersedia. pembangunan toksisitas: Tidak tersedia. Substansi yang beracun untuk
membran mukosa. Substansi mungkin beracun untuk kulit, mata. Berulang atau
berkepanjangan paparan substansi dapat menghasilkan kerusakan organ sasaran.

3. Reaktivitas Bahan.
3.1 Stabilitas: Produk ini stabil.
3.2 Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
3.3 Kondisi Ketidakstabilan: Debu generasi, udara lembab, air, bahan yang tidak
kompatibel
3.4 Ketidakcocokan dengan berbagai zat:
3.5 Reaktif dengan oksidator, logam, asam. Sedikit reaktif untuk reaktif dengan
kelembaban.
3.6 corrosivity: Non-korosif di hadapan kaca.
3.7 Keterangan Khusus tentang Reaktivitas:
3.8 Hidroskopis. Bereaksi dengan air untuk berkembang panas. Tidak kompatibel
dengan KCO, klorin trifluorida, kalsium oksida, dan magnesium.
3.9 Keterangan Khusus tentang korosivitas: Tidak tersedia.
3.10 polimerisasi: Tidak akan terjadi.
4. Sifat Mudah terbakarnya bahan.
4.1 Mudah terbakar Produk: Tidak mudah terbakar.
4.2 Auto-Ignition Suhu: Tak dapat diterapkan.
4.3 Poin Flash: Tak dapat diterapkan.
4.4 Batas mudah terbakar: Tak dapat diterapkan.
4.5 Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.
4.6 Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tak dapat diterapkan.
4.7 Bahaya Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Risiko ledakan produk di hadapan dampak
mekanis: Tidak tersedia. Resiko ledakan produk di hadapan debit statis: Tidak
tersedia.
4.8 Pemadam Kebakaran Media dan Instruksi: Tak dapat diterapkan.
4.9 Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran: Tidak tersedia.
4.10 Keterangan Khusus tentang Bahaya ledakan: Tidak tersedia.

5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan.


5.1 fisik dan penampilan: Padat. (Bubuk padat. Melumer padat.)
5.2 Bau: Tidak berbau.
5.3 Rasa: Tidak tersedia.
5.4 Berat molekul: 138,21 g / mol
5.5 Warna: Putih.
5.6 pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
5.7 Titik didih: Terurai.
5.8 Titik lebur: 891 C (1635,8 F)
5.9 Suhu kritis: Tidak tersedia.
5.10 Berat jenis: 2,29 (Air = 1)
5.11 Tekanan uap: Tak dapat diterapkan.
5.12 Densitas Uap: Tidak tersedia.
5.13 Keriangan: Tidak tersedia.
5.14 Ambang Bau: Tidak tersedia.
5.15 Air / Minyak Dist. coeff .: Tidak tersedia.
5.16 Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
5.17 Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
5.18 Kelarutan: Larut dalam air dingin.

6. Dampak Kesehatan.
6.1 Rute Entry: Kontak mata. Inhalasi. Proses menelan.
6.2 Keracunan untuk Hewan: toksisitas akut oral (LD50): 1870 mg / kg [Rat].
6.3 Efek kronis pada Manusia: Menyebabkan kerusakan pada organ berikut: membran
mukosa. Dapat menyebabkan kerusakan pada organ berikut: kulit, mata.
6.4 Efek toksik lainnya pada Manusia: Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan),
menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya dalam kasus kontak mata (korosif).
6.5 Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan: Tidak tersedia.
6.6 Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia: Tidak tersedia.
6.7 Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia: Potensi Efek Kesehatan
Akut: Kulit: Menyebabkan gangguan pada kulit. Mata: Ini adalah sangat mengiritasi
mata dan selaput lendir nya. Hal itu dapat menyebabkan cedera kornea. Hal itu dapat
menyebabkan luka bakar dan kehilangan penglihatan. Hal itu dapat menyebabkan
kerusakan permanen. Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak.
Tertelan: Hal ini menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan mual, muntah, sakit
perut, glotis bengkak, respirasi meningkat, dan kemungkinan luka bakar pada bibir,
lidah, mukosa mulut, hipofaring, perut, atau kerongkongan. Ini dapat mempengaruhi
sistem kardiovaskular (sirkulasi kolaps), sistem kemih, dan metabolisme. Inhalasi:
Penyebab saluran pernapasan dan iritasi membran mukosa. Paparan dapat
menyebabkan batuk, nyeri dada, dan kesulitan bernafas (dyspnea).

7. Pertolongan Pertama.
7.1 Kontak mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera siram
mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Air dingin dapat digunakan.
Dapatkan perhatian medis segera.
7.2 Kontak Kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air. Tutup kulit
yang teriritasi dengan emolien. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum digunakan kembali. Secara
menyeluruh sepatu bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis.
7.3 Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis segera.
7.4 Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan perhatian medis.
7.5 Inhalasi serius: Tidak tersedia.
7.6 Proses menelan: jangan menginduksi muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya
oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang
yang tidak sadar. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan, hubungi dokter segera.
Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.
7.7 Tertelan serius: Tidak tersedia.

8. Penyimpanan.
8.1 pencegahan: Simpan wadah kering. Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Jangan
pernah menambahkan air untuk produk ini. Dalam hal ventilasi cukup, memakai alat
pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan
wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles
seperti agen oksidasi, logam, asam.
8.2 Penyimpanan: Hidroskopis. Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat
yang sejuk, berventilasi baik. Jangan simpan di atas 25 C (77 F).
C. Material Safety Data Sheet dari n-Butil Asetat

1. Informasi umum tentang bahan.


1.1 Nama Produk: n-Butyl acetate
1.2 Formula kimia: CH3COO (CH2) CH3

2. Informasi Komponen Berbahaya.


2.1 Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya dalam kasus menelan. Berbahaya
dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), inhalasi. Sedikit berbahaya
dalam kasus kontak kulit (permeator).
2.2 Potensi Efek Kesehatan kronis: Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik:
Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia. PEMBANGUNAN TOKSISITAS:
Tidak tersedia. Substansi adalah racun bagi paru-paru, sistem saraf, membran
mukosa. Berulang atau berkepanjangan paparan substansi dapat menghasilkan
kerusakan organ

3. Reaktivitas Bahan.
3.1 Stabilitas: Produk ini stabil.
3.2 Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
3.3 Kondisi Ketidakstabilan: Tidak tersedia.
3.4 Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Tidak tersedia.
3.5 corrosivity: Non-korosif di hadapan kaca.
3.6 Keterangan Khusus tentang Reaktivitas: Tidak tersedia.
3.7 Keterangan Khusus tentang korosivitas: Tidak tersedia.
3.8 polimerisasi: Tidak akan terjadi.

4. Sifat Mudah terbakarnya bahan.


4.1 Mudah terbakar Produk: Mudah terbakar.
4.2 Auto-Ignition Suhu: 421 C (789,8 F)
4.3 Poin Flash: CUP TERTUTUP: 23,9 C (75 F). (TAG) CUP OPEN: 37 C (98,6
F) (Cleveland).
4.4 Batas mudah terbakar: RENDAH: 1,7% TINGGI: 7,6%
4.5 Produk dari Pembakaran: Produk-produk ini karbon oksida (CO, CO2).
4.6 Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Mudah terbakar di hadapan nyala api
terbuka dan bunga api. Sedikit mudah terbakar yang mudah terbakar di hadapan
mengoksidasi bahan, asam, alkali.
4.7 Bahaya Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Risiko ledakan produk di hadapan
dampak mekanis: Tidak tersedia. Resiko ledakan produk di hadapan debit statis:
Tidak tersedia. Sedikit ledakan di hadapan mengoksidasi bahan, asam, alkali.
4.8 Pemadam Kebakaran Media dan Instruksi: Cairan mudah terbakar, larut atau
terdispersi dalam air. KECIL KEBAKARAN: Gunakan bubuk kimia kering.
BESAR KEBAKARAN: Gunakan busa alkohol, semprotan air atau kabut.
Mendinginkan mengandung kapal dengan jet air untuk mencegah tekanan build-up,
autosulutan atau ledakan.
4.9 Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran: Tidak tersedia.
4.10 Keterangan Khusus tentang Bahaya ledakan: Tidak tersedia.

5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan.


5.1 Keadaan fisik dan penampilan: Cair.
5.2 Bau: Tidak tersedia.
5.3 Rasa: Tidak tersedia.
5.4 Berat molekul: 116,16 g / mol
5.5 Warna: Tidak tersedia.
5.6 pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
5.7 Titik didih: 126,5 C (259,7 F)
5.8 Titik lebur: - 77,9 (-108,2 F)
5.9 Suhu kritis: Tidak tersedia.
5.10 Berat jenis: 0,9 (Air = 1)
5.11 Tekanan uap: 1,3 kPa (@ 20 C)
5.12 Densitas Uap: 4.01 (Air = 1)
5.13 Keriangan: Tidak tersedia.
5.14 Ambang Bau: 0,31 ppm
5.15 Air / Minyak Dist. coeff .: Produk ini sama-sama larut dalam minyak dan air; log
(minyak / air) = 0
5.16 Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
5.17 Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
5.18 Kelarutan: Sebagian larut dalam air dingin.

6. Dampak Kesehatan.
6.1 Rute Entry: Kontak mata. Inhalasi. Proses menelan.
6.2 Keracunan untuk Hewan: PERINGATAN: NILAI LC50 BAWAH ADALAH
ESTIMASI BERDASARKAN Sebuah SAMBUNGAN 4-JAM. toksisitas akut oral
(LD50): 10.768 mg / kg [Rat]. toksisitas akut dermal (LD50): 17601 mg / kg
[Kelinci]. toksisitas akut dari uap (LC50): 2000 4 jam [Tikus].
6.3 Efek kronis pada Manusia: Menyebabkan kerusakan pada organ berikut: paru-paru,
sistem saraf, membran mukosa.
6.4 Efek toksik lainnya pada Manusia: Sangat berbahaya dalam kasus menelan.
Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), inhalasi. Sedikit berbahaya dalam kasus
kontak kulit (permeator).
6.5 Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan: Tidak tersedia.
6.6 Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia: Tidak tersedia.
6.7 Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia: Tidak tersedia.

7. Pertolongan Pertama.
7.1 Kontak mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera siram
mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Air dingin dapat digunakan.
Dapatkan perhatian medis.
7.2 Kontak Kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air. Tutup kulit
yang teriritasi dengan emolien. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Air dingin mungkin pakaian used.Wash sebelum digunakan kembali. Secara
menyeluruh sepatu bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis.
7.3 Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis segera.
7.4 Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan perhatian medis.
7.5 Inhalasi serius: Tidak tersedia.
7.6 Proses menelan: JANGAN menginduksi muntah kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
7.7 Tertelan serius: Tidak tersedia

8. Penyimpanan.
8.1 pencegahan: Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Tanah semua peralatan
yang mengandung material. Jangan menelan. Jangan menghirup gas / asap / uap /
semprotan. Kenakan pakaian pelindung. Dalam hal ventilasi cukup, memakai alat
pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan
wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan mata.
8.2 Penyimpanan: Menyimpan di tempat terpisah dan disetujui. Simpan wadah di tempat
yang sejuk, berventilasi baik. Simpan wadah tertutup rapat dan disegel sampai siap
untuk digunakan. Hindari semua sumber yang memungkinkan penyulutan (percikan
atau api).

D. Material Safety Data Sheet dari NAOH 10%


1. Informasi umum tentang bahan
1.1 Nama Produk: Sodium Hidroksida, 10%
1.2 Sinonim: Sodium Hidroksida 10%
1.3 Nama kimia: Tak dapat diterapkan.
1.4 Formula kimia: Tak dapat diterapkan.

2. Informasi Komponen Berbahaya.


2.1 Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritan), menelan,. Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(korosif, permeator), kontak mata (korosif). Sedikit berbahaya dalam kasus
inhalasi (sensitizer paru-paru). Non-korosif untuk paru-paru. Cair atau
semprotan kabut dapat menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada
selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Kontak kulit dapat
menghasilkan luka bakar. Menghirup kabut semprotan dapat menghasilkan
iritasi parah saluran pernapasan, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau
sesak napas. Parah over-exposure dapat mengakibatkan kematian. Radang
mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal-gatal. peradangan
kulit ditandai dengan gatal-gatal, scaling, memerah, atau, kadang-kadang,
terik.
2.2 Potensi Efek Kesehatan kronis: Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek
mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia. [Sodium hidroksida]. Efek
teratogenik: Tidak tersedia. pembangunan toksisitas: Tidak tersedia. Diulang
atau berkepanjangan kontak dengan semprotan kabut dapat menghasilkan
iritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah. Berulang atau berkepanjangan
semprot

3. Reaktivitas Bahan.
3.1 Stabilitas: Produk ini stabil.
3.2 Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
3.3 Kondisi Ketidakstabilan: Bahan yang tidak kompatibel
3.4 Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Reaktif dengan logam. Sedikit reaktif
untuk reaktif dengan oksidator, mengurangi agen, asam, alkali.
3.5 corrosivity: Sangat korosif di hadapan aluminium. Sedikit korosif di hadapan
stainless steel (304), dari stainless steel (316), kuningan. Non-korosif di
hadapan kaca, tembaga.
3.6 Keterangan Khusus tentang Reaktivitas: Hidroskopis. Banyak panas yang
terbentuk jika bahan padat terlarut dalam air. Oleh karena itu air dingin dan
hati-hati harus digunakan untuk proses ini. Larutan natrium hidroksida dan
oktanol + diborane selama kerja dari campuran reaksi oxime dan diborane di
tetrahyrofuran sangat eksotermis, ledakan ringan yang dicatat pada satu
kesempatan. Reaktif dengan air, asam (mineral, non-pengoksidasi, misalnya
klorida, asam fluorida, asam muriatic, fosfat), asam (mineral, oksidasi
misalnya asam kromat, asam hipoklorit, asam nitrat, asam sulfat), asam
(organik misalnya asam asetat, asam benzoat, asam format, asam metanoat,
asam oksalat), aldehid (misalnya asetaldehida, akrolein, kloral hidrat,
foraldehyde), karbamat (misalnya carbanolate, karbofuran), ester (misalnya
butil asetat, etil asetat, propil format), organik terhalogenasi ( Dibromoethane,
5 Tetrachlorobenzene, cinnamaldehyde. Bereaksi dengan formaldehida
hidroksida untuk menghasilkan asam format, dan hidrogen. (Natrium
hidroksida)

4. Sifat Mudah terbakarnya bahan.


4.1 Mudah terbakar Produk: Tidak mudah terbakar.
4.2 Auto-Ignition Suhu: Tak dapat diterapkan.
4.3 Poin Flash: Tak dapat diterapkan.
4.4 Batas mudah terbakar: Tak dapat diterapkan.
4.5 Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.
4.6 Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai: Tak dapat diterapkan.
4.7 Bahaya Ledakan di Hadirat Zat Berbagai: Non-ledakan di hadapan nyala api
terbuka dan bunga api, guncangan.
4.8 Pemadam Kebakaran Media dan Instruksi: Tak dapat diterapkan.
4.9 Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran: Tidak tersedia.
4.10 Keterangan Khusus tentang Bahaya ledakan: Natrium hidroksida bereaksi
untuk membentuk produk eksplosif dengan amonia + perak nitrat. ekstrak
benzena dari alil benzenesulfonate dibuat dari alil alkohol, dan benzena
sulfonil klorida di hadapan aquesous natrium hidroksida, di bawah distilasi
vakum, residu gelap dan meledak. Sodium Hydroxde + tercemar
tetrahidrofuran, yang dapat berisi peroksida, dapat menyebabkan ledakan
serius. campuran kering natrium hidroksida dan natrium tetrahydroborate
membebaskan hidrogen eksplosif di 230-270 deg. C. Natrium Hidroksida
bereaksi dengan garam natrium dari TRIKLOROFENOL + metil alkohol +
triklorobenzena + panas untuk menyebabkan ledakan. (Natrium hidroksida)
5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan.
5.1 Keadaan fisik dan penampilan: Cair.
5.2 Bau: Tidak berbau.
5.3 Rasa: Alkaline. Pahit. (Kuat.)
5.4 Berat molekul: Tak dapat diterapkan.
5.5 Warna: Jelas berwarna.
5.6 pH (1% soln / air): Dasar.
5.7 Titik didih: nilai terendah diketahui adalah 100 C (212 F) (Air).
5.8 Titik lebur: Tidak tersedia.
5.9 Suhu kritis: Tidak tersedia.
5.10 Berat jenis: Rata-rata tertimbang: 1.06 (Air = 1)
5.11 Tekanan uap: nilai tertinggi dikenal 2.3 kPa (@ 20 C) (Air).
5.12 Densitas Uap: nilai tertinggi diketahui adalah 0,62 (Air = 1) (Air).
5.13 Keriangan: Tidak tersedia.
5.14 Ambang Bau: Tidak tersedia.
5.15 Air / Minyak Dist. coeff .: Tidak tersedia.
5.16 Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
5.17 Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
5.18 Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.

6. Dampak Kesehatan.
6.1 Rute Entry: Diserap melalui kulit. kontak kulit. Kontak mata.
6.2 Keracunan untuk Hewan: LD50: Tidak tersedia. LC50: Tidak tersedia.
6.3 Efek kronis pada Manusia: Efek mutagenik: mutagenik untuk sel somatik
mamalia. [Sodium hidroksida].
6.4 Efek toksik lainnya pada Manusia: Sangat berbahaya dalam kasus inhalasi
(paru-paru korosif). Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan),
menelan,. Berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif, permeator), kontak
mata (korosif).
6.5 Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan: Tidak tersedia.
6.6 Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia: Dapat mempengaruhi
materi genetik. Investigasi sebagai mutagen (analisis sitogenetik) (Sodium
hidroksida)
6.7 Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia: Akut Potensi Efek
Kesehatan: Kulit: Mungkin berbahaya jika diserap melalui kulit.
Menyebabkan gangguan pada kulit dan kemungkinan luka bakar. Mata:
Menyebabkan gangguan mata dan kemungkinan luka bakar. Dapat
menyebabkan konjungtivitis kimia dan kerusakan kornea. Inhalasi:
Menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dan selaput lendir dengan
batuk, kesulitan bernapas, dan mungkin koma. Iritasi dapat memimpin
pneumonitis kimia dan edema paru. Dapat menyebabkan luka bakar kimia
pada saluran pernapasan dan selaput lendir. Tertelan: Mungkin fatal jika
tertelan. Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada saluran
pencernaan. Menyebabkan iritasi saluran pencernaan parah dan kemungkinan
luka bakar. Dapat menyebabkan perforasi pada saluran pencernaan.

7. Pertolongan Pertama.
7.1 Kontak mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan
air yang mengalir selama minimal 15 menit, dengan kelopak mata tetap
terbuka. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perhatian medis segera. Akhiri
dengan membilas secara menyeluruh dengan air mengalir untuk menghindari
kemungkinan infeksi.
7.2 Kontak Kulit: Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air
selama minimal 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan
sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan emolien. Air dingin mungkin
pakaian used.Wash sebelum digunakan kembali. Secara menyeluruh sepatu
bersih sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis segera.
7.3 Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis segera.
7.4 Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan perhatian
medis segera.
7.5 Inhalasi serius: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan
pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke
mulut resusitasi. Mencari perhatian medis.
7.6 Proses menelan: Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk
melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah,
dasi, ikat pinggang atau pinggang. Dapatkan perhatian medis segera.
7.7 Tertelan serius: Tidak tersedia.

8. Penyimpanan.
8.1 pencegahan: Simpan dalam tempat terkunci .. Simpan wadah kering. Jangan
menelan. Jangan menghirup gas / asap / uap / semprotan. Jangan pernah
menambahkan air untuk produk ini. Dalam hal ventilasi cukup, memakai alat
pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan
tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan
dari incompatibles seperti logam, kelembaban.
8.2 Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang
sejuk, berventilasi baik. Jangan simpan di atas 23 C (73,4 F).

E. Material Safety Data Sheet dari Kertas Lakmus


1. Informasi umum tentang bahan.
1.1 Nama Produk: Indikator Universal Solusi

2. Informasi Komponen Berbahaya.


2.1 Potensi Efek Kesehatan Akut: Sangat berbahaya dalam kasus kontak mata
(iritan), menelan. Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), inhalasi.
Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator). Non-korosif untuk
kulit. Non-sensitizer untuk kulit. Radang mata ditandai dengan kemerahan,
penyiraman, dan gatal-gatal.
2.2 Potensi Efek Kesehatan kronis: Non-korosif untuk kulit. Non-sensitizer untuk
kulit. Non-permeator oleh kulit. Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek
mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia. TOKSISITAS
PEMBANGUNAN: TERBUKTI [Metil alkohol] Substansi adalah racun bagi
ginjal, paru-paru, sistem saraf, selaput lendir, sistem reproduksi. Berulang atau
berkepanjangan paparan substansi dapat menghasilkan kerusakan organ
sasaran.

3. Reaktivitas Bahan.
3.1 Stabilitas: Produk ini stabil.
3.2 Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
3.3 Kondisi Ketidakstabilan: Tidak tersedia.
3.4 Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Sedikit reaktif untuk reaktif dengan
oksidator.
3.5 corrosivity: Non-korosif di hadapan kaca.
3.6 Keterangan Khusus tentang Reaktivitas: Tidak tersedia.
3.7 Keterangan Khusus tentang korosivitas: Tidak tersedia.
3.8 polimerisasi: Tidak.

4. Sifat Mudah terbakarnya bahan.


4.1 mudah terbakar produk: mudah terbakar.
4.2 auto-ignition suhu: nilai terendah diketahui adalah 399 c (750,2 f)
(isopropyl alkohol).
4.3 poin flash: nilai terendah diketahui adalah tertutup cup: 11,67 c (53 f).
(menandai). cup open: 18,3 c (64,9 f). (cleveland). (isopropyl alkohol)
4.4 batas mudah terbakar: kisaran terbesar dikenal adalah rendah: 2% tinggi:
12% (isopropyl alkohol)
4.5 produk dari pembakaran: produk-produk ini karbon oksida (co, co2).
4.6 bahaya kebakaran di hadirat zat berbagai: mudah terbakar di hadapan nyala
api terbuka dan bunga api, bahan pengoksidasi. sedikit mudah terbakar yang
mudah terbakar di hadapan panas, bahan mudah terbakar.
4.7 bahaya ledakan di hadirat zat berbagai: risiko ledakan produk di hadapan
dampak mekanis: tidak tersedia. resiko ledakan produk di hadapan debit
statis: tidak tersedia. sedikit peledak untuk ledakan di hadapan bahan
pengoksidasi.
4.8 pemadam kebakaran media dan instruksi: cairan mudah terbakar, larut atau
terdispersi dalam air. kecil kebakaran: gunakan bubuk kimia kering. besar
kebakaran: gunakan busa alkohol, semprotan air atau kabut.
4.9 keterangan khusus tentang bahaya kebakaran: explosive dalam bentuk uap
bila terkena panas atau api. membentuk ledakan campuran dengan udara.
uap mungkin perjalanan jarak yang cukup jauh untuk sumber pengapian dan
flash back. perhatian: mungkin burn dengan flame invisible dekat (isopropyl
alkohol)
4.10 keterangan khusus tentang bahaya ledakan: tidak tersedia.

5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan.


5.1 Keadaan fisik dan penampilan: Cair.
5.2 Bau: Tidak tersedia.
5.3 Rasa: Tidak tersedia.
5.4 Berat molekul: Tak dapat diterapkan.
5.5 Warna: Tidak tersedia.
5.6 pH (1% soln / air): Netral.
5.7 Titik didih: nilai terendah diketahui adalah 82,22 C (180 F) (Isopropyl
alkohol). Rata-rata tertimbang: 93,36 C (200 F)
5.8 Titik lebur: Mungkin mulai memperkuat pada -89,5 C (-129,1 F)
berdasarkan data untuk: alkohol Isopropyl.
5.9 Suhu kritis: Tidak tersedia.
5.10 Berat jenis: Rata-rata tertimbang: 0.91 (Air = 1)
5.11 Tekanan uap: nilai tertinggi diketahui adalah 33 mm Hg (@ 20 C)
(Isopropyl alkohol). Rata-rata tertimbang: 23,31 mm Hg (@ 20 C)
5.12 Densitas Uap: nilai tertinggi dikenal 2.07 (Air = 1) (Isopropyl alkohol).
Rata-rata tertimbang: 1.16 (Air = 1)
5.13 Keriangan: Tidak tersedia.
5.14 Ambang Bau: nilai tertinggi diketahui adalah 50 ppm (Isopropyl alkohol)
5.15 Air / Minyak Dist. coeff .: Produk ini sama-sama larut dalam minyak dan
air.
5.16 Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
5.17 Properti Dispersi: Tidak tersebar dalam metanol, dietil eter. Lihat kelarutan
dalam air, metanol, dietil eter, n-oktanol, aseton.
5.18 Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas, metanol, dietil eter, n-
oktanol, aseton.

6. Dampak Kesehatan.
6.1 Rute Entry: Kontak mata. Inhalasi. Proses menelan.
6.2 Keracunan untuk Hewan: PERINGATAN: NILAI LC50 BAWAH ADALAH
ESTIMASI BERDASARKAN Sebuah SAMBUNGAN 4-JAM. toksisitas
akut oral (LD50): 9730 mg / kg (Mouse) (Dihitung nilai untuk campuran).
toksisitas akut dermal (LD50): 34.595 mg / kg (Kelinci) (nilai Dihitung untuk
campuran). toksisitas akut dari uap (LC50): 61.155 ppm 4 jam (s) (Rat)
(Dihitung nilai untuk campuran).
6.3 Efek kronis pada Manusia: TOKSISITAS PEMBANGUNAN: TERBUKTI
[Metil alkohol] Substansi adalah racun bagi ginjal, paru-paru, sistem saraf,
selaput lendir, system reproduksi.
6.4 Efek toksik lainnya pada Manusia: Sangat berbahaya dalam kasus menelan.
Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), inhalasi. Sedikit berbahaya
dalam kasus kontak kulit (permeator). Non-korosif untuk kulit. Non-sensitizer
untuk kulit.
6.5 Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan: Tidak tersedia.
6.6 Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia: Terdeteksi dalam susu ibu
pada manusia. (Isopropyl alkohol)\
6.7 Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia: Obat bius.
(Methyl alkohol)

7. Pertolongan Pertama.
7.1 Kontak mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan
air yang mengalir selama minimal 15 menit, dengan kelopak mata tetap
terbuka. Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata. Mencari
perhatian medis.
7.2 Kontak Kulit: Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak air.
Lembut dan benar-benar mencuci kulit terkontaminasi dengan air dan sabun
non-abrasif berjalan. Sangat berhati-hati untuk membersihkan lipatan, celah-
celah, lipatan dan pangkal paha. Air dingin dapat digunakan. Tutup kulit yang
teriritasi dengan emolien. Jika terjadi iritasi, mencari perhatian medis. Cuci
pakaian yang terkontaminasi sebelum menggunakan kembali.
7.3 Kulit Serius Hubungi: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis.
7.4 Inhalasi: Biarkan korban untuk beristirahat di area yang berventilasi. Mencari
perhatian medis segera.
7.5 Inhalasi serius: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan
pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke
mulut resusitasi. Mencari perhatian medis.
7.6 Proses menelan: Jangan memaksakan muntah. Kendurkan pakaian ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika korban tidak bernafas,
melakukan mulut ke mulut resusitasi. Mencari perhatian medis segera.
7.7 Tertelan serius: Tidak tersedia.

8. Penyimpanan.
8.1 Pencegahan: Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Tanah semua
peralatan yang mengandung material. Jangan menelan. Jangan menghirup gas
/ asap / uap / semprotan. Dalam hal ventilasi cukup, memakai alat pernapasan
yang sesuai Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah
atau label. Hindari kontak dengan kulit dan mata
8.2 Penyimpanan: bahan yang mudah terbakar harus disimpan dalam lemari
penyimpanan aman terpisah atau ruang. Jauhkan dari panas. Jauhkan dari
sumber api. Simpan wadah tertutup rapat. Simpan di sejuk, berventilasi baik.
Tanah semua peralatan yang mengandung material. Sebuah ruang
berpendingin akan lebih baik untuk bahan dengan titik nyala lebih rendah dari
37,8 C (100 F).

Anda mungkin juga menyukai