Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM P.

LAB AMAMI MAKANAN/MINUMAN

PEMERIKSAAN ALKOHOL (ETANOL) METODE DESTILASI

MARIA ALVIONITA H 1911304053 DIAH PERMATA SARI 1911304060

ANNA WIDIANSYAH 1911304054 NERY LARA SAFITRI 1911304061

NABILA DEVIANI 1911304055 NANDA MAGFIRATUNISA 1911304063

LAILA NASRI 1911304056 SERY RAHAYU 1911304064

SRI WINIARSI 1911304057 INANG WAHIUDIN 1911304065

MUHAMMAD FAUZAN 1911304059

INSTRUKTUR : SUNDARI DESI NURYANTI, S.Farm.,M.Sc

PRODI SERJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
Pemeriksaan alkohol (etanol) metode destilasi
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum adalah melakukan pemeriksaan kadar alkohol dalam sampel minuman
beralkohol
C. DASAR TEORI
Destilasi adalah proses penguapan yang diikuti oleh pengembunan. Destilasi
dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain
memiliki titik didih jauh lebih tinggi tidak ikut menguap (Ristiyani, 2008). Prinsip
destilasi yaitu pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga Teknik pemisahan kimia yang
berdasarkan berbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap itu kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memilliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Metode ini termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa
pada suatu larutan masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya (Widjaja,
2011).
Kata alkohol mengingatkan kita pada etanol, yaitu senyawa yang memabukkan yang
terdapat dalam anggur dan bir. Etanol adalah salah satu dari keluarga senyawa organik
yang disebut alkohol yang terdapat di alam. Alkohol alami meliputi 2-feniletanol, yaitu
senyawa yang menyebabkan bau memabukkan dari bunga mawar, sukrosa yaitu gula
untuk memenuhi rasa manis dan banyak lagi. Gugus hidroksil terdapat dalam banyak
molekul yang penting secara biologis. Empat alcohol jenuh yang penting dalam
metabolisme ialah 3-metil-2-buten-1-ol, 3-metil-3-buton-1-ol, geraniol, dan fernesol
(Hart, dkk., 2003).
Alkohol berupa cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hydrogen dengan
bertambahnya panjang rantai, dimana adanya kandungan gugus hidroksil yang polar
dengan adanya sifat metoksi yang menurun. Adanya sifat metoksi seperti air berkurang
dan sebaliknya sifat seperti hidrokarton. Akibatnya alkohol mudah larut dalam air,
sedangkan alcohol mendidih pada temperature tinggi (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Pemahaman terhadap reaksi-reaksi alcohol ditentukan dengan meninjau distribusi
electron pada gugus fungsi hidroksi dan bagaimana distribusi ini mempunyai
reaktivitasnya. Reaksi alcohol dapat dilihat dari dua ikatan yang terputus, yaitu C-OH
dimana -OH akan terlepas, dan ikatan O-H yang akan melepas -H, reaksi pada alcohol
merupakan reaksi substitusi yang menggantikan gugus -OH atau -H atau reaksi eliminasi
dengan membentuk ikatan rangkap (Riswiyanto, 2008).
C. Metode Pemeriksaan
1. Alat
Alat- alat yang digunakan pada kegiatan praktikum ini antra lain: kertas saring/tisue,
tabung destilasi fraksinasi, lampu masak, lampu spiritus, pipet volume 100 ml, labu ukur
100
ml, piknometer dengan termometer, neraca analitis dan batu didih.
2. Bahan
Reagen yang digunakan pada kegiatan praktikum ini antara lain: Aquades, Indikator
PP 1%, NaOH 10 % dan Aquades bebas CO2, sampel minuman beralkohol.
3. Cara Kerja
1. Cara Pembuatan akuades bebas CO2 :
Panaskan akuades sampai mendidih pada suhu 100 0C diatas hotplate. Biarkan 10
menit pada suhu 100 0C. Turunkan dari hotplate, dinginkan dan tutup dengan aluminium
foil
atau kapas.
2. Pembuatan larutan Kontrol
Larutan kontrol yang digunakan sama dengan larutan sampel karena minuman alkohol
yang diukur kadarnya sudah diketahui konsentrasinya.
3. Standarisasi Larutan NaOH dengan KHP
a. Pipet larutan KHP 0,1 N sebanyak 25 mL dan masukkan ke dalam erlenmeyer,
kemudian tambahkan indikator PP 1% sebanyak 2 tetes.
b. Titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna, lakukan titrasi minimal
duplo. Catat volume titrasi dan hitung normalitas larutan NaOH.
c. Hitung konsentrasi NaOH
4. Cara kerja pemeriksaan kadar alkohol:
a. Memasang alat destilasi fraksinasi (jika tidak tersedia, gunakan seperangkat alat
destilasi
biasa).
b. Siapkan sampel dan encerkan sampel dengan faktor pengenceran 5,00 (pengenceran
pertama). dengan cara memipet 20 mL sampel, encerkan dalam labu 100 mL.
c. 100 mL sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam labu destilasi.
d. Ditambah 25 mL akuades (pengenceran kedua dengan fakto
e. Destilasi dimulai dengan memanasi labu masak menggunakan lampu spriritus atau
mantel
pemanas (destilasi pada suhu 70-78 ̊C). Suhu tidak boleh melebihi titik didih alkohol
(etanol).
f. Destilat ditampung pada erlenmeyer 250 mL.
g. Destilasi dihentikan apabila filtrat yang diperoleh pada Erlenmeyer sudah dapat
memenuhi
pignometer destilat. (untuk mempercepat, gunakan pignometer terkecil dan pignometer
sebelumnnya telah ditimbang beratnya).
h. Dibiarkan sampai suhu kamar 25-30 0 C.
i. Ditimbang piknometer kosong (A gram).
j. Pignometer diisi akuades bebas CO2 atur suhu dibawah 15 ̊ C dengan dimasukkan ke
lemari pendingin kemudian termometer ditutupkan (sebagai kontrol atau pembanding).
k. Setelah diketahui berat jenis alkohol, dilakukan perhitungan untuk mengetahui kadar
alkohol dalam sampel.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessenden.1986.Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Hart, H., L.E., Craine, dan D.J., Hart.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi
Kesebelas.Erlangga.Jakarta.

Ristiyani, Janik. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Yogyakarta: Laboratorium UIN
Sunan Kalijaga

Riswiyanto. 2008. “KIMIA ORGANIK”. Jakarta: Erlangga

Widjaja, Kadjeng, Dkk. 2011.Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan. Bukit-Jimbaran: Udayana


University Press

Anda mungkin juga menyukai