Anda di halaman 1dari 6

J. Akademika Kim.

4(3): 143-148, August 2015


ISSN 2302-6030
ANALISIS KADAR KALIUM (K) DAN KALSIUM (Ca) DALAM KULIT DAN
DAGING BUAH TERUNG KOPEK UNGU (Solanum melongena)
ASAL DESA NUPA BOMBA KECAMATAN TANANTOVEA
KABUPATEN DONGGALA

Content Analysis of Potassium (K) and Calcium (Ca) in Rind and Flesh of Kopek
Purple Eggplant (Solanum melongena) Fruit from Nupa Bomba
Tanahntovea District of Donggala

* Deskriana Rahmelia, Anang Wahid M. Diah, dan Irwan Said


Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Received 18 June 2015, Revised 20 July 2015, Accepted 17 August 2015

Abstract
This study aims to determine the levels of potassium (K) and calcium (Ca) in the rind and flesh of
the kopek purple eggplant (Solanum melongena) fruit. Determination of mineral level was done by
destruction of the sample using stong acid, i.e. nitric acid (HNO3) and perchloric acid (HClO4). The
method used in this study was a laboratory experiment using a flame photometry. The results showed that
the levels of potassium in the flesh of kopek purple eggplant farmers I and II were 215 ± 7,07 mg/100 g
and 195 ± 14,14 mg/100 g, respectively; while the rind of kopek purple eggplant farmers I and II were
142,5 ± 3.53 mg/100 g and 102.50 ± 3.53 mg/100 g, respectively. The levels of calcium in the flesh of
kopek purple eggplant farmers I and II were 10 ± 7.07 mg/100g and 15 ± 3.53 mg/100 g, respectively;
while the rind of the kopek purple eggplant farmers I and II were 6.25 ± 1.76 mg/100 g and 7.50 ±
3.53 mg/100 g, respectively.
Keywords: Potassium (K), calcium (Ca), kopek purple Eggplant (Solanum melongena), flame
photometer.

Pendahuluan
Terung (Solanum melongena L) adalah wasir, tekanan darah tinggi, pelancar air seni,
salah satu tanaman daerah tropis yang cukup serta dipercaya dapat memperlancar proses
dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran persalinan jika sering dikonsumsi sebelum masa
pribumi, buah terung hampir selalu ditemukan persalinan (Hastuti, 2007).
di pasar tani atau pasar tradisional dengan harga Terung kopek ungu merupakan sayuran
yang relatif murah. Berdasarkan karakteristik yang jumlahnya banyak dikonsumsi masyarakat
buah dan warnanya jenis terung yang ada di luas khususnya di Kota Palu, karena harganya
Indonesia sangat beranekaragam, seperti terung yang cukup murah. Selain itu buah terung
telunjuk, terung gelatik, terung kopek, terung kopek ungu banyak digemari orang karena
jepang dan terung putih. Terung yang laku rasanya yang enak. Daging terung kopek ungu
di pasaran ialah jenis terung kopek, karena sangat kenyal, tidak berair seperti tomat, di
terung kopek mudah tumbuh dengan baik dan dalamnya mengandung banyak vitamin dan
menghasilkan jumlah yang besar (Nawangsari, mineral, dan tidak hanya itu kulit terung
2011). Salah satu varietas terung lokal yaitu kopek ungu juga sangat bermanfaat karena
terung ungu yang mempunyai kegunaan antara mengandung nasunin, flavonoid yang berperan
lain sebagai bahan obat tradisional, seperti sebagai antioksidan kuat pengikat radikal
untuk obat gatal-gatal pada kulit, sakit gigi, bebas. Nasunin terbukti dapat melindungi
*Correspondence: membran sel otak dari kerusakan akibat radikal
Deskriana Rahmelia bebas (Supiharti & Elimasni, 2007)
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Data statistik Kabupaten Donggala 2011
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: deskrianarahmelia37@gmail.com menunjukan bahwa daerah penghasil terung
Published by Universitas Tadulako 2015 terbanyak di Sulawesi Tengah adalah Kabupaten
143
Volume 4, No. 3, 2015: 143-148 Jurnal Akademika Kimia

Donggala yang beriklim tropis. Salah satu dari (Gobinathan, dkk., 2009).
kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kekurangan asupan kalsium dalam
Kabupaten Donggala yaitu jenis sayur-sayuran tubuh manusia menyebabkan abnormalitas
seperti terung yang tumbuh subur di wilayah metabolisme terutama pada usia dini, gangguan
ini, dengan produksi terung pertahun mencapai pertumbuhan seperti tulang kurang kuat,
1.340 ton (BPS, 2011). mudah bengkok, dan rapuh. Orang dewasa
Sari (2009) telah melakukan penelitian dengan usia diatas 50 tahun, akan kehilangan
mengenai penentapan kadar kalium, kalsium, kalsium dari tulangnya sehingga menjadi rapuh
dan natrium pada durian (durio zibhetinus dan mudah patah, gejala seperti ini dikenal
murr) secara spektroskopi serapan atom. sebagai osteoporosis. Kelebihan kalsium
Penetapan kadar kalium, kalsium dan natrium juga dapat beresiko terhadap tubuh seperti
pada penelitian ini ditentukan melalui dua tahap, menyebabkan batu ginjal, kanker prostat, sulit
tahap pertama yaitu durian didestruksi kering buang air besar (konstipasi) dan penumpukan
dan tahap kedua yaitu diukur menggunakan kalsium di pembuluh darah (Winarno, 2004).
spektrofotometer. Metode ini dipilih karena Tumbuhan memperoleh kalsium dari dalam
mudah, cepat, teliti dan tidak memerlukan tanah yang diambil oleh akar dan dikirim ke
pemisahan pendahuluan. Hasil yang diperoleh tunas melalui xilem, kalsium (ion bermuatan
dari penelitian yaitu kadar kalium 429,97 ± positif ) dilarutkan dalam air tanah (White,
19,51 mg/100 g, kadar kalsium 2,29 ± 0,22 2001).
mg/100 g dan kadar natrium 42,67 ± 0,71 Kalium adalah mineral penting yang
mg/100 g. diperlukan tubuh dalam pengaturan
Mengkonsumsi buah terung dalam jumlah keseimbangan cairan tubuh, untuk kontraksi
yang cukup sangat bermanfaat untuk tubuh otot, dan menjaga kesehatan sistem saraf.
karena terung kaya akan mineral. Mineral Sebanyak 95% kalium berada di dalam cairan
terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak intraseluler. Bahan pangan yang mengandung
atau belum semua mineral tersebut terbukti kalium baik dikonsumsi penderita tekanan
esensial, sehingga ada mineral esensial dan darah tinggi. Kebutuhan kalium diperkirakan
nonesensial (Arifin, 2008). Tubuh tidak sebesar 2000 mg/hari. Sumber kalium yang
mampu mensintesa mineral sehingga unsur- terdapat dalam tanah berasal dari pelapukan
unsur ini harus disediakan lewat makanan. mineral yang mengandung kalium. Makin
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dalam dari permukaan, kadar kalium makin
dan mineral mikro. Mineral makro adalah rendah (Sitanggang, 2013). Kekurangan
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kalium dapat berefek buruk dalam tubuh
lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral karena mengakibatkan hipokalemia yang
mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. menyebabkan frekuensi denyut jantung
Mineral makro antara lain natrium, kalium, melambat. Kelebihan kalium mengakibatkan
kalsium, dan magnesium, sedangkan yang hiperkalemia yang menyebabkan aritmia
termasuk mineral mikro antara lain mangan jantung, konsentrasi yang lebih tinggi lagi
dan zink (Pardede & Muftri, 2013). yang dapat menimbulkan henti jantung atau
Kalsium merupakan mineral yang paling fibrilasi jantung (Yaswir & Ferawati, 2012).
banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5 – 2 Konsentrasi total kalium di dalam tubuh
% dari berat badan orang dewasa atau kurang diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan,
lebih sebanyak 1 kg. Kalsium berperan dalam namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung
penghantaran impuls dan penting dalam terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin,
pembentukan tulang dan gigi serta mencegah umur dan massa otot. Kebutuhan minimum
penyakit osteoporosis. Orang dewasa kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari
membutuhkan mineral kalsium sekitar 500- (Irawan, 2007).
800 mg/hari (Almatsier, 2004). Sumber utama
kalsium adalah mineral yang mengandung Metode
kalsium dan kandungan terbesar dari batuan Alat Dan Bahan
kapur (kalsit). Tanah yang berasal dari batuan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
kapur memiliki kadar kalsium yang tinggi ini adalah Flame Photometer (BWB xP), neraca
(Rosmarkam & Yuwono, 2002). Kalsium analitik, labu takar, magnetik stirer, gelas kimia,
merupakan salah satu nutrien esensial yang erlenmeyer, pipet ukur, batang pengaduk, pipet
dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh mikro, hot plate, oven. Sedangkan bahan-
144
Deskriana R. Analisis Kadar Kalium (K) Dan Kalsium (Ca) ................

bahan yang digunakan dalam penelitian ini kalsium yang diperoleh dapat diringkaskan
adalah sampel terung kopek ungu yang diambil pada Tabel 1
dari dua sumber (petani) yang berbeda asal Tabel 1. Kadar kalium dan kalsium dalam ter-
desa Nupa Bomba Kecamatan Tanantovea ung kopek ungu
Kabupaten Donggala, larutan HNO3 p.a,
HClO4 p.a, aquades, dan larutan standar murni
untuk Kalium dan Kalsium (Ca).

Cara Kerja
Proses penentuan kadar mineral bahan
makanan, bahan harus didestruksi terlebih dulu
dengan cara menimbang sebanyak masing-
masing 1 gram sampel kulit dan daging buah
terung kopek ungu asal desa Nupa Bomba
Kecamatan Tanahntovea Kabupaten Donggala
yang telah dioven dan dihaluskan, didalam
erlenmeyer yang sudah diketahui beratnya.
Kemudian menambahkan 5 mL HNO3 p.a. Analisis kandungan mineral suatu makanan
dan 0,5 mL HClO4 p.a. kedalam masing- dilakukan dengan cara didestruksi terlebih
masing erlenmeyer tersebut dan biarkan 1 dahulu. Destruksi merupakan suatu perlakuan
malam. Keesokan harinya sampel dipanaskan untuk melarutkan atau mengubah sampel
dengan suhu 100oC hingga uap kuning habis menjadi bentuk materi yang dapat diukur
dan larutan menjadi jernih, kemudian ekstrak sehingga kandungan berupa unsur-unsur
diencerkan dengan air hingga volume tepat didalamnya dapat dianalisis. Proses destruksi
25 mL dan kocok dengan pengocok tabung dilakukan menggunakan erlenmeyer, karena
hingga homogen. Mengulangi perlakuan yang dapat meminimalkan letupan-letupan yang
sama untuk sampel terung kopek ungu dari terjadi pada saat proses pemanasan dan
petani yang berbeda. Langkah selanjutnya yaitu menahan kehilangan senyawa atau unsur akibat
penguapan saat proses destruksi berlangsung
analisis sampel terung kopek ungu dengan cara (Murtini, 2013). Dasarnya ada dua jenis
mengukur deret standar larutan kalium dan destruksi yang dikenal yaitu destruksi basah
kalsium serta sampel menggunakan Flame dan destruksi kering. Namun, dalam penelitian
photometer. ini menggunakan detruksi basah, karena sedikit
menghemat biaya dan cara kerjanya lebih
Analisis data mudah.
Berdasarkan hasil pengukuran yang Destruksi basah adalah perombakan
diperoleh menggunakan alat Flame photometer, sampel dengan asam-asam kuat baik tunggal
maka data yang diperoleh dapat dihitung maupun campuran, kemudian dioksidasi
menggunakan persamaan Sitanggang (2013): dengan menggunakan zat oksidator. Pelarut-
pelarut yang dapat digunakan untuk destruksi
konsentrasi (mg/L) x volume(mL) faktor pengenceran basah antara lain asam nitrat (HNO3), asam
Kadar logam (mg/g)= sulfat (H2SO4), asam perklorat (HClO4) dan
berat sampel (g)
asam klorida (HCl). Kesempurnaan destruksi
ditandai dengan diperolehnya larutan jernih
Hasil dan Pembahasan pada larutan destruksi, yang menunjukkan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bahwa semua konstituen yang ada telah larut
logam Kalium (K) dan Kalsium (Ca) pada sempurna atau perombakan senyawa-senyawa
kulit dan daging buah terung kopek ungu organik telah berjalan dengan baik (Maria,
(Solanum Melongena) dari dua petani berbeda, 2009).
yang tumbuh di desa Nupa Bomba Kecamatan Pada tahap destruksi ini, sampel terung
Tanahntovea kabupaten Donggala. Penelitian kopek ungu tersebut dikeringkan dengan
ini dianalisis menggunakan flame Photometer. menggunakan oven yang berfungsi untuk
menghilangkan kadar air pada sampel yang
Kadar Kalium dan Kalsium pada Sampel akan dianalisis, kemudian sampel dihaluskan
Kandungan kadar pada suatu sampel dapat menggunakan blender. Sampel yang akan
ditentukan dengan menggunakan persamaan dianalisis ditambahkan dengan larutan
Sitanggang (2013). Hasil kadar kalium dan HNO3 yang berfungsi untuk melarutkan atau

145
Volume 4, No. 3, 2015: 143-148 Jurnal Akademika Kimia

menghancurkan logam-logam yang terdapat akar-akar aktif tanaman. Kesuburan dapat


dalam sampel karena asam nitrat dapat dilihat dari kemampuan tanah menghasilkan
menstabilkan logam-logam yang akan dianalisis buah tanaman yang dipanen dan kandungan
dan HClO4 yang berfungsi sebagai oksidator, mineral pada buah tersebut dan dari sejumlah
karena perklorat pekat merupakan oksidator unsur hara essensial, yang paling banyak di
yang sangat kuat. Setelah ditambahkan larutan serap oleh tanaman salah satunya adalah unsur
HNO3 dan HClO4, lalu sampel didiamkan hara kalium (K). Sehingga pada penelitian ini,
semalam dan keesokan harinya sampel nilai kadar mineral tinggi yang diperoleh yaitu
dipanaskan. Pendiaman sampel semalam ini kalium (K).
berfungsi untuk melarutkan dan memutuskan Kadar kalsium pada daging terung kopek
ikatan-ikatan organik. Sedangkan pemanasan ungu petani I dan II berturut-turut 10 ± 7,07
berfungsi untuk membantu mempercepat mg/100g dan 15 ± 3,53 mg/100g; pada kulit
proses pelarutan atau pemutusan ikatan-ikatan terung kopek ungu petani I dan II adalah 6,25
organik. Setelah itu sampel diencerkankan
dan hasil pengenceran tersebut dianalisis ± 1,76 mg/100g dan 7,50 ± 3,53 mg/100g.
menggunakan flame photometer. Perbandingan mengenai kadar kalsium dalam
Hasil perhitungan kadar kalium pada kulit kulit dan daging buah terung kopek ungu dapat
dan daging buah terung kopek ungu yang dilihat pada Gambar 2.
dianalisis menggunakan flame photometer
yaitu, kadar kalium pada daging terung
kopek petani I dan II berturut-turut 215 ±
7,07 mg/100 g dan 195 ± 14,14 mg/100 g;
pada kulit terung kopek ungu petani I dan II
adalah 142,5 ± 3,53 mg/100 g dan 102,5 ±
3,53 mg/100g. Perbandingan mengenai kadar
kalium dalam kulit dan daging buah terung
kopek ungu dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2. Kadar kalsium (mg/100g) dari dua
petani yang berbeda.

Kadar kalsium (Ca) dari hasil penelitian


pada terung kopek ungu petani II
menunjukan kandungan kalsium yang lebih
tinggi dibandingkan dengan petani I yang
merupakan kebalikan dari kadar kalium yang
dihasilkan. Hasil ini menunjukan bahwa
Gambar 1. Kadar kalium (mg/100 g) dari dua ada sifat anatagoisme anatara kalium dan
petani yang berbeda. kalsium. Meningkatnya konsentrasi Ca dalam
tanah maka akan menurunkan konsentrasi K.
Kadar kalium pada petani I terlihat lebih Semakin tinggi kadar kalium yang diperoleh
tinggi dibandingkan dengan kadar kalium di petani I maka akan semakin rendah kadar
pada petani II. Hal ini menunjukan bahwa kalsium yang akan diperoleh.
kandungan unsur kalium pada tanah petani Kalsium dan kalium adalah mineral yang
I lebih tinggi dibanding petani II. Menurut sangat dibutuhkan oleh tubuh kita di segala
penelitian yang dilakukan oleh (Fitriani, 2012) usia, mulai dari bayi sampai lanjut usia.
semakin tinggi kadar K yang terdapat pada tanah, Kalsium sangat penting untuk mengatur
semakin tinggi juga kadar K yang dihasilkan sejumlah besar aktivitas fungsi saraf dan otot,
oleh buah. Hasil ini juga menunjukkan bahwa kerja hormon serta pembekuan darah (Afrianti
pada kulit terung kopek ungu juga terdapat & Harun, 2011). Kekurangan kalsium
kalium, sehingga terung kopek ungu lebih baik dapat menimbulkan defisiensi kalsium yang
dimakan dengan kulitnya. berdampak pada berbagai keluhan pada tulang,
Kesuburan tanah adalah mutu tanah gigi, darah, syaraf dan metabolisme tubuh
untuk bercocok tanam, yang ditentukan oleh (Tongchan, dkk., 2009). Kalium dalam tubuh
interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi manusia penting dalam menghantarkan implus
bagian tubuh tanah yang menjadi habitat saraf serta pembebasan tenaga dari protein,
146
Deskriana R. Analisis Kadar Kalium (K) Dan Kalsium (Ca) ................

lemak, dan karbohidrat sewaktu metabolisme. air dan sebagainya. Reaksi-reaksi kimia yang
Kalium bergerak di dalam tubuh secara difusi, berlangsung dalam pangan dapat berlangsung
absorbs, dan sekresi. Kalium memasuki tubuh dengan melibatkan satu atau lebih reaksi kimia,
dari saluran usus dengan cara difusi melalui tergantung pada komponen kimia apa yang
dinding kapiler dan absorbsi aktif. Lalu kalium terkandung dalam pangan tersebut (Kusnandar,
masuk ke dalam sel-sel juga dengan cara difusi 2010).
dan membutuhkan proses metabolisme yang Analisis kandungan mineral dalam pangan
aktif. Kalium dibuang melalui urine dengan dapat juga dilakukan dengan metode analisis
cara sekresi dan penyaringan. Kalium juga sederhana, seperti metode analisis gravimetri.
berperan penting dalam penyampaian implus- Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan
implus saraf ke serat-serat otot dan juga dalam pengukuran berat suatu unsur atau suatu
kemampuan otot untuk berkontraksi (Hijriani, senyawa tertentu. Berat unsur dihitung
2009). berdasarkan rumus senyawa dan berat atom
unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan
Beberapa faktor yang dapat menghalangi unsur-unsur atau senyawa yang dikandung
penyerapan kalsium adalah adanya zat organik dilakukan dengan beberapa cara seperti:
yang dapat bergabung dengan kalsium dan metode pengendapan, metode penguapan, atau
membentuk garam yang tidak larut. Contoh dari berbagai metode lainnya. Metode gravimetri
senyawa tersebut adalah asam okslat dan asam memakan waktu yang cukup lama, adanya
fitrat. Asam oksalat dan kalsium membentuk pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila
garam yang tidak larut, yaitu kalsium oksalat. perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan
Asam oksalat banyak ditemukan didalam (Khopkar, 1990).
bibit yang masih hijau, sedangkan asam fitrat
terdapat dalam bekatul gandum (Winarno, Kesimpulan
2004). Terung Kopek Ungu (Solanum melongena)
Peranan kalium mirip dengan natrium, asal Desa Nupa Bomba Kecamatan Tanantovea
yaitu kalium bersama-sama dengan klorida Kabupaten Donggala yang dianalisis, diperoleh
membantu menjaga tekanan osmotik dan kadar kalium pada daging terung kopek ungu
keseimbangan asam basa. Bedanya kalium petani I dan II berturut-turut (215 ± 7,07)
menjaga tekanan osmotik dalam cairan mg/100 g dan (195 ± 7,07) mg/100 g; sementara
itraseluler, dan sebagian terikat dengan protein. pada kulit terung kopek ungu petani I dan II
Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi adalah (142,5 ± 3,53) mg/100 g dan (102,50
enzim, seperti piruvat kinase yang dapat ± 3,53) mg/100 g. Kadar kalsium pada daging
menghasilkan asam piruvat dalam proses terung kopek ungu petani I dan II berturut-
metabolisme karbohidrat (Winarno, 2004). turut adalah (10 ± 7,07) mg/100 g dan (15 ±
Menurut Apandi (1984) bahwa 3,53) mg/100 g; sedangkan pada kulit terung
kandungan mineral dalam tanaman sangat kopek ungu petani I dan II adalah (6,25 ± 1,76)
erat hubungannya dengan kandungan mineral mg/100g dan (7,50 ± 3,53) mg/100g.
dalam tanah. Kandungan mineral dalam tanah Ucapan Terima Kasih
dapat mempengaruhi penyerapan mineral Penulis mengucapkan terima kasih kepada
oleh tanaman. Tinggi kandungan kalium dan kepala laboran laboratorium Agroteknologi
kalsium pada buah labu siam dapat dipengaruhi FAPERTA dan semua pihak yang telah
oleh tanah di tempat tumbuh labu tersebut. membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
Semakin tinggi unsur hara dalam tanah maka
semakin tinggi juga mineral yang dihasilkan Referensi
pada tanaman tersebut. Kekurangan unsur hara Afrianti, R., & Harun, S. (2011). Penentuan
pada tanah dapat dapat menimbulkan kelainan kadar kalsium pada ikan kering air laut
yang ditimbulkan pada tanaman yang tumbuh dan air tawar dengan metode SSA. Jurnal
di tempat tersebut. Farmasi Dan Kesehatan, 1(2), 18-24.
Komponen kimia dalam pangan dapat
mengalami perubahan atau bereaksi dengan Almatsier, S. (2004). Prinsip dasar ilmu gizi.
melibatkan sisi-sisi reaktifnya. Hal ini karena Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
terjadinya interaksi secara kimia dengan
komponen kimia lain yang ada di dalam Apandi, M. (1984). Teknologi buah dan sayur.
pangan atau dengan senyawa kimia lain yang Bandung: Alumni.
ada di lingkungannya, misalnya oksigen, uap,
147
Volume 4, No. 3, 2015: 143-148 Jurnal Akademika Kimia

Arifin, Z. (2008). Beberapa unsur mineral terung kopek (Solanum Melongena)


esensial mikro dalam sistem biologi di Kecamatan Purwodadi Kabupaten
dan metode analisisnya. Jurnal Litbang Grobongan. Skripsi. Surakarta: Universitas
Pertanian, 27(3), 22-29. Sebelas Maret.

BPS. (2011). Donggala dalam angka. Palu: BPS Pardede, T. R., & Muftri, S. (2013). Penetapan
Sulawesi tengah. kadar kalium, natrium dan magnesium
pada semangka (Citrullus vulgaris, Schard)
Fitriani, N. C. (2012). Penentuan kadar kalium daging buah berwarna kuning dan merah
(K) dan kalsium (Ca) dalam labu siam secara spektrofotometri serapan atom. Skripsi.
(Sechium Edule) serta pengaruh tempat Medan: Universitas Sumatera Utara.
tumbuhnya. Jurnal Akademika Kimia, 1(4),
174-180. Rosmarkam, A., & Yuwono, N. (2002).
Ilmu kesuburan tanah. Diunduh kembali
Gobinathan, P., Murali, P. V., & Panneerselvam, dari http://pengaruh - tanah - terhadap -
R. (2009). Interactive effects of calcium pertumbuhan-book.
chloride on salinity-induced proline
metabolism in pennisetum typoidies. Sari, R. (2009). Penetapan kadar kalium,
Advances in Biological Research, 3(5-6), 168- kalsium dan natrium pada durian (durio
173. zibethinus murr ) secara spektrofotometri
serapan atom. Skripsi. Medan: Universitas
Hastuti, L. D. S. (2007). Terung: Tinjauan Sumatera Utara.
langsung kebeberapa pasar di Kota Bogor.
Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara. Sitanggang, S. S. (2013). Penetapan kadar
kalsium, kalium, dan natrium dalam buah
Hijriani, G. (2009). Presentase daya larut Ca nanas (ananas comosus (l.) Merr.) Cayenne
oksalat oleh teh tempuyung kering (Sonchus secara spektrofotometri serapan atom. Skripsi.
arvensis l) dengan frekuensi minum satu Medan: Universitas Sumatera Utara.
kali sehari. Universitas Muhammadiyah
Semarang, 2(5), 41-50.
Supiharti, R., & Elimasni. (2007). Identifikasi
karyotipe terung belanda (solanum betacea
Irawan, M. A. (2007). Cairan tubuh, elektrolit
dan mineral. Universitas Negeri Semarang, cav.) kultivar Berastagi Sumatera Utara.
1(1), 53-61. Jurnal Biologi Sumatera, 2(1), 7-11.

Khopkar, S. M. (1990). Konsep dasar kimia Tongchan, P., Prutipanlai, S., Niyomwas, S., &
analitik. Jakarta: UI Press. Thongraung, S. (2009). Effect of calcium
compound obtained from fish by product
Kusnandar, F. (2010). Kimia pangan komponen on calcium metabolism in rats. J. Food Ag-
makro. Jakarta: Dian Rakyat. Ind, 2(4), 669-676.

Maria, S. (2009). Penentuan kadar logam besi White, P. (2001). The pathways of calcium
(Fe) dalam tepung gandum dengan cara movement to the xylem. Journal of
dekstruksi basa dan kering dengan SSA. Experimental Botany, 52, 891-899.
USU Repository, 3(5), 41-55.
Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan gizi.
Murtini. (2013). Efek destruksi terhadap Jakarta: PT. Gramedia.
penentuan kadar Cu(II) dalam air sumur,
air laut dan air limbah pelapisan krom Yaswir, R., & Ferawati, I. (2012). Fisiologi dan
menggunakan AAS. Jurnal Universitas gangguan keseimbangan natrium, kalium
Diponegoro, 1, 1-6. dan klorida serta pemeriksaan laboratorium.
Jurnal Kesehatan Andalas, 1(2), 78-84.
Nawangsari, R. (2011). Kebutuhan informasi

148

Anda mungkin juga menyukai