Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : LISTIANA

NPM :E1C020035

Prodi :PETERNAKAN

Kelompok :

Hari/tanggal :SENIN/30 NOVEMBER 2020

Dosen :1.Dra.Devi Silsia,M.Si

2.Drs.Syafnil,M.Si

Ko. As : Feri Abdi(E1G017032)

Objek praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan kita sehari pasti kita memerlukan makan. Dan makanan yang
kita makan tersebut tentunya banyak mengandung berbagai macam asupan gizi,
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Tetapi asupan yang paling
sering kita makan dan masuk dalam tubuh kita adalah karbohidrat dan protein hal
itu karena tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , akan tetapi
asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang.

Untuk mengetahui kandungan pada suatu makanan seperti karbohidrat dan


proteinmaka dilakukan uji molekul kimia hayati pada makanan tersebut.
Karbohidrat adalah polihidriksi dari aldehid atau keton, yang berfungsi sebagai
materi pembangun,dan sumberenergi utama yang dibutuhkan tubuh
manusia.Karbohidrat dikelompokkan menjadi 3golongan yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidratyang sederhana,
yang tidak dapat diuraikan kembali atau dihidrolisis menjadi karbohidrat
lain.Disakarida terbentuk dari dua molekul disakarida dimana ikatan yang
menghubungkan unit-unit monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Dan
polisakarida adalah polimer darimonosakarida.

Sedangkan protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup atau


senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino, senyawa
ini terdapat dalamsemua jaringan hidup baik hidup maupun hewan. Fungsi
biologis protein sangat beragam,antara lain sebagai pengatur, pembangun,
pertahanan dan sebagai sember energi. Strukturmolekul protein tersusun dari
asam-asam amino yang bergabung satu sama lain melaluiikatan peptide.

1.2 TUJUAN
• Menganalisis sifat fisik dan kimia molekul karbohidrat protein
• Menghubungkan reaksi karbohidrat dengan strukturnya
• Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum


Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul
air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah
sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat
merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan
sebagai suatu pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang
pada hidrolisis menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh
adalah sebagai sumber energy. Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa
karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya
pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg. Karbohidrat dapat
diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Tumbuhan membentuk
karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 2016).

Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi


satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan
kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo,
2015).

Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula
sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau
gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh
disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan
bersama – sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida,
senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut
dalam eter dan pelarut organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan
dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda (Addi
Krisbyanto .2018)
Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai
beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
Beberapa di antara polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan,
yang nantinya ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi
sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk
struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi
suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan
glikosidiknya (Campbell, 2010).

Ada beberapa uji yang digunakan untu menguji karbohidrat yaitu uji
molisch dan uji fehling.
1. Uji molisch adalah uji yang berprinsip dehidrasi senyawa karbohidrat oleh
asam sulfat pekat.Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil
furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji
positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi
molisch.
2. Ujifehlingadalahyang bertujuan   untuk memperlihatkan   ada   atau  
tidaknya   gula   pereduksi.   Karena prinsip kerjanya adalah grafimetri
sehingga dengan mudah dapat ditentukan cuplikan yang mengandung
karbohidrat Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari
dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan
CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan
kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan
kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna
biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.
Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.  Dalam pereaksi ini
ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling
menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan
larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang
terjadi berwarna hijau kekuningan(Kurnia Kusnawidjaja .2013)
BAB III

METODOLOGI

1.1 ALAT DAN BAHAN


Alat

Botol semprot
Gelas piala 100 ml
Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
Pipet tetes
Erlenmeyer 250 ml
Tabung reaksi + rak
Penjepit tabung reaksi
Pipet volume 5 ml
Penangas air
Gelas piala 1000 ml/ 500 ml
Kompor listrik/ kompor gas

Bahan

- Reagen Ninhidrin -fehling


- NaOH 10 M -NaNO2 0,15 M
- Fruktosa -fehling B
- α-naftol -CuSO4
- Sukrosa
- Etanol
- Amilum
- Aquades
- Madu
- Reagen Molisch
- HNO3
- H2SO4
- Reagen Millon
1.2 PROSEDUR KERJA

A.Uji Karbohidrat
a.Uji Molisch
> menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.

1.Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan :

*Tabung I : ditambah 2 ml glukosa 2 %

*Tabung II : ditambah 2 ml fruktosa 2 %

*Tabung III : ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %

*Tabung IV : ditambah 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %

8Tabung V : ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.

2.Menabahkan masing-masing tabung 2 tetes reagen Molisch (10% α-naftol


dalam etanol).
3.Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding
tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
4.Mengamati perubahan yang terjadi.

b.Uji Fehling

1.Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.

2.Menambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml Fehling B ke dalam tabung


reaksi yang lain
3.Menyampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.

4.Membagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).

5.Selanjutnya :

*Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10%

*Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10%

*Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2%


6.Memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar
600C, selama 10 menit.
7.Mengamati perubahan warna yang terjadi.

8.Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi?

B.Uji Protein dan Asam Amino

Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah : larutan putih
telur, larutan susu, larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. Ujilah keempat
larutan tersebut dengan uji Biuret, Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, dan
Ninhidrin.
a.Reaksi Biuret

1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Selanjutnya :

- Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO 4 0,05 M + 2 ml


NaOH 10 M

- Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO 4 0,05 M + 2


ml NaOH 10 M

- Tabung reaksi III : + 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO 4 0,05 M


+ 2 ml NaOH 10 M
- Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO 4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M

2 Mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.


b.Reaksi Millon

1.Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2.Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambah 5 tetes pereaksi Millon.

- Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.


- Mendinginkan pada suhu kamar.

- Menambah 5 tetes NaOH 0,15 M

- Mengmati warna yang terjadi.


c.Reaksi Xantoprotein

1.Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2.Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambah 0,5 ml HNO3 pekat.

- Mengmati apa yang terjadi!

- Menambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus).

- Mengamati warna yang terjadi!

d.Reaksi Ninhidrin

1. Menyiapakan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambah 5 tetes pereaksi Ninhidrin.

- Mendidihkan selama 2 menit.

- Mengamati warna yang terjadi.


e.Reaksi sakaguchi

1.Meyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.

2.Ke dalam masing-masing tabung :

- Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret di atas

- Menambah 1 ml NaOH 10 M.

- Menambah 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air bromin.

- Mengamati warna yang terjadi.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

No Sampel/Contoh Hasil Pengamatan


Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling
1 Glukosa 2% Mengenda,berubah Warna merah bata
warna coklat terang
2 Fruktosa 2% Megendap,berubah Hijau, tidak tembus
warna ungu pandang
3 Sukrosa 2% Megendap,berubah Biru langit, jernih
warna ungu
4 Amilum 2% Megendap,berubah Biru, tembus pandang
warna ungu
5 Madu 5 % Tidak -
mengendap,putih,te
mbus pandang

Kesimpulan anda :

Praktikum karbohidrat dengan uji molisch digunakan untuk menunjukkan


sifat umumkarbohidrat dan menunjukkan ada tidaknya kandungan karbohidrat
dalam larutan yang akandiuji. Hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang
diuji memiliki kandungan karbohidrat.Sedangkan praktikum dengan
menggunakan uji fehling (fehling A dan fehling B) digunakanuntuk menunjukkan
sifat khusus karbohidrat dengan adanya karbohidrat pereduksi. Hasil
ujimenunjukkan madu merupakan gula yang dapat mereduksi larutan fehling dan
sebagaikarbohidrat pereduksi.
Protein dan Asam Amino
No uji Putih telur susu Ekstrak Ekstrak
kaldu kacang
hijau
1 buiret Bening- Putih-ungu Bening-biru Bening-
ungu kuning
kecoklatan
2 milllon Bening-abu- Putih-merah Bening- Bening-
abu batu ungu merah
3 xantoprotein Bening- Putih- Bening- Bening-
bening kuning bening kuning
keruh keruh bening
5 ninhidrin Bening-biru Putih-ungu Bening- Bening-
ungu pekat
6 sakaguchi -
- = - -- -

Kesimpulan anda :

Praktikum dengan menggunakan uji millon,uji Biuret,dan Xantoprotein


digunakanuntuk memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino.
Sedangkan praktikumdengan menggunakan uji ninhidrin digunakan untuk
membuktikan adanya asam amino bebasdalam protein.
BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini judul percobaannya adalah tentang uji molekul kimia
hayati. Tujuan dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa mampu menganalisis
sifat fisis dan kimia melkul karbohidrat, protein dan lemak, mahasiswa mampu
menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukurnya, serta mahasiswa mampu
melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati. Uji molekul hayati yang
dilakukan di percobaan ini adalah menguji karbohidratdan protein

Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji


molisch. Praktikan menyediakan lima buah tabung reaksi yang bersih dan kering
dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml
glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 %
(tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 5 % (tabung
lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes reagen
molisch  yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H2SO4 melalui dinding-dinding
tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung
satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa (tabung dua) terbentuk
lapisan warna ungu, pada sukrosa (tabung tiga) terbentuk lapisan warna ungu,
pada amium (tabung empat) terbentuk lapisan warna ungu serta pada madu
(tabung lima) terbentuk lapisan warna putih.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
fehling. Praktikan mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling
yang kemudia ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B
kedalam tabung reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan
nomor dua dicampur sehingga praktikan membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga
bagian (dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan
kembali menambah 2 ml glukosa 2  % (tabung satu), 2 ml sukrosa 2 % (tabung
dua) serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan,
praktikan segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan
suhu sekitar 60 0C sekitar 10 menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada
glukosa (tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi
warna merah bata, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi
biru langit sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas
berwarna hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang
mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret. Praktikan menyiapkan  empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak madu + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml larutan amilum + 5
tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Praktikan mengocok ke-
empat tabung reaksi yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada
putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua)
terbentuk lapisan warna ungu tua, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk
lapisan warna biru keunguan serta pada ekstrak kacang hijau (tabung empat)
terbentuk lapisan warna coklat . Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan
ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,
praktikan memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung
reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi
millon. Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas
air selama 10 menit yang kemudian mendinginkan  pada suhu kamar. Setelah
pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan  5 tetes NaOH 0,15
M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan
warna abu-abu, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna merah bata, pada
ekstrak kaldu(tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit keunguan serta
pada ekstrak kacang hijau (tabung empat) terbentuk lapisan warna merah. Pada
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantoprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi
yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas dan dilakukan penambahan
kembali 0,5 ml HNO3 pekat. Praktikan mengamati apa yang terjadi dan setelah
pengamatan selesai maka dilakukan penambah NaOH hingga alkalis (tes dengan
lakmus). Uji xantoprotein yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu)
terjadi pembekuan dan terbentuk lapisan warna bening, pada susu (tabung dua)  
terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan warna kuning bening, pada ekstrak
kaldu (tabung tiga) terjadi pengendapan dan tidak perubahan warna tidak
terbentuk serta pada ekstrak kacang hijau (tabung empat) terjadi pengendapan dan
terbentuk lapisan warna kuning bening. Pada percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa putih telur dan susu banyak mengandung protein dibandingkan dengan
ekstrak kaldu dan ekstrak kacang hijau.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan  empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan  1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan
kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan ke-empat tabung
reaksi  selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan ungu yang kental / pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk
lapisan warna biru yang sangat kental, pada ekstrak kaldu (tabung tiga) terbentuk
lapisan warna ungu yang jernih dari yang sebelumnya serta pada ekstrak kacang
hijau (tabung empat) terbentuk lapisan warna putih pekat dan mengendap. Pada
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu dan ekstrak kacang hijau
mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan
dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh dosen
pembimbing praktikum. Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat
disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.
BAB VI

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

  Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut


dala air maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat larut dalam cairan
organik sedangkan sifat kimia dari monosakarida adalah suatu bentuk molekul
yang sudah tidak dapat diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil
lagi dan oligosakarida memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan dari
molekul monosakarida. Sifat kimia protein merupakan senyawa yang mempunyai
berat molekul antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Sifat fisis lemak adalah
pada suhu kamar, lemak hewan berupa zat padat sedangkan lemak berasal dari
tumbuhan berupa zat cair, lemak yang mengandung titik lebur tinggi mengandung
asam lemak jenuh sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah
mengandung asam lemak tidak jenuh dan sifat kimia lemak adalah reaksi
penyabunan atau sanonifikasi.
   Struktur karbohidrat ialah pada senyawa yang termasuk karohidrat
terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Struktur
karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia juga mempunyai
hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat dari aktifitas optik.
   Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah pada
uji karbohidrat dapat dilakuakan dengan uji molisch dan uji fehling sedangkan
pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret, reaksi
millon, reaksi xantoprotein, reaksi ninhidrin serta reaksi sakaguchi.

1.2 SARAN

Saran Saya pada praktikum yang telah dilaksanakan ialah hendaknya pihak
laboratorium memaksimalkan segala bahan-bahan yang diperlukan praktikan
dalam praktikum, sehingga semua percobaan yang disarankan oleh buku panduan
praktikum dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Addi Krisbyanto .2018.Karbohidrat dan UjiKarbohidrat. Jakarta : Erlangga

Fessenden. 2016. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Campbell, Neil. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Kurnia Kusnawidjaja .2013.Dasar-Dasar Kimia Untuk Umum.Bandung : PT


Sentosa.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2015. Kimia Organik Stereokimia,


Karbohidrat,danProtein.Yogyakarta: UGM Press
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai