RUANG 38
DISUSUN OLEH :
Tujuan
Teori dasar
Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi penting dalam
tanaman maupun hewan. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksi keton atau
senyawa yang menghasilkan senyawaan yang serupa hidrolisis, dengan rumus umum
(Cn(H2O) m.
Contoh: Pada uji Tollen yang menggunakan oksidator lunak, dapat mengoksidasi
glukosa menjadi asam glukonat
Ketosa bukan gula pereduksi, tidak mudah teroksidasi dengan oksidator lunak.
Terkecuali pada fruktosa yang walaupun merupakan suatu ketosa tapi merupakan gula
pereduksi. Alasannya karena fruktosa dalam larutan basa berada dalam kesetimbangan
dengan aldehida dan zat antara enadiol.
Laktosa atau gula susu terdapat dalam susu, terdiri atas monosakarida D-
galaktosa dan D-glukosa, merupakan gula pereduksi karena mengandung gugus
aldehida bebas.
Sukrosa adalah disakarida yang paling banyak kita jumpai, yaitu gula tebu (gula
pasir). Terdiri atas monosakarida glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi karena gugus aldehida dari glukosa membentuk ikatan glikosida dengan
gugus keton dari fruktosa. Jadi tidak mengandung gugus aldehida bebas.
Amilum terdiri atas 20 % amilosa (larut) dan 80 % amilopektin (tidak larut). Hidrolisis
lengkap amilosa dan amilopektin akan menghasilkan D-glukosa
Iodium dalam larutan amilum dalam air (kanji), akan terserap dan membentuk
kompleks yang berwarna biru tua. Warnanya tergantung pada ukuran rata-rata
molekulnya.
1. Prosedur Kerja
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan AgNO3 0,1 M. tambahkan NH4OH sampai
endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1
mL larutan glukosa 10 %. Kocok dan masukan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang
berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.
Dengan cara yang sama lakukan untuk larutan fruktosa 10 % dan larutan sukrosa 10 %.
A. Uji Benedict
1. Alat dan Bahan
2. Prosedur Kerja
a. Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan Benedict. kocok tambahkan 0.5 mL
larutan glukosa 10 %. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi
air panas selama 5 menit. Amati perubahan yang terjadi.
b. Dengan cara yang sama, lakukan untuk larutan fruktosa 10 % dan sukrosa 10 %.
A. Reaksi Polisakarida
a. Reaksi Amilum dengan Yodium
1. Alat-alat dan Bahan
- Tabung reaksi - Larutan amilum 2 %
- Gelas ukur - Larutan Yodium (I2) 0,1 M
- Pipet tetes
- Lampu Spiritus
- Penjepit tabung reaksi
1. Prosedur Kerja
a. Isi sebuah tabung reaksi dengan 1.5 mL larutan amilum. Tambahkan 2.5 mL larutan
yudium 0,1 M.
b. Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.
HASIL PERCOBAAN
I. Reaksi Monosakarida dan Disakarida
A. Uji Tollen
I. Reaksi Polisakarida
A. Hidrolisa Amilum
Kesimpulan:
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. J. dan J. S Fessenden. 1990. Kimia Organik. Edisi III. Jilid I dan II. Alih
Bahasa : A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta
Lehninger, A.L., Nelson, D.L. and Cox, M.M. 1993. Principles of Biochemistry, 4th Ed., New
Y ork.
Panil, Z. 2008. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Penerbit Buku
Kedokteran, EGC. Jakarta.
Poedjiaji, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.