Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

RUANG 38

DISUSUN OLEH :

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

TAHUN AJARAN 2022/2023


UJI COBA KARBOHIDRAT

Tujuan

Mempelajari beberapa sifat golongan karbohidrat

Teori dasar

Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi penting dalam
tanaman maupun hewan. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksi keton atau
senyawa yang menghasilkan senyawaan yang serupa hidrolisis, dengan rumus umum
(Cn(H2O) m.

Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya yaitu monosakarida,


disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana tidak
dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Berdasarkan sifat gugus fungsional aldehida dan keton, maka monosakarida


terbagi menjadi dua kelompok, yaitu aldosa dan ketosa. Aldosa merupakan gula
pereduksi yang berarti bahwa gugus aldehida dapat dioksaidsi menjadi gugus asam
karboksilat.

Contoh: Pada uji Tollen yang menggunakan oksidator lunak, dapat mengoksidasi
glukosa menjadi asam glukonat

Ketosa bukan gula pereduksi, tidak mudah teroksidasi dengan oksidator lunak.
Terkecuali pada fruktosa yang walaupun merupakan suatu ketosa tapi merupakan gula
pereduksi. Alasannya karena fruktosa dalam larutan basa berada dalam kesetimbangan
dengan aldehida dan zat antara enadiol.

Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida


yang terikat oleh suatu ikatan glikosida. Misalnya laktosa dan sukrosa.

Laktosa atau gula susu terdapat dalam susu, terdiri atas monosakarida D-
galaktosa dan D-glukosa, merupakan gula pereduksi karena mengandung gugus
aldehida bebas.

Sukrosa adalah disakarida yang paling banyak kita jumpai, yaitu gula tebu (gula
pasir). Terdiri atas monosakarida glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi karena gugus aldehida dari glukosa membentuk ikatan glikosida dengan
gugus keton dari fruktosa. Jadi tidak mengandung gugus aldehida bebas.

Polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Hidrolisis polisakarida akan


diperoleh beberapa satuan monosakarida. Contoh : pati (amilum).

Amilum terdiri atas 20 % amilosa (larut) dan 80 % amilopektin (tidak larut). Hidrolisis
lengkap amilosa dan amilopektin akan menghasilkan D-glukosa

Iodium dalam larutan amilum dalam air (kanji), akan terserap dan membentuk
kompleks yang berwarna biru tua. Warnanya tergantung pada ukuran rata-rata
molekulnya.

A. Reaksi monosakarida dan disakarida


1. Alat dan Bahan
a. Uji Tollens

- Tabung reaksi - Larutan glukosa 10 %


- Gelas ukur - Larutan sukrosa 10 %
- Pipet tetes - Larutan fruktosa 10 %
- Gelas kimia - Larutan amonium hidroksida (NH4OH) 1 M
- Lampu Spiritus - Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 M
- Kaki tiga - Larutan laktosa
- Kawat kasa

1. Prosedur Kerja

Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan AgNO3 0,1 M. tambahkan NH4OH sampai
endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1
mL larutan glukosa 10 %. Kocok dan masukan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang
berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.

Dengan cara yang sama lakukan untuk larutan fruktosa 10 % dan larutan sukrosa 10 %.

A. Uji Benedict
1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan sama dengan pada Uji Tollens

- Larutan Benedict - Larutan Glukosa 10 %


- Larutan fruktosa 10 % - Larutan Sukrosa 10 %

2. Prosedur Kerja
a. Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan Benedict. kocok tambahkan 0.5 mL
larutan glukosa 10 %. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi
air panas selama 5 menit. Amati perubahan yang terjadi.
b. Dengan cara yang sama, lakukan untuk larutan fruktosa 10 % dan sukrosa 10 %.

A. Reaksi Polisakarida
a. Reaksi Amilum dengan Yodium
1. Alat-alat dan Bahan
- Tabung reaksi - Larutan amilum 2 %
- Gelas ukur - Larutan Yodium (I2) 0,1 M
- Pipet tetes
- Lampu Spiritus
- Penjepit tabung reaksi

1. Prosedur Kerja
a. Isi sebuah tabung reaksi dengan 1.5 mL larutan amilum. Tambahkan 2.5 mL larutan
yudium 0,1 M.
b. Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.

HASIL PERCOBAAN
I. Reaksi Monosakarida dan Disakarida
A. Uji Tollen

Zat-zat yang direaksikan Hasil pengamatan (warna endapan /


larutan)
AgNO3 + NH4OH Bening
AgNO3 + NH4OH + glukosa Perak

I. Reaksi Polisakarida

A. Hidrolisa Amilum

Zat-zat yang direaksikan Hasil pengamatan (warna endapan /


larutan)
Larutan Amilus Bening
Amilum + HCl + NaOH
Amilum +HCl + NaOH + Benedict
Pembahasan:

Kesimpulan:
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R. J. dan J. S Fessenden. 1990. Kimia Organik. Edisi III. Jilid I dan II. Alih
Bahasa : A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta

Lehninger, A.L., Nelson, D.L. and Cox, M.M. 1993. Principles of Biochemistry, 4th Ed., New
Y ork.
Panil, Z. 2008. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Penerbit Buku
Kedokteran, EGC. Jakarta.
Poedjiaji, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai