Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :
Nama : Azri Muhammad Jihad
Npm : E1J019108
Prodi : Agroekoteknologi
Kelompok : 4 (Tiga)
Hari/Jam : Jum’at/10.00-12.00
Tanggal : 17 April 2020
Dosen : Dr. Ir. Reny Herawati, M.P
Co-ass : Maria Asri Siagian
Objek Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LABORATORIUM AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu
molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi
: aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa
, tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat
mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida
dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa
pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk
mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan
reaktif. (Poedjiyadi, 2009)
Protein berasal dari bahasa yunani yang mengandung arti paling utama.
Protein merupakan senyawa kompleks yang berbentuk molekul tinggi. Yang
merupakan dari polimerisasi atau polimer dan monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan oleh satu asam lain dengan ikatan peptida. Lipid merupakan senyawa
organik yang terdapat didalam dan tidak dapat larut dalam air. Namun lipid dapat
larut didalam organik ataupun senyawa organik polar seperti hidrokarbon yang
bersifat plastis atau mudah di bentuk. Ada beberapa golongan lipid yaitu gliserol
(gliserida) yang terbentuk dari ester gliserol dan asam lemak (asam karbosilat).
Sedangkan pada suhu kamar lemak memiliki alkil tak jenuh. (Rivai bakti, 2010).
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu
dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).
1.2 Tujuan Percobaan
1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks
daripada monosakarida dan disakarida. Biasanya tidak larut dalam air, dalam larutan
biasa berbentuk koloid, serta tidak mempunyai rasa manis. Umumnya polisakarida
berbentuk senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai
rasa manis, da tidak mempunyai sifat mereduksi. Beberapa polisakarida yang
penting adalah amilum, glikogen, dan selulosa (Marzuki, dkk. 2010)
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Pati adalah suatu polisakarida yang
mengandung amilosa dan amilopektin. Amiosa merupakan polisakarida berantai
lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa yang
terikat satu sama lain melalui ikatan 1,4-glikosidik (Nasution,2011).
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa,
galaktosa juga merupakan gula pereduksi (Budiman,2009).
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi
akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot
serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau
bekerja (irawan,2007).
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula
sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi
seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin. Polisakarida seperti pati, banyak terdapat
dalam serealia dan umbi-umbian. Sumber karbohidrat utama bagi bahan makanan
kita adalaah serealia dan umbi-umbian. Misalanya kandungan pati dalam beras =
78,3%, jagung = 72,4%, singkong = 34,6%, dan talas = 40% (Budianto, 2009).
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu
ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan
karenanya disebut levulosa. Pada umumnya monosakarida dan sakarida mempunyai
rasa manis. Fruktosa berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang
biasa digunakan sehari-hari sebagai pemanis, berasal dari tebu atau bit (Poedjiadi &
Supriyanti, 2009).
Karbohidrat merupakan awal dari hasil fotosintesis yang dalam proses
selanjutnya menghasilkan berbagai senyawa penting dalam metabolisme dan energi.
Metabolit hasil reaksi selanjutnya dari karbohidarat adalah Flavonoid, asam
shikimat (asam sinamat) dan alkaloid. Beberapa zat turunan dari karbohidrat adalah
asam asetat, asam glutamat dan asam askorbat atau vitamin C (Roojen,2010 ).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu :
1. Botol semprot
2. Gelas piala 100 ml
3. Pipet tetes
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Tabung reaksi + rak
6. Penjepit tabung reaksi
7. Pipet volume 5 ml
8. Penangas air
9. Gelas piala 1000 ml/ 500 ml
10. Kompor listrik/ kompor gas

3.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu :
1. Reagen Ninhidrin
2. NaOH 10 M
3. Fruktosa
4. α-naftol
5. sukrosa
6. etanol
7. amilum
8. aquades
9. madu
10. reagen Molisch
11. HNO3
12. H2SO4
13. Reagen Millon
14. Fehling
15. NaNO2 0,15 M
16. Fehling B
17. CuSO4

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Uji karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1. Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2. Menambahkan ke dalam masing-masing tabung :
Tabung I : menambahkan 2 ml glukosa 2 %
Tabung II : menambahkan 2 ml fruktosa 2 %
Tabung III : menambahkan 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
Tabung IV : menambahkan 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
Tabung V : menambahkan 2 ml madu 50 % dalam air
3. Menambahkan kedalam masing-masing tabung 2 tetes reagen Molisch ( 10 % α-
naftol dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui dindng tabung
reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
3.2.1.2 Uji Fehling
1. Mengambil satu buah tabung reaksi, mengisi dengan air suling.
2. Menambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B ke dalam
tabung reaksi yang lain.
3. Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4. Membagi larutan nomor 4 menjadi 3 bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10 %
Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10 %
Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2 %
6. Memanaskan ke tiga tabung reaksi di atas dengan penangas air dengan suhu
sekitar 600 C, selama 10 menit.
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2 Uji Protein dan Asam Amino
Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah : larutan putih telur,
larutan susu, larutan estrak kaldu, dan larutan X. Menguji ke empat larutan tersebut
dengan uji Biuret, uji Millon, Xantoprotein, dan uji Ninhidrin.
3.2.2.1 Reaksi Biuret
1. Menyiapakn empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Selanjutnya :
Tabung I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung III : + 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3. Mengocok tabung reaksi I – IV, dan mengamati apa yang terjadi.
4.2.2.2 Reaksi Millon
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Kedalam masing-masing tabung :
Memasukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
Menambahkan 5 tetes pereaksi Millon.
Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
Mendinginkan pada suhu kamar.
Menambah 5 tetes NaNO2 0,15 M
Mengamati warna yang terjadi.
4.2.2.3 Reaksi Xantoprotein
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
Menambah 0,5 ml HNO3 pekat.
Mengamati apa yang terjadi.
Menambahkan NaOH hingga alkalis ( tes dengan lakmus).
Mengmati warna yang tterjadi.
4.2.2.4  Reaksi Ninhidrin
1. Menyediakan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
Menambah 5 tetes larutan Ninhidrin.
Mendidihkan selama 2 menit.
Mengamati warna yang terjadi.
4.2.2.5 Reaksi Sakaguchi (tidak dilakukan karena bahan tidak ada)
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
 Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
 Menambahkan 1 ml NaOH 10 M
 Menambah 2 tetes α-naftol 1 % dan 4-5 tetes air bromin.
 Mengamati warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berikut ini hasil dari pengamatan yang telah kami lakukan pada praktikum kali
ini, yaitu :
4.1.1 Uji Karbohidrat ( Uji Molisch dan fehling)
No Sampel/Contoh Hasil Pengamatan
Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling
1 Glukosa Bening tidak ada Merah kebiruan, ada
endapan (+) pengendapan
2 Fruktosa Bening tidak ada -
endapan (+)
3 Sukrosa Bening, tidak ada Tetap biru (+)
endapan (+)
4 Amilum Keruh, ada endapan Merah tua (+)
(+)
5 Madu Kuning keemasan (+) -

4.1.2 Protein dan Asam Amino


No Uji Putih Telur Susu Ekstrak Larutan
Madu X
1 Biuret Ungu tua Ungu muda Kecoklatan Coklat
(+) (+) (-) ada
sedikit
ungu (-)
2 Millon Coklat (+) Coklat (+) Merah bata Coklat
(-) (+)
3 Xantoprotein Ungu pekat Ungu muda Pekat (-) Kuning
(-) (+) (+)
4 Ninhidrin Biru (+) Biru (+) Pekat (-) Uangu
(+)
5 Sakaguchi
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Pada praktikum ini judul percobaannya adalah tentang uji molekul kimia
hayati. Tujuan dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa mampu menganalisis
sifat fisis dan kimia melkul karbohidrat, protein dan lemak, mahasiswa mampu
menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukurnya, serta mahasiswa mampu
melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati. Uji molekul hayati yang
dilakukan di percobaan ini adalah menguji karbohidratdan protein.
Berdasarkan teori karbohidrat senyawa karbon yang tersusun atas karbon
(C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Dan memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang
harganya relatif murah. Sedangkan protein adalah gabungan dari asam-asam amino
melalui ikatan peptida dan berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim.
Untuk uji karbohidrat sampel yang digunakan antara lain glukosa, fruktosa,
sukrosa, amilum, dan madu. Untuk pengujian karbohidrat ini dilakukan dengan dua
uji, yaitu uji molisch dan uji fehling. Sedangkan untuk uji protein sampel yang
digunakan antara lain putih telur, susu, ekstrak kaldu, dan larutan X. Untuk
pengujian protein ini di lakukan dengan 4 macam uji, yaitu uji biuret, millon,
xantoprotein, dan ninhidrin. Hasil yang didapat pada praktikum ini antara lain:
Untuk uji karbohidrat:
1. Glukosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan berwarna coklat terang, dan
dengan uji fehing menghasilkan warna dari sebelumnya biru menjadi
orange/merah bata. Fruktosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan berwarna
coklat gelap.
2. Sukrosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan warna coklat tidak terlalu
tampak, dan dengan uji fehling mengasilkan warna coklat.
3. Amilum dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat, dan dengan uji
fehling terbentuk dua lapisan, berwarna hijau tosak (atas) dan berwarna biru
(bawah).
4. Madu dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat.
Dari semua uji yang dilakukan disimpulakn bahwa semua sampel mengandung
karbohidrat, baik di uji dengan uji molisch ataupun uji fehling. Selain itu untuk
glukosa diketahui bahwa glukosa mengandung gula pereduksi, hal itu karena
dengan uji fehling menghasilkan endapan merah bata yang menandakan terjadi
reaksi yaitu, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan sebagai Cu2O.
Untuk uji protein didapatkan hasil bahwa untuk semua sampel yang di uji baik
dengan uji biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin semuanya menandakan
mengandung protein, hanay saja kandungan protein untuk tiap sampel dan tiap
pengujian berbeda-beda satu dengan yang lain dan sampel yang paling banyak
mengandung protein adalah putih telur dan paling sedikit mengandung protein
adalah larutan X.
Pada percobaan protein dan asam amino dengan bahan uji biuret dan uji
xantoprotein menunjukan perubahan warna yang hampir sama pula. Pada sampel
yang ditambahkan CuSO4 dan NaOH akan menimbulkan dua lapisan yang berwarna
kontras. Wujudnya pun akan berubah dari wujud semula atau kondisi awal.
Contohnya pada sampel putih telur yang semula kekentalannya hanya sekitar 70%
saja dan setelah di ujikan dengan bahan pereaksi akan berubah menjadi lebih kental
dari semula dan bahkan menjadi padatan.
Analisis terbagi atas dua macam, berupa analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif. Analisa kualitatif merupakan suatu pengamatan kita terhadap suatu
objek yang diamati berdasarkan perubahan-perubahan kondisi dari reaksi
tersebut ,atau bisa dikatakan hanya berpusat pada penampilan fisik atau luarnya saja
dari objek tersebut. Sedangkan Analisis kuantitatif terbagi atas dua jenis, berupa
analisa kuantitatif volumetri dan analisa kuantitatif gravimetri. Analisa kuantitatif
volumetri merupakan pengamatan atau analisa tentang jumlah atau banyaknya
ukuran dari suatu larutan yang digunakan berdasar volume. Sedangkan analisa
kuantutaif gravimetri merupakan analisa berdasarkan penjumlahan berat kering atau
bobot tetap setelah dilakukan pemisahan dari endapannya.
Adapun contoh dari analisa kualitatif pada percobaan ini berupa pengamatan
terhadap perubahan aroma dari uji lemak yang dicontohkan pada pemanasan minyak
dan gliserol. Pengamatan pada wujud dicontohkan lewat uji protein dan asam amino
pada beberapa sampel seperti madu, putih telur, susu, dan jus. Lalu pengamatan
pada warna di contohkan pada uji karbohidrat lewat sampel amylum dan glukosa,
pada uji protein dan asam amino lewat sampel uji biuret dan xantoprotein dengan
menggunakan empat sampel berupa susu, madu, jus dan putih telur.
Analisa yang dominan digunakan pada percobaan uji molekul hayati ini
berupa analisis kualitatif dimana pengamatan terhadap warna dan wujud serta aroma
dari objek yang diuji cobakan pada praktikum.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu menganalisis molekul karbohidrat dan protein serta mampu
menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya, yang dibuktikan dengan
uji molisch dan uji fehling. Seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, amilum, dan
madu yang diuji dengan molisch dan fehling semuanya mengandung
karbohidrat. Sedangkan putih telur, susu, ekstrak kaldu, dan larutan X yang di
uji dengan biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin semuanya mengandung
protein. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul
gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-
cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida)
2.   Mahasiswa mampu melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati, yaitu
untuk karbohidrat dengan uji molisch dan uji fehling, sedangkan untuk protein
dengan uji biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin. Semua jenis karbohidrat
akan berwarna merah-ungu bila larutannya diberi beberapa tetes α-Naphtol
sebagai uji Molisch. Cara lain unuk mengetahui adanya karbohidrat adalah
dengan uji Benedict (adanya gula pereduksi berwarna hijau, kuning
ataumerah). Uji Fehling  (endapan merah bata). Reaksi dengan golongan phenol
akan menghasilkan warna berbeda dari tiap-tiap golongan karbohidrat Semua jenis
karbohidrat baik monosakarida, polisakarida akan berwarna merah-ungu bila
larutannya dicampur beberapa tetes larutan α naftol.

6.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ini ketelitian sangat diperlukan, lakukanlah
prosedur sesuai dengan penuntun praktikum yang ada. Jangan menambahkan atau
mengurangi ukuran bahan yang digunakan tanpa petunjuk dari pembimbing
praktikum karena dapat mempengaruhai hasil pengamatan yang diperoleh.
Gunakanlah alat-alat praktikum yang bersih atau steril saat membuat reaksi bahan
kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. S. 2010.“Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Budianto. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang. UMM Pers.
Budiman. 2009. Protein dan Asam Amino. Universitas Sumatra Utara. Sumatra.
Irawan. 2007. Glukosa dan metabolisme energi. Sports Science Brief. Vol 1. No. 6.
Marzuki,Dkk. 2010. Kimia dalam keperawatan.Pustaka As-Salam, Sulawesi selatan
Nasution. 2011. Pemanfaatan Limbah Biji Mangga Arumanis.USU.Sumatera Utara
Poedjiyadi. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta.
Rivai Bakti. 2010. Pnuntun Praktikum Kimia Dasar I. UNSRI: Sumatera Selatan
Roojen. 2010. Health Secret of Pepino. PT. Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, Jakarta
Supriyanti. 2009. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press : Jakarta
LAPORAN SEMENTARA
Objek Praktikum : Uji Molekul Kimia Hayati
Tanggal Praktikum : 17 April 2020
Hari/Jam : Jum’at, 10.00-12.00 Wib
Prodi : Agroekoteknologi
Kelompok : 4 (Tiga)
Nama/NPM : Azri Muhammad Jihad
Nama Anggota Kelompok :
1. Sahat Rizky Roganda
2. Lia Selviana
3. Besridho
4. Derry Yoga Prabowo
HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat ( Uji Molisch dan Fehling)
No Sampel/Contoh Hasil Pengamatan
Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling
1 Glukosa Bening tidak ada Merah kebiruan, ada
endapan (+) pengendapan
2 Fruktosa Bening tidak ada -
endapan (+)
3 Sukrosa Bening, tidak ada Tetap biru (+)
endapan (+)
4 Amilum Keruh, ada endapan (+) Merah tua (+)
5 Madu Kuning keemasan (+) -
Kesimpulan anda :
Protein dan Asam Amino
No Uji Putih Telur Susu Ekstrak Larutan
Madu X
1 Biuret Ungu tua (+) Ungu muda Kecoklatan Coklat
(+) (-) ada
sedikit
ungu (-)
2 Millon Coklat (+) Coklat (+) Merah bata Coklat
(-) (+)
3 Xantoprotein Ungu pekat Ungu muda Pekat (-) Kuning
(-) (+) (+)
4 Ninhidrin Biru (+) Biru (+) Pekat (-) Uangu
(+)
5 sakaguchi
Kesimpulan anda :
Bengkulu, !7 April 2020
Telah diperiksa dan di-Acc
Koass/Dosen

Maria Asri Siagian


E1J018068

Anda mungkin juga menyukai