1) Ambil keempat jenis sampel masing – masing sebanyak 1 ml dan tuang ke dalam
tabung reaksi.
2) Tambahkan Tembaga Sulfat ( CuSO4 ) sebanyak 3 ml pada masing – masing tabung.
3) Siapkan beker glass/ panci berisi air dan panaskan
4) Rendam tabung reaksi hingga sampel terendam air panas seluruhnya.
5) Amati perubahan yang terjadi, dan bandingkan kepekatan warna pada masing –
masing tabung reaksi
VII. Hasil Pengamatan
VIII. Pembahasan
1) Karbohirat dengan tes molisch menghasilkan terbentuknya cincin merah bata,dimana
menunjukkan bahwa reaksi pada larutan monosakarida, disakarida dan polisakarida
yang telah kami uji positif mengandung karbohidrat. Dimana kepekatan warna yang
paling tinggi yaiu dimulai dari sampel glukosa,buah papaya, suksrosa dan zat pati.
2) Karbohirat dengan tes moore menghasilkan terbentuknya warna merah bata,dimana
menunjukkan bahwa reaksi pada larutan monosakarida, disakarida dan polisakarida
yang telah kami uji positif mengandung karbohidrat.
3) Karbohidrat dengan es bennedict tidak menghasilkan perubahan warna apapun.
Namun dapat diliat dimana kepekatan warna yang paling tinggi yaiu dimulai dari
sampel glukosa, zat pati, buah papaya dan sukrosa.
IX. Kesimpulan
Dari seluruh percobaan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tes
yang paling universal dalam kadar glukosa dalam sampel yaitu tes molisch, sedangkan tes
karbohidrat yang paling reaktif yaitu pada sampel sukrosa.
Lampiran
Test bennedict
Daftar Pustaka
Anonim.2008. Analisis Karbohidrat
https://www.google.com/amp/s/food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-
karbohidrat/amp/
Diakses : Tanggal 25 Februari 2019
Denpasar
2019