Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PENGAMATAN KADAR GLUKOSA

Hari/Tanggal : Kamis,14 Februari 2019


I. Judul : Pengamatan Kadar Glukosa
II. Tujuan :

1. Mengetahui pengertian dan struktur apa saja yang terkandung


dalam glukosa
2. Mengetahui metode analisis kadar glukosa bahan pangan
3. Mengetahui prinsip analisis
4. Mengetahui prosedur kerja dari metode analisis

III. Prinsip Analisis :


Berikut beberapa prinsip analisis kadar glukosa dalam bahan pangan yang terdapat pada
masing-masing metode analisis.
1. Tes Molish
Prinsip:
Karbohidrat akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat membentuk senyawa furfural
atau turunannya. Furfural dan turunannya akan berkondensasi dengan alfanaftol
(molish) menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah ungu pada bidang batas
antara larutan karbohidrat dan H2SO4 pekat.
2. Tes Moore
Prinsip:
Uji Moore menggunakan NaOH (alkali) yang berfungsi sebagai ion OH- yang akan
berikatan dengan rantai aldehid yang membentuk aldol aldehid (aldehida dengan
cabang gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan bertujuan untuk
membuka ikatan karbon dengan hydrogen dan menggantikannya dengan gugus –
OH.
3. Test Benedict
Prinsip:
Larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan direduksi oleh gula yang mempunyai
gugus aldehid sehingga CuO atau kupri tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna
merah bata (endapan)
IV. Dasar Teori
Karbohidrat imerupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dialam.
Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”, sehingga disebutlah karbohidrat.
Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan
yang salah dan sebenarnya karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau
turunan keduanya (Fessenden 1986) Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai
senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau
keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa
kompleks (Girinda 1986). Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe
karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih
kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus
aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah
aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa.
Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai
oligosakarida (Poedjiadi, 2006). Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya
terhadap zat-zat penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1) Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa
yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida
yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2) Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3) Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul
non gula.
4) Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer
gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
V. Bahan dan Alat
 Bahan :
 Sampel glukosa
 Sampel sukrosa
 Sampel amilum
 Sampel buah pepaya
 Alat :

1. Timbangan 6.Pipet tetes


2. Gelas beker 50ml 7.Tabung reaksi
3.Gelas ukur 100ml 8.Pemanas
4.Penghalus 9.Sendok
5.Kertas saring

VI. Prosedur Kerja


 Persiapan Sampel
1) Masing – masing kelompok menimbang sebanyak 5 gram sampel.
2) 5 gram sampel dihaluskan
3) Campur sampel dengan aquades secukupnya hingga larut di dalam beker glass.
4) Tuang larutan sampel ke dalam gelas ukur yang telah diisi kertas saring hingga
volume pada gelas ukur 100 ml
 Tes Molisch
1) Ambil keempat jenis sampel masing – masing sebanyak 3 ml dan tuang ke dalam
tabung reaksi.
2) Teteskan larutan molisch sebanyak 2 tetes pada masing – masing tabung
3) Tambahkan asam sulfat sebanyak 3 ml pada masing – masing tabung secara perlahan
4) Amati perubahan yang terjadi, dan bandingkan kepekatan warna pada masing –
masing tabung reaksi.
 Tes Moore
1) Ambil keempat jenis sampel masing – masing sebanyak 3 ml dan tuang ke dalam
tabung reaksi.
2) Tambahkan NaOH sebanyak 1 ml pada masing – masing tabung.
3) Siapkan beker glass/ panci berisi air dan panaskan
4) Rendam tabung reaksi hingga sampel terendam air panas seluruhnya.
5) Amati perubahan yang terjadi, dan bandingkan kepekatan warna pada masing –
masing tabung reaksi
6) Cium aroma pada masing – masing tabung
 Tes Bennedict

1) Ambil keempat jenis sampel masing – masing sebanyak 1 ml dan tuang ke dalam
tabung reaksi.
2) Tambahkan Tembaga Sulfat ( CuSO4 ) sebanyak 3 ml pada masing – masing tabung.
3) Siapkan beker glass/ panci berisi air dan panaskan
4) Rendam tabung reaksi hingga sampel terendam air panas seluruhnya.
5) Amati perubahan yang terjadi, dan bandingkan kepekatan warna pada masing –
masing tabung reaksi
VII. Hasil Pengamatan

No Sampel Test molish Test moore Test benedict


1 Buah pepaya ++++ +++ ++
2 Glukosa ++++ ++++ ++++
3 Sukrosa ++ ++ +
4 Zat pati + + +++

VIII. Pembahasan
1) Karbohirat dengan tes molisch menghasilkan terbentuknya cincin merah bata,dimana
menunjukkan bahwa reaksi pada larutan monosakarida, disakarida dan polisakarida
yang telah kami uji positif mengandung karbohidrat. Dimana kepekatan warna yang
paling tinggi yaiu dimulai dari sampel glukosa,buah papaya, suksrosa dan zat pati.
2) Karbohirat dengan tes moore menghasilkan terbentuknya warna merah bata,dimana
menunjukkan bahwa reaksi pada larutan monosakarida, disakarida dan polisakarida
yang telah kami uji positif mengandung karbohidrat.
3) Karbohidrat dengan es bennedict tidak menghasilkan perubahan warna apapun.
Namun dapat diliat dimana kepekatan warna yang paling tinggi yaiu dimulai dari
sampel glukosa, zat pati, buah papaya dan sukrosa.

IX. Kesimpulan

Dari seluruh percobaan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tes
yang paling universal dalam kadar glukosa dalam sampel yaitu tes molisch, sedangkan tes
karbohidrat yang paling reaktif yaitu pada sampel sukrosa.
Lampiran

Penimbangan sampel buah penghalusan sampel penyaringan kedalam gelas ukur

Hasil penyaringan test molish test moore


Yang di tambah aquades

Test bennedict

Daftar Pustaka
Anonim.2008. Analisis Karbohidrat
https://www.google.com/amp/s/food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-
karbohidrat/amp/
Diakses : Tanggal 25 Februari 2019

Penanggung Jawab Kelompok

(Ni Komang Mariati)

LAPORAN HASIL PENGAMATAN KADAR GLUKOSA


Disajikan dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah analisis zat gizi makanan.

Yang dibina oleh Ir. Hertog Nursanyoto, M.Kes.


Oleh kelompok 7A:

1. NI LUH PUTU YUNIARI KAHESMA DEWI (P07131018016)


2. NI PUTU DITHA RISMAYANI PUTRI (P07131018026)
3. NI KOMANG MARIATI (P07131018040)

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Politeknik Kesehatan Denpasar

Jurusan Gizi Prodi D III

Denpasar

2019

Anda mungkin juga menyukai