Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUANTITATIF KARBOHIDRAT

Disusun dalam rangka memenhi tugas mata kuliah Analisis Zat Gizi Makanan
Yang dibina oleh : Ni Putu Agustini, SKM, M.Si

Disusun Oleh
Kelompok 7 A (Genap)

1. Ni Luh Putu Yuniari Kahesma Dewi (P07131018016)


2. Ni Putu Ditha Rismayani Putri (P07131018026)
3. Ni Komang Mariati (P07131018040)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
DENPASAR
2019
I. Hari/Tanggal : Kamis, 14 Maret 2019
II. Judul Praktikum : Analisis Kuantitatif Karbohidrat
III. Tujuan : Untuk Mengetahui kadar gula pada Jagung
IV. Prinsip :
Gula mereproduksi larutan cupper, kelebihan larutan cupper ditentukan secara
yodometri.
V. Dasar Teori :
Karbohidrat dengan rumus umum Cn (H2O)n berasal dari hasil fotosintesis
pada tumbuh-tumbuhan dengan mengambil energy dasi sinar matahari. Disamping
sebagai sebagai sumber energy utama bagi hampir seluruh masyarakat di dunia,
ternyata karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya dari segi warna, rasa tekstur dan lain lain.
Karbohidrat didefinisikan sebagai suatu derivate aldehid atau keton yang mengandung
polihidroksil atau suatu senyawa yang pada proses hidrosila akan menghasilkan
derivate seperti diatas.
Untuk menentukan apakah suatu bahan makanan mengandung karbohidrat
atau tidak dapat dilakukan beberapa tes kulitatif diantaranya adalah test molisch,
benedict, selvanoff, barfoed, osazone, dan pembentukan caramel. Sedangkan test
kuntitalif karbohidrat umumnya didasari atas karbohidrat sebagai zat pereduksi. Pada
analisa kuantitatif penentuan gula peredksi adapat dilakukan dengan metode lane
eynon, metode luff schoolr, metode antharone,dan kadar serat kasar. Pada analisa ini
kita menggunakan metode luff school (dengan hidolia) menggunakan sampel jagung.
Jagung merupakan salah stu jenis makanan pokok masyarakat di dunia ini.
Kandungan karbohidrat yang tinggi menyebabkan jagung dijadikan sebagai makanan
pokok bagi masyarakat.

VI. Alat Dan Bahan :


1. Alat : Timbangan, cawan perti, mortal and Pestle Porcelain, Erlenmeyer,
gelas baker, corong kaca, gelas takar plastic, pipet tetes, Pemanas (hotplate),
kertas pH, kertas saring, labu ukur, alat titrasi, pipet gondok
2. Bahan : jagung, aquades, HCl, BTB, Na2CO3 10%, KI 20%, H2SO4 6N,
NaS2O30,1 N, amilum.
V. Prosedur Kerja :
1. Timbang cawan petri kosong, kemudian timbang sampel sebanyak 5 gram
dengan timbangan analitik, pada cawan petri yang telah diketahui beratnya
2. Setelah itu haluskan sampel dalam mortar.
3. Tambahkan aquades sebanyak 50 ml sedikit demi sedikit.
4. Kemudian pindahkan sampel yang telah ditambah dengan aquades tadi ke
dalam Erlenmeyer, setelah itu tambahkan 2 ml HCL dan 3 tetes BTB
5. Panaskan dalam penangas air selama 25 menit
6. Netralkan dengan Na2CO3 10% dengan cara diteteskan hingga larutan
berwarna kehijauan (apabila lebih dari 20 tetes diukur dengan kertas pH).
7. Kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dengan cara disaring,
setelah itu tambahkan aquades sampai garis di labu ukur tersebut.
8. Kocok sampai homogeny, lalu ambil 5 ml menggunakan pipet gondok dan
masukkan ke dalam Erlenmeyer.
9. Tambahkan 5 ml aquades dan 10 ml larutan Luff.
10. Panaskan campuran tersebut tunggu hingga mendidih/menguap, biarkan 10
menit dan dinginkan
11. Tambahkan 10 ml KI 20% dan asam sulfat sebanyak 17 ml, kemudian
dinginkan.
12. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai warna keruh, lalu tambahkan
indikator amilum sebanyak 1 ml.
13. Kemudian titrasi kembali hingga bening atau tidak berwarna
VI. Perhitungan :
Dik : - Berat sampel : 5,1141 g
- Pengenceran : 100,0 ml
- Volume sampel : 5 ml
- Volume titrasi Na2S2O3: 14,3 ml
- Volume titrasi blanko Na2S2O3 : 16,5 ml
Dit : kadar gula …..?
Jawab :
Volume Na2S2O3 0,1 N sampel = Vol Titrasi Blanko – Vol Titrasi Sampel
= 16,5 – 14,3
= 2,2 ml
Tabel luff
Na2S2O3 0,1 N glukosa
2 ml = 4,8 mg
3 ml = 7,2 mg  selisih 2,4

2,2 4,8 + ( 2,4 x 0,2)


4,8 + 0,48
2,2 5,28
2,2 5,3 mg

Kadar Gula (mg/100g) = Kadar dalam tabel x F.P(100/5) x Per 100 g sampel
100 100
= 5,3 mg x x
5 5,1141 g
= 2.072,70 mg / 100 g
= 2,0727 g /100 g
= 2,0727 %
= 2,07 %
VII. Hasil Pengamatan :
Sampel Ditambahkan Larutan Perubahan Warna
Pisang Aquades Kuning
Na2CO3 10% Hijau
KI 20% dan asam sulfat Merah
Na2S2O3 0,1 N Putih keruh ---- putih bening

 Karena menetralkan lebih dari 20 tetes diukur dengan kertas pH dengan hasil ukur pH
menunjukan angka 9 yang artinya nertal

VIII. Pembahasan :
Pada praktikum ini kami menentukan kaadar gula dari sampel pisang seberat 5
gr. Sampel pisang di haluskan lalu dimasukan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan
aquadess sebanyak 50 ml. Setelah itu ditambahkan 2 ml HCL dan 3 tetes BTB
kemudian dipanaskan sampai mendidih atau selama 25 menit. Setelah itu dinginkan
dan tambahkan larutan Na2CO3 10% tetes demi tetes sehingga berwarna kehijauan.
Pindahkan sebanyal 100,0 ml dengan cara disaring ke dalam labu ukur setelah itu
dihomogenkan. Abil sebanyak ml dengan pipet gondok pindahkan ke Erlenmeyer lalu
tambahkan 35 ml aquadess dan 10 ml larutan luff. Kemudian panaskan hingga
mendidih lalu dinginkan. Tambahkan 10 ml KI 20% dan asam sulfat 17 ml. lalu titrasi
dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai berwarna keruh. Setelah itu, kami hitung
kadar gula dan mendapati kadar gula 143,99 %

IX. Kesimpulan :
Kadar Gula pada analisis kuantitatif karbohidrat yaitu 2,07% dengan
menggunakan metode luff schoorl.

Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/jagung (Tanggal Akses : 26 april 2019)

Antarini, A.A Nanak, dkk. 2016. Penuntun Praktikum Ilmu Kimia Pangan. Denpasar :

Politeknik Kesehatan Prodi D IV Jurusan Gizi.

Penanggung Jawab Laporan

Ni Komang Mariati
Lampiran
No Keterangan Gambar
1 Mengukur cawan petri

2 Mengukur sampel

3 Penghalusan sampel

4 Penambahan aquades dan di


masukkan pada Erlenmeyer

5 Penambahan 2 ml HCL dan 3 tetes


BTB

6 Proses pemanasan
7 Proses penetralkan dengan Na2CO3
10%

8 Penentuan nilai pH

9 Penyaringan larutan ke labu ukur

10 Pengambilan larutan sebanyak 5 ml


menggukan pipet gondok dan di
pindahkan ke Erlenmeyer

11 Penambahan 5 ml aquades dan 10 ml


larutan Luff.

12 Proses pemanasan
13 Proses pendinginan

14 Penambahan 10 ml KI 20% dan asam


sulfat sebanyak 17 ml

15 Proses titrasi

16 Penambahan amilum

17 Proses tirasi kedua sampai tidak


berwarna

18 Hasil akhir titrasi

Anda mungkin juga menyukai