Anda di halaman 1dari 9

JENIS KARBOHIDRAT

PERCOBAAN 3
(Praktikum Kimia Lanjutan)

Kelompok : 1

Alwet Dwi Prasetyo 2302301018


Muhammad Nasrullah 2302301030
Nazwa Amelda 2302301021
Radika 2302301013

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam
Yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman
yang berklorofil,karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbondioksida dan
molekul air dengan bantuan sinar matahari, disebut fotosientesis (Tim Dosen,
2010).
nCO2+ nH2O (CH2O)n + nO2
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari makanan akan tetapi terkadang kita tidak mengetahui bahwa karbohidrat jenis
apa yang kita makan dan bagaimana sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat
tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai karbohidrat ini.

1.2 Tujuan Praktikum


Mengidentifikasikan jenis karbohidrat berdasarkan pengujian rasa, dan
kelarutan dalam air
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan Pustaka


Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen
yang terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris
tersebut, maka senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga
disebut sebagai karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan
”hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang tidak benar. Hal ini karena ada
beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi
bukan karbohidrat (Tim Dosen, 2010).
Asam asetat misalnya dapat ditulis (C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus
CH2O atau HCHO. Dengan demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak
hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting ialah rumus
strukturnya (Tim Dosen, 2010).
Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang
terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil(aldehid dan keton).
Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan
gugus yang ada pada molekul karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
polihidroksialdehida dan polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilkannya
pada proses hidrolisis (Tim Dosen, 2010).
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan
berasal dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan
oleh Biro Pusat Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan
72% jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-
negara maju seperti AmerikaSerikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu
rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram (Almatsier, 2010).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul
(Almatsier, 2010).
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 Maret 2024, pukul
10.00 S/D selesai WITA, bertempat di Laboratorium Pengujian, Program studi
Agroindustri Jurusan, Teknologi Industri Pertanian Politeknik, Negeri Tanah
Laut.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
a) gelas beaker
b) batang pengaduk
c) timbangan
d) tabung reaksi
e) rak tabung reaksi
f) spatula
g) gelas ukur 10 ml
h) pipet tetes
3.2.2 Bahan
a) glukosa
b) gula pasir
c) amilum
d) tepung tapioka
e) nata de coco
f) air

3.3 Prosedur Kerja


1. uji kelarutan dalam air
a. diambil 0,5 gram sampel larutan dalam 10 ml air
b. diambil kelarutan sampel dalam air
2. uji rasa
a. diamati rasa yang ditimbulkan sampel apakah berasa manis/tidak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil perhitungan
No Sampel Uji rasa Uji kelarutan Jenis Nama Rumus
karbohidrat kimia kimia
1. Glukosa Manis Larut lama Karbohidrat D- C6h12
kelamaan monosakari glucos o6
mengendap da e
2. Gula pasir manis larut disakarida sukros C12H2
a 2O11
3. Amilum Hambar Sulit larut lama polisakarida amilu C6H10
kelamaan m O5
mengendap
4. Tepung Hambar Sulit larut lama polisakarida amilu C6H10
topioka kelamaan m O5
mengendap
5. Nata de coco Hambar Tidak larut Polisakarida selulo C6H10
sa O5

A. pembahasan
praktikum jenis karbohidrat biasanya mencakup beberapa aspek, termasuk
tujuan praktikum, metode yang digunakan, hasil yang diharapkan, dan interpretasi
data. Berikut ini adalah contoh struktur pembahasan praktikum jenis karbohidrat:
1. Tujuan Praktikum
Pada praktikum ini, tujuan utamanya adalah untuk mempelajari beberapa jenis
karbohidrat dan mengidentifikasi keberadaan atau sifat-sifatnya melalui
serangkaian reaksi kimia tertentu. Selain itu, praktikum ini bertujuan untuk
mengasah keterampilan praktis dalam teknik laboratorium, seperti pengukuran,
pengamatan, dan analisis data.
2. Metode Percobaan
Metode yang digunakan dalam praktikum ini mencakup beberapa langkah, antara
lain:
 Persiapan Bahan: Persiapan larutan-larutan standar yang mengandung
berbagai jenis karbohidrat yang akan diuji.
 Pengujian Reaksi Kimia: Pengujian dilakukan dengan menggunakan
berbagai zat kimia, seperti Karbohidrat monosakarida, dan lainnya, untuk
mengidentifikasi keberadaan karbohidrat dan tipe-tipe tertentu.
 Pengamatan dan Pengukuran: Pengamatan dilakukan terhadap perubahan
warna, pembentukan endapan, atau perubahan lain yang terjadi selama
reaksi berlangsung. Pengukuran juga dilakukan untuk mendapatkan data
kuantitatif jika diperlukan.
3. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari praktikum ini adalah:
Identifikasi jenis-jenis karbohidrat yang diuji berdasarkan reaksi kimia yang
terjadi.
Perolehan data kuantitatif jika praktikum melibatkan pengukuran, seperti
konsentrasi karbohidrat dalam larutan.
Interpretasi data yang diperoleh untuk memahami sifat-sifat kimia dari masing-
masing jenis karbohidrat.
4. Interpretasi Data
Interpretasi data melibatkan analisis hasil percobaan berdasarkan teori yang sudah
diketahui tentang sifat-sifat karbohidrat. Hal ini meliputi penafsiran terhadap
perubahan warna, pembentukan endapan, atau hasil pengukuran lainnya. Selain
itu, kesimpulan juga dapat ditarik mengenai konsentrasi atau keberadaan
karbohidrat dalam sampel yang diuji.
5. Diskusi
Dalam bagian diskusi, peserta praktikum dapat membahas temuan-temuan
penting, kesulitan yang dihadapi, perbandingan antara hasil yang diharapkan dan
hasil yang diperoleh, serta kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.
Diskusi juga dapat melibatkan perbandingan antara berbagai metode yang
digunakan dalam identifikasi karbohidrat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum jenis karbohidrat, kami berhasil mengidentifikasi berbagai
jenis karbohidrat melalui serangkaian reaksi kimia. Melalui metode pengujian
yang telah dilakukan, kami dapat menentukan keberadaan dan sifat-sifat
karbohidrat tertentu dalam sampel yang diuji. Hasil percobaan kami konsisten
dengan teori yang ada, dan interpretasi data menunjukkan adanya variasi dalam
respons kimia antara berbagai jenis karbohidrat.
Meskipun demikian, beberapa kendala mungkin muncul selama praktikum,
seperti ketidakpastian dalam pengukuran atau hasil yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam diskusi, kami mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang
mungkin mempengaruhi hasil, seperti kesalahan dalam persiapan larutan atau
variabilitas dalam kualitas bahan kimia yang digunakan.
Secara keseluruhan, praktikum ini memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang sifat-sifat kimia dari berbagai jenis karbohidrat dan
meningkatkan keterampilan praktis dalam teknik laboratorium. Kami menarik
kesimpulan bahwa praktikum ini merupakan langkah yang penting dalam
memahami kimia karbohidrat dan memperkaya pengalaman praktis kami dalam
bidang ini. Sebagai saran untuk masa mendatang, kami merekomendasikan
perbaikan dalam pengukuran dan persiapan sampel untuk meminimalkan
kesalahan dan meningkatkan akurasi hasil.

1.2 Saran
saran untuk meningkatkan praktikum jenis karbohidrat di masa
mendatang:
1. Penyediaan Bahan yang Lebih Baik: Pastikan bahwa bahan kimia yang
digunakan dalam praktikum memiliki kualitas yang baik dan konsistensi
yang dapat diandalkan. Hal ini dapat membantu mengurangi variabilitas
dalam hasil percobaan.

2. Pengontrolan Variabel: Selalu perhatikan kontrol variabel yang ketat


selama praktikum, seperti suhu, pH, dan waktu reaksi. Hal ini dapat
membantu meminimalkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi
hasil.
3. Validasi Metode: Pastikan metode percobaan yang digunakan telah
divalidasi dan terbukti memberikan hasil yang akurat dan konsisten.
Lakukan uji praktek untuk memastikan bahwa metode tersebut dapat
diandalkan.
4. Peningkatan Pelatihan: Berikan pelatihan yang memadai kepada peserta
praktikum tentang teknik laboratorium yang digunakan, termasuk
pengukuran yang tepat dan pengamatan yang akurat. Hal ini dapat
membantu mengurangi kesalahan manusia selama praktikum.
5. Analisis Data yang Mendalam: Dorong peserta praktikum untuk
melakukan analisis data yang mendalam dan menyimpulkan temuan-
temuan yang signifikan. Diskusi tentang interpretasi hasil dapat
memperkaya pemahaman mereka tentang kimia karbohidrat.
6. Evaluasi dan Umpan Balik: Setelah praktikum selesai, lakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan praktikum dan mintalah umpan balik dari peserta.
Hal ini dapat membantu mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki
atau ditingkatkan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tim Dosen Kimia. 2010. Kimia Dasar. Makassar : UPT MKU

Tim Dosen Kimia. 2010. Kimia Dasar 2. Makassar : UPT MKU

Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia.


Makassar :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai