Anda di halaman 1dari 4

Analisis Karbohidrat Dengan Uji Barfoed

I. Tujuan
Dapat menguji dan mengidentifikasi senyawa – senyawa karbohidrat secara
kualitatif dengan uji Barfoed

II. Reaksi
Reaksi yang terbentuk pada percobaan uji Barfoed ini yaitu :

III. Dasar Teori


Dalam melakukan fungsinya, tubuh memerlukan tenaga atau energi. Energi
yang diperlukan itu dapat diperoleh dalam makanan yang mengandung unsur
karbon sebagai bahan pembentuk energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Semua karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Carbon, Hidrogen, dan Oksigen yang
pada umumnya memiliki rumus kimia Cn(H2O)n. Berdasarkan fungsi, karbohidrat
adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun dalam tubuh.
Karbohidrat yang berasal dari makanan dalam tubuh mengalami perubahan
atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat
dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintetis dari hati dan
digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Terdapat
bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari
hal tersebut dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau
sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam
kehidupan manusia.(Poedjiadi,1994)
Karbohidrat memiliki beberapa peran penting dalam tubuh manusia,antara
lain adalah :
1. Sebagai sumber energi utama.Pada beberapa organ tubuh utama,seperti
otak,lensa mata dan sel saraf,sumber energi yang diperlukan adalah
glukosa,dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya.Dalam proses
respirasi,setiap 1 gr glukosa akan menghasilkan 4,1 kalori.
2. Berperan penting dalam proses metanolisme,menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ tubuh.
3. Merupakan pembentuk senyawa lainnya,misalnya sebagai asam lemak
sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
4. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat.Gen terdiri dari asam deoksiribunukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton. Karbohidrat terdapat dalam jaringan tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme dalam berbagai bentuk dan aras. Karbohidrat memiliki rumus
empiris (CH2O)n dan biasa disebut dengan “hidrat” dari sebuah karbon (Lehninger,
1970).

Dalam bahan makanan, Karbohidrat terdapat dalam beberapa bentuk.


Monosakarida biasa disebut sebagai gula sederhana yang memiliki satu gugus
aldehid atau keton. Monosakarida paling berlimpah biasanya dalam bentuk D-
Glukosa yang beratom karbon enam. Sedangkan Oligosakarida memiliki dua
sampai sepuluh gabungan monosakarida yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Polisakarida memiliki monosakarida dalam jumlah banyak yang tergabung dalam
suatu rantai lurus maupun bercabang (Lehninger, 1970). Berdasarkan monomer
yang menyusunnya, karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat dapat diberikan perlakuan untuk mengetahui reaksi-
reaksi apa yang terjadi. Untuk membuktikan teori-teori yang ada tentang
karbohidrat maka dilakukan Uji Barfoed. Barfoed adalah reagen kimia yang
digunakan untuk mendeteksi adanya monosakarida. Hal ini didasarkan pada
pengurangan tembaga (II) asetat untuk tembaga (I) oksida (Cu2O), yang
membentuk endapan batu bata merah (Flinn, 2011).

RCHO + 2Cu2+ + 2H2O → RCOOH + Cu2O ↓ + 4H +


Uji Barfoed dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida yang dapat mereduksi ion kupri. Reagen barfoed bereaksi dengan
monosakarida untuk menghasilkan kupri oksida lebih cepat dibanding disakarida
(Eaton,1980). Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian
dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan endapan
Cu2O berwarna merah bata.

IV. Alat dan Bahan


Pada percobaan ini, dibutuhkan beberapa alat dan bahan yang digunakan
untuk menunjang jalannya pengujian. Adapun alat-alat yang digunakan pada
percobaan ini yaitu, tabung reaksi, rak tabung reaksi, kertas saring, gelas beaker,
batang pengaduk, gelas ukur, pipet tetes hotplate, labu ukur, neraca analitik serta
kaca arloji.
Bahan yang dipergunakan pada percobaan ini yaitu Reagen Barfoed larutan
13,3g kupri asetat, aquades, 1,8 mL asam asetat glasial serta larutan karbohidrat
1%; amilum, fruktosa, glukosa, galaktosa, maltosa, laktosa dan sukrosa. Bahan
bahan ini nantinya akan diberi perlakuan sesuai dengan prosedur kerja.
Alat dan Bahan yang dipergunakan pada percobaan ini haruslah
dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pengujian dimulai, hal ini bertujuan untuk
mempercepat jalannya percobaan dan memaksimalkan perlakuan yang diberikan.

V. Prosedur Kerja
Percobaan ini bertujuan untuk menguji atau mengidentifikasi senyawa –
senyawa karbohidrat secara kualitatif dengan uji Barfoed. Dalam Uji Barfoed,
dilakukan beberapa perlakuan atau langkah kerja yang diberikan pada bahan uji.
Langkah pertama yaitu alat dan bahan yang akan dipergunakan disiapkan
terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan preparasi sampel karbohidrat dan reagen
Barfoed. Masing - masing sampel karbohidrat ditimbang sebanyak 0,5 gram dan
dilarutkan kedalam 50 mL aquades mendidih. Kemudian, dibuat reagen Barfoed
dengan cara dilarutkan 13,3g kupri asetat dalam 200 mL aquades, dan ditambahkan
1,8 mL asam asetat glasial.
Langkah berikutnya yaitu, diambil beberapa buah tabung reaksi, larutan
sampel karbohidrat (glukosa; fruktosa; dan amilum) masing-masing dimasukkan
kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL yang sebelumnya telah ditambah reagen
Barfoed sebanyak 2 mL. Tabung reaksi dipanaskanpada penangas air selama 1
menit, biarkan mendingin. Diamati sensitivitas dari reagen Barfoed dengan
mereaksikannya dengan larutan glukosa encer.
Langkah kerja terakhir yaitu, identifikasi hasil uji Barfoed dengan
diamatinya perubahan warna yang terjadi serta hasil pengujian didokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai