Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN LENGKAP BIOKIMIA DASAR

PERCOBAAN I

KARBOHIDRAT

NAMA : FITRIA RAMADHANI BILATU

STAMBUK : A 251 14 024

KELAS :C

KELOMPOK : I

ASISTEN : MOHAMMAD ARIF

LABORATORIUM KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2016
PERCOBAAN 1

KARBOHIDRAT

I. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menguju jenis-jenis karbohidrat dengan uji
molich, uji benedict, dan hidrolisis karbohidrat.

II. Dasar Teori


Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam
alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya
adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama
antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan
karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat
yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus
aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah
aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat
tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
(Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat
penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa
yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul non
gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula.
Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan
4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna,
tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah
timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan
berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber
kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari
asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat
juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber),
seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat
kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian,
kentang, dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan
pemanis lainnya. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa
Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat
didefenisikan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden, 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil
(Poedjiadi, 2006).

III. Alat dan Bahan

a. Alat
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
3. Penangas air
4. Tabung reaksi
5. Penjepit tabung
6. Gelas ukur 5 ML
7. Gelas kimia 600 ML
8. Rak tabung
9. Stopwatch (Hp)
b. Bahan
1. Amilum
2. Larutan sukrosa
3. Larutan HCL 2 M
4. Larutan KI 0,5 M
5. Reagen benedict
6. Larutan Na2CO3 1%
7. Tissue

IV. Prosedur Kerja


1. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi
2. Memasukkan 2,5 mL suspensi amilum ke dalam tabung reaksi
3. Menambahkan 3 mL larutan HCl 2 M ke dalam tabung tersebut melalui dinding
tabung dan mengamati perubahan yang terjadi
4. Memanaskan tabung reaksi yang berisi larutan di atas penangas air selama 5
menit kemudian mengamati perubahan yang terjadi
5. Mengambil 3 tetes larutan dari tabung reaksi
6. Memasukkan 3 tetes larutan tersebut ke dalam plat tetes
7. Menguji sampel larutan tersebut dengan larutan KI dan mengamati perubahan
yang terjadi
8. Menambahkan 3 mL Na2CO3 3% ke dalam plat tetes tersebut kemudian menguji
sampel larutan dengan Reagen Benedict
9. Memanaskan kembali sampel larutan kemudian mengamati perubahan yang
terjadi
10. Mengulangi langkah 2-9 untuk larutan sukrosa 1%
11. Mencatat semua hasil pengamatan yang diperoleh pada table hasil pengamatan
V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan :

No Perlakuan Hasil pengamatan


a. Amilum
1.)2,5 Ml amilum + 3 mL larutan HCL Larutan bening
2M Larutan bening
2.)Perlakuan (1) + dipanaskan Larutan bening
3.)Diambil 3 tetes dari perlakuan (2) + Larutan bening
larutan KI 0,5 M 2 tetes Larutan bening
4.)Perlakuan (2) + didinginkan + 3 Larutan bening
mL larutan Na2CO3 1 % Larutan bening
5.)Perlakuan (4) + 5 tetes reagen Larutan bening
Benedict
6.)Perlakuan (5) + dipanaskan
B Sukrosa
1.)2,5 Ml larutan sukrosa + 3 Ml Larutan bening
larutan HCL 2 M
2.)Perlakuan (1) + dipanaskan Larutan bening

3.)Diambil 3 tetes dari perlakuan (2) + Larutan bening


larutan KI 0,5 M 2 tetes
4.)Perlakuan (2) + didinginkan + 3 mL Larutan bening
larutan Na2CO3 1 %
Larutan bening
5.)Perlakuan (4) + 5 tetes reagen
Larutan bening
Benedict
6.)Perlakuan (5) + dipanaskan
VI. Reaksi-Reaksi
1. Hidrolisis Karbohidrat
a. Amilum

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH


O O O O H+
OH OH OH OH
O O + H2 O
OH O
OH OH OH OH

CH2OH
O
OH
O
…+ H2O
OH
Glukosa

b. Sukrosa

2. Uji Benedict
Amilum + Benedict Tidak Bereaksi
Sukrosa + Benedict Tidak Bereaksi
VII. Pembahasan

Karbohidrat (carbohydrate) adalah senyawa organic dengan rumus umum Cx(H2O)y.


Karbohidrat yang paling sederhana adalah gula sakarida, termasuk glukosa dan sukrosa.
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον,
sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah
di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat (Martin, 2012).
Tujuan percobaan ini adalah untuk menguji jenis-jenis karbohidrat dengan uji Molisch,
uji Benedict, dan Hidrolisis Karbohidrat (Tim Dosen, 2016).
1. Hidrolisis Karbohidrat
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu mengambil 2,5 mL sspensi
amilum 1% dan 2,5 mL larutan sukrosa 1 % masing-masing larutan dimasukkan kedalam
tabung reaksi dan ditambahkan dengan 3 mL larutan HCl 2 M kemudian dipanaskan selama
5 menit. Hasil yang diperoleh yaitu larutan bening. Reaksi hidrolisis merupakan reaksi
pemutusan atau penguraian senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana melalui pemutusan ikatan antara monomer-monomer penyusun senyawa
kompleks tersebut (Fessenden & Fessenden. 1999). Fungsi HCl pada percobaan ini, yaitu
untuk menghidrolisis amilum dan sukrosa dengan cara memutuskan ikatan glikosidanya
menjadi unit-unit terkecilnya. Sesuai dengan literatur amilum dan sukrosa dapat terhidrolisis
sempurna melalui pemanasan dengan penambahan larutan asam sehingga dapat
menghasilkan monosakarida penyusunnya, dimana penyusun amilum adalah glukosa dan
penyusun sukrosa adalah satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sedangkan fungsi
pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi hidrolisis dengan cara memecah partikel-
partikel amilum sehingga dapat dengan mudah dihidrolisis dengan HCl, (Ichadchemical.
2010). Setelah itu mengambil 3 tetes sampel larutan dan dimasukkan ke dalam plat tetes
kemudian di uji dengan larutan KI dan menghasilkan larutan tetap berwarna bening.
Langkah selanjutnya yaitu menambahkan 3 mL larutan Na 2CO3 3% dan menghasilkan
larutan tetap bening. Fungsi dari Na2CO3 adalah untuk menetralkan suasana asam sehingga
hidrolisis dapat berhenti. Selanjutnya larutan diuji dengan reagen benedict, dan
menghasilkan larutan berwarna biru. Fungsi reagen benedict yaitu untuk menguji adanya
gula pereduksi pada kedua larutan. Larutan Benedict terbuat dari campuran CuSO4, NaOH,
dan Na sitrat, karbohidrat akan mereduksi Cu2+ yang berupa Cu(OH)2 menjadi Cu+ sebagai
CuOH selanjutnya menjadi Cu2O yang tidak larut, berwarna kuning atau merah. Pada saat
yang bersamaan gula pereduksi akan teroksidasi, berfragmentasi dan berpolimerisasi dalam
larutan Benedict. Adapun prinsip dasar dari pengujian ini yaitu larutan-larutan tembaga yang
basa, bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk kupro oksida (Cu2O), dimana uji positifnya akan menghasilkan warna kuning
sampai merah. Berdasarkan literatur, ketika sampel amilum dan sukrosa ditambahkan
dengan pereaksi benedict masing-masing akan menghasilkan larutan biru. Namun,
berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, tetap menghasilkan larutan bening. Lalu
memanaskan kembali kedua tabung reaksi hingga terbentuk endapan merah bata, dan hasil
pemanasan adalah tidak terbentuk endapan merah bata pada kedua tabung reaksi dan larutan
tetap berwarna bening. Hal ini menandakan kedua larutan bereaksi negatif dengan reagen
benedict karena tidak membentuk endapan merah bata. Hal ini berbeda dengan literatur yang
menyatakan bahwa kedua larutan tersebut dapat bereaksi positif dengan reagen benedict
karena kedua larutan memiliki gula pereduksi yaitu glukosa. Hal ini disebabkan karena
adanya kesalahan pada saat praktikum, yaitu pada saat penambahan reagen benedict larutan
tidak didinginkan terlebih dahulu sebelum ditambahkan dengan reagen benedict. Sehingga
kedua larutan telah terhidrolisis sempurna dan tidak bereaksi dengan reagen benedict
(Ichadchemical, 2010).

VIII. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini yaitu hidrolisis karbohidrat larutan
sukrosa dan amilum, tidak bereaksi positif, karena tidak berbentuk cincin yang berwarna
ungu pada tabung, dikarenakan sukrosa dan amilum bukan merupakan gula pereduksi.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. (1999). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

Ichadchemical. (2010). Reaksi senyawa golongan karbohidrat.

http://www.ichadchemical.com. Diunduh 20 desember 2014.

Kusnawidjaja, Kurnia. (1983). Biokimia. Bandung : Alumni.

Poedjiadi, Anna. (2012). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Tim Dosen Biokimia Dasar. (2016). Penuntun Pratikum Biokimia Dasar.

Palu: Universitas Tadulako.

Anda mungkin juga menyukai