METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mensintesis Aerogel Selulosa dari sekam
padi dengan menggunakan metode Freeze drying serta aplikasinya sebagai material adsorben.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sekam padi sebagai sumber selulosa
yang diambil dari pabrik penggilingan padi Maccopa Kabupaten Maros, NaOH, NaOCl, SiO2,
metilen biru, kertas saring whatman 42, urea, etanol 99%, dan akuades.
D. Prosedur Kerja
1. Preparasi sampel
Sekam padi 800 g dicuci kemudian dikeringkan. Selanjutnya, sekam padi digiling dengan
menggunakan hammer mill sampai diperoleh sekam padi dengan ukuran yang lebih kecil.
Setelah itu, sekam padi diayak dengan mesin pengayak dengan ukuran 80 mesh hingga
diperoleh serbuk sekam padi yang lebih halus.
2. Ekstraksi Selulosa
Ekstraksi selulosa dari sekam padi dilakukan sebagai berikut:
a. Delignifikasi
Serbuk sekam padi 10 gram dimasukkan ke dalam gelas beker 250 mL kemudian ditambahkan
100 mL NaOH konsentrasi 12%. Kemudian dipanaskan pada suhu 80 oC selama 3 jam sambil
diaduk dengan magnetic stirrer. Selanjutnya, dilakukan penyaringan menggunakan kertas
saring, kemudian endapan dicuci dengan akuades hingga didapatkan pH netral yang terurukur
menggunakan pH meter.
b. Bleaching
Residu hasil delignifikasi dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL kemudian ditambahkan 100
mL NaOCl konsentrasi 2,5% kemudian dipanaskan pada suhu 80 oC sambil dilakukan
pengadukan selama 1 jam. Endapan di saring dan dicuci dengan akuades hingga pH netral.
Endapan didiamkan selama 1 jam dan diambil sebagai isolat selulosa untuk pembutan aerogel.
d. Penentuan pH Optimum
Aerogel selulosa 0,25 gram dimasukkan kedalam 15 mL larutan metilen biru 600 mg/L pada
variasi pH 5, 6, 7, 8 dan 9. Selanjutnya diaduk menggunakan magnetik stirrer pada waktu
kontak optimum. Kemudian dilakukan penyaringan. Filtrat hasil penyaringan diencerkan hingga
50 kali kemudian diukur absorbansinya menggunakan UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum.
2. Morfologi permukaan aerogel dapat diketahui dengan menggunakan SEM dimana Aerogel
sebelum dan sesudah proses adsorbsi dianalisis untuk menjelaskan karakteristik permukaan
aerogel.
3. Penentuan gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan FTIR dimana aerogel sebelum dan
sesudah proses adsorbsi ditentukan gugus fungsi yang berperan dalam proses adsorbsi.
4. Penentuan Luas permukaan aerogel dilakukan dengan analisis BET
(Brunauer−Emmett−Teller) dan penentuan distribusi ukuran pori dilakukan dengan analisis BJH
(Barret-Joyner-Halenda).