Anda di halaman 1dari 22

GAS

NYATA
4. Konsep Faktor Daya Mampat

Persamaan Gas ideal :

PV = nRT

Beberapa jenis gas dapat menyimpang dari


keadaan ideal, seperti :
Gas H2, CH4, NH3, dan C2H4 menyimpang dari
keadaan ideal, terutama pada tekanan tinggi
Besarnya penyimpangan, dinyatakan dengan
istilah faktor daya mampat (Z) :
PV
Z 
nRT
Untuk gas ideal, Z = 1
Untuk gas nyata, Z  1

Harga Z bergantung pada jenis gas, tekanan


dan temperatur
Gambar 3. Variasi P V/n R T (Z) dengan
tekanan (P) untuk beberapa gas pada 0 oC
a) Jika P 0, maka Z  1
 Untuk semua gas,
jika P = 0, maka Z = 1 atau gas bersifat
ideal
b) Kenaikan tekanan dari P=0 mula-mula
menyebabkan penurunan harga Z sampai
nilai minimum, kemudian pada tekanan tinggi
naik sampai mencapai harga Z > 1, Kecuali
pada H2
Penyimpangan terhadap keadaan ideal
disebabkan oleh:
 Faktor pertama yang berperanan adalah pada
tekanan yang relatif rendah menyebabkan harga
Z < 1. Hal ini karena pengaruh gaya tarik antara
molekul-molekul

 Faktor kedua yang berperanan adalah pada


tekanan tinggi : terjadi gaya tolak menolak karena
molekul-molekul gas sangat berdekatan (Z>1)
c) Untuk gas H2 (pada 0 oC), Z > 1 pada
semua tekanan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada
suhu cukup rendah (< -166 oC), gas
H2 juga memperlihatkan titik minimum.
Untuk gas etilen, pada suhu < 624 K semua
kurva Z – P memperlihatkan nilai minimum dan

 dZ 

   0
 dP P  0

Pada suhu > 624 K, Z > 1 pada semua


tekanan dan
 dZ 

   0
 dP P  0

Gambar 4. Kurva faktor daya mampat pada
berbagai temperatur untuk gas etilen
Garis Z = 1 menyinggung kurva Z – P pada
624 K pada P = 0,
 dZ 

   0
 dP P  0

Dan untuk rentang tekanan yang cukup


besar, harga Z tidak banyak berbeda dari 1,
sehingga gas dapat dianggap ideal.

Suhu ini disebut suhu Boyle


Isoterm gas nyata berbeda dari isoterm gas
ideal

Gambar 5. Isoterm gas CO2


Pada suhu dan tekanan rendah, misalnya
pada A, CO2 berada sebagai gas.

Jika volume diturunkan pada suhu tetap,


dekat titik A, tekanan gas naik kira-kira
sesuai dengan hukum Boyle.

Penyimpangan yang besar terjadi jika suhu


bertambah dan volume dikurangi sampai
mencapai titik B
Pada C (P ~ 60 atm), semua sifat ideal hilang,
tekanan tidak berubah (garis CDE)
Hanya sedikit di sebelah kiri C, cairan
terbentuk.
Penurunan volume dari C melalui D ke E,
jumlah cairan bertambah. Tekanan yang
berhubungan dengan garis CDE disebut
tekanan uap (cairan dan uap berada dalam
kesetimbangan). Pada E semua gas telah
mencair.
Pada suhu yang lebih tinggi, pola sama
kecuali titik C dan E menjadi lebih dekat
Pada 31,04 oC, kedua titik berimpit.
Titik ini disebut titik kritis. Suhu, tekanan dan
volume molar pada titik kritis disebut suhu
kritik (Tc), tekanan kritis (pc) dan volume
molar kritis (Vc)
Pc, Tc dan Vc : tetapan kritis
o
Di atas 31,04 C, CO2 tidak dapat dicairkan
meskipun pada tekanan tinggi.
5. PERSAMAAN VAN DER WAALS
Persamaan gas ideal tidak berlaku untuk
gas nyata

Van der Waals (1893) melakukan koreksi


terhadap tekanan dan volume dalam
persamaan gas ideal.

Koreksi terhadap tekanan karena adanya


gaya tarik menarik antara molekul-molekul.
 Adanya gaya tarik menarik antar
molekul pada gas nyata mengakibatkan
kecepatan gerakannya lebih kecil
dibandingkan gas ideal.
 Energi kinetik molekul dalam ruang
berkurang, sehingga tabrakan dengan
dinding juga berkurang.
 Akibatnya, tekanan gas yang dihasilkan
oleh gas nyata kecil karena tabrakan
yang terjadi oleh molekul-molekul gas
nyata terhadap dinding berkurang.
MENURUT VAN DER WAALS
P = Pid – P’

P = tekanan gas sebenarnya


Pid = tekanan gas ideal
P’ = besarnya pengurangan tekanan
yang disebabkan oleh gaya tarik
menarik
P’ berbanding lurus dengan konsentrasi
molar pangkat dua (M2) dan karena
M = n/V, maka 2
n
P'   
V

atau n
2

P'  a  
V
maka,
Pid = P + a(n/V)2
KOREKSI TERHADAP VOLUME KARENA
MOLEKUL GAS MEMPUNYAI VOLUME

van der Waals menganggap bahwa :


Ruang yang ditempati oleh gas ideal diabaikan
sehingga volume gas ideal = volume ruang.
Akan tetapi volume gas nyata tidak dapat
diabaikan dan mengambil tempat.
Bila dalam ruang terdapat sejumlah ngas
nyata, maka volume yang ditempati molekul
gas nyata adalah sebesar nb.
Gas nyata sebanyak n mol akan menempati
ruang lebih besar dari n mol gas ideal
sehingga,
V = Vid + nb atau Vid = V-nb
Dimana,
b = tetapan , V = volume gas nyata dan Vid = vol. gas
ideal
PERSAMAAN KEADAAN VAN DER WAALS:

 n a
2
 P   V - nb   n R T
2 
 V 

Tetapan-tetapan a dan b dapat ditentukan


dari data P, V, T atau dari tetapan kritis
a dan b bergantung pada suhu dan
tekanan
TETAPAN VAN DER WAALS

Gas a, L2 atm mol-2 b, L mol-1


He 0.0340 0.0234
H2 0.244 0.0266
O2 1.36 0.0318
CO2 3.61 0.0429
H2O 5.72 0.0319
Hg 2.88 0.0055

Anda mungkin juga menyukai