Anda di halaman 1dari 10

A.

Sifat Gas Ideal dan Gas Nyata

Gas ideal adalah gas yang mempunyai sifat-sifat berikut:


a. Molekul-molekul gas merupakan materi bermassa yang dianggap tidak mempunyai
volume.
b. Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar molekul dianggap nol.
c. Tumbukan antar molekul dan antar molekul dengan dinding bejana adalah lenting
sempurna.
d. Memenuhi hukum gas PV = nRT.

Sifat gas nyata:


a. Volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan.
b. Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan
diperbesar atau volum diperkecil.
c. Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat kuat,
menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding menjadi kecil,
lebih kecil daripada gas ideal.
d. Memenuhi persamaan :
P + (n2a/V2)] (V nb) = Nrt
Keterangan :
P = tekanan absolut gas (atm)
V = volume spesifik gas (liter)
R = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)
T = suhu /temperatur absolut gas (K)
n = jumlah mol gas
a,b = konstanta Van der Waals
B. Persamaan Keadaan Van der Waals

Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal,
disebut gas ideal. Namun, didapatkan bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata,
tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada
temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan
gas, atau dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar
deviasinya. Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi
temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa
diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil.
Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi
antarmolekul akan muncul.

Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan


persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der
Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal
(persamaaan 6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada P
untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang
menjelaskan volume real molekul gas. Sehingga didapat:

[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT (6.12)

Keterangan :

P = tekanan
V = volume
n = jumlah mol zat
Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan
T = temperatur (K)
R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(molK))
a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan disebut
dengan tetapan van der Waals. Semakin kecil nilai a dan b menunjukkan bahwa
perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya nilai tetapan ini juga
berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan.
Gas nyata menyimpang dari gas ideal disebabkan karena volume molekul dan
antar aksi molekul, sehingga volum dan tekanan gas untuk gas nyata perlu dikoreksi
dari gas ideal. Volum wadah, V, harus terdiri atas volum gas dan volum bebas untuk
gerak molekul.

nRT
V = nb + (1.32)
Pideal

Dengan b adalah suatu tetapan sebagai korreksi terhadap volum, yang nilainya
tergantung pada jenis gas. Penyusunan ulang persamaan (1.32) menghasilkan

nRT
Pideal = (1.33)
V-nb

Tekanan gas nyata dikoreksi terhadap gas ideal. Tekanan gas nyata lebih rendah dari
tekanan gas ideal.

n2
P = P ideal - a (1.34)
V

dengan a adalah suatu tetapan yang nilainya tergantung pada jenis gas, sehingga
persamaan (1.34) menjadi

nRT an2
P = (1.35)
V nb V2

Dengan menyusun ulang persamaan (1.35) menjadi

n2a
P + (V nb) = nRT (1.36)
V2

Persamaan (2.7) ini adalah persamaan gas nyata yang dikenal sebagai
Persamaan Keadaan Gas Van der Waals. Tetapan a dan b bergantung pada jenis gas.
Beberapa nilai a dan b untuk gas-gas tertentu ditunjukkan dalam dalam tabel 2.1.
merubah 'a' ke dalam atm L2/mol2 harus dikalikan dengan 0.986 atm/bar
merubah 'a' ke dalam kPa L2/mol2 harus dikalikan dengan 100.0 kPa/bar

Tabel 2.1. Konstanta van der Waals beberapa gas

Nama Gas a/(Pa m6mol-2) b/(10-6m3mol-1)

He 0,0035 23,70

H2 0,0247 26,61

N2 0,1408 39,13

O2 0,1378 31,83

Cl2 0,6579 56,22

NO 0,1358 27,89

H2O 0,5536 30,49

CO2 0,3640 42,67

CH4 0,2283 42,78

Interaksi tolak-menolak molekuler diasumsikan bahwa interaksi itu


menyebabkan molekul-molekul berprilaku sebagai bola kecil tetapi tidak dapat
ditembus. Volume bukan-nol molekul menyiratkan bahwa partikel itu tidak bergerak
dalam volume V, tetapi terkekang di dalam volume yang lebih kecil yaitu V-nb. Dengan
nb adalah perkiraan volume total yang ditempati molekul-molekul itu sendiri.

P = nRT/V > P = (nRT)/(V-nb)

Tekanan bergantung baik pada frekuensi tabrakan dengan dinding maupun pada gaya
setiap tabrakan berkurang akibat gaya tarik. Akibatnya persamaan vand er wallsnya:

Persamaan ini sering ditulis dalam istilah volume molar Vm2= V/n sebagai
Istilah a/Vm disebut tekanan internal gas. Persamaan Van der Waals ditulis dalam
bentuk persamaan gas akan menjadi :

Ciri-ciri utama persamaan Van der Waals:

Isoterm gas sempurna diperoleh pada temperature tinggi dan volume molar
besar

Cairan dengan gas berada bersama-sama jika efek kohesi dan disperse berada
dalam keseimbangan

Konstanta kritis berhubungan dengan koefisien-koefisien Van der Waals

Temperatur Boyle berhubungan dengan temperature kritis

Gas nyata berbeda dengan gas sempurna dimana gas nyata tidak mematuhi hukum gas
ideal. Deviasi yang terjadi di dalam gas nyata akan mempengaruhi mudah atau sulitnya
gas tersebut untuk digunakan. Di dalam gas nyata terdapat interaksi molekuler yang
terdiri atas gaya repulsif dan gaya atraktif

Gaya repulsif merupakan gaya yang ada ketika gas mengalami kompresi dimana pada
saat pengompresian volume akan berkurang dan atom atom akan saling tolak menolak ,
semakin besar gaya repulsif suatu senyawa gas maka akan sulit untuk ditekan.

Gaya atraktif merupakan kebalikan dari gaya repulsif dimana semakin banyak elekton
yang berinteraksi akan menyebabkan substansi tetap dalam fase gas, dimana atom atom
akan saling tarik menarik.
Diagram yang terbentuk akibat gaya atraktif dan repulsif

Semakin kecil deviasi yang dimiliki oleh gas nyata maka semakin mendekati sifat gas
ideal yang menyebabkan gas tersebut berubah fasa dengan penurunan temperatur,
maupun peningkatan tekanan. Besar kecilnya deviasi ditentukan dengan rumus :

Z = PVmolar/RT

Penentuan Z , yaitu :

Z = 1 ( merupakan gas ideal )

Z > 1 (tekanan diturunkan, maka gaya repulsif mendominasi, gas mendekati titik kritis)

Z< 1 (terjadi pada tekanan tinggi ketika molekul bertumbukan, gaya atraktif mengambil
alih). Semakin besar Z, lebih sulit dimampatkan.

Dengan adanya titik kritis dan titik tripel maka berakibat tiap molekul dapat dirubah
menjadi fasa gas dan fasa cairan , mudah atau tidaknya senyawa berubah fasa
dipengaruhi oleh gaya interaksi molekuler yang ada di dalamnya.
Grafik yang didapat menjadi :

Dalam gas nyata terdapat faktor penyesuaian yang disebut dengan koefisien virial yang
dinyatakan dalam

Perhitungan dalam gas nyata melalui perhitungan Van Der Walls dengan faktor koreksi
yang ada , maka hal ini menjadi

Pengamatan pengamatan yang mewujudkan gas gas nyata pada T dan V sama
melakukan tekanan tereduksi yang sama , dan terjadi pada molekul polar pada kondisi

Tekanan tereduksi : Pr = P/Pc


Volume tereduksi : Vr = V/Vc
Temperatur tereduksi : Tr = T/Tc
Jika dibandingkan dengan persamaan gas ideal, persamaan Van der Waals ini
dapat digunakan pada gas nyata dengan besaran suhu dan tekanan yang lebih besar.
Dengan begitu, persamaan Van der Waals juga dapat menjelaskan penyimpangan gas
nyata dari gas ideal. Namun, persamaan Van der Waals ini belum dapat secara
sempurna menggambarkan sifat-sifat gas sehingga digunakan persamaan lain yang
dikenal persamaan Virial.

Persamaan Van der Waals muncul ntuk memperbaiki keadaan gas ideal pada suhu dan
tekanan tertentu. Pada tahun 1873, fisiskawan belanda, Johanes diderik Van der Waals
mengusulkan persamaan keadaan gas yang dikenal dengan persamaan Van der Waals.
Ia memodifikasi persamaan gas ideal dengan cara menambahkan faktor koreksi pada
volume dan tekanan.

Faktor koreksi volume

Volume memerlukan faktor koreksi karena partikel-partikel gas nyata mempunyai


volume yang tidak dapat diabaikan, sehingga untuk memperhitungkan ukuran partikel
partikel gas Van der Waals mengurangi volume gas terukur dengan volume efektif total
molekul-molekul gas. Persamaan itu dirumuskan sebagai berikut:

Videal = Veks nb

Keterangan :
Videal = volume gas ideal
Veks = volume yang terukur pada waktu percobaan
n= jumlah mol gas
b= konstanta Van der Waals
Faktor koreksi yang kedua yaitu pada tekanan
Pada gambar tersebut terlihat perbedaan sifat antara sebuah molekul gas dengan
sebuah molekul lain yang hampir bertumbukan dengan dinding wadah. Gaya tarik
menarik molekul itu sama untuk ke segala arah sehingga akan saling menghilangkan.
Sedangkan molekul yang lain hampir bertubukkan dengan dinding sehingga gaya tarik
menarik antar molekul gas tersebut dengan molekul lain cenderung dapat menurunkan
momentum molekul gas tersebut ketika bertumbukkan dengan dinding, dan akibatnya
akan mengurangi tekanan gas tersebut. Oleh karena itu, tekanan gas tersebut akan lebih
kecil daripada tekanan gas ideal karena pada gas ideal dianggap tidak terjadi gaya tarik
menarik antar molekul.

Makin besar jumlah molekul persatuan volume, makin besar jumlah tumbukan
yang dialami oleh dinding wadah serta makin besar pula gaya tarik menarik yang
dialami oleh molekul-molekul gas yang hampir menumbuk dinding wadah. Karena itu,
faktor koreksi untuk tekanan dapat dihitung dengan rumus : a(n2/V2)

keterangan :
a = konstanta
n = jumlah mol gas.

Dengan memasukkan kedua faktor koreksi tersebut ke dalam persamaan gas ideal,
maka diperoleh persamaan Van der Waals :

[P + (n2a/V2)] (V nb) = nRT


Keterangan :
P = tekanan absolut gas (atm)
V =volume spesifik gas (liter)
R = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)
T =suhu /temperatur absolut gas (K)
n =jumlah mol gas
a,b =konstanta Van der Waals

Persamaan Van der Waals dapat digunakan pada gas nyata denga besaran suhu dan
tekanan yang lebih besar. Persamaan Van der Waals juga dapat menjelaskan
penyimpangan gas nyata dari gas ideal.

Anda mungkin juga menyukai