LAPORAN
Materi :
KARBOHIDRAT
Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Materi : Karbohidrat
Kelompok : 3/ Kamis Siang
Nama : 1. Ivander Wonderix L. G 21030119130076
2. Muhammad Zaki F. L 21030119190155
3. Syavirly Azrana 21030119190177
NIP. 196402141991022002
KARBOHIDRAT
RINGKASAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Amilosa (± 30%)
Yang mempunyai sifat larut dalam air panas.
b. Amilopektin (± 70%)
Mempunyai sifat tidak larut dalam air.
Struktur bangun dari senyawa amilopektin hampir sama dengan
amilosa, perbedaannya rantai amilopektin mempunyai percabangan.
Rantai utama amilopektin mengandung 1,4’–α–D-glukosa, dan
percabangan rantai mengandung 1,6’–α – D-glukosa. Tiap molekul
mengandung ± 1000 satuan glukosa.
KARBOHIDRAT
Pati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan
banyak digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman, makanan
yang diproses, kertas, makanan ternak, farmasi dan bahan kimia serta industri
nonpangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya. Dalam industri
makanan sebagai pembentuk gel dan encapsulating agent. Dalam industri
kertas digunakan sebagai zat additive seperti wet-end untuk surface size dan
coating binder, bahan perekat, dan glass fiber sizing.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Keterangan :
6
1. Magnetic stirrer plus heater
5 2. Waterbath
7 3. Labu leher tiga
4. Thermometer
4 5. Pendingin balik
3
6. Klem
2
7. Statif
1
Dengan B = 500 ml, jika ingin diperoleh kadar pati dikalikan dengan
0,9.
KARBOHIDRAT
Keterangan :
X = hasil glukosa, dalam bagian berat pati.
F = larutan glukosa standart yang diperlukan, ml.
M = larutan glukose standart yang digunakan untuk menitrasi sampel,
ml.
N = gr glukose / ml larutan standart = 0,0025 gr/ml. W = berat pati
yang dihidrolisis, gram.
B = volume pengenceran suspensi pati.
BAB IV
Tepung
23,33% 67,58% (Muin, dkk. 2017)
Kanji
Percobaan hidrolisa pati pada tepung kanji kadar praktis yang ditemukan
adalah 23,33%, sedangkan kadar acuannya 67,58%. Data yang didapat saat
praktikum lebih kecil dari kadar acuannya karena hal-hal seperti berikut:
1. Pengaruh Suhu terhadap Konversi
Dengan suhu 70°C terjadi proses gelatinisasi. Gelatinisasi adalah
pecahnya granula pati akibat masuknya air ke dalam pati. Hal ini terjadi
karena granula pati yang dipanaskan dalam air dan energi panas akan
memutus ikatan hidrogen, sehingga air akan masuk ke granula pati dan
menyebabkan pembengkakan granula. Ukuran granula akan meningkat
sampai batas tertentu sebelum akhirnya granula itu pecah, dan
menyebabkan amilosa dan amilopektin berdifusi keluar. Dimana
pembengkakan pati diikuti dengan peningkatan viskositas. Setelah
pembengkakan mencapai titik maksimum maka granula pati akan pecah,
dan jika pemanasan tetap dilanjutkan pada suhu konstan akan terjadi
penurunan viskositas pati akibat proses degradasi pati tersebut. Inilah yang
menyebabkan kadar praktis lebih kecil (Karneta, dkk. 2014).
2. Konsentrasi Katalis yang Tidak Maksimum
Pada teorinya, konsentrasi katalis berpengaruh terhadap konsentrasi
glukosa yang dihasilkan, semakin besar konsentrasi katalis, maka
konsentrasi glukosa yang dihasilkan juga akan semakin besar (Wicaksono,
2008 dalam Mayang, dkk. 2019). Hal ini disebabkan karena konsentrasi
katalis berbanding lurus dengan laju reaksi. Dalam praktikum ini,
digunakan katalis HCl dengan konsentrasi 0,4 M, sedangkan konsentrasi
KARBOHIDRAT
terjadi pada oksigen cincin (II), menghasilkan pembukaan cincin dan kation
karbonium non-siklis (III). Tidak ada kepastian jenis karbon karbonium mana
yang paling mungkin dibentuk. Mungkin kedua modifikasi protonasi terjadi
dengan kemungkinan terbesar pada kation siklis dalam kebanyakan hal.
Akhirnya kation karbonium mulai mengadisi molekul air dengan cepat,
membentukhasil akhir yang stabil dan melepas proton (Fengol dan Wegener,
1995 dalam Mardina. 2014). Berikut reaksi hidrolisa pati dengan katalis asam :
CH2OH CH2OH
| |
H C H H O H
O H
| | H + | |
RO OR’ RO OH R’
|
OH H H
| |
H OH
Pati
CH=OH CH2OH
| |
H O H H O H
| |
+ H2O H+
+R’OH RO O
H
H OH OH H
| | |
OH H H
CH2OH
|
H O H
|
OH
OH H
| |
H OH
Glukosa
adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan fehling B adalah larutan garam dan
NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah. Dalam reaksi
ini, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu2+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan sebagai Cu2O. Reaksinya sebagai berikut :
2Cu2+ + 2OH- Cu2O + H2O
( Cu2+)
Kadar pati dapat kita tentukan dengan menggunakan uji fehling yang
memanfaatkan glukosa yang didapatkan dari hasil hidrolisis pati. Karbohidrat
yang memiliki kelompok oktahedral atau keton yang bebas dapat mereduksi
reagen uang digunakan yaitu campuran fehling A, yaitu CuSO 4 dan fehling B
yaitu sodium potassium tetrate. Reaksinya sebagai berikut :
Ion tetrate mencegah terbentuknya Cu(OH)2 yang tidak larut dengan cara
membentuk bistartarentoaproite (II) kompleks. Cu(OH)2 direduksi oleh
glukosa dengan reaksi :
BAB V
KARBOHIDRAT
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada percobaan didapatkan kadar praktis sebesar 23,33%. Hal ini berbeda
dengan kadar acuan yaitu sebesar 67,58%.
2. Penyebab perbedaan dari kadar praktis dan kadar acuan yaitu pengaruh
suhu hidrolisa, konsentrasi katalis yang tidak maksimum, dan pengaruh
waktu hidrolisa.
5.2 Saran
Materi
Karbohidrat
Dengan B = 500 ml, jika ingin diperoleh kadar pati dikalikan dengan 0,9.
Keterangan :
X = hasil glukosa, dalam bagian berat pati.
F = larutan glukosa standart yang diperlukan, ml.
M = larutan glukose standart yang digunakan untuk menitrasi sampel,
ml.
N = gr glukose / ml larutan standart = 0,0025 gr/ml.
W = berat pati yang dihidrolisis, gram.
B = volume pengenceran suspensi pati.
2. Pembuatan larutan fehling :
a. Larutan Fehling A
Dibuat dengan melarutkan 34,639 gram CuSO4.5H2O dalam 500 ml
aquades. Zat padat yang tidak lart disaring.
b. Larutan Fehling B
Dibuat dengan malarutkan 172 gram Kalium Natrium Tartrat
(KNaC4H4O6.4H2O) dan 50 gram NaOH dalam aquades sampai
volumenya menjadi 500 ml lalu dibiarkan selama 2 hari. Selanjutnya
larutan disaring dengan wol glass.
3. Pembuatan Larutan Glukosa standart :
Dibuat dengan melarutkan 0,625 gram glukosa anhidris dengan air suling
sampai volume 250 ml.
Keterangan :
1. Magnetic stirrer plus heater
2. Waterbath
3. Labu leher tiga
4. Thermometer
5. Pendingin balik
6. Klem
7. Statif
4 ml +4,5 ml +5 ml
Volume titran (M) rata-rata =
3
= 4,5 ml
3. Kadar Glukosa (X)
100 500
( F−M ) N ( )( )
5 5
X=
Wsampel
0,0025 gr 100 500
(0,73)( )( )( )
ml 5 5
¿
14,08 gr
X = 0,259
PRAKTIKAN MENGETAHUI
ASISTEN
LEMBAR PERHITUNGAN
V 1 = 5,6 ml
V2 = 5 ml
V3 = 5,1 ml
F=5,23 ml
V1 = 4 ml
V2 = 4,5 ml
V3 = 5 ml
M =5,23 ml
-
X=
( F−M ) N . ( 1005 ).( B5 )
W
gr
(5,28 ml−4,5 ml ) .(0,0025 )
ml
X=
14,08 gr
X =0,259
¿ 0,259.0,9 .100 %
¿ 23,3 %
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
MATERI : KARBOHIDRAT
HARI/TANGGAL : Kamis, 5 MARET 2020
KELOMPOK : 3-Kamis Siang
NAMA : 1. Ivander Wonderix L. G. 21030119130076
2. Muhammad Zaki F. L. 21030119190155
3. Syavirly Azrana 21030119190177
ASISTEN : Ari Setiawan
KUANTITAS REAGEN
NO JENIS REAGEN KUANTITAS
1. Tepung Kanji 50 gr
3. NaOH 0,5 N 20 ml
6. Aquadest Sesuaikan
TUGAS TAMBAHAN:
- Mencari kandungan pati tepung kanji di jurnal (dibawa saat SEMARANG,
ACC data). 28 Februari 2020
ASISTEN
- Mencari fungsi masing-masing reagen yang digunakan (diketik di bab 2).
- Mencari dan pelajari reaksi dalam menguji kadar pati dengan metode fehling.
- Pelajari MSDS reagen.
Ari Setiawan
1. Densitas Sampel
m sampel = 1,031 gram
V awal = 5 ml
V akhir = 5,9 ml
m 1,031 gr gr
ρ sampel= = =1,145
Vakhir −Vawal 5,9 ml−5 ml ml
2. HCl
( ρ . V ) HCl 1000
N= × × valensi ×37 %
BM HCl V basis
0,2 N=
( 1,19 )V
gr
ml
×
1000
×1 ×0,37
gr 200
36,5
mol
V HCl=3,315 ml
V sampel=196,685 ml−Vaq
4. % Suspensi
m sampel
% Suspensi=
mtotal
m sampel
7 %=
m sampel+ m HCl+m aq
( ρ . V ) sampel
0,07=
( ρ. V ) sampel + ( ρ .V ) HCl+ ( ρ . V ) aq
ρ sampel . ( …−Vaq )
¿
[( 1,145
gr
ml )] ( gr
ml
gr
)(
−Vaq + 1,19 × 3,315 ml + 1 × Vaq
ml )
Vaq=184,3 ml
Vsampel=12,3 ml
m sampel=ρs . Vs
gr
¿ 1,145 ×12,3 ml=14,08 gr
ml
5. NaOH
gr 100
N= × × valensi
BM V
gr 1000
0,5 N= × ×1=0,4 gr
40 20
6. Glukosa Anhidris
m=ρ . V
gr
¿ 0,025 × 250 ml
ml
¿ 0.625 gr
DIPERIKSA KETERANGAN TANDA TANGAN
NO TANGGAL