KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
P = PA 0 XA + PB0 XB ....................(3)
Dengan P adalah tekanan uap total dari sistem. Dalam larutan berlaku :
XA + XB = 1 ....................(4)
Jika persamaan (4) dimasukan ke persamaan (3) diperoleh :
P = PB0 + ( PA0 – PB0 ) XA ....................(5)
Hukum Raoult hanya dapat digunakan untuk larutan ideal atau
larutan yang sangat encer, karena pada larutan encer, hubungan antara
jumlah zat terlarut dengan tekanan uapnya merupakan fungsi linier (semakin
banyak solute, maka tekanan uap akan semakin kecil), sedangkan pada
larutan yang tidak encer, hubungannya tidak linier (pengaruh jumlah solute
terhadap tekanan uap tidak tetap).
Dalam larutan yang mempunyai tekanan uap sistem yang lebih besar
jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan
hukum Raoult dikatakan sistem mempunyai deviasi positif (larutan non
ideal), seperti ditunjukkan pada gambar 1. Dikatakan deviasi negatif, jika
tekanan uap larutan lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil yang
diperoleh dengan menggunakan Hukum Raoult seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
Sifat Kimia :
Dalam bentuk uap dapat membentuk campuran yang mudah
meledak dengan udara.
Stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar).
Pernyataan Bahaya :
Cairan dan uap mudah menyala.
Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Pertolongan Pertama :
Terhirup
Hirup udara segar.
Kontak dengan Kulit
Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran air.
Kontak dengan Mata
Bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.
Tertelan
Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksalah ke dokter.
Penyimpanan :
Simpan di tempat berventilasi baik. Jaga wadah tertutup kedap/rapat.
(MERCK, 2018)
2. Aquadest
Sifat Fisika :
Berwujud cair, tidak berwarna, tidak berbau.
Titik lebur = 0°C; Titik didih = 100°C pada 1013 hPa.
Massa jenis 1 g/cm3 pada 20°C.
Sifat Kimia :
Stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar).
Pernyataan Bahaya :
Tidak ada.
Pertolongan Pertama :
Tidak diperlukan.
KESETIMBANGAN FASA
Penyimpanan :
Tertutup sangat rapat. Simpan pada 5°C hingga 30°C.
(PT. Smart-Lab Indonesia, 2017)
2.4 Azeotrop
Keadaan azeotrop dapat didefinisikan sebagai keadaan yang mana
transfer massa antar fase muncul ketika komposisi mereka tetap konstan
walau tidak harus sama. Suatu sistem dinyatakan azeotrop ketika itu dapat
didistilasi atau dikondensasi tanpa perubahan komposisi. Karena
komposisinya sama dalam uap atau cairan, kedua titik ekstrem pada kurva
T-x maupun pada kurva P-x menjadi bertepatan. Bentuk azeotrop
dilaporkan pertama kali oleh Dalton pada 1802, yang menemukan bahwa di
akhir distilasi larutan asam klorida dan asam nitrat, baik titik didih dan
komposisi distilat tetap konstan, tetapi titik didihnya selalu lebih tinggi dari
salah satu dari mereka yang lebih tinggi. Wade dan Merriman
memperkenalkan istilah azeotrop untuk menyatakan campuran yang
memiliki titik didih minimum atau maksimum (Barbosa, 1987 dan Keszei,
2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Statif
2. Klem
3. Labu Destilasi
4. Thermostat
5. Termometer
6. Pendingin Liebig
7. Erlenmeyer
8. Adaptor
0.9
densitas
0.85
0.8
0.75
0 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
komposisi
65
70
75
suhu
80
Residu
85
Destilat
90
95
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
komposisi
Gambar 4.2 Hubungan Suhu pada Komposisi Destilat dan Residu Etanol-Air
KESETIMBANGAN FASA
DAFTAR PUSTAKA
Alberty, R.A. dan Daniels, F. 1983. ” Kimia Fisika”, Edisi lima. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Barbosa, D. dan Doherty, M.F. 1987. Theory of phase diagrams and azeotropic
conditions for two-phase reactive systems. Proceedings of the Royal Society
of London. A. Mathematical and Physical Sciences, 413(1845), pp.443-458.
Castelan, G.,W. 1981. ” Physical Chemistry”, 2nd edition. Tokyo.
Keszei, E. 2013. Chemical thermodynamics: an introduction. Springer Science &
Business Media.
MERCK. 2018. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – ETANOL 96%.
Parke, S.A. and Birch, G.G. 1999. Solution properties of ethanol in water. Food
chemistry, 67(3), pp.241-246.
PT. SMART-LAB Indonesia. 2017. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN –
AQUADEST.
Sari, Ni Ketut. "Data Kesetimbangan Uap-air Dan Ethanol-air Dari Hasil
Fermentasi Rumput Gajah." Jurnal Teknik Kimia 6.2 (2012): 65-69.
Setyawardhani, Dwi Ardiana, Hary Sulistyo, Wahyudi Budi Sediawan, and
Mohammad Fahrurrozi. "Kesetimbangan Fasa Padat-Cair Asam Palmitat-
Urea-Etanol pada Proses Inklusi Urea: Model Heterogen." In Prosiding
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2015, pp. 12-13. 2015.
Sudjoko, Dwiretnani, Busron Masduki, dan Budi Sulistyo Sunardjo. 1996.
Kesetimbangan Fasa Pada Proses Pemurnian Logam Zirkonium.
KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.3
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.4
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.4
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.4
KESETIMBANGAN FASA
Untuk Subbab 2.4
KESETIMBANGAN FASA
KESETIMBANGAN FASA