PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN LARUTAN BINER
Larutan biner yaitu larutan yang mengandung dua atau lebih zat yang dapat
melarut dengan baik. Larutan biner terbagi menjadi dua yaitu azeotrope dan larutan
ideal/campuran ideal.
1.1.1 azeotrop
Apa itu azeotrop? Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada
komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui
distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan
memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrope ini sering
disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika
campuran tersebut dididihkan.
1). Distilasi biner campuran azeotrope propanol-ethyl acetate dengan metode Pressure
Swing Distillation.
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda,
komposisi azeotrope suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan prinsip tersebut,
distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada
tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi
dari kolom distilasi kedua.
Asam nitrat dan air adalah contoh dari kelas ini azeotrop . Azeotrop ini memiliki
komposisi kira-kira , asam nitrat 68 % dan 32 % air dengan massa , dengan titik didih
393,5 K. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum
mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem
kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik
C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik
azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran
akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan
antara kurva saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-
putus).
1.1.2 zeotrop
Bila garis kurva itu tidak menujukan titik maksimum ataupun minimium pada
titik didih pada campuran zat cair itu, maka titik didih campuran zat cair itu terletak
antara titik didih zat – zat cair murninya. Campuran ini disebut cairan zeotropic. Ada
penyulingan zat cair seperti ini. Komposisi distilasinya banyak mengandung zat cair
yang mengandung zat cair yang bertekanan uap lebih besar dibandingkan dengan
tekanan uap zat cairan yang sedang disuling. Oleh karena itu campuran zat cair ini
dapat dipisahkan menjadi zat-zat murninya melalui penyulingan berkali - kali.
a. Hukum Roult
Hukum Raoult adalah hokum yang dicetuskan oleh francois M. van Rault
(1830-1901) untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat
pelarut yang bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air. Bunyi dari
hukum Raoult adalah: “ Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap
pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan Secara matematis,
hukum Raoult untuk satu komponen dalam larutan ideal ditulis sebagai berikut :
❑❑ ≤
P=P o x
Ketika komponen dalam campuran telah mencapai kesetimbangan uap cair, total
tekanan uap pada campuran dapat ditentukan dengan menggabungkan hukum Raoult
dengan hukum Dalton menjadi :
P=P oA x A + P oB x B
Hukum Raoult sangat penting untuk mempelajari sifat karakteristik fisik dari larutan
seperti menghitung jumlah dan memprediksi massa molar suatu zat (Mr) . Untuk
larutan yang mengikuti hokum Raoult, interaksi antara molekul individual kedua
komponen sama dengan interaksi antara molekul dalam tiap komponen. Larutan
semacam ini disebut larutan ideal Tekanan total campuran gas adalah tekanan
parsial masing-masing komponen sesuai dengan hukum Raoult.
b. Campuran Ideal
Campuran ideal adalah sebuah campuran yang menaati hukum Raoult. Mari
kita lihat karakter sebuah campuran ideal sebelum membahas Hukum Raoult, karena
dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk mengerti topik kali ini.
Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa campuran
larutan kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang ideal. Berikut ini adalah
contohnya:
Dalam sebuah larutan, beberapa molekul yang berenergi besar dapat
menggunakan energinya untuk mengalahkan daya Tarik intermolekuler permukaan
cairan dan melepaskan diri untuk kemudian menjadi uap.
Semakin kecil daya intermolekuler, semakin banyak molekul yang dapat
melepaskan diri pada suhu tertentu. Pada suhu tertentu, sebagian dari molekul-
molekul yang ada akan mempunyai energy yang cukup untuk melepaskan diri
dari permukaan larutan.
Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan tersebut, kecenderungan dari
dua macam molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah. Jadi,
apabila proporsi dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama maka
hanya ada separuh dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari
campuran larutan pada suatu waktu tertentu. Apabila komposisi tersebut berubah,
kecenderungan molekul untuk melepaskan diri juga akan berubah. Oleh karena itu,
campuran yang disebut larutan ideal biasanya adalah campuran dua jenis zat
yang memiliki besar molekul yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Gaya
van der waals yang sama. Namun besar molekul keduanya tidak persis sama
sehingga walaupun campuran ini mendekati campuran ideal, tetap saja bukan
merupakan campuran ideal.
Campuran ideal dari dua larutan akan mempunyai energi entalpi sebesar
nol. Jadi, apabila suhu campuran naik atau turun pada saat keduanya dicampur
berarti campuran tersebut bukan campuran ideal.
b. Penyimpangan negatif
1.2 DISTILASI
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode proses pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ( volatilitas )
bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan , masing-
masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Roult dan Hukum Dalton.
1. wadah air
2. Labu Distilasi
3. sambungan
4. Thermometer
5. Kondensor
6. Aliran masuk air dingin
7. aliran keluar air dingin
8. labu distilat
9. lubang udara
10. tempat keluarnya distilat
11. Penangas
12. air penangas
13. larutan zat
14. wadah labu distilat.
1. Distilasi sederhana
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatif. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan , yaitu kecenderungan
sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atm.
Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan
alcohol.
2. Distilasi fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua
atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini
juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari
20 °C dan bekerja pada tekanan atm atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industry minyak mentah , untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas,
semakin tidak volatile cairannya.
3. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atm dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap
adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing -
masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk
campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tetapi dapat didistilasi
dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eukaliptus dari ekaliptus , minyak sitrus dari lemon atau
jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan
melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan
akhirnya masuk ke labu distilat.
4. Distilasi vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak
stabil, dengan pengertian dapat didekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensor menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
BAB 2
KESIMPULAN
2.1 KESIMPUAN
Campuran biner adalah larutan yang mengandung dua atau lebih zat yang
dapat melarut dengan baik. Campuran biner terbagi menjadi 2 yaitu azeotrope dan
zeotrop. Dan campuran biner dapat dipisahkan larutannya yaitu dengan cara distilasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Azeotrop
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Raoult
https://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi
http://eckhochems.blogspot.co.id/2010/04/destilasi.html
LAMPIRAN 1
PERTANYAAN MATERI CAMPURAN BINER DAN DISTILASI
SESI 1 :
1. Apakah pada proses distilasi bisa terdapat 3 unsur ? dan bagaimanakah cara kita
mengetahui bahwa di proes distilasi tersebut acetone dan air sudah terpisah ?
JAWABAN :
1. Bisa dilihat dari titik didih larutannya. Cara kita mengetahui bahwa antara aseton dan air
sudah terpisah dilihat dari titik didihnya, aseton memiliki titik didih lebih kecil dari air
sehingga aseton lebih cepat menguap.
2. Pada dasarnya penyimpangan yang terjadi pada hokum roult, baik penyimpangan negative
ataupun penyimpangan positif itu disebabkan oleh adanya ikatan antara partikel – partikel zat
terlarut dengan pelarut.
Penyimpangan positif terjadi apabila interaksi dalam masing – masing zat lebih kuat daripada
campuran zat (A – A , B – B ˃ A – B ).
Dan penyimpangan negative terjadi apabila interaksi dalam campuran zat lebihkuat daripada
interaksi dalam masing – masing zat ( A – B ˃ A – A , B – B ). Untuk mengatasi atau
mengurangi penyimpangan yang terjadi, maka hal yang perlu kita lakukan adalah dengan
mengencerkan larutan tersebut, karena pada saat pengenceran, jarak antara parikel saling
berjauhan sehingga ikatan antara partikel akan mengecil dan penyimpangan yang terjadi
mungkin sedikit dapat diatasi.
3. Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan, kecenderungan dari dua macam
molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah. Jadi, apabila proporsi
dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama maka hanya ada separuh
dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari campuran larutan pada
suatu waktu tertentu. Apabila komposisi tersebut berubah, kecenderungan molekul
untuk melepaskan diri juga akan berubah. Oleh karena itu, campuran yang disebut
larutan ideal biasanya adalah campuran dua jenis zat yang memiliki besar molekul
yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Gaya van der waals yang sama.
Namun besar molekul keduanya tidak persis sama sehingga walaupun campuran ini
mendekati campuran ideal, tetap saja bukan merupakan campuran ideal.
Contoh soal :
Jawab : Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan
tertentu.
b) destilasi bertingkat proses pemisahan parcial diulang berkali-kali dimana setiap kali
terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih
volátil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi bertingkat itu berlangsung.
c) destilasi uap, adalah cara untuk mengisolasi dan memurnikan senyawa. Cara destilasi
uap dapat digunakan untuk memisahkan :
Pada destilasi ini uap yang keluar setelah kontak dengan bahan yang didestilasi
merupakan campuran uap dari masing-masing komponen yang sebanding dengan
volumenya.
Jawab : Efisiensi destilasi dapat dipertinggi dengan memperbanyak plat, hal ini
menyebabkan pengayaan uap yang lebih banyak.