Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN LARUTAN BINER

Larutan biner yaitu larutan yang mengandung dua atau lebih zat yang dapat
melarut dengan baik. Larutan biner terbagi menjadi dua yaitu azeotrope dan larutan
ideal/campuran ideal.

1.1.1 azeotrop

Umpan campuran biner (2-propanol dan ethyl acetate) hendak dimurnikan


dengan cara distilasi dan kedua aliran produk pemisahan diharapkan memiliki
kemurnian 99,8%-mol. Umpan tersedia pada kondisi tekanan atmosferik dan
temperatur ambien. 2-propanol dan ethyl acetate ialah campuran azeotrop.

Apa itu azeotrop? Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada
komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui
distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan
memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrope ini sering
disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika
campuran tersebut dididihkan.

Campuran azeotrop pasang senyawa telah didokumentasikan. Banyak azeotropes dari


tiga atau lebih senyawa yang juga dikenal. Mereka adalah campuran biner memiliki
komposisi yang sama dalam fase cair dan uap dan mendidih pada suhu konstan. Salah satu
Contoh Azeotrop yaitu terdiri dari Alkohol yang berkadar 96%, dimana sekitar 4%-nya
adalah air membentuk suatu kondisi/campuran yang disebut azeotrope. Pada tahap ini
molekul alcohol dan air saling terikat dengan erat dan tidak bisa dipisahkan dengan
destilasi biasa. Karena itu untuk meningkatkan dari kadar 96% menjadi 99,5%
dibutuhkan bantuan zeolit /molecular sieve /karbon aktif. Bahan-bahan tersebut mempunyai
molekul dengan rongga yang sangat kecil dan sangat banyak sehingga dapat menyerap
molekul air yang lebih kecil daripada molekul alcohol. Sehingga hasil yang didapatkan
nantinya adalah ethanol murni.

Contoh lainnya adalah

1. 2-propanol dan etil asetat


2. Etanol dan air
3. Asam format dan air
4. Kloroform dan metanol
5. Asam nitrat dan air
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik azeotrop pada
campuran heterogen. Contoh campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop yang
paling populer adalah campuran ethanol-air, campuran ini dengan metode destilasi
biasa tidak bisa menghasilkan ethanol teknis (99% lebih) melainkan maksimal
hanya sekitar 96,25 %. Hal ini terjadi karena konsentrasi yang lebih tinggi harus
melewati terlebih dahulu titik azeotrop, dimana komposisi kesetimbangan cair-gas
ethanol-air saling bersilangan. Beberapa metode yang popular digunakan adalah :

1). Distilasi biner campuran azeotrope propanol-ethyl acetate dengan metode Pressure
Swing Distillation.
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda,
komposisi azeotrope suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan prinsip tersebut,
distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada
tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi
dari kolom distilasi kedua.

2). Extractive Distillation


Distilasi ekstraktif didefinisikan sebagai distilasi dalam kehadiran miscible,
mendidih tinggi, komponen yang relatif non-volatile, pelarut, bahwa tidak ada
bentuk azeotrop dengan komponen lain dalam campuran. Metode yang digunakan
untuk campuran memiliki nilai volatilitas relatif rendah, mendekati kesatuan. Campuran
tersebut tidak dapat dipisahkan dengan penyulingan sederhana, karena volatilitas dari dua
komponen dalam campuran adalah hampir sama, membuat mereka menguap pada suhu
yang sama hampir pada tingkat yang sama, membuat penyulingan normal tidak praktis.
Metode penyulingan ekstraktif menggunakan pemisahan pelarut, yang umumnya
nonvolatile, memiliki titik didih tinggi dan miscible dengan campuran, namun
tidak merupakan campuran azeotrop. Berinteraksi pelarut berbeda dengan komponen
campuran  sehingga menyebabkan volatilitas relative mereka untuk berubah. Hal ini
memungkinkan  campuran tiga bagian baru yang dipisahkan oleh distilasi normal.
Komponen asli dengan  volatilitas terbesar memisahkan keluar sebagai produk atas.
Produk bawah terdiri dari  campuran pelarut dan komponen lainnya, yang sekali lagi
dapat dipisahkan dengan mudah  karena pelarut tidak membentuk sebuah azeotrop
dengan itu. Produk bawah dapat  dipisahkan oleh salah satu metode yang tersedia.

Asam nitrat dan air adalah contoh dari kelas ini azeotrop . Azeotrop ini memiliki
komposisi kira-kira , asam nitrat 68 % dan 32 % air dengan massa , dengan titik didih
393,5 K. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :

( gambar 1.1 grafik campuran azeotrope )

Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum
mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem
kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik
C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik
azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran
akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan
antara kurva saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-
putus).

1.1.2 zeotrop

Bila garis kurva itu tidak menujukan titik maksimum ataupun minimium pada
titik didih pada campuran zat cair itu, maka titik didih campuran zat cair itu terletak
antara titik didih zat – zat cair murninya. Campuran ini disebut cairan zeotropic. Ada
penyulingan zat cair seperti ini. Komposisi distilasinya banyak mengandung zat cair
yang mengandung zat cair yang bertekanan uap lebih besar dibandingkan dengan
tekanan uap zat cairan yang sedang disuling. Oleh karena itu campuran zat cair ini
dapat dipisahkan menjadi zat-zat murninya melalui penyulingan berkali - kali.

Contoh campuran ini yaitu :

1. benzene ( titik didih 80,2℃ ) dan tuluena ( titik didik 110,6 ℃)

2. benzene dan heksana ( titik didih 69,0℃)

1.1.3 HUKUM ROULT DAN CAMPURAN IDEAL

a. Hukum Roult

Hukum Raoult adalah hokum yang dicetuskan oleh francois M. van Rault
(1830-1901) untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat
pelarut yang bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air. Bunyi dari
hukum Raoult adalah: “ Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap
pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan Secara matematis,
hukum Raoult untuk satu komponen dalam larutan ideal ditulis sebagai berikut :

❑❑ ≤
P=P o x

dengan : P : Tekanan uap parsial komponen zat pada campuran gas


Po : Tekanan uap komponen murni zat
X : Fraksi mol komponen zat dalam campuran.

Ketika komponen dalam campuran telah mencapai kesetimbangan uap cair, total
tekanan uap pada campuran dapat ditentukan dengan menggabungkan hukum Raoult
dengan hukum Dalton menjadi :

P=P oA x A + P oB x B

Hukum Raoult sangat penting untuk mempelajari sifat karakteristik fisik dari larutan
seperti menghitung jumlah dan memprediksi massa molar suatu zat (Mr) . Untuk
larutan yang mengikuti hokum Raoult, interaksi antara molekul individual kedua
komponen sama dengan interaksi antara molekul dalam tiap komponen. Larutan
semacam ini disebut larutan ideal Tekanan total campuran gas adalah tekanan
parsial masing-masing komponen sesuai dengan hukum Raoult.
b. Campuran Ideal

Campuran ideal adalah sebuah campuran yang menaati hukum Raoult. Mari
kita lihat karakter sebuah campuran ideal sebelum membahas Hukum Raoult, karena
dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk mengerti topik kali ini.
Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa campuran
larutan kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang ideal. Berikut ini adalah
contohnya:
Dalam sebuah larutan, beberapa molekul yang berenergi besar dapat
menggunakan energinya untuk mengalahkan daya Tarik intermolekuler permukaan
cairan dan melepaskan diri untuk kemudian menjadi uap.
Semakin kecil daya intermolekuler, semakin banyak molekul yang dapat
melepaskan diri pada suhu tertentu. Pada suhu tertentu, sebagian dari molekul-
molekul yang ada akan mempunyai energy yang cukup untuk melepaskan diri
dari permukaan larutan.
Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan tersebut, kecenderungan dari
dua macam molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah. Jadi,
apabila proporsi dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama maka
hanya ada separuh dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari
campuran larutan pada suatu waktu tertentu. Apabila komposisi tersebut berubah,
kecenderungan molekul untuk melepaskan diri juga akan berubah. Oleh karena itu,
campuran yang disebut larutan ideal biasanya adalah campuran dua jenis zat
yang memiliki besar molekul yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Gaya
van der waals yang sama. Namun besar molekul keduanya tidak persis sama
sehingga walaupun campuran ini mendekati campuran ideal, tetap saja bukan
merupakan campuran ideal.
Campuran ideal dari dua larutan akan mempunyai energi entalpi sebesar
nol. Jadi, apabila suhu campuran naik atau turun pada saat keduanya dicampur
berarti campuran tersebut bukan campuran ideal.

c. Penyimpangan Hukum Roult

Tidak semua campuran bersifat ideal. Campuran–campuran non ideal ini


mengalami penyimpangan / deviasi dari hukum Roult. Terdapat dua macam
penyimpangan hukum Roult, yaitu:
a. Penyimpangan positif

Penyimpangan positif hokum Raoult terjadi apabila interaksi dalam


masing–masing zat lebih kuat dari pada interaksi dalam campuran zat ( A – A, B –
B > A – B). Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (ΔHmix) positif
endotermik dan mengakibatkan terjadinya penambahan volume campuran (ΔVmix >
0). Contoh penyimpangan positif terjadi pada campuran dan n–hekasana.

b. Penyimpangan negatif

Penyimpangan negative hokum Raoult terjadi apabila interaksi dalam


campuran zat lebih kuat dari pada interaksi dalam masing–masing zat ( A – B > A –
A, B – B). Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (ΔHmix) negatif
eksotermik dan mengakibatkan terjadinya pengurangan volume campuran (ΔVmix < 0).
Contoh penyimpangan negatif terjadi pada campuran aseton dan air.

1.2 DISTILASI
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode proses pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ( volatilitas )
bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan , masing-
masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Roult dan Hukum Dalton.

(Gambar 1.2 Alat Distilasi


Susunan rangkaian alat distilasi sederhana:

1. wadah air
2. Labu Distilasi
3. sambungan
4. Thermometer
5. Kondensor
6. Aliran masuk air dingin
7. aliran keluar air dingin
8. labu distilat
9. lubang udara
10. tempat keluarnya distilat
11. Penangas
12. air penangas
13. larutan zat
14. wadah labu distilat.

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad


pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaan akan spiritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimos dari Panopolis-lah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-3.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia islam
pada masa khalifah abbasiah, terutama oleh Al- Razi pada pemisahan alcohol
menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,
The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh jabbir bin hayyan (721-815) yang
lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat
terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan
masih banyak dipakai sampai saat kini . Kemudian teknik penyulingan diuraikan
dengan jelas oleh Al – Kindi (801-873).

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan


mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen
seperti oksigen untuk penggunaan medis dan Helium untuk pengisi balon. Distilasi
juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan akohol dengan penerapan panas
terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan Minuman suling.

1.2.1 Jenis distilasi

Jenis distilasi terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Distilasi sederhana
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatif. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan , yaitu kecenderungan
sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atm.
Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan
alcohol.

2. Distilasi fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua
atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini
juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari
20 °C dan bekerja pada tekanan atm atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industry minyak mentah , untuk memisahkan
komponen-komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas,
semakin tidak volatile cairannya.

3. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atm dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap
adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing -
masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk
campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tetapi dapat didistilasi
dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eukaliptus dari ekaliptus , minyak sitrus dari lemon atau
jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan
melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan
akhirnya masuk ke labu distilat.

4. Distilasi vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak
stabil, dengan pengertian dapat didekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150  °C. Metode distilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensor menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.

BAB 2
KESIMPULAN

2.1 KESIMPUAN
Campuran biner adalah larutan yang mengandung dua atau lebih zat yang
dapat melarut dengan baik. Campuran biner terbagi menjadi 2 yaitu azeotrope dan
zeotrop. Dan campuran biner dapat dipisahkan larutannya yaitu dengan cara distilasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Azeotrop

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Raoult

https://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi

http://eckhochems.blogspot.co.id/2010/04/destilasi.html
LAMPIRAN 1
PERTANYAAN MATERI CAMPURAN BINER DAN DISTILASI

SESI 1 :

SATRIO FEBRIANSYAH ( KELOMPOK 3 )

1. Apakah pada proses distilasi bisa terdapat 3 unsur ? dan bagaimanakah cara kita
mengetahui bahwa di proes distilasi tersebut acetone dan air sudah terpisah ?

MUHAMAD INDRA ( KELOMPOK 4 )


2. Bagaimana cara mengatasi penyimpangan positif dan penyimpangan negatif pada hukum
roult ?

LIWANG ULAMA UTAMA ( KELOMPPOK 1 )

3. Mengapa tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal?

JAWABAN :

1. Bisa dilihat dari titik didih larutannya. Cara kita mengetahui bahwa antara aseton dan air
sudah terpisah dilihat dari titik didihnya, aseton memiliki titik didih lebih kecil dari air
sehingga aseton lebih cepat menguap.

2. Pada dasarnya penyimpangan yang terjadi pada hokum roult, baik penyimpangan negative
ataupun penyimpangan positif itu disebabkan oleh adanya ikatan antara partikel – partikel zat
terlarut dengan pelarut.

Penyimpangan positif terjadi apabila interaksi dalam masing – masing zat lebih kuat daripada
campuran zat (A – A , B – B ˃ A – B ).

Dan penyimpangan negative terjadi apabila interaksi dalam campuran zat lebihkuat daripada
interaksi dalam masing – masing zat ( A – B ˃ A – A , B – B ). Untuk mengatasi atau
mengurangi penyimpangan yang terjadi, maka hal yang perlu kita lakukan adalah dengan
mengencerkan larutan tersebut, karena pada saat pengenceran, jarak antara parikel saling
berjauhan sehingga ikatan antara partikel akan mengecil dan penyimpangan yang terjadi
mungkin sedikit dapat diatasi.

3. Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan, kecenderungan dari dua macam
molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah. Jadi, apabila proporsi
dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama maka hanya ada separuh
dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari campuran larutan pada
suatu waktu tertentu. Apabila komposisi tersebut berubah, kecenderungan molekul
untuk melepaskan diri juga akan berubah. Oleh karena itu, campuran yang disebut
larutan ideal biasanya adalah campuran dua jenis zat yang memiliki besar molekul
yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Gaya van der waals yang sama.
Namun besar molekul keduanya tidak persis sama sehingga walaupun campuran ini
mendekati campuran ideal, tetap saja bukan merupakan campuran ideal.
Contoh soal :

1. Jelaskan prinsip dasar dari pemisahan cara destilasi?

Jawab : Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan
tertentu.

2. Apakah perbedaan pemisahan secara destilasi dan penguapan ?


Jawab : Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan cara penguapan. Pada
destilasi semua componen yang terdapat di dalam campuran bersifat mudah menguap
(volátil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing componen berbeda-beda pada
suhu yang sama.. Pada pemisahan dengan cara penguapan, componen volátil dipisahkan
dari componen yang non volátil, karena proses pemananasan.

3. Tuliskan perbedaan antara a) destilasi sederhana, b) destilasi bertingkat dan c)


destilasi uap?

Jawab : a) destilasi sederhana melibatkan penguapan yang diferensial dari suatu


campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara
pendinginan dan pengembunan. Uap selalu lebih banyak mengandung kom[ponen yang
lebih volátil demikian juga terjadi sebaliknya. Pada suhu berbeda komposisi uap
cairannya berbeda. Dengan demikian maka komposisi uap yang setimbang dengan
cairannya akan berubah señalan dengan perubahan suhu.

b) destilasi bertingkat proses pemisahan parcial diulang berkali-kali dimana setiap kali
terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih
volátil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi bertingkat itu berlangsung.

c) destilasi uap, adalah cara untuk mengisolasi dan memurnikan senyawa. Cara destilasi
uap dapat digunakan untuk memisahkan :

 Campuran berair yang mengandung garam-garam anorganik terlarut.


 Senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam uap air misalnya; orto
nitrofenol dan para nitrofenol
 Hasil samping tertentu yang teruapkan oleh pengaruh uap air.

Pada destilasi ini uap yang keluar setelah kontak dengan bahan yang didestilasi
merupakan campuran uap dari masing-masing komponen yang sebanding dengan
volumenya.

4. Apakah yang dimaksud dengan HETP?

Jawab : Height Equivalent to a Theoritical Plate (HETP) merupakan parameter untuk


menentukan efisiensi suatu kolom untuk dapat memisahkan dengan baik.
5. Dapatkah efisiensi destilasi dipertinggi dengan memperbanyak plat?

Jawab : Efisiensi destilasi dapat dipertinggi dengan memperbanyak plat, hal ini
menyebabkan pengayaan uap yang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai