Anda di halaman 1dari 14

NAMA : AINUL LATIFAH

NIM : 061930400075

KELOMPOK :2

KELAS : 2KA

HARI/TANGGAL : SELASA,21 April 2020

MAKUL : Praktikum kimia fisika

DIAGRAM TERNER

Sistem adalah suatu zat yang dapat diisolasikan dari zat – zat lain dalam suatu
bejana inert, yang menjadi pusat perhatian dalam mengamati pengaruh perubahan
temperatur, tekanan serta konsentrasi zat tersebut sedangkan komponen adalah
yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dalam senyawa biner.
Banyaknya komponen dalam sistem C adalah jumlah minimum spesies bebas
yang diperlukan untuk menentukan komposisi semua fase yang ada dalam sistem.

Suatu Fase didefinikan sebagai bagian sistem yang seragam atau


homogeny diantara keadaan subsmakroskopiknya, tetapi benar – benar terpisah
dari bagian sistem yang lain oleh batasan yang jelas dan baik (Atkins, 2006).
Campuran padatan atau dua cairan tidak dapat bercampur, tetapi dapat
membentuk fase terpisah, sedangkan campuran gas – gas adalah satu fase karena
sistemnya yang homogen. Simbol umum fase adalah P (Dogra, 2009).

Fasa merupakan keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, tidak


hanya dalam komposisi kimia dalam keadaan fisiknya. Derajat kebebasan sistem
adalah bilangan terkecil dari variabel intensif yang harus dispesifikasikan untuk
mengepaskan nilai dari semua variabel intensif yang tersisa (Nawazir, 2012)

Dua fase dalam kesetimbangan harus selalu bertemperatur sama dan


tekanan yang sama, tetapi tidak terpisah oleh dinding keras atau oleh suatu antar
permukaan yang memiliki lengkung berarti. Sembarang zat yang dapat lalu-lalang
dengan bebas diantara kedua fase itu harus memiliki potensial kimia yang sama
didalamnya. Kriteria penting bagi kesetimbangan ini yang dinyatakan oleh sifat-
sifat intensif T, p dan µ, langsung menuju kepada aturan fase wiiliard gibbs
(Purba, 2000)
Komponen merupakan  suatu hal yang biasanya terdapat didalam suatu
campuran, baik cairan, padatan maupun gas. Jumlah komponen – komponen
dalam suatu sistem didefinikan sebagai jumlah minimum dari “variabel bebas
pilihan” yang dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap fase dari suatu
sistem (Dedi, 2011). Jumlah komponen didalam suatu campuran dilambangkan
dengan C (Dogra, 2009).
Jumlah minimum variabel intensif yang harus dipilih agar keberadaan
variabel intensif dapat ditetapkan, disebut dengan derajat kebebasan (Atkins,
2006). Jumlah minimum variabel intensif dapat berupa temperature, tekanan dan
konsentrasi.  Untuk derajat kebebasan yang invariant dilambangkan dengan V = 0,
bila univarian dilambangkan dengan V = 1, bila bivarian dilambangkan dengan V
= 2, Namun, secara umum derajat kebebasan dilambangkan dengan V atau F
(Dogra, 2009).
Aturan fase gibbs memberikan suatu hubungan antar derajat kebebasan
dalam suatu sistem dengan komponen (C) dan fase (P) (Erlinawati, 2012).
Hubungan komponen dan fase tersebut dapat dinyatakan kedalam sebuah rumus
yaitu ( Fessenden, 1999) :
  
 V= C – P + 2 .............................................. (1)
F = C – P + 2 .............................................. (2)

Menurut aturan fase gibbs, derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen
diberikan dengan rumus (Fessenden, 1999) :
                                                     F = C – P +2
                                                        = 5 – P        ............................................. (3)

          Jika kalau sistem tersebut berada dalam suhu dan tekanan yang konstan,
maka persamaan tersebut akan menjadi (Fessenden, 1999) :
F = 3 – P   ............................................... (4)

Dengan :

V = jumlah derajat kebebasan

C = jumlah komponen

P = jumlah fasa
Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa maka V = 2 berarti untuk
menyatakan suatu sistem dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi dari dua
komponennya. Sedangkan bila dalam sistem terdapat dua fasa dalam
kesetimbangan, V = 1; berarti hanya satu komponen yang harus ditentukan
konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tertentu berdasarkan
diagram fasa untuk sistem tersebut. Sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan
tetap punya derajat kebebasan maksimum = 2 (jumlah fasa minimum = 1), maka
diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam satu bidang datar berupa suatu
segitiga tersebut menggambarkan suatu komponen murni.

Untuk suhu dan tekanan yang tetap, sistem dengan tiga komponen akan
memiliki jumlah derajat kebebasan gibbs maksimum = 2. Hal ini dikarenakan
jumlah fase minimum yang terbentuk adalah 1 fase (saling melarutkan dan
homogen) (Dedi, 2011). Diagram fase ini dapat kita gambarkan dalam sebuah
diagram fase satu bidang. Dimana dalam menggambarkan sistem tiga komponen
dapat dilakukan dengan mendapatkan sebuah kertas grafik segitiga atau yang
dikenal dengan istilah diagram terner (Alberty, 1983). Diagram terner adalah
diagram gasa sistem yang digambarkan dalam satu bidang datar berupa segitiga
sama sis dan dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa
(Oktaviana, 2012).

Akibatnya apabila dalam sistem tersebut hanya ada satu fasa, maka nilai
derajat kebebasan bernilai dua. Sedangkan dalam sistem terdapat dua fasa dalam
kesetimbangan,maka derajat kebebasan bernilai satu. Nilai tersebut yang
menandakan jumlah suatu komponen  yang dapat  ditentukan konsentrasinya.
Karena sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap tersebut memiliki nilai
derajat kebebasan paling tinggi yaitu dua, sehingga diagram fasa pada sistem tiga
komponen ini dapat tergambarkan pada satu bidang datar yang merupakan
segitiga sama sisi yang disebut dengan diagram terner.
Jumlah fasa dalam sistem tiga komponen ini tergantung pada daya saling
larut antar zat serta kalor  yang diberikan. Apabila ada tiga zat misalnya berupa
zat cair A, B dan C. Pada zat  A dan B dapat larut sebagian saja. Kemudian
ditambah dengan zat C kedalam campuran tersebut. Zat C ini akan memperbesar
atau memperkecil daya larut A dan B, apabila zat C ini memperbesar kelarutnya
maka, zat A dan C serta B dan C saling larut sempurna. Kelarutan cairan C dalam
zat A maupun B pada suhu yang tetap dapat digambarkan oleh diagram terner.
Cara untuk menggambarkan komposisi zat tersebut dalam diagram terner
tergambarkan dalam kedua gambar berikut (Dedi, 2011) :

Gambar 1 Diagram Terner secara umum

Gambar 2. Diagram Terner zat

Titik A ; B ; dan C  menyatakan komponen zat murninya. Sedangkan garis Xa ;


Xb ; Xc menyatakan fraksi mol dari komponen tersebut. Fraksi mol tiga
komponen dari sistem terner (C = 3) apabila dijumlahkan akan bernilai satu (Xa +
Xb + Xc = 1). Garis pada simbol Xa merupakan campuran antara zat A dan B,
Garis pada simbol Xb merupakan campuran antara zat B dan C, sedangkan garis
Xc merupakan campuran antara zat C dan A.
Satu fasa membutuhkan dua derajat kebebasan untuk menggambarkan
sistem secara sempurna, dan untuk dua fasa dalam kesetimbangan, satu derajat
kebebasan (Dogra, 2009). Fraksi mol ataupun % berat dapat menyatakan nilai dari
konsentrasi dari suatu zat. Apabila komposisi zat masing-masing dinyatakan
dalam bentuk % berat, untuk menghitung berat dari zatnya perlu mengetahui
massa jenis dari tiap zat nya. Sehingga dapat diketahui melalui persamaan berikut.

m = ρ X V............................................(3)
     keterangan :
         m =  massa
         ρ  =  massa jenis
         V =  volume

Metode lain yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang


terdiri dari dua cairan yang tidak larut sempurna yaitu dengan metode titrasi.
Prinsip kerja diagram terner yaitu pemisahan suatu campuran yang terdiri dari dua
komponen yang saling melarut sempurna. Campuran akan berubah menjadi keruh
apabila zat telah terpisah dan membentuk dua lapisan (Fessenden, 1999). Diagram
terner yang menggambarkan sistem tiga koponen secara umum terlihat seperti
berikut :

Gambar 3. Diagram Fasa Sistem Tiga Komponen

Sebagai contoh untuk diagram tiga fasa yakni pada senyawa NH4Cl
dengan (NH4)2SO yang ditambah dengan air terus menerus sehingga membentuk
tiga fasa. Hal ini terjadi karena  zat terlarut mempengaruhi kelarutan zat terlarut
lainnya. Selain itu,  terjadi setting-out yang mengakibatkan berkurangnya
kelarutan dari gas ( maupun zat bukan-ion lainnya) di dalam air apabila suatu
garam sebagai zat terlarut ditambahkan. Sedangkan pada setting-in dapat juga
terjadi, dimana sistem terner ini lebih pekat atau memiliki air yang lebih sedikit
dari pada sistem sebelumnya. Garam tersebut juga mempengaruhi kelarutan
elektrolit lain dan dapat digambarkan dengan diagram ternet berikut.
Gambar 4. Diagram fasa, pada temperatur dan tekanan tetap untuk sistem terner
NH4Cl / (NH4)2SO4
contoh kasus Diagram Terner dalam percobaan
Data yang diketahui

Bahan Berat jenis


Kloroform 1,48 gr/mol
As. Asetat glacial 1,05 gr/mol
Air 1,00 gr/mol

Kloroform Asam asetat Aquadest


Konsentrasi Volume Massa Volume Massa Volume Massa
(ml) (gr) (mL) (gr) (mL) (gr)
10% 2 2,9667 18 18,9 19,35 19,35
20% 4 5,92 16 16,8 9,25 9,25
30% 6 8,88 14 14,7 6 6
40% 8 11,84 12 12,6 4 4
50% 10 14,80 10 10,5 2,25 2,25
60% 12 17,76 8 8,4 1,2 1,2
70% 14 20,72 6 6,3 0,6 0,6
80% 16 23,68 4 4,2 0,5 0,5

No Erlenmeyer Erlenmeyer + Berat isi Titrasi


Isi
. (kosong) isi (gram) (mL)
1. 82,719 gr Klorofom 107,788 gr 25,069 36,7
As. Asetat glacial
2. 58,880 gr 99,765 gr 40,885 6,9
+ air

PENYELESAIAN

I. PENGOLAHAN DATA
 Konsentrasi 10%
2,96
% Berat kloroform = × 100 %
( 2,96+18,9+19,35 )
= 7,183%

18,9
% Berat As.asetat glacial = × 100 %
( 2,96+18,9+19,35 )

= 45,863%

21,5
% Berat aquadest = × 100 %
( 2,96+18,9+19,35 )

= 46,955%

 Konsentrasi 20%
5,92
% Berat kloroform = ×100 %
( 5,92+16,8+ 9,25 )

= 18,517%

16,8
% Berat As.asetat glacial = ×100 %
( 5,92+16,8+ 9,25 )

= 52,549%

9,25
% Berat aquadest = ×100 %
( 5,92+16,8+ 9,25 )

= 28,933%

 Konsentrasi 30 %
8,88
% Berat kloroform = ×100 %
( 8,88+14,7+6 )

= 30,020 %

14,7
% Berat As.asetat glacial = ×100 %
( 8,88+14,7+6 )

= 49,696%

6
% Berat aquadest = ×100 %
( 8,88+14,7+6 )
= 20,284%

 Konsentrasi 40 %
11,84
% Berat kloroform = ×100 %
( 11,84+12,6+ 4 )

= 41,632%

12,6
% Berat As.asetat glacial = ×100 %
( 11,84+12,6+ 4 )

= 44,304%

4
% Berat aquadest = ×100 %
( 11,84+12,6+ 4 )

= 14,065%

 Konsentrasi 50 %
14,8
% Berat kloroform = ×100 %
( 14,8+10,5+2,25 )

= 53,721%

10,5
% Berat As.asetat galasial = ×100 %
( 14,8+10,5+2,25 )

= 38,113%

2,25
% Berat aquadest = ×100 %
( 14,8+10,5+2,25 )

= 8,167%

 Konsentrasi 60 %
17,76
% Berat kloroform = ×100 %
( 17,76+8,4+1,2 )

= 64,912%
8,4
% Berat As.asetat glacial = ×100 %
( 17,76+8,4+1,2 )

= 30,702%

1,2
% Berat aquadest = ×100 %
( 17,76+8,4+1,2 )

= 4,386%

 Konsentrasi 70 %
20,72
% Berat kloroform = × 100 %
( 20,72+ 6,3+0,6 )

= 75,018%

6,3
% Berat As.asetat glacial = × 100 %
( 20,72+ 6,3+0,6 )

= 22,810%

0,6
% Berat aquadest = × 100 %
( 20,72+ 6,3+0,6 )

= 2,172%

 Konsentrasi 80%
23,68
% Berat kloroform = ×100 %
( 23,68+4,2+0,5 )

= 83,439%

4,2
% Berat As.asetat glacial = ×100 %
( 23,68+4,2+0,5 )

= 14,799%

0,5
% Berat aquadest = ×100 %
( 23,68+4,2+0,5 )

= 1,762%
Percobaan 2 (Penentuan Tie line)

Dilakukan pencampuran antara larutan 10 % (volume air terbanyak)


dengan larutan 80% (volume kloroform terbanyak).

No Titik awal pada Asam Asetat


Kloroform % b/b Air % b/b
. garis kesetimbangan Glasial % b/b
1 1 7,183 % 45,863 % 46,955%
2 8 83,439 % 14,799 % 1,762%
 Erlenmeyer 1

CH3COOH yang bercampur dengan Kloroform

Mol ekivalen CH3COOH = Mol ekivalen NaOH

= C NaOH ×V NaOH

= 9,016 × 6,9

Mol ekivalen CH3COOH = 62,2104 mgrek

Mol CH3COOH = 0,062 mol

Gram CH3COOH = mol x Mr CH 3 COOH

= 0,062 x 60

= 3,72 gram

Gram Kloroform = gramisi – gram CH 3 COOH

= 25,069 – 3,72

= 21,349 gram

 Erlenmeyer 2

CH3COOH yang bercampur dengan air

Mol ekivalen CH3COOH = Mol ekivalen NaOH

= CNaOH × VNaOH

= 9,016 ×36,7

Mol ekivalen CH3COOH = 330,887 mgrek

Mol CH3COOH = 0,331 mol

Gram CH3COOH = mol x Mr CH 3 COOH


= 0,331 x 60

= 19,86 gram

Gram air = gramisi−gramCH 3COOH

= 40,885 – 19,86

= 21,025 gram

Berat Komponen Setelah Campuran

Panjang ruas air . M Gram Kloroform


=
Panjang ruas Kloroform . M Gram Air

Panjang ruas Air 21,349


=
Panjang ruas Kloroform 21,025

Panjang rua s Air


=1,015
Panjang ruas kloroform

1,015
Panjang ruas Air = × Panjang ruas Kloroform
3

= 0,333 × 4,6

= 1,5318 cm

Anda mungkin juga menyukai