Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ainul Latifah

NIM : 061930400075
Kelas : 6KA
Mata Kuliah : Etika Profesi
Dosen Pengampu : Ir. Sofiah, M.T.
Hari,Tanggal : Jumat, 08 Juli 2022

PERANAN IQ, EQ, SQ, CQ, DAN AQ DALAM ETIKA PROFESI

A. Kecerdasan/Inteligensi
a. Definisi
Kecerdasan/inteligensi berasal dari bahasa Latin “intelligence” yang berarti
menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate, to bind
together). Pengertian inteligensi memberikan bermacam-macam arti bagi para ahli
yang meneliti. Menurut mereka, kecerdasan merupakan sebuah konsep yang bisa
diamati tetapi menjadi hal yang paling sulit untuk didefinisikan. Hal ini terjadi
karena inteligensi tergantung pada konteks atau lingkungannya. Berikut ini ahli
psikologi yang mencoba memberikan pengertian tentang inteligensi.
Alfred Binet adalah seorang tokoh perintis pengukuran inteligensi, beliau
menjelaskan bahwa inteligensi merupakan :
• Kemampuan mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, artinya
individu mampu menetapkan tujuan untuk dicapainya (goal setting).
• Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila dituntut demikian, artinya
individu mampu melakukan penyesuaian diri dalam lingkungan tertentu
• Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan auto kritik,
artinya individu mampu melakukan perubahan atas kesalahan-kesalahan
yang telah diperbuatnya atau mampu mengevaluasi diri sendiri secara
objektif.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk menalarkan, berpikir, perencanaan
sesuatu, kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, memahami suatu gagasan,
berfikir rasional, penggunaan Bahasa yang tepat dan lainnya sehingga dapat
bertindak dengan terarah.

b. Macam-Macam Kecerdasan
Menurut Howard Gardner ada 8 kecerdasan yang dimiliki oleh manusia,
diantaranya adalah:
a. Kecerdasan linguistik
Orang yang memiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai
mengolah kata-kata saat berbicara maupun menulis. Orang tipe ini biasanya gemar
mengisi TTS, bermain scrabble, membaca, dan bisa mengartikan bahasa tulisan
dengan jelas. Jika orang memiliki kecerdasan ini, maka pekerjaan yang cocok
adalah jurnalis, penyair, atau pengacara.
b. Kecerdasan matematis/logis
Tipe kecerdasan ini adalah orang yang memiliki kecerdasan dalam hal
angka dan logika. Mereka mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi, berpikir
dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, dan pandangan hidupnya bersifat
rasional. Pekerjaan yang cocok jika memiliki kecerdasan ini adalah ilmuwan,
akuntan, atau progammer.
c. Kecerdasan visual dan spasial
Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini memiliki kepekaan tajam untuk
visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka juga
pandai membuat sketsa ide dengan jelas. Pekerjaan yang cocok untuk tipe
kecerdasan ini adalah arsitek, fotografer, desainer, pilot, atau insinyur.
d. Kecerdasan kinestik
Orang tipe ini mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan. Mereka
menyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang mengandalkan fisik. Pekerjaan yang
cocok untuk mereka adalah atlet, pengrajin, montir, dan penjahit.
e. Kecerdasan musik
Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini mampu mengembangkan,
mengekspresikan, dan menikmati bentuk musik dan suara. Ciri-ciri orang yang
memiliki kecerdasan musikal yaitu suka bersiul, mudah menghafal nada lagu yang
baru didengar, menguasai salah satu alat musik tertentu, peka terhadap suara
sumbang, dan gemar bekerja sambil bernyanyi. Pekerjaan yang cocok untuk mereka
adalah penyanyi atau pencipta lagu.
f. Kecerdasan interpersonal
Orang tipe ini biasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi,
motivasi, watak, dan temperamen orang lain. Selain itu, mereka juga mampu
menjalin kontak mata dengan baik, menghadapi orang lain dengan penuh perhatian,
dan mendorongorang lain menyampaikan kisahnya. Pekerjaan yang cocok untuk
orang tipe ini antara lain networker, negosiator, atau guru.
g. Kecerdasan intrapersonal
Orang tipe ini memiliki kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan
mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Ciri-cirinya yaitu
suka bekerja sendiri, cenderung cuek, sering mengintropeksi diri, dan mengerti
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Pekerjaan yang cocok untuk mereka
yaitu konselor atau teolog.
h. Kecerdasan naturalis
Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memahami dan menikmati alam
dan menggunakannya secara produktif serta mengembangkan pengetahuannya
mengenai alam. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini yaitu mencintai
lingkungan, mampu mengenali sifat dan tingkah laku hewan, dan senang
melakukan kegiatan di luar atau alam. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh petani,
nelayan, pendaki, dan pemburu.

c. Faktor yang memperngaruhi Kecerdasan.


1. Faktor bawaan
Di mana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain
ditentukan oleh faktor bawaan.
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas
Di mana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu.
3. Faktor pembentukan atau lingkungan
Di mana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi.
4. Faktor kematangan
Di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
5. Faktor kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.

d. Ciri-ciri mendasar kecerdasan


• To judge well (dapat menilai)
• To comprehend well (memahami secara menyeluruh)
• To reason well (memberi alasan dengan baik).

e. Ciri-ciri perilaku kecerdasan


• Masalah yang dihadapi merupakan • Keterangan pemecahannya dapat
masalah baru bagi yang bersangkutan. diterima.
• Serasi tujuan dan ekonomis (efesien). • Sering menggunakan abstraksi.
• Masalah mengandung tingkat • Bercirikan kecepatan.
kesulitan. • Memerlukan pemusatan perhatian.

Kecerdasan dapat dibagi menjadi 5 :


a. Kecerdasan Intelektual/Intellegence Quotient (IQ)
b. Kecerdasan Emosional/Emotional Quotient (EQ)
c. Kecerdasan Spiritual/Spiritual Quotient (SQ)
d. Kecerdasan Kreatifitas/Creativity Quotient (CQ)
e. Kecerdasan dalam Menghadapi Masalah/Adversity Quotient (AQ)
1. Kecerdasan Intelektual/Intellegence Quotient (IQ)
Intelligent Quotient (IQ) adalah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan
untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar,
memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. IQ ini pada mulanya
dipandang sebagai penentu keberhasilan seseorang. Namun pada perkembangannya
IQ tidak lagi digunakan sebagai acuan paling dasar unruk menentukan keberhasilan
manusia, karena ini akan mempersempit paradigma tentang keberhasilan. IQ
seseorang dapat ditingkatkan dengan belajar.
Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwan adalah:

Contoh : Misalnya anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan anak-anak yang
rata-rata baru bisa berbicara seperti itu pada usia 4 tahun. Inilah yang disebut dengan
Usia Mental. Berarti IQ si anak adalah 4/3 x 100 = 133.
Tabel 2.1. Interpretasi atau penafsiran dari IQ

2. Emotional Quotient (EQ)


Emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita
sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Komponen dasar
kecerdasan emosional yaitu : (Salovey dan Mayer dalam Goleman)
a. Kemamapuan mengenali emosi diri sendiri (kesadaran diri)
b. Kemampuan mengelola emosi
c. Kemampuan memotivasi diri sendiri (motivasi)
d. Kemampuan mengenali emosi orang lain (empati)
e. Membina hubungan dengan orang lain (keterampilan sosial)
Ciri-Ciri Perilaku Cerdas Emosi
• Menghargai emosi negative • Tidak bingung menghadapi
orang lain. emosi orang lain.
• Sabar menghadapi emosi • Tidak menganggap lucu emosi
negative orang lain. orang lain.
• Sadar dan menghargai emosi • Tidak memaksa apa yang harus
diri sendiri. dirasakan.
• Emosi negative untuk membina • Tidak harus membereskan
hubungan. emosi orang lain.
• Peka terhadap emosi orang lain. • Saat emosional adalah saat
mendengatkan
Ciri-ciri Orang yang Memiliki EQ Tinggi
• Berempati • Kemampuan memecahkan masalah
• Mengungkapkan dan memahami antar pribadi
perasaan • Ketekunan
• Mengendalikan amarah • Kesetiakawanan
• Kemandirian • Keramahan
• Kemampuan menyesuaikan diri • Sikap hormat
• Disukai

3. Spiritual Quotient (SQ)


Quotient spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup dalam konteks makna yang lebih bagus dan kaya, dan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
SQ dapat dibilang kemampuan seseorang yang memaknai kehidupannya memiliki
suatu prinsip yang selalu dipegang teguh. Dengan SQ, seseorang dapat
membedakan mana yang benar dan yang salah.
Ciri-ciri orang yang memiliki Quotient spiritual (SQ) yang tinggi yaitu:
a. Memiliki prinsip dan visi yang kuat
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental (hal yang mendasar) yang
dijadikan oleh seseorang sebagai sebuah pedoman untuknya berpikir untuk
bertindak
b. Mampu memaknai semua kehidupan
Moh Solihin (2013:140) menyatakan bahwa para siswa menuntut suasana
belajar yang menyenangkan. Guru menginginkan semangat dan hasil belajar
yang optimal. Semua pihak berbeda tetapi sama-sama menginginkan
kebaikan.
c. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman
Semua yang terjadi di alam raya ini ada maknanya.Semua kejadian pada diri
kita dan lingkungan ada hikmahnya, semua diciptakan ada tujuannya
d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan pendengaran
Banyak yang telah membuktikan bahwa semua orang yang sukses dan kini
besar telah melewati lika-liku dan ujian yang besar didalam kehidupannya.

4. Kecerdasan Kreatifitas/Creativity Quotient (CQ)


Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi, tidak ada satupun
pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa suatu kreasi itu
timbul. Kreativitas sering dianggap terdiri dari dua unsur:
• Kepasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar
gagasan dan ide-ide pemecahan masalah secara lancar dan cepat.
• Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk
menemukan gagasan atau ide yang berbeda-beda dan luar biasa untuk
memecahkan suatu masalah.
Cara memunculkan gagasan kreativitasan seseorang yaitu:
a. Kualitas gagasan
Teknik-teknik kreatif dalam berbagai tingkatan keseluruhannya bersandar pada
pengembangan pertama sejumlah gagasan sebagai suatu cara untuk memperoleh
gagasan yang baik dan kreatif.
b. Teknik Brainstorming
Merupakan cara yang terbanyak digunakan, tetapi juga merupakan teknik
pemecahan kreatif yang tidak banyak dipahami.
c. Sinektik
Suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk
menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan, maka
proses sinektik mencoba membuat yang asing menjadi akrab dan juga sebaliknya.
d. Memfokuskan tujuan
Membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok, telah terjadi saat
ini dengan melakukan visualisasi yang kuat.

5. Kecerdasan dalam Menghadapi Masalah/Adversity Quotient (AQ)


Adversity Quotient adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam
mengatasi kesulitan dan sanggup bertahan. Dengan AQ seseorang bagai diukur
kemampuannya mengatasi setiap persoalan hidup untuk tidak putus asa.

Teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-
cita/karier, yaitu: (Analisa SWOT)
a. Strenght (Kekuatan) adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita/karier
b. Weakness (Kelemahan) adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri
dan kurang mendukung cita-cita/ karier
c. Opportunity (Peluang) adalah segala sesuatu yang dapat menunjang
keberhasilan cita-cita/karier
d. Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana
citacita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.

Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan Zero Mind Proces; melepas


belenggu mental, maka emosi terkendali, akal/logika berpikir terjadi ketenangan
batin, berserah diri kepada Tuhan. Maka potensi energi dan nilai spiritual muncul
dan bangkit, tercipta dalam bentuk aplikasi nyata.

Anda mungkin juga menyukai