1706077803
Etika Profesi
1) IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT)
Kecerdasan dipengaruhi oleh derasnya arus informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memicu setiap orang untuk menjadi lebih cerdas.
David Wechsler (1939) mendefinisikan kecerdasan sebagai kumpulan kapasitas
seseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berpikir rasional dan mengelola
lingkungan secara efektif. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan merupakan potensi
dasar seseorang untuk berpikir, menganalisis dan mengelola tingkah lakunya di dalam
lingkungan dan potensi itu dapat diukur.
4) SQ (SPIRITUAL QOUTIENT)
Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri, kecerdasan spiritual cenderung
diperlukan bagi setiap hamba Tuhan untuk dapat berhubungan denggan Tuhannya.
Ciri-Ciri SQ Tinggi menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001) tinggi
adalah :
Memiliki prinsip dan visi yang kuat
Mampu melihat kesatuan dan keanekaragaman
Mampu memaknai setiap sisi kehidupan
Mampu mengelola danbertahan dalam kesulitan dan penderitaan
Memiliki prinsip dan visi yang kuat juga sangat penting bagi manusia.
Ada 3 prinsip utama bagi orang yang memiliki SQ tinggi, yakni :
Prinsip Kebenaran : Suatu yang paling nyata dalam kehidupan ini adalah
kebenaran. Sesuatu yang tidak benar tunggulah saatnya nanti pasti akan sirna.
Pelanggaran atas nilai kebenaran membuat kita kehilangan jati diri, hati nurani
yang tidak jernih.
Prinsip Keadilan : Keadilan adalah memberikan sesuatu sesuai dengan hak yang
seharusnya diterima, tidak mengabaikan, tidak mengurang-ngurangi.
Prinisp Kebaikan : Kebaikan adalah memberikan sesuatu lebih dari hak yang
seharusnya.
Visi yang kuat juga sangat dibutuhkan. Memiliki Visi berarti :
Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman
Mampu memaknai setiap sisi kehidupan
Mampu bertahan dalam kesulitan dan penderitaan
Kecerdasan spiritual bagi pelaksana profesi
5) CQ (CREATIVITY QOUTIENT)
Creativity / kreativitas adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu
yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang
dalam usaha lainnya. Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi,
tidak ada satupun pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa
suatu kreasi itu timbul.
Kreativitas sering dianggap terdiri dari dua unsur :
Kepasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar
gagasan dan ide-ide pemecahan masalah secara lancar dan cepat.
Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan
gagasan atau ide yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu
masalah.
Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu :
Kuantitas gagasan.
Teknik-teknik kreatif dalam berbagai tingkatan keseluruhannya bersandar
pada pengembangan pertama sejumlah gagasan sebagai suatu cara untuk
memperoleh gagasan yang baik dan kreatif. Akan tetapi, bila masalahnya besar
dimana kita ingin mendapatkan pemecahan baru dan orisinil maka kita
membutuhkan banyak gagasan untuk dipilih.
Teknik brainstorming
Merupakan cara yang terbanyak digunakan, tetapi juga merupakan teknik
pemecahan kreatif yang tidak banyak dipahami. Teknik ini cenderung
menghasilkan gagasan baru yang orisinil untuk menambah jumlah gagasan
konvensional yang ada.
Sinektik
Suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk
menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan, maka
proses sinektik mencoba membuat yang asing menjadi akrab dan juga sebaliknya.
Memfokuskan tujuan
Membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok, telah terjadi
saat ini dengan melakukan visualisasi yang kuat. Apabila prose itu dilakukan
secara berulang-ulang, maka pikiran anda akan terpusat ke arah tujuan yang
dimaksud dan terjadilah proses auto sugesti ke dalam diri maupun keluar.