Anda di halaman 1dari 19

PERAN IQ,EQ,SQ,CQ,DAN AQ

DALAM PERKEMBANGAN
PROFESI
Kecerdasan
Kecerdasan adalah sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah
dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif.
• Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence-1996)
Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami
kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ
nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang
sangat penting
• Menurut Gardener (2002)
✓ Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
1) Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
2) Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
3) Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam
budaya seorang Individu
Ciri – ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens)
• To judge well (dapat menilai).
• To comprehend well (memahami secara keseluruhan).
• To Reason well (memberi alasan dengan baik)

Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)


• Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
• Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
• Masalah mengandung tingkat kesulitan.
• Keterangan pemecahannya dapat diterima.
• Sering menggunakan abstraksi.
• Bercirikan kecepatan.
• Memerlukan pemusatan perhatian.
Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan (Intellegen)
• Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
• Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat
kaitan dengan umur.
• Pembentukan ; pengaruh dari luar.
• Minat
• Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah

Rumpun atau macam-macam kecerdasan :


• IQ (Intellegence Qoutient)
• EQ (Emotional Qoutient)
• AQ (Adversity Qoutient)
• SQ (Spiritual Qoutient)
• CQ (Creativity Qoutient)
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
• Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis,
terarah, serta mengelola dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
Pengukuran / Klasifikasi IQ
• Very Superior : 130 –
• Superior : 120 – 129
• Bright normal : 110 – 119
• Average : 90 – 109
• Dull normal : 80 – 89
• Borderline : 70 – 79
• Mental Defective : 69 and bellow
Kesimpulan IQ :
• Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat berkurang jika pelaku profesi mencari informasi
dangan berbagai cara/strategi bekerja, dengan berbagai alternative, banyak pikiran untuk
keberhasilan dalam berkarya.
• Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui pemberian motivasi atau
menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan-
kelebihan yang dimiliki setiap individu.
EQ (EMOTIONAL QUOTIENT)
Emosi adalah letupan perasaan seseorang

Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi


• Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola
emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
• Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER)
• Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).

Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima:


• Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
• Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
• Kemampuan memotivasi diri.
• Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
• Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Dengan demikian orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya,
emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Orang tersebut juga secara sosial mampu
mengenali dan berempati terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan menanggapinya secara
proporsional
Perilaku Cerdas Emosi :
• Menghargai emosi negative orang
lain.
• Sabar menghadapi emosi negative
orang lain.
• Sadar dan menghargai emosi diri EQ Tinggi adalah
sendiri. • Berempati
• Emosi negative untuk membina • Mangungkapkan dan memahami
hubungan. perasaan.
• Mengendalikan amarah.
• Peka terhadap emosi orang lain.
• Kemandirian.
• Saat emosional adalah saat • Kemampuan menyesuaikan diri.
mendengarkan.
• Disukai
• Kemampuan memecahkan
masalah antar pribadi.
• Secara sederhana, ada dua kelompok keahlian yang dimiliki orang yang cerdas
secara emosional:
• Kemampuan Pribadi
• Pengenalan diri (Self Awareness), memahami emosi, batasan yang dapat dicapai,
kemampuan, kekuatan dan kelemahan.
• Manajemen diri (Self Management), mampu mengendalikan diri menghadapi berbagai
situasi
• Orientasi Tujuan (Goal Orientation), mengetahui apa yang menjadi tujuannya dan
menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
• Kemampuan Sosial
• Empati: mengenali perasaan dan emosi orang lain serta mampu menempatkan diri dalam
posisi tersebut.
• Keahlian sosial (Social skills): mampu berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama,
mengelola konflik serta bersikap dengan tepat terhadap berbagai situasi perasaan dan
emosi orang lain.
Kesimpulan EQ :
1. EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.
2. Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai
masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang
juga batas-batas keluarga.
Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran
EQ dalam kesuksesan pribadi :
• 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
• Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
• Membangun benteng untuk mencapai keterampilan Emosional (Dr
Patricia Patton)
• Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang
memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana
kita mengendalikan emosi.
• Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki
perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa.
3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan
kita kepada hal-hal yang negative.
4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki.
8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.

Menurut Robert K Cooper, PH.D


Meningkatkan kecerdasan dengan “masuk kedalam hati dan keluar dari
fikiran”.
Beberapa Karakteristik Orang Yang Sukses dalam Pekerjaan
• Jika kita melihat orang yang sukses dalam pekerjaan, ada beberapa karakteristik
umum yang mirip satu sama lain:
• Bekerja dengan sepenuh hati dan riang
• Memiliki prestasi dalam pekerjaan sebagai individu dan tim
• Mampu mengelola konflik
• Mampu menghadapi dan menjalankan perubahan
• Memiliki empati terhadap atasan, bawahan dan rekan kerja
• Mampu membaca dan mengenali emosi diri sendiri maupun orang lain serta mengambil
tindakan yang tepat dalam menanganinya
• Secara sederhana, ada dua kelompok keahlian yang dimiliki orang yang
cerdas secara emosional:
• Kemampuan Pribadi
• Pengenalan diri (Self Awareness), memahami emosi, batasan yang dapat dicapai,
kemampuan, kekuatan dan kelemahan.
• Manajemen diri (Self Management), mampu mengendalikan diri menghadapi
berbagai situasi
• Orientasi Tujuan (Goal Orientation), mengetahui apa yang menjadi tujuannya dan
menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
• Kemampuan Sosial
• Empati: mengenali perasaan dan emosi orang lain serta mampu menempatkan diri
dalam posisi tersebut.
• Keahlian sosial (Social skills): mampu berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama,
mengelola konflik serta bersikap dengan tepat terhadap berbagai situasi perasaan
dan emosi orang lain.
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
• Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
• Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri
seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto,
2001)
Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
• Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam
hidup.
• Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang
cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih
jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”.
Ciri – Ciri SQ Tinggi :
• Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
• Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
• Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
• Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
• Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
a. Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
• Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental berlaku secara
universal bagi seluruh umat.
• Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen
dan mendasar.
3 prinsip utama bagi orang yang spiritualnya tinggi :
• Prinsip kebenaran.
• Prinsip Keadilan.
• Prinsip Kebaikan.
b
b. Visi yang kuat :
• Visi adalah cara pandang bagaimana memandang sesuatu dengan visi yang benar.
• Suatu ungkapan seorang pakar :
“NO RELIGION WITHOUT MORAL, NOMORAL WITHOUT LAW”
• Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi haruslah yang beraga dalam arti
beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti taat pada hukum.

CQ (CREATIVITY QUOTIENT)KECERDASAN KREATIVITAS


• Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam
bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.
• GUIL FORD mendeskripsikan 5 ciri kreativitas :
1) Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
2) Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam
pemecahan masalah.
3) Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran
sendiri.
4) Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
5) Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara
yang berbada dengan yang sudah lazim.
Kreativitas terdiri dari dua unsur :
1) Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasn dan ide prmecahan masalah
dengan lancar).
2) Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk
memecahkan suatu masalah )
Hambatan untuk menjadi Kreatif :
Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah
jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang
lain.
Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu :
1) Kuantitas gagasan.
2) Teknik brainstorming.
3) Sinektik.
4) Memfokuskan tujuan.
Kesimpulan CQ :
SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi,
adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-terobosan dalam
membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang
mereka geluti.
AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN DALAM MENGHADAPI MASALAH

Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi


kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
Paul G Stoltz, merinci AQ berdasarkan penelitiannya :
1) AQ tingkat “Quitters” (orang-orang yang berhenti).
2) AQ tingkat “ Campers” (Orang yang berkemah)
3) AQ tingkat “Climbers” (Orang yang mendaki)
Rentang AQ :
1) AQ rendah (0 – 50)
2) AQ sedang (95 – 134)
3) AQ tinggi (166 – 200)
Analisa SWOT
Merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat
keberhasilan pencapaian cita-cita/ karier.
SWOT
• “S” Strenght (kekuatan) adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita/karier.
• “W” Weakness (Kelemahan) adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri
sendiri dan kurang mendukung cita-cita/karier.
• “O” Opportunity (peluang) adalah segala sesuatu yang dapat menunjang
keberhasilan cita-cita/karier.
• “T” Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana
cita-cita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
• Skema pengambilan keputusan
1. Keputusan
2. Spiritual
3. Kebebasan memilih
4. Masalah timbul
5. Keputusan Emosional
6. Keputusan Persepsi
Sumber : Ari Ginanjar, ESQ Power 2003

Anda mungkin juga menyukai