Anda di halaman 1dari 5

Nama : INDRA HERNAWAN

NPM : 1214030250

Prog.Studi : ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA PROFESI


Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan
atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik,
engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya. Etika profesi Berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga
profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Prinsip dasar di dalam etika profesi :
1. Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat umumnya.
2. Keadilan.
3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan
ketekunan
5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

Penerapannya dalam kehidupan sehari hari ( Bidang Kerja ) Berdasarkan IQ, EQ, SQ,
AQ dan CQ :
Orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan
yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya
bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat pending, dimana menurut
Goleman dalam dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ
dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan.

Kita perlu mengembangkan IQ menyangkut pengetahuan dan keterampilan, namun


kita juga harus dapat menampilkan EQ yang sebaik-baiknya karena EQ
harus dilatih.Untuk meningkatkan kemampuan IQ dan EQ agar supaya dapat memanfaatkan
hati nurani kita yang terdalam maka kita juga harus membina SQ yang merupakan cerminan
hubungan kita dengan Sang Pencipta / Allah SWT, melalui SQ kita dilatih menggunakan
ketulusan hati kita sehingga mempertajam apa yang dapat kita tampilkan.

Jadi perpaduan antara IQ, EQ dan SQ inilah yang akan membina jiwa kita secara utuh,
sehingga kita dapat meniti karir dengan baik, dimana akan lebih baik lagi jika ditambahkan
AQ (Adversity Quotient) yang mengajarkan kepada kita bagaimana dapat menjadikan
tantangan bahkan ancaman menjadi peluang. Jadi yang ideal memang saudara harus mampu
memadukan IQ, EQ, SQ dan AQ dengan seimbang sehingga Insya Allah saudara akan menjadi
orang yang sukses dalam meniti karier.

KECERDASAN

Kenapa ada orang disebut lebih cerdas dari yang lain ? Ketika seorang anak usia 2
tahun dapat mengeja sederetan huruf pembentuk kata, bahkan kalimat, dengan baik dan benar,
serta merta orang tua dan lingkungannya menyebut ia anak cerdas. Sederhana dasar yang
dipakai, banyak anak lain dalam usia tersebut sama sekalibelum mampu melakukan hal itu.

Memahami Kecerdasan

Sejak dilakukan studi dan penelitian intensif, hal penting tentang kecerdasan
(intelligence) dicerminkan oleh berbagai kontroversi pengukuran. Seperti juga pada barang
lain, kontroversi ini tidak pernah berhenti, bahkan sampai sekarang.

IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)

Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak


secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali,
1993).

Konsep intellegensi yang awalnya dirintis oleh Alfred Bined 1964, mempercayai bahwa
kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat diukur dalam satu angka.

EQ (EMOTIONAL QUOTIENT)

EMOSI adalah letupan perasaan seseorang.

PENGERTIAN EQ (Emotional Quotient) / kecerdasan emosi :


Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri
sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain.
Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi. Kemampuan mengindra,
memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai
sumber energi, informasi, dan pengaruh.

Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi
sosial.

PRILAKU CERDAS EMOSI :

a. Menghargai emosi negative orang lain.

b. Sabar menghadapi emosi negative orang lain.

c. Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.

d. Emosi negative untuk membina hubungan.

e. Peka terhadap emosi orang lain.

f. Tidak bingung menghadapi emosi orang lain.

g. Tidak menganggap lucu emosi orang lain.

h. Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.

i. Tidak harus membereskan emosi orang lain.

j. Saat emosional adalah saat mendengatkan

SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)

Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.


Kecerdasan spiritual adalah sumber yang mengilhami, menyemangati dan mengikat
diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu
CQ (CREATIVITY QUOTIENT)

Potensi utk memunculkan penemuan baru di bidang apapun


Lima ciri kreatif menurut Guil Ford:
1. Kelancaran memproduksi banyak ide
2. Keluwesan mengajukan bnyk pendekatan pemecahan masalah
3. Keaslian melahirkan gagasan
4. Penguraian secara terperinci
5. Perumusan kembali persoalan melalui cara berbeda
Daya kreativitas membangkitkan self confidence dan optimisme masyarakat akan
masa depan. Kreativitas bersifat rasional bukan hanya angan-angan, dapat diaplikasika

AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
Adalah kecerdasan seseorang utk bertahan menghadapi kesulitan dan mampu
mengatasi tantangan hidup
Seseorang ber-AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-cita dibanding yang
memiliki AQ rendah.

Contoh konkrit dalam kehidupan,,,


1. Thomas Edison menjadi sukses dan cemerlang dengan berbagai termuannya
setelah melalui caci maki dan kegagalan-kegagalan.
2. Semua yang terjadi di alam raya ini ada maknanya. Semua kejadian pada diri kita dan
lingkungan ada hikmahnya, semua diciptakan ada tujuannya. Dalam sakit, gagal, jatuh,
kekurangan dan penderitaan lainnya banyak pelajaran yang mempertajam kecerdasan
spiritual kita. Demikian juga ketika berhasil kita bersyukur dan tidak lupa diri.
3. Hukum alamiah, jika kita menyemai benih pada tempat yang salah, waktunya tidak
tepat, pengairannya keliru, pemupukannya salah, maka apa yang terjadi ?
Benih membusuk dan sirna.
Pelanggaran atas nilai kebenaran membuat kita kehilangan jati diri, hati nurani yang
tidak jernih.

Anda mungkin juga menyukai