Anda di halaman 1dari 40

Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi Surakarta

Apt. Taufik Turahman, M. Farm


KOMPETENSI DASAR

› MENDESKRIPSIKAN
BERBAGAI MACAM
DESTILASI
› MENGAPLIKASIKAN DALAM
PEMISAHAN METABOLIT
SEKUNDER
DESTILASI/PENYULINGAN
suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan.
Suatu proses yang menghasilkan
uap dari suatu cairan yang
dipanaskan dalam suatu bejana,
kemudian uap tersebut
diembunkan dengan
menggunakan pendingin
(Kondensor) dan dikumpulkan
dalam bejana lain dalam bentuk
cairan.
Metode ini digunakan untuk memisahkan salah satu zat dari campurannya dan untuk
memurnikan zat dari pengotornya berdasarkan perbedaan titik didih atau tekanan
uap komponen-komponen dalam campuran.
Zat yang memilki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu
Dalam prakteknya pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang
akan dimurnikan dan sifat pengotor yang ada di dalamnya.
PRINSIP

Mendidihkan bahan tanaman


dengan sejumlah air atau
memasukkan uap kedalam ketel
bahan tanaman. Karena pengaruh
panas dari air dan uap, maka
minyak atsiri akan dibebaskan dari
jaringan tanaman. Kemudian Uap
campuran air dan minyak atsiri
dikondensasi dan destilat akan
mengalir dari kondensor, minyak
atsiri akan memisah dg destilat air.
Syarat Pemisahan dg Distilasi:
1. Senyawa-senyawa dalam campuran bersifat volatile /
mudah menguap, dengan tingkat penguapan (volatilitas)
masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu yang
sama.
2. Pada suhu tertentu, fasa uap yang dihasilkan dari
suatu campuran cairan akan selalu mengandung
lebih banyak komponen yang lebih volatil & fasa
cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang
kurang volatil.
3. Dalam distilasi pada suhu tertentu, cairan yang
setimbang dengan uapnya mempunyai komposisi yang
berbeda  uap /destilat mengandung lebih banyak
komponen volatil.
JENIS DESTILASI

Destilasi Destilas
Fraksinasi uap

Destilasi Destilasi
Sederhana vakum
DESTILASI
1. DESTILASI SEDERHANA
Dasar pemisahan adalah titik didih yang jauh
berbeda atau dengan salah satu komponen bersifat
volatile. Selain perbedaan titik didih, juga
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan
sebuah substansi untuk menjadi gas.
Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk
memisahkan campuran air dan alkohol, pemisahan
sisa-sisa pelarut dalam produk ekstraksi.
Simple Distillation - YouTube.mp4
LARUTAN IDEAL dan HUKUM RAOULT
› Suatu larutan dianggap bersifat IDEAL, karena didasarkan pada
kekuatan relative dari gaya tarik-menarik antara molekul solute
dengan solventnya.
› Campuran ideal adalah sebuah campuran yang menaati hukum
Raoult. Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal.
Tapi beberapa campuran larutan kondisinya benar-benar
mendekati keadaan yang ideal. Berikut ini adalah contohnya:
• hexane dan heptane
• benzene dan methylbenzene
• propan-1-ol dan propan-2-ol
• metanol-etanol
• benzena-toluene
• heksana-heptana
Semakin kecil daya intermolekuler,
semakin banyak molekul yang dapat
melepaskan diri pada suhu
tertentu.

Pada larutan kedua, hal yang sama juga


terjadi. Pada suhu tertentu, sebagian
dari molekul2 yang ada akan mempunyai
energi yang cukup untuk melepaskan diri
dari permukaan larutan.
Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan ini,
kecenderungan dari dua macam molekul
di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah.
Hukum Dalton dan Raoult
Tekanan uap suatu cairan akan meningkat seiring
dengan bertambanya temperatur, dan titik dimana
tekan uap sama dengan tekanan eksternal cairan
disebut sebagai titk didih.
Menurut hukum Dalton, TEKANAN GAS TOTAL suatu
campuran biner, atau tekanan uap suatu cairan (P),
adalah jumlah tekanan parsial dari masing-masing
komponen A dan B (PA dan PB)
P = PA + PB (1)
Hukum Dalton dan Raoult
Hukum Raoult menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan
tertentu, tekanan parsial uap komponen A (PA) dalam campuran
sama dengan hasil kali antara tekanan uap komponen murni A
(PAmurni) dan fraksi molnya XA
PA = PAmurni . XA (2)

Sedang tekanan uap totalnya adalah


Ptot = PAmurni . XA + PBmurni . XB (3)
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap
total suatu campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap
komponen murni dan fraksi molnya dalam campuran.
Contoh soal
Suatu campuran larutan terdiri dari benzene (1) dan toluene(2)
fraksi mol masing2 zat adalah (x1)= 0,2 dan (x2)= 0,8pada suhu
20 °C tekanan uap benzene adalah 75 mmHg dan toluene 25
mmHg berapakah tek uap total kedua larutan dan berakah
komposisi masing2 larutan tsb?
Tek uap parsial benzene PA = PAmurni . XA (0,2 x 75)= 15 mmHg
Tek uap parsial toluene Pb = Pbmurni . Xb (0,8 x 25)= 20 mmHg

Ptot = PAmurni . XA + PBmurni . XB


15 mmHg + 20 mmHg
35 mmHg
Berdasarkan perbandingan tekanan parsial masing-masing zat
dengan tekanan total maka diperoleh komposisi campuran kedua
zat tersebut

tek uap parsial benzen


Komposisi benzene adalah=
tek uap total

tek uap parsial toluena


Komposisi toluene adalah=
tek uap total
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan
matematis yang dapat menggambarkan apa yang terjadi
selama distilasi
yaitu menggambarkan perubahan komposisi dan tekanan
pada cairan yang mendidih selama proses distilasi.
Uap yang dihasilkan selama mendidih akan memiliki
komposisi yang berbeda dari komposisi cairan itu sendiri.
Komposisi uap komponen yang memiliki titik didih lebih
rendah akan lebih banyak (fraksi mol dan tekanan uapnya
lebih besar). Komposisi uap dan cairan terhadap suhu
tersebut dapat digambarkan dalam suatu grafik diagram
fasa berikut ini.
Assume that a mixture that
contains equal amounts of
pentane (C5H12) and octane
(C8H18) is distilled. Describe
the difference between the
composition of the liquid in
the distillation flask and the
vapor given off when this
liquid starts to boil.
Untuk memperoleh distilasi sederhana yang efektif diperlukan
suatu kurva seperti kurva C. Kita akan mengamati suhu uap yang
konstan, sangat dekat dengan titik didih cairan yang memiliki titik
didih lebih rendah. Jika suhu uap mulai naik dengan cepat, maka
kita dapat menghentikan pengumpulan distilat.
Pada prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan
melalui satu distilasi sederhana.
2. DESTILASI FRAKSINASI (Bertingkat)
Memisahkan komponen-komponen cair dua atau lebih,
dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran
dengan perbedaan titik didih yang berdekatan kurang
dari 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau
dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industry
minyak mentah, untuk memisahkan komponen-
komponen dalam minyak mentah.
› Distilasi sederhana yang dilakukan hanya sekali biasanya tidak
akan dapat memisahkan dua cairan secara sempurna. Cairan
yang berasal dari uap terkondensasi (distilat) akan mengandung
komponen dengan titik didih lebih rendah dengan proporsi yang
lebih besar, akan tetapi masih mengandung komponen yang
memiliki titik didih lebih tinggi di dalamnya.
› Jika distilat ini kita distilasi sekali lagi, maka komponen dengan
titik didih rendah akan makin banyak pada distilatnya. Demikian
seterusmnya, hingga kita bisa mendapatkan distilat yang hampir
100% mengandung komponen dengan titik didih lebih rendah.
Diagram fasa berikut ini menyatakan perubahan komposisi dari
multipel distilasi ini
› Metode ini memerlukan banyak waktu dan kita akan
kehilangan banyak sampel karena cairan yang tertinggal di
dalam labu. Untuk itu kita dapat menggunakan alat yang
disebut dengan kolom fraksi yang berfungsi untuk
meningkatkan efek multipel distilasi ini. Prosesnya disebut
sebagai distilasi fraksi.
› Saat uap mencapai kolom, uap tersebut akan mengalami
kondensasi dan membentuk cairan. Cairan tersebut memiliki
komposisi sama dengan uap darimana dia berasal dan
diperkaya dengan cairan dengan titik didih rendah. Cairan
terkondensasi tersebut akan ditahan pada kolom dan menetes
secara pelahan-lahan.
Uap campuran akan terus terbentuk dan bergerak ke arah bagian
atas kolom. Ketika uap tersebut bertemu dengan tetesan cairan,
maka uap akan terkondensasi dan mentransfer energi panasnya pada
cairan.
Energi panas ini dapat menyebabkan tetesan cairan mendidih,
membentuk uap baru. Uap yang baru terbentuk ini akan makin
banyak pada cairan bertitik didih rendah dibanding uap pada bagian
awal.
Uap baru ini akan bergerak ke atas dan berkondensasi lagi. Proses ini
berulang sehingga uap/cairan mengalir pada kolom fraksi. Uap cairan
yang keluar pada bagian atas kolom sebagain besar mengandung
cairan dengan titik didih rendah, kadang-kadang sampai 100%,
tergantung panjang kolom. Uap ini berkondensasi dan ditampung.
A Brief Introduction to Fractional Distillation -
YouTube.mp4
3. DESTILASI UAP
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-
senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C
atau lebih
Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa
ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih, sehingga mendistilasi campuran senyawa
di bawah titik didih dari masing-masing senyawa
campurannya.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak
beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari
eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan
untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran
dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam
campuran dan ditambah juga dengan pemanasan. Uap
dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor
dan akhirnya masuk ke labu distilat.
4.DESTILASI VAKUM
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang
ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat
terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150°C.
Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah  kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang
menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.
Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
atau aspirator. Contoh : penyulingan minyak.
Destilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih
komponen yang saling terikat sangat kuat dan sulit
untuk dipisahkan denhan destilasi biasa, cairan tsb
memiliki titik didih yang konstan.
Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan
tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan
benzene atau toluena untuk memisahkan air.
Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan
pelarut akan kembali ke campuran dan
memisahkan air lagi. Contoh: pemisahan air dari
asam cuka dengan azeotrop butilasetat.
Campuran Azeotrop dengan titik didih minimum
› Aseton-carbon disulfide (CS2 )
› CS2-formaldehid
› Fenol-air
› Benzena-sikloheksana
› etanol-air
Campuran azeotrop dg titik didih minimum:
ethanol and water mixtures
Campuran Azeotrop dengan titik didih maksimum
Contoh
› Aseton-kloroform
› As nitrat-air
› As asetat-piridin
Campuran Azeotrop dengan titik didih maksimum :
nitric acid and water mixtures
KEKURANGAN
Pelarut menyertai
Waktu lama
Biaya penggunaan alat relative mahal

KELEBIHAN
Komponen tertentu dpt diambil
Produk yang dihasilkan benar-benar murni
Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang
tinggi
Quis
1. Apayang dimaksud dengan destilasi
2. Sebutkan prinsip dasar destilasi
3. Sebutkan 4 jenis destilasi dan jelaskan perbedaan setiap
destilasinya.
4. Apa yamh dimaksud dengan azeotrof
5. Hukum pernyataan matematis yang dapat menggambarkan
apa yang terjadi selama distilasidisebut?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai