Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Hidrogen Peroksida dengan Asam

Iodida
Abstrak
Reaksi hydrogen peroksida dengan asam iodide dalam suasana asam (karena adanya natrium
tiosulfat) dapat membebaskan iodida yang ada dalam kalium iodida. Tujuan dari
dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui kinetika reaksi dari hydrogen peroksida
dengan asam iodide. Metode yang digunakan dalam praktikum dibagi menjadi beberapa bagian,
mulai dari persiapan sampai dengan praktikum inti. Pada tahap persiapan dilakukan dengan
membuat berbagai larutan yang dibutuhkan seperti membuat larutan 2M H2SO4 sebanyak 200
ml, membuat larutan H2O2 1% sebanyak 100 ml, membuat larutan KMnO4 0.1 M sebanyaj 200
ml, membuat larutan Na2S2O3 0.1 M sebanyaj 200 ml serta membuat larutan kanji 1%.
Kemudian dilakukan standarisasi H2O2 dengan larutan KMnO4 dan standarisasi larutan KMnO4
dengan larutan Na2S2O3. Kemudian pada tahap inti yaitu menentukan kinetika reaksi hydrogen
peroksida dengan asam iodide dengan menggunakan larutan natrium tiosulfat sebagai reaktan.

A. Pendahuluan
1. Latar belakang masalah

Reaksi hydrogen peroksida dengan asam iodide dalam suasana asam dapat membebaskan iodide
yang berasal dari kalium iodida. Keceptan reaksinya bergantung pada peroksida, kalium iodide
dan asamnya. Kecepatan sebuah reaksi bergantung pada bayaknya faktor, salah satunya adalah
konsentrasi rekatan yang berperan penting dalam mempercepat atau memperlambat reaksi
tertentu. Seperti halnya dalam kehidupan sehari hari, sebuah paku besi sangat lambat teroksidasi
menjadi besi oksida di udara, sedangkan serat baja mudah sekali terbakar terutama karena
adanya oksigen. Karena kaitannya begitu erat dengan kehidupan sehari hari maka dilakukanlah
percobaan ini untuk mengetahui kinetika suatu reaksi.

2. Kajian teori yang mendukung (relevan) pemecahan masalah


Dalam system tertutup, laju reaksi didefinisikan sebagai laju perubahan konsentrasi reaktan atau produk dalam
satuan waktu (Triyono et al.,1998). Dalam penerapannya, jika laju reaksi tersebut sebanding dengan
konsentrasi dua reaktan A dan B sehingga:

V = K [A][B]

Dimana K adalah konstanta laju yang tidak bergantung pada konsentrasi (tetapi bergantung pada temperatur).
Lain halnya dengan orde dari suatu reaksi kimia, orde reaksi nilainya ditentukan secara percobaan dan tidak
dapat diturunkan secara teori, walaupun stoikiometrinya sudah diketahui (Atkins, 1996). Orde dari suatu reaksi
menggambarkan bentuk matematik dimana hasil percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat
dihitung berdasarkan eksperimen. Reaksi orde satu adalah reaksi yang lajunya berbandinglurus dengan
konsentrasi reaktan, yaitu :

d [C ]
- =k [ C]
dt

ln [C] = ln [C]0 – kt

1 [C ] 0
k= ln
t [C ]

untuk reaksi orde satu plot ln[C] terhadap t merupakan suatu garis lurus. Intersep memberikan konsentrasi
pada t=0 dan k dapat dihitung dari kemiringan tersebut.

Dalam percobaan ini, volume tiosulfat yang dititrasikan sebesar b adalah jumlah peroksida yang bereaksi
selama t detik, maka konsentrasi peroksida setelah t detik adalah sebesar (a-b). jika a adalah banyaknya
tiosulfat yang setara dengan peroksida saat t0 atau mula mula. Dengan membuat grafik ln(a-b) terhadap t maka
akan didapatkan –k sebagai slope sehingga harga k dapat ditentukan dengan pesamaan sebagai berikut:

ln (a-b) = -kt + ln a (Atkins, 1996)

Kecepatan reaksi sangat bergantung pada ion peroksida, kalium iodide dan asamnya. Reaksi hodrogen
peroksida dengan kalium iodida dalam suasana asam dan dengan adanya natrium tiosulfat, maka peroksida
akan membebaskan iodium yang berasal dari kalium iodide yang telah diasamkan dengan asam sulfat. Bila
reaksi ini merupakan reaksi irreversible (karena adanya natrium tiosulfat yang akan merubah iodium bebas
menjadi asam iodide kembali) kecepatan reaksi yang terjadi besarnya seperti pada reaksi pembentukannya,
sampai konsentrasi terakhir tak berubah (Bird, 1993).

3. Permasalahan yang ingin dipecahkan

Permasalahan pada praktikum reaksi hydrogen peroksida dengan kalium iodida adalah
bagaimana kinetika reaksi pada hydrogen peroksida dengan kalium iodide yang didalamnya juga
menyinggung apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kietika reaksi dari hydrogen peroksida
dengan kalium iodida.

4. Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai

Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari kinetika reaksi dari hydrogen peroksida dengan
kalium iodide, yang diantaranya juga mempelajari faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
kinetika reaksi dari hydrogen peroksida dengan kalium iodida.
B. Metode
1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini meliputi: 1 set buret beserta statif, 3 buah erlenmayer
100 ml, 1 buah pipet volume 10 ml, 1 buah pipet ukur 5 ml, 1 buah ball pipet, 1 buah corong, 1
buah thermometer, 1 buah pengaduk kaca, 1 buah beaker gelas 1 L, 2 buah pipet ukur 10 ml, 1
buah pipet ukur 25 ml, 1 buah Erlenmeyer 500 ml, 1 buah stopwatch, 2 buah beaker gelas 100
ml, dan Erlenmeyer 250 ml.

2. Bahan

bahan yang diperlukan pada praktikum ini meliputi: 27 ml larutan H2SO4 p.a, 7.5 gram KI
padat, 3.5 ml H2O2 30%, 1 gram amilum, 3.1608 gram KMnO4, 4.9649 gram Na2S2O3, dan
aquades.

3. Prosedur kerja

Daftar pustaka
Atkins, P.W.1996. Kimia Fisika Jilid 2 Edisi Keempat. Erlangga : Jakarta

Day, R.A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga : Jakarta

Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. UI press : Jakarta

Triyono et al., 1998. Buku Ajar Kinetika Kimia. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta

Dokumen pendukung praktikum

Anda mungkin juga menyukai