Anda di halaman 1dari 3

Implementasi ilmu kimia dalam meningkatkan pengolahan limbah industi

Limbah merupakan bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya. Limbah yang dihasilkan dari industri disebut dengan
limbah industri. Berdasarkan wujudnya, ada tiga macam libah, yaitu limbah padat, cair, dan gas.

Limbah padat merupakan limbah kering dan tidak dapat berpindah/ menyebar dengan sendirinya.
Limbah cair merupakan limbah berupa cairan atau larutan yang mudah berpindah/ menyebar
dalam media padat atau cairan lainnya. Sedangkan limbah gas merupakan limbah berupa gas/
uap yang mudah menyebar dalam udara.

Masing-masing limbah dapat diolah dengan cara tertentu. Berikut ini adalah cara pengolahan
limbah berdasarkan wujudnya:

1. Limbah padat
Sebelum melakukan pengolahan pada limbah padat, penting untuk dilakukan pemilahan,daur
ulang, composting, landfill/ penimbunan, dan insenerasi.
a. Pemilahan
Pemilahan dilakukan dengan memepertimbangkan bahwa jenis limbah yang berbeda
akan memerlukan waktu yang berbeda pula dalam proses penguraiannya.
b. Daur ulang
Daur ulang dilakukan karena ada kemungkinana beberapa limbah tertentu masih dapat
dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna.
c. Komposting
Composting merupakan penguraian limbah dengan bantuan mikroorganisme supaya
menjadi kompos.
d. Landfill/ penimbunan
Penimbunan dilakukan di dalam tanah dengan lapisan kedap di bagian dinding.
e. Insenerasi
Pembakaran dalam tungku pembakaran pada suhu tinggi.
2. Limbah cair
Limbah cair dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, pengolahan primer, sekunder, dan
tersier. Pada pengolahan primer dilakukan untuk memisahkan padatan, minyak, dan lemak.
Dapat dilakukan dengan pengendapan, penyaringan, dan pengapungan. Pada pengolahan
sekunder dilakukan untuk memisahkan bahan organic dengan bantuan mikroorganisme
pengurai. Sedangkan pada pengolahan tersier,dilakukan sesuai dengan peruntukannya seperti
disinfeksi, distillasi, adsorbs, ozonasi, netralisasi, dll.
3. Limbah gas
Pada pengolahan limbah gas, dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pemisahan material
partikel, konversi gas berbahaya, dan pemisahan gas berbahaya.
a. Pemisahan material partikel
Pemisahan material partikel terdiri atas pemisahan brown, saringan penapis, pengendap
elektrostatik, penggumpal sentrifugal.
b. Konversi gas berbahaya
Gas berbahaya seperti CO, NOx, dan Sox, HC dll. Konversi gas dilakukan dengan
katalitik converter untuk menyempurnakan pembakaran.
c. Pemisahan gas berbahaya
Dilakukan melalui cara adsorben dan koagulasi listrik. Pada koagulasi listrik gas buangan
diionkan oleh ujung logam tajam dan bermuatan pada tegangan tinggikemudian ion
diadsorbsi oleh partikel, lalu ion dan partikel bermuatan diadsorbsi oeleh electrode.

Beberapa kasus yang pernah terjadi karena pengolahan limbah yang tidak tepat

1. Penyakit itai-itai (Jepang, 1912)


Terjadi karena pembuangan cadmium ke sungai Jinzu sejak tahun 1910 dari Perusahaan
Mitsu Mining dan Smelting. Hal tersebut menyebabkan air sungai penduduk setempat
mengandung zat beracun. Siapapun yang meminum atau makan makanan yang ditumbuhakn
dengan air tersebut kemungkinan akan menunjukkan tanda-tanda penyakit itai-itai.
2. Penyakit minamata (Jepang, 1956)
Penyakit minamata diidentifikasi sebagai keracunan logam berat yang ditimbulkan oleh
perusahaan Chisso. Penyakit minamata terjadi karena keracunan metilmerkuri yang diturkan
melalui konsumsi ikan yang terkontaminasi dari teluk minamata. Metilmerkuri dalam ikan
yang terkontaminasi akan menyerang sistem syaraf pusat pasien.
3. Asma Yokkaichi
Banyak tenaga berat yang dilepaskan dengan oll tidak diangkut dengan mesin yang dapat
menurunkan emisi sulfur dioksida sebelum dilepaskan ke udara. Pada awal 1960-an, penyakit
pernapasan mulai muncul dalam populasi umum Yokkaichi dan bahkan di beberapa distrik
tetangga. Peningkatan masalah pernapasan ini kemudian disebut asma Yokkaichi.
4. Penyakit Niligata Minamata
Disebabkan karena keracunan metil merkuri dari Perusahaan Showa Denko ke Sungai
Agano.
5. Seveso
Pelepasan bahan kimia yang tidak disengaja, termasuk dioksin yang mengakibatkan kematian
hewan ternak dan masalah kesehatan jangka panjang bagi banyak penduduk setempat.
6. Bhopal, india, 3 Desember 1984
Metil isosianat (MIC) dan gas beracun secara tidak sengaja dilepaskan ketika sebuah tangki
penampungan terlalu panas di pabrik pestisida Union Carbide karena reaksi antara MIC dan
air tumpahan. 15.000 orang meninggal dan ratusan ribu lainnya terluka.
7. Chernobyl, Ukraina- April 1986
Reaksi pembangkit listrik tenaga nuklir sedang diuji coba dibawah kondisi yang tidak tepat
dan tidak stabil karena sistem keselamatan telah dimatikan. Situasi yang memungkinkan
terjadi peningkatan daya yang tidak terkendali terjadi sekitar 600.000 orang terlibat dalam
operasi darurat, penahanan, pembersihan, dan pemulihan, meskipun hanya sedikit dari
mereka yang terpapar pada tingkat radiasi yang berbahaya.
8. Penyakit Buyat Minamata (Minahasa, Indonesia 2004)
Keracunan logam berat yang diduga dari PT Newmont Minahasa Raya (NMR), khususnya
keracunan merkuri.

Anda mungkin juga menyukai