BIOLOGI
Disusun oleh:
Nama : Reza Alghifari
NPM : E1G022100
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 1 (Satu)
Hari/tanggal : Rabu, 9 November 2022
Dosen : 1. Ir. Hasanuddin, M.Sc.
2. Dr. Ir. Damres Uker, M.Sc.
Ko-Ass :1. Faulina Maissy (E1G020070)
Objek praktikum : EKOLOGI
Secara harfiah, ekologi berasal dari dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga
Logos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup sedangkan logos adalah ilmu. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari
mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu
mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa pengertian
ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dengan
lingkungannya. Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang
mencoba memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan
juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka
berada di lingkungan tersebut (Auliah, 2012).
Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu
makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara
kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan
perubahan ekosistem (Auliah, 2012).
Ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi yang dilandasi dengan tatanan alam
Merupakan ilmu pengetahuan murni yang mengatur sikap serta perilaku manusia dapat
bersifat lintas disiplin sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Ilmu lingkungan mempelajari
tempat dan peranan manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya.
Dalam hal ini ilmu lingkungan dapat dikatakan sebagai ekologi terapan, yaitu bagaimana
menerapkan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi itu dalam kehidupan manusia. Dengan
kata lain ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia harus
menempatkan dirinya dalam ekosistem atau lingkungan hidupnya. Ilmu lingkungan
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya (Setiadi, 2012: 99).
Individu merupakan organisme tunggal seperti seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup,
setiap jenis makhluk hidup dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis misalnya,
seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya,
serta memelihara anaknya (Indriyanto, 1982).
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di
suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle
Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Ahli ekologi
memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara
masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan (Zoer’aini, 2014).
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Antara komunitas dan
lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang
disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme)
(Suryono, 2014).
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme
beserta lingkungan non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai
suatu unit yang fungsional (Zoer’aini, 2014).
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Alat:
Tali rapia
Kertas
Pensil / pulpen
Penggaris
Bahan:
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tumbuhan yang terdapat di dalam plot
4. Lakukan pengamatan dan catat jenis vegetasi pohon yang terdapat pada plot percobaan.5.
Jumlah individu dan jenis pada setiap petak sampel dihitung dengan ketentuan pada plot
ukuran 10 x 10 m yang dihitung adalah jenis dan jumlah pohon, plot ukuran 5 x 5 m yang
dihitung adalah jenis dan jumlah semak, dan plot ukuran 1 x 1 m yang dihitung adalah jenis
dan jumlah rumput.6. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel berikut :
ss
B. Ekosistem
2. Lakukan pengamatan dan catat jenis makhluk hidup yang terdapat di lokasi pengamatan.3.
Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel berikut:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
1 Kopi Coffea 20
7 Keranjang Opusnenus 7
Bergelombang Andulatitolius
B.Ekosiste
4.2. Pembahasan
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman
dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya,
dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi
dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan
perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi. Pada prinsipnya ditinjau dari
biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua
kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia
ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya.
Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan
lingkungan. Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah-
masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu
sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan
pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar
organisma yang efektif mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan
hidupnya.
Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu oikos berarti
rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis ekologi berarti ilmu tentang
makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan kata lain defenisi dari ekologi ialah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan yaitu adanya hubungan timbal baik
yang kuat antara komponen biotik dan komponen abiotik ekosistem. komponen abiotik
biasanya berperan sebagai penyedia bagi komponen biotik didalamnya, misalnya dalam
proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan (komponen biotik) tidak bisa dilakukan
tanpa bantuan sinar matahari dan air (komponen abiotik). Ekologi tanaman adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Adanya hubungan
timbal balik antara komponen biotik da komponen abiotik, yaitu misalnya dalam ekosistem
hubungannya sangat kuat yaitu biotik membutuhkan abiotik untuk hidup. dan abiotik
membutuhkan biotik sebagai unsur keindahan.
5.2. Saran
Adapun saran saya adalah agar semua praktikan berhati-hati dalam melaksakan
praktikum tentang ekologi ini, karena ini pertama kali nya kita terjun langsung kelapangan
untuk melaksanakan praktikum. Dan semoga praktikum kedepan nya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Dede, dkk. 2012. Dasar-dasar Ekologi. Bogor: Departemen pendidikan kebudayaan
direktorat jendral IPB