Anda di halaman 1dari 4

Cara Kerja

LARUTAN A
1. Timbang 3 buah paku, lalu catat hasil penimbangannya. (Catatan: Timbang paku sebelum
dan sesudah dididihkan).
2. Masukkan 10 mL aquades ke dalam erlenmeyer. Tambahkan 3,5 mL H 2SO4 pekat, lalu
tambahkan lagi 10 mL aquades.
3. Masukkan 3 paku yang sudah ditimbang tadi.
4. Didihkan larutan ±20 menit sampai terbentuk larutan berwarna hijau
5. Saring larutan ketika masih panas.
LARUTAN B
1. Masukkan 10 mL aquades ke dalam gelas beker. Tambahkan 3,5 mL H 2SO4 pekat, lalu
tambahkan lagi 10 mL aquades.
2. Tambahkan 10 mL ammonia pekat dan 10 mL aquades secara perlahan dan dilakukan secara
selang-seling. Penambahan ammonia dilakukan di dalam lemari asam.
3. Larutan diaduk sampai tercampur sempurna.
LARUTAN C
1. Campurkan larutan B ke dalam larutan A ketika masih panas. Aduk sampai tercampur
sempurna.
2. Dipanaskan sampai volume larutan berkurang setengahnya.
3. Diamkan larutan sampai suhunya agak turun.
4. Dinginkan larutan dalam penangas air dingin, lalu didiamkan sampai terbentuk kristal.
5. Setelah terbentuk kristal, saring larutan menggunakan kertas saring (kertas saring sudah
ditimbang terlebih dahulu).
6. Ambil kristal yang terbentuk, keringkan kristal dengan menggunakan tissu atau kertas
saring.
7. Timbang kristal dan hitung rendemen garam Mohr yang terbentuk.
Analisis Kualitatif Garam Mohr
Garam Mohr mengandung kation besi (II) dan ion sulfat.
1. Untuk menguji keberadaan ion besi (II), larutkan sejumlah kecil sampel dengan aqudes dan
tambahkan dengan basa NaOH. Amati perubahannya. Uji positif apabila menghasilkan
endapan berwarna hijau kotor dari Fe(OH)2.
2. Untuk menguji keberadaan ion sulfat, larutkan sejumlah kecil sampel dengan aqudes dan
tambahkan dengan Ba(OH)2. Amati perubahannya. Uji positif apabila menghasilkan
endapan putih dari BaSO4.

Anda mungkin juga menyukai