PERCOBAAN IX
OLEH:
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antar materi lain. Pada kesempatan kali ini akan dipaparkan suatu bagian dari ilmu
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar atau tercampur. Pada bidang kimia, sering kali bahan padat harus
dipisahkan dari larutan atau lelehan tanpa mengikutkan kotoran – kotoran yang
terkandung dalam fasa air tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan melalui proses
partikel zat padat dalam suatu fase homogen. Kristalisasi dalam larutan dapat
terjadi jika padatan terlarut dalam keadaan berlebih (diluar kesetimbangan), maka
padatan terlarut.
dipisahkan dari sebagian besar larutan dengan cara mengkristalkan kembali atau
penggabungan molekul yang memiliki bentuk, ukuraan dan gugus ikatan yang
sama.
diperoleh kemurnian produk kristal dari solut yang cukup tinggi hanya dengan
proses yang sederhana, srta diperoleh produk akhir berupa padatan kristalin yang
memliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga meningkatkan daya tarik.
pemurnian zat padat dengan cara rekristalisasi, sublimasi dan titik leleh.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai pada percoban pemisahan dan pemurnian zat
D. Manfaat Percobaan
zat padat dengan cara rekristalisasi, sublimasi dan titik leleh yaitu:
Sublimasi merupakan suatu proses pembentukan fase padat tanpa fase cair
terlebih dahulu. Hal ini dapat terjadi dikarenakan suatu padatan senyawa pada
suhu tertentu dipengaruhi tekanan tertentu kemudian kondensasi uap dari senyawa
Titik sublimasi lebih rendah dari suku keselamatan matriks berpori ,ketika
pendingin secara lokal di aktifkan, cairan di simpan pada ruang pendingin, dimana
pori dan melepaskan panas laten pada perubahan fasa. Untuk membandingkan
lakukan dibawah kondisi yang sama, salah satunya adalah transpirasi tradisional
dengan penggunaan coating dan tanpa coating (Wu Nan dkk., 2018).
Rekristalisasi adalah tehnik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau
dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa syarat
agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu memberikan
perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat
pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal, dan mudah dipisahkan
sebagai bahan baku pada proses industri. Etanol dapat diproduksi dengan
dihasilkan masih mempunyai kadar yang sangat rendah sehingga perlu dilakukan
proses pemurnian lebih lanjut. Metode pemurnian yang digunakan pada penelitian
ini adalah merode adsorbsi. Proses adsorpsi adalah proses pemisahan komponen
tertentu dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap
Fase transisi terjadi pada benzena dari plastik ke kristal yang dipesan.
hasil tekanan meningkat dalam penurunan entropi atau penurunan kapasitas panas,
mana menggambarkan transisi orde pertama untuk benzen di dekat titik lebur.
volume molar pada suhu konstan mendekati titik leleh untuk padatan dan cairan
benzena. Selain itu, nilai 𝐶𝑃-our kami yang dihitung tidak masuk kesepakatan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelaskimia 100 mL,
batang pengaduk, hot plate, corong, kaca arloji, gelas kimia, spatula.
2. Bahan
zat padat adalah asam benzoate ( C6H7O2) 2 gram, naftalena (C10H8) 3 gram,
- Sublimasi
Naftalena
Kristal Naftalena
Hasil Pengamatan
- Rekristalisasi
Asam Benzoat
Filtrat Residu
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data pengamatan
2. % Rendamen
A. Pembahasan
Sampel yang digunakan pada proses sublimasi adalah kapur barus atau
dalam ilmu kimia sering disebut naftalena. Kapur barus atau naftalena merupakan
senyawa ini menyublim dari larutan menjadi serpihan kristal tidak berwarna. Saat
menyisahkan kristal yang menempel didasar gelas kimia berupa kristal berbentuk
jarum dan pipih. Pada percobaan,ini naftalena dimasukkan dalam gelas kimia
yang ditutup dengan kaca arloji pada bagian atasnya dan ditutup menggunakan
tisu pada bagian yang masih terbuka agar udara tidak dapat masuk kedalam gelas
kimia tersebut kemudian dipanaskan. Tujuan dari pemanasan tersebut yaitu untuk
yang berbentuk jarum pada dasar gelas kimia, karena sampel naftalena telah
garam, lalu diuapkan hingga naftalena menjadi gas dan langsung kepadat pada
proses pendinginan yakni dalam bentuk kristal-kristal. Suatu zat padat untuk bisa
menyublim harus mempunyai tekanan uap yang relatif tinggi pada suhu dibawah
titik lelehnya.
atau metode untuk memurnikan suatu zat padat, metode ini ditinjau berdasarkan
pada perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan pengotornya dalam
pengendapan. Endapan merupakan zat yang memisah dari suatu fase padat dan
keluar kedalam larutannya. Endapan terbentuk jika larutan bersifat terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Disamping untuk pemisahan bahan padat yang
(rekristalisasi) dan terdidi atas dua tahap yaitu proses pelarutan dan proses
konsentrasi tertentu). Hal ini dimaksudkan agar pengotor yang larut tidak ikut
dipisahkan.
benzoat yang kristalnya berbentuk serbuk putih. Asam benzoat dilarutkan dan
dipanaskan. Tujuan dari pemanasan dalam setiap proses rekristalisasi adalah agar
senyawa lebih mudah larut. Senyawa lebih mudah larut dalam pelarut panas
karena berada dalam keadaan jenuh. Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan
yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya
kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan
larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut yang
berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya
tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh itulah yang disebut kelarutan zat
1. Rekristalisasi dapat dilakukan dengan baik dengan kecermatan pada saat proses
2. Pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi adalah pelarut yang sukar melarutkan
senyawa pada suhu kamar, tetapi dapat melarutkan dengan baik pada titik
didihnya.
perbedaan kelarutan zat-zat padat dalam pelarut tertentu dan sifat dari senyawa
Arsa A. K., Andyta C. A dan Brian O. 2018. Improving Ethanol Level by Batch
Method With Corn Starch Adsorbent. Jurnal Nasional Teknik Kimia.
ISSN: 1693-4393.
Tung, H., Ting, S., Ho, S., Zhen, G., Shu, H., Ling, C., dan Hsien, Chen., 2017,
Construction and Control of 3D Porous Structure Based on Vapor
Deposition on Sublimation Solid, Applied Materials Today.
doi.org/10.1016/j.apmt.2016.12.005.
Wu, N., Jianhua, W., Wenjie, D., Rui, D., 2018, An Experimental Investigation on
Combined Sublimation and Transpiration Cooling for Sintered Porous
plates, International Journal of Heat and Mass Transfer, 685-693
Yurtseven, H., dan Tari, O., 2017, Pressure Dependence of The Heat Capacity
Near the Melting Point in Benzene, Journal of Molecular Liquids,
S0167-7322.