Kelompok: 4
Nama : Asmaul Husna
Irma Diana
Mujibaturrahmi
Raudhatul Jannah
TEKNIK PEMISAHAN
TITIK PERUBAHAN
DIDIH WUJUD ZAT
PERUBAHAN
UKURAN TITIK KELARUTAN SIFAT KIMIA
PARTIKEL BEKU ZAT
PERBEDAAN
BERAT MUATAN
JENIS LISTRIK
UKURAN PARTIKEL
1. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk
memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan
penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Campuran
dituang melalui saringan. Partikel – partikel berukuran kecil akan masuk
ke dalam lubang, sedangkan partikel – partikel yang besar tidak. Filtrasi
merupakan tahap pertama dalam daur ulang air. Ahli kimia
menggunakan penyaring yang disebut zeolit, yang memiliki lubang
kecil sehingga dapat mengeluarkan partikel mikroskopik dari air.
Gambar Proses Penyaringan
Contoh dari pemisahan ini
adalah misalnya, campuran
antara garam dengan pasir,
setelah di beri air lalu di saring,
garam akan larut dalam air dan
melewati lubang kertas saring,
sedangkan pasirnya akan
terhalang oleh kertas saring.
2. Dialisis
Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan
yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel. Molekul terlarut yang berukuran
lebih kecil dari pori-pori membran tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang
lebih besar akan tertahan di dalam kantung membran. Selulosa adalah salah satu jenis materi
penyusun membran dialisis yang cukup umum dipakai karena bersifat inert untuk berbagai
jenis senyawa atau molelkul yang akan dipisahkan.
Metode dialisis ini dapat digunakan dalam pembuatan koloid. Koloid dapat
dipisahkan dari interferennya dengan menggunakan membran semi permiabel. Prinsip dialisis
atau pemisahan koloid dari ionion penganggu ini didasarkan pada perbedaan laju transport
partikel. Proses Dialisis Koloid sangatlah sederhana. Koloid yang akan di dialisis dimasukan
kedalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid
tersebut kemudian dimasukan kedalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion
penganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput
semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.
Proses dialisis secara sederhana
Secara umum tujuan dari size reduction atau pemecahahan ini adalah:
- Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu
- Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut
pada padatan tertentu.
Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukandengan menggunakan
berbagai cara, yaitu:
# Kompresi (tekanan)
# Impak (pukulan)
# Atrisi (gesekan)
# Pemotong
Gambar alat penghalus Ball Mil
Berdasarkan ukuran zat padat yang akan
dikecilkan (umpan) maka peralatan
pemecah atau pengecil ukuran zat padat
dibedakan atas:
Pemecahan kasar, yaitu menghasilkan
padatan dengan ukuran umpan antara
2 sampai 96 inchi.
Pemecahan antara (intermediate), yaitu Gambar alat penghalus Attrition Mil
menghasilkan padatan dengan ukuran
antara 2 sampai 3 inchi.
Pemecah halus, yaitu menghasilkan
padatan dengan ukuran 0.25 sampai
0.5 inchi.
TITIK DIDIH
1. Destilasi tertinggal di dalam wadah botol. Distilasi
Distilasi biasa disebut juga dengan bertingkat memisahkan cairan satu demi
penyulingan. Distilasi merupakan metode satu selama mendidih. Industri minyak
yang banyak digunakan untuk memisahkan memisahkan minyak mentah menggunakan
campuran berdasarkan perbedaan kondisi teknik ini.
yang diperlukan untuk mengubah fase Gambar rangkaian destilasi
komponen campuran. Dalam distilasi,
campuran cairan dipanaskan di dalam wadah
botol. Cairan dengan titik didih yang lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu dan
akan terkondensasi (berubah kembali
menjadi air) kemudian terkumpul. Cairan
dengan titik didih yang lebih tinggi akan
2. Evaporasi
Evaporasi merupakan pemisahan padatan dari suatu larutan dengan cara
menguapkan pelarutnya. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara
perlahan dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan
hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.
Contohnya yaitu:
Proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah pembuatan garam dapur dari air laut.
Pembuatan gula putih dari tebu.
BERAT JENIS
Gambar alat sentrifugasi
1. Sentrifugasi
Teknik ini memisahkan zat padat dengan zat
yang lebih ringan dengan menggunakan alat
sentrifugasi, yaitu alat yang dapat memutar
campuran dalam wadah dengan sangat cepat. Zat
yang lebih berat lama kelamaan akan turun dan
terpisah dari campurannya setelah diputar.
Contoh:
Proses pembuatan minyak kelapa. Tektik sentrifugasi
dipakai pada proses pemisahan minyak dari
pelarutnya yang berupa air.
2. Corong Pemisah
Corong pemisah digunakan untuk memisahkan dua
jenis zat cair yang tidak saling melarutkan karena perbedaan
berat jenis. Caranya adalah dengan menuangkan campuran ke
dalam corong, kemudian didiamkan sejenak agar kedua
cairan terpisah karena berat jenisnya yang berbeda. Setelah
keduanya terpisah, cairan yang mempinyai berat jenis besar
(terletak di dasar corong) di keluarkan dengan cara membuka
kran pada mulut corong
Contohnya :
Pemisahan minyak dengan air.
KELARUTAN ZAT
1. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang
lainnya pelarut organik. Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan suatu
solute dalam pelarut. Teknik ekstraksi ini sering dilakukan di laboratorium kimia
organik.
Dalam praktek, ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa organic dari larutan
air atau suspensi. Solute (zat terlarut) atau bahan yang akan dipisahkan terdistribusi di
antara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan airnya.
Jenis-jenis ekstraksi
1. Ekstraksi padat cair
Ekstraksi padat cair merupakan metoda penyarian senyawa dari tumbuhan dimana
sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat cair secara umum terdiri dari maserasi,
refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi.
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara
merendam serbuk simlpasia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut karena
adanya berbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif dalam sel dengan di luar sel, larutan
yang lebih pekat akan didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
kesetimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
2. Ekstraksi cair-cair
Pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak dapat bercampur adalah
suatu proses kesetimbangan dan pada proses ini berlaku hukum distribusi. Tipe pemisahan ini
memindahkan zat terlarut dari satu pelarut ke pelarut lain. Cara ini dapat digunakan untuk
memisahkan produk reaksi atau suatu larutan. Dalam hal ini pelarut yang digunakan harus
tidak saling bercampur, jika kedua pelarut saling bercampur maka tidak dapat digunakan.
Ekstraksi daun menjadi minyak kayu putih
Salah satu aplikatifnya adalah resin penukar ion pada sistem air bebas mineral (GCA
01) RSG-GAS. Resin penukar ion pada proses pembuatan air bebas mineral berfungsi
untuk mengambil pengotor air dengan cara pertukaran ion yang bermuatan sama.
Kation yang ada dalam air akan dipertukarkan/diambil dengan kation resin sedangkan
anion dalam air akan dipertukarkan dengan anion resin.
3. Dekolorisasi atau deodoriasi adalah suatu proses untuk menghilangkan warna pada
suatu senyawa. Contoh aplikatifnya adalah dekolorisasi gula cair dengan resin penukar
ion basa kuat dan karbon aktif.
Penukar ion basa kuat dan karbon aktif dilakukan proses dekolorisasi terhadap gula cair
hasil fraksinasi dengan perlakuan 2 jenis resin masing-masing dengan kapasitas 1,4 meq
per mL (IRA 400) dan 1,0 meq per mL (IRA 900). Kedua jenis resin tersebut memiliki ion
aktif dalam bentuk Cl-. Proses dekolorisasi dilakukan dengan memasukkan resin kedalam
kolom gelas stinggi 60 cm dengan diameter 1,128 cm. Volume resin sebanyak 50 ml. Laju
alir yang digunakan sebesar 6 BV (Bed Volume) per jam dan jumlah umpan sebesar 6 BV.
Proses dekolorisasi dilakukkan pada suhu 65o C. Larutan gula cair hasil dekolorisasi resin
ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perlakuan karbon aktif.
3. Elektrodeposition
Elektroplation sering juga disebut "elektrodeposisi", dan kedua istilah ini
digunakan secara bergantian. Sebagai soal fakta, "electroplating" dapat dianggap
terjadi oleh proses elektrodeposisi . Elektrodeposisi adalah proses memproduksi
lapisan, biasanya logam, pada permukaan oleh aksiarus listrik . Pengendapan lapisan
logam ke sebuah objek dicapai dengan menempatkan negatif muatan pada objek yang
akan dilapisi dan merendam ke dalam larutan yang mengandung garam dari logam
yang akan disimpan (dengan kata lain, obyek yang akan dibuat berlapis pada katoda
dari sel elektrolit ). Metalik ion garam membawa muatan positif dan dengan demikian
tertarik pada objek. Ketika mereka mencapai obyek bermuatan negatif (yang akan
dilapisi), ia menyediakan elektron untuk mengurangi ion bermuatan positif untuk
bentuk logam.
4. Volatilisasi
volatilitas adalah kecenderungan suatu zat untuk menguap. Volatilitas berhubungan
langsung dengan tekanan uap zat tersebut. Pada suatu ruangan dengan suhu tertentu, sebuah zat
dengan tekanan uap yang tinggi akan lebih mudah menguap daripada zat yang tekanan uapnya
rendah Ukuran volatilitas ini biasanya diaplikasikan untuk zat cair, meski begitu, dapat juga
dipakai untuk menjelaskan proses sublimasi yang diasosiasikan dengan zat padat, misalnya es
kering dan amonium klorida, zat-zat padat yang langsung dapat berubah menjadi uap tanpa
melalui proses cair terlebih dahulu..
Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap menjadi gas bila terjadi
peningkatan suhu (umumnya 100o). Jika senyawa-senyawa volatil ini menguap, aroma dan
citarasa komponen akan mengalami penurunan mutu. Berat molekul senyawa volatil dapat
diukur berdasarkan pengukuran massa jenis gas yang menguap. Hal ini perlu dilakukan agar
dalam tiap proses yang membutuhkan panas dapat diantisipasi jumlah senyawa volatil yang
menguap, sehingga aroma dan cita rasa komponen dapat dipertahankan.
Contoh senyawa volatil:
• Minyak atsiri dalam industri digunakan untuk pembuatan kosmetik,
parfum,antiseptik, obat-obatan, “flavoring agent” dalam bahan pangan atau
minuman dan sebagai pencampur rokok kretek. Minyak atsiri merupakan salah
satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena
reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri
disintesa dalam sel glanular pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk
dalam pembuluh resin (resin duct), misalnya minyak terpentin dari pohon pinus.
• Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies
tanaman yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae,
Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap
bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar atau
rhizome.
PERBEDAAN MUATAN LISTRIK
1. Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini
digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya
DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu
medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya
maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif.
Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap
massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan
dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan
kondisi elektris lingkungan:
Fe = qE
F= gaya Lorentz,
q= muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.
Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA.
Jenis-jenis elektroforesis, yaitu:
1.Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase
diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-
ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang
sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau
valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi
elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.
2.Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam
untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan
medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih
besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan
menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media.
THANK YOU !!