Anda di halaman 1dari 6

ISRENNA RATU REZKY S

1157040029
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

NO PELAKUAN PENGAMATAN
1 0.585 gram NaCl dilarutkan 0,585gram NaCl berbentuk
dengan akuades digelas beker, serbuk kristal putih, tidak
lalu dimasukkan ke dalam labu berwarna, tidak berbau.
takar 100ml dan ditambahkan Dilarutkan, tidak terdapat
akuades 100ml,, lalu di endapan menghasilkan larutan
homogenkan NaCl tidak berbau tidak berwarna
dan berbentuk cair.
2 0,1gram NaCl dilarutkan dengan 0,1gram NaCl berbentuk serbuk
akuades di gelas beker, lalu kristal putih, tidak berwarna,
dimasukkan ke dalam labu takar tidak berbau. Dilarutkan. Tidak
100ml dan ditambahkan akuades terdapat endapan, menghasilkan
100ml, lalu dihomogenkan. larutan NaCl tidak berwarna,
berbentuk cair, dan tidak berbau.
3 13,02ml larutan etanol dilarutkan 13,02ml etanol tidak berwarna,,
digelas beker lalu dimasukkan ke tidak berbau, berbentuk cair.
dalam labu takar 25 ml Dilarutkan, tidak terdapat
ditambahkan akuades 25ml lalu endapan menghasilkan larutan
dihomogenkan. etanol, tidak berwarna, berbentuk
cair dan tidak berbau.
4 1gram gula yang sudah di 1gram gula berwarna putih,
timbang dimasukkan ke gelas berbentuk kristal, tidak berbau.
beker lalu di larutkan, setelah Dilarutkan, tidak ada endapan,
larut dimasukkan ke dalam labu menghasilkan larutan gula tidak
takar 50ml dan ditambahkan berbau, tidak berwarna dan
50ml akuades lalu di berbentuk cair.
homogenkan.
5 0,83ml HCL dimasukkan 0,83ml HCl tidak berwarna,
kedalam labu takar ditambahkan berbentuk cair, tidak berbau.
100ml akuades dan di Dilarutkan, menghasilkan larutan
homogenkan. HCl tidak berbau, tidak berwarna,
dan terjadi reaksi eksoterm.
PEMBAHASAN

Larutan merupakan campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi sebagai
molekul atau ion yang komposisinya dapat terurai.
Secara fisik campuran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan homogen dan
larutan heterogen. Larutan homogen adalah larutan yang komposisinya begitu seragam
sehingga tidak dapat lagi diamati bagian-bagian komponen penyusunnya meskipun dengan
mikroskop ultra. Sedangkan larutan heterogen adalah larutan yang jika didalam larutan itu
terjadi penggabungan tidak merata antara dua zat atau lebih sehingga perbandingan komponen
yang satu dengan yang lain tidak sama diberbagai bagian dan terdapat permukaan-permukaan
tertentu yang masih diamati antara fase yang terpisah.
Pengenceran adalah penambahan zat terlarut sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor/energi dari suatu sistem ke
lingkungan, contohnya pengenceran HCl terjadi panas saat larutan diencerkan. Sedangkan
reaksi endoderm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.
NaCl atau natrium klorida dikenal sebagai garam berwarna putih, berbentuk kristal putih
tidak berwarna, tidak berbau. jika dilarutkan dengan akuades, tidak terdapat endapan,
menghasilkan larutan NaCl tidak berbau, tidak berwarna dan berbentuk cair. NaCl merupakan
elektrolit kuat karena terionisasi secara sempurna.NaCl memiliki massa molar 58,44 g/mol.
Titik lebur NaCl 801C (1074K) dan titik didih 1465C (1738K) kelarutan dalam air 35.9
g/100 mL (25 C).
HCl atau asam klorida merupakan asam kuat berupa cairan tak berwarna sampai dengan
kuning pucat. Jika dilarutkan dengan akuades menghasilkan larutan HCl tidak berbau, tidak
berwarna, dan menghasilkan reaksi eksoterm. HCl memiliki massa molar 36,46 g/mol. Titik
leleh HCl adalah 27,32C (247 K) dalam larutan 38 % dan titik didih 110C (383 K) larutan
larutan 20,2 %, 48C (321 K) larutan 38%. Asam klorida harus ditangani dengan
memperhatikan keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Etanol atau dikenal sebagai alkohol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Jika dilarutkan dengan akuades tidak terdapat endapan, menghasilkan laturan
etanol tidak berwarna, tidak berbau, dan berbentuk cair. Rumus molekulnya C2H5OH etanol
mempunyai massa molar 46,07 g/mol, titik leburnya 114,3C dan titik didihnya 78,4C. merupakan
bahan yang mudah terbakar.
Sukrosa atau dikenal sebagai gula pasir adalah suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-
monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11 . berbentuk
padatan berwarna putih, tidak berbau, jika dilarutkan dengan akuades menghasilkan larutan gula, tidak
berbau, tidak berwarna, dan tidak berbentuk endapan. Mempunyai massa molar 342,30 g/mol, titik
didih 186 C (367 F), kelarutan dalam air 2000 g/L (25 C).

KESIMPULAN

Setelah dilakukan praktikum pembuatan larutan dan pengenceran, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Untuk membuat suatu larutan, pertama hitung massa bahan yang akan dibuat larutan dengan

menggunakan rumus molaritas atau normalitas.

2. Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan

denga menggunakan rumus pengenceran yaitu M1 x V1 = M2 x V2. Setelah itu campur

dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.


LAMPIRAN

Buatlah larutan dengan konsentrasi masing-masing di bawah ini kemudian tulislah prosedur kerjanya
secara lengkap dilaporan:
1) 100mL larutan NaCl 0,1M
2) 100mL larutan NaCl 100ppm
3) 25mL larutan etanol 50% (v/v)
4) 50mL larutan gula 2% (b/v)
5) 100mL larutan HCL 0,1 M dari larutan HCL 37%

Jawaban:
1000
1) M = M= x
() / ()

()
Massa NaCl =
1000
0,1 58,5 100
=
1000
Massa Nacl = 0,585 gram

()
2) PPM =
()
Berat larutan zat terlarut (mg) = PPM x volume larutan
= 100 x 0,1
= 10 mg = 0,01 gram

3) Pengenceran larutan etanol dari 96% menjadi 50%


%1 x V1 = %2 x V2
96% x V1 = 50% x 25
V1(etanol 96%) = 13,02 ml

()
4) % = x 100%
50

% 50
g =
100%
2% 50
g =
100%
= 1 gram
10 %
5) M =

1,19 10 37%
=
36,5
= 12,06 M

M1x V1 = M2 x V2
12,06 x V1 = 0,1 x 100
V1 = 0,83 ml
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Nunung. 2014. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Laboratorium Terpadu UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia Di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara
Petruci, R. 1987. Kimis Dasar Edisi 4 jilid 2. Bogor: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai