Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

DATA ANALISIS

A. Data
Tabel hasil pengamatan percobaan Dekantasi
NO KEGIATAN PENGAMATAN
1. Warna larutan garam Bewarna keruh kecoklatan karena
kotor trercampur kotoran
2. Warna larutan garam Bewarna bening dan agak keruh
setelah dekantasi
Tabel hasil pengamatan percobaan filtrasi
NO KEGIATAN PENGAMATAN
1. Warna larutan garam Bewarna keruh kecoklatan karena
kotor tercampur kotoran
2. Warna larutan garam Bening
setelah di saring
Tabel hasil percobaan kristalisasi

B. Analisis
Berdasarkan tabel data hasil pengamatan proses dekantasi, dapat diketahui
bahwa larutan garam sebelum di dekantasi berwana keruh dan kotor terdapat endapan
pasir. Setelah dilakukan proses dekantasi, di dapatkan hasil larutan garam berwarna
bening dan agak keruh. Kemudian, selelah dipanaskan larutan garam berubah memjadi
padatan Kristal gasram.
Berdasarkan tabel percobaan proses filtrasi didapatkan hasil bahwa larutan
garam sebelum melalui proses filtrasi bewarna keruh kecoklatan karena tercampur
kotoran dan setelah di fiktrasi menjadi berwarna bening dan putih bersih. Kemudian
setelah di panaskan larutan garam berbentuk padatan Kristal garam.
Berdasarkan tabel percobaan hasil kristalisasi, Kristal awal yaitu garam kotor
berwarna keruh kecoklatan karena tercampur kotoran. Garam yang di dapatkan pada
proses dekamtasi berwarna putih tulang dan teksturnya agak kasar. Sedangkan garam
yang di dapatkan pada proses filtrasi berwarna putih dan teksturnya lebih halus,.
Pada pross destilasi, raw material berupa daun jambu yang berwarna hijau
kemudian diparut. Setelah selesai diparut daun jambu tersebut dicampurkan zat pelarut
berupa alcohol. Kemudian setealah di campurkan ekstrak jambu menjadi berwarna
hijau bening. Hasil campuran zat pelarut dan terlarut berwarna hijau tua dan aromanya
cenderung daun jambu. Hasil dari destilasi berwarna bening dan aroma alkoholnya
lebih menyengat.

C. Pembahasan
Padatan garam yang tercampur dengan pasir disebut dengam garam kotor, sehingga
ketika dilarutkan ke dalam air maka dihasilkan cairan bewarma keruh dan terdapat
endapan pasir di dilamnya. Pada campuran tersebut hanya terdapat endapan pasir yang
dapat terlihat di dasar gelas, sedangkan garam terlarut seluruhnya dalam air. Hal ini
terjadi karena garam merupakan senyawa ionic apabila dilarutkan di dalam air maka
akan terisolasi menjadi ion-ion Na+ dan Cl- sehingga dapat terlarut di dalam air.
Sedangkan pasir tidak terlarut karena pasir tidak dapat terurai dalam air.
Larutan garam hasil dekantasi menjadi larutan bening maksudnya sudah tidak lagi
terdapat endapan pasir di dalamnya. Pemisahan dekantasi di dasarkan pada perbedaan
masa jenis dan ukuran partikel. Proses ini hanya dilakukan pada campuran zat yang
bersifat heterogen maksudnya campuran zat yang tidak dapat menyatu dan
mempunyai endapan. Perbedaan masa jenis laritan garam dan pasir menyebabkan pasir
mengendap di dasar wadahkarena pasir memiliki massa jenis yang lebih besar
darupada larutan garam. Ukuran dari partikel pasir yang besar juga memungkinkanya
terpisah dari larutan garam. Hal inilah yang menyebabkan proses dekantasi yang
berupa penuangan campuran secara perlahan sehingga memungkinkan larutan garam
dapat terpisah dari pasir, dimana pasir tertinggal pada dasar wadah. Cairan berwarna
agak keruh karena partakel pasir yang halus masih terlarut karena dekantasi hanya
memisahkan partikel yang berukuran besar dari campuran, sehingga tidak dapat
memisahkan larutan garam dengan partikel pasir halus.
Dalam proses penyaringan atau filtrasi didapatkan hasil larutan garam yang bening.
Filtrasi merupakan teknik pemisahan padatan dari campuran dengan menggunakan
media penyaring yaitu kertas saring. Dengan adanya kertas sasring partikel yang
berukuran besar akan dapat terpisah dari campuran karena partikel berukuran kecil
akan lolos dari saringan, sedangkan partikrl berukuran besar akan tertahan pada kertas
saring. Sehingga pasir yang tercampur pada larutan garam akan terpisah dan tertahan
oleh kertas saring dan dihasilkan residu. Karena hal ini hasil dari proses filtrasi dapat
menjadi jernih.
Proses kristalisasi merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan zat padat
terlarut dari suatu larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Kondisi yang
sebelumya tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan pelarut setelah melalui
kristalisasi hanya tersisa zat terlarutnya saja yang berupa padatan Kristal garam. Hal ini
terjadi karena adanya proses pemanasan yang terus menerus hingga zat terlarut yang
berupa air lama kelamaan akan menguap dan yang tersisa hanyalah zat terlarut yang
berupa garam.
Kristal garam yang dari larutan hasil dekantasi memiliki warna putih tulang sedangkan
hasil filtrasi memiliki warna putih. Kedua hasil yang berbeda disebabkan karena pada
proses dekantasi pemisahan tidak memiliki hasil yang sempurna karena masih terdapat
partikel halus dari pasir yang tidak terpisah sehingga dihasilkan garam bewarna putih
tulang. Pada proses filtrasi pemisahan campuran terbantu oleh kertas saring, sehingga
seluruh partikel pasir terpisah dari larutan dan didapatkan padatan Kristal bewarna
putih.
Pada proses destilasi raw material yang digunakan berupa daun jambu yang bewarna
hijau. Daun jambu kemudian di parut dan direndam dalam pelarut berupa alcohol
selama 1 hari. Perendaman ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses ekstraksi daun
jambu, sehingga seluruh kandungan daun jambu dapat terlarut. Raw material yang
direndam selama sehari menghasilkan larutan bewarna hijau bening. Hal ini
dikarenakan adanya zat pewarna dalam daun jambu yang terlarut dalam campuran
sehingga dapat mengubah warna alcohol. Sebelum campuran di destilasi, dimasukkan
beberapa batu didih. Fungsi batu didih untuk meratakan panas dan menghindari titik
lewat didih. Pada ptoses destilasi, dihasilkan destilat berupa daun jambu.
Yang menyebabkan tidak sesuai dengan kajian teori adalah hasil destilat yang
mempunyai bau alkohol yang sangat menyengat. Hasil pengamatan tersebut terjadi
disebabkan karena ketika pemanasan daun jambu pada labu destilasi terlalu lama
sehingga menyebabkan alkohol ikut menguap sehingga hasil destilat mempunyai bau
alkohol yang sangat menyengat. Yang menyebabkan pemanasan pada labu destilasi
sangat lama adalah suhu daun jambu yang belum mencapai suhu teori atau titik didih
etanol, sehingga praktikan menunggu suhu daun jambu mencapai titik didih etanol
yaitu 77. Permasalahan terjadi pada proses ini, sebaiknya ketika menunggu suhu
destilat naik mencapai suhu teori seharusnya api destilasi lebih dikecilkan atau
diturunkan sehingga alkohol tidak ikut menguap dan tercampur pada hasil destilasi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat di Tarik kesimpulan bahwa
campuran larutan garam saat sebelum dekantai bewarna keruh dan terdapat
endapam pasir di dalamya, sedudah di dekantasi campuran terpisah antara pasir
dan larutan garam. Pada saat proses filtrasi praktikkan menuang cmpuran pada
kertas saring sehinggas endapan tertingggal di kertas saring. Sebelum di kristalisasi
tidak dapat di bedakan antrara zat pelarut dan terlarut, setelah di kristaliasi hanya
tersisa zat terlarutnya saja karena pelarutnya sudah menguap karena panas.
Pada destilasi dilakukan proses pencapuran larutan raw material dengan zat
pelarutnya yaitu alcohol. Setelah di destilasi hasilnya misak atsiri,

B. Saran
Sebaikmya pada saat praktikum diharapkan praktikan hati-hati dalam
menggunakan alat agar tidak jadi kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai