Anda di halaman 1dari 8

Nama : Syifa Nur Fauziah

NIM : 2220491
Kelompok : 11
Kelas : 1E PMIP
Judul : Diagram Alir Pembuatan Kecap

Penjelasan : Pada pembuatan kecap menggunakan kedelai, pertama cuci kedelai dan
rendam dalam 3 liter air selama satu malam. Kemudian rebus sampai kulit
kedelai menjadi lunak, lalu tiriskan di atas tampah dan dinginkan. Beri
jamur tempe pada kedelai yang didinginkan. Aduk hingga rata dan simpan
pada suhu ruang (250~300C) selama 3~5 hari. Setelah kedelai ditumbuhi
jamur yang berwarna putih merata, tambahkan larutan garam. Tempatkan
dalam suatu wadah dan biarkan selama 3-4 minggu pada suhu kamar
(250~300 C). Batas maksimum proses penggaraman adalah dua bulan. Segera
tuangkan air bersih, masak hingga mendidih lalu saring. Masukkan kembali
hasil saringan, tambah gula dan bumbu- bumbu. Bumbu ini (kecuali daun
salam, daun jeruk dan sereh) disangrai terlebih dahulu kemudian digiling
halus dan campur hingga rata. (Penambahan gula merah untuk: a). Kecap
manis : tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 kg gula merah. b). Kecap
asin : tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 ½ ons gula merah). Setelah
semua bumbu dicampurkan ke dalam hasil saringan, masak sambil terus
diaduk-aduk. Perebusan dihentikan apabila sudah mendidih dan tidak
berbentuk buih lagi. Setelah adonan tersebut masak, saring dengan kain
saring. Hasil saringan yang diperoleh merupakan kecap yang siap untuk
dibotolkan.
Sumber : http://repository.potensi-utama.ac.id/jspui/bitstream/123456789/656/2/BAB
%20II.pdf
Diagram Alir Pembuatan Kecap

Kedelai

Dicuci dan direndam dalam 1 malam

Direbus

Ditiriskan

Jamur Tempe Diragikan I (3-5 hari)

Larutan Garam Diragikan II ( 3-4 minggu)

Air Dimasak hingga mendidih

Bungkil Disaring

Hasil Saringan

Dimasak II hingga mendidih

Ampas Disaring

Untuk Makanan Ternak


Kecap
Nama : Talitha
NIM : 222049
Kelompok : 11
Kelas : 1E PMIP
Judul :
Nama : Tsania Marsyada
NIM : 2220493
Kelompok : 11
Kelas : 1E PMIP
Judul : Diagram Alir Pembuatan Cuka Apel

Penjelasan : Pada pembuatan cuka apel, disiapkan buah apel yang masak dan tidak busuk,lalu
buah apel dicuci bersih, kemudian apel di potong tanpa dikupas kulitnya,
kemudian potongan apel tersebut direbus dan ditambah air sebanyak 250 ml
sampai mendidih agar buah apel tidak terjadi pencoklatan pada saat diblender,
kemudian didinginkan. Buah apel yang sudah direbus, dipotong kecil – kecil,
diblender bersama dengan air rebusan buah apel, Kemudian disaring dengan kain
saring untuk mendapatkan sari buah (filtrat). Diatur pH dari filtrat menjadi ± 4,5.
Bila pH < 4 ditambahkan NaHCO3 dan bila > 5 ditambahkan asam sitrat.
Kemudian dimasukan dalam botol fermentasi, Ditambahkan ragi roti
(Saccharomyces cereviseae) sebanyak 0,275 gr untuk 550 ml sari buah apel. Botol
fermentasi disumbat dengan karet / gabus yang diberi lubang kecil untuk
memasukkan pipa plastik yang berbentuk “U” serta rapatkan lubang gabus tadi
dengan lilin dan ujung pipa dan ujung pipa dimasukkan ke dalam air dimasukkan
ke dalam air. Selanjutnya adalah tahap inkubasi yaitu ibiarkan pada suhu ruangan
± 14 hari. Fermentasi berlangsung bila timbul gas CO2 yang terlihat dalam air
berupa gelembung udara. Fermentasi akan berlangsung terus sampai gula dalam
sari buah habis. Selama peragian, botol penampung diisi air untuk menghalangi
masuknya udara dari luar. Apabila fermentasi telah selesai, larutan sari buah yang
telah difermentasi disaring dengan menggunakan corong yang dilapisi kapas
bersih. Supaya ragi dapat tumbuh dan bekerja dengan baik dapat ditambahkan
amonium phosphat [ (NH4)3 PO4] 0,25 gram/liter.. Awal fermentasi dihasilkan
kadar alkohol hingga mendapatkan hasil kadar alkohol optimum. Setelah kadar
alkohol optimum tercapai lakukan fermentasi kembali sehingga didapatkan kadar
asam asetat optimum dalam pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi
maka semakin bagus pula kadar asam asetat yang didapatkan.
Sumber :
https://id.scribd.com/document/403955610/Laporan-Tetap-Cuka-Apel-docx
Diagram Alir Pembuatan Cuka Apel
Nama : Vannysa Delicia Putri Argun
NIM : 2220494

Kelompok : 11
Kelas : 1E PMIP
Judul : Diagram Alir Proses Pembuatan Saus Sambal

Penjelasan : Pada pembuatan saus sambal, langkah pertama yang dilakukan yaitu
Penyortiran. Penyortiran wajib dilakukan untuk memisahkan bahan baku yang
akan digunakan untuk membuat saus cabe. Bahan baku yang dipilih yang
mempunyai tingkat kematangan yang optimal di atas 60 %, dan tidak busuk.
Tangkai cabe dan bagian yang rusak harus dibuang. Langkah kedua yaitu dnegan
Pencucian. Pencucian dilakukan untuk membersihkan bahan baku dari kotoran,
sisa-sisa residu pestisida yang biasanya masih banyak. Setelah dicuci bahan
ditiriskan. Langkah ketiga yaitu dilakukannya pengukusan.
Cabe merah yang telah dipotong tangkainya dikukus pada suhu sekitar 70-80
derajat selama 3-5 menit. Kemudian, dilanjutkan dengan Penyiapan bumbu.
Bumbu yang akan digunakan di dalam saus cabe dihaluskan terlebih dahulu
yaitu bawang putih, garam, merica, dan gula. Kemudian, bahan – bahan yang
sudah dikukus digiling sampai halus dengan hammer mill atau blender. Lalu,
ditambahkannya bahan pengikat. Bahan pengikat yang digunakan adalah tepung
maizena. Tepung maizena dilarutkan dalam air dengan perbandingan maizena :
air = 1:3. Bahan tersebut dicampurkan secara merata dengan cabe yang sudah
digiling sehingga membentuk bubur cabe. Proses dilanjutkan dengan
Pemasakan, dimana bubur cabe dipanaskan dan ditambahkan bumbu yang
dihaluskan. kemudian diaduk sambil dipanaskan dengan api yang tidak terlalu
besar sampai mendidih dan mencapai kekentalan yan g dikehendaki. Kemudian,
tahap terakhir diberikan Penambahan bahan pengawet dan pengatur keasaman.
Asam cuka yang ditambahkan kedalam bubur cabe diukur sampai dengan
tingkat keasaman maksimum saus cabe mencapai pH 4,0. Pemasakan dihentikan
apabila padatan terlarut saus mencapai minimal 20 % b/b (20o brix).
Sumber : https://agrowebz.blogspot.com/2017/10/
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN SAUS SAMBAL
Nama : Verent Putri Ramandini
NIM : 2220495
Kelompok : 11
Tawas
Kelas : 1E PMIP (Al2(SO4)3)
NaOH 48%
Judul : Diagram Alir Pembuatan Garam Industri (Sodium Chloride) di PT. Jaya Makmur
Utama dengan metode Sedimentation Microfiltration
Disosiasi
Penjernihan
Air Laut Sedimentasi T=30 ºC dan
Penjelasan : Proses pembuatan
T = 32ºCgaram dihasilkan dari air laut. Pada mulanya, P=1 atmair laut dilakukan
proses disionisasi/pemisahan antara air laut dan kotoran menggunakan Tawas
(Al2(SO4)3) sebagai bahan yang dapat mengumpulkan kotoran-kotoran sehingga
air laut dapat dipisahkan. Selanjutnya dilakukan sedimentasi di mana air laut
Residu
diendapkan untuk menghasilkan material garam yang kemudian Filtrasi akan memasuki
proses penjernihan. d=0,5μm
IntiDari sini,
garam akan dilakukan filtrasi untuk menyaring material
(NaCl)
garam dengan kotoran-kotoran lain yang tersisa (residu). Lalu, evaporasi
dilakukan untuk mengurangi kadar air laut sehingga akan menyisakan material
garam saja pada bejana. Garam yang didapat akanEvaporasi
Kristalisasi
dikristalisasi dengan
Air Dingin
menambahkan air dingin danT=32ºC inti garam
dan (NaCl) kemudian
T=148ºCdidan
lakukan proses
sentrifugasi untuk memisahkan padatan garam yang sangat halus dari campuran
P=1 atm P=4,5 atm
dengan cairan induk/larutan yang tersisa (mother liquor). Kemudian Kristal garam
dilakukan proses pengeringan untuk kembali Residumengurangi kadar airnya. Setelah
kering, dipisahkan antara kristal garam dengan residu sehingga Pemisahandapat dilanjutkan
dengan proses penghancuran untuk menghasilkan kristal garam yang lebih halus
lagi. Terakhir, kristal garam akan dilakukan penyaringan untuk mendapatkan
garam yang lebih bebas kotoran lalu dikemas. Pengeringan
Udara panas
Mother liquor 40 ºC
https://id.scribd.com/document/513955453/438048069-Diagram-Alir-Proses-Pembuatan-Garam-
Sumber : Sentrifugasi T=40ºC dan
Industri P=1 atm

Penyaringan
Penghancuran
d=100 mesh

NaCl Pengemasan

Sumber :

Diagram Alir Pembuatan Garam Industri (Sodium Chloride)

Anda mungkin juga menyukai