Anda di halaman 1dari 25

Rafinasi

Oleh :
1. Aditya lutfi rosi r
2. Andini intan r
3. Nanda ardila p
4. Arinton seno
5. Rika aulia
6. Sherenina qp
BAHAN BAKU
Bahan baku yang digunakan industri gula
rafinasi yaitu raw sugar. Raw sugar
merupakan gula mentah atau gula setengah
jadi, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk
kebutuhan industri makanan dan minuman.
Raw sugar diimpor dari negara Australia,
Afrika, Thailand dan Brazil menggunakan
kapal container dalam bentuk curah.
 Raw sugar yang digunakan yaitu yang berkualitas tinggi
memiliki kadar polarisasi 98,00 dan ukuran Kristal 0,9-1,0 mm.
Tempat penyimpanan gula harus dijaga kelembaban nya yaitu
sekitar 65-70% dan suhu penyimpanan harus digunakan
serendah mungkin untuk mencegah terjadinya perubahan warna
pada gula mentah saat penyimpanan. Kondisi penyimpanan
dalam gudang sangat menentukan mutu gula. Dan juga cara
menumpuk gula dalam gudang mempengaruhi mutu gula
mentah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian raw sugar
menurut Peter Rain hal 484 :
• Pol • Dextran
• Colour • Starch
• Ash • reducing sugars
• insoluble solids • and grain size.
• Filterability
Raw sugar

Migling
Affinated sugar
Raw wash / Green Moll /
Air / Sweet Water Centrifugation
Affinated syrup

Melting
Melt Liquor

Co 2 + Kapur Carbonatation
Carbonated Liquor

Filter Aid Filtration Filter Cake

clear Liquor
IER /
Decolorisation
Fine Liquor

Evaporation
Thick Liquor

Boiling
Massquite

Centrifugation Final Moll

Drying
Rafinated Sugar
Bagging and
Storage
1. PERSIAPAN BAHAN BAKU
Persiapan dimulai dari pemindahan raw sugar dari dalam gudang bahan baku ke dalam
penampung yaitu raw sugar bin. Dilakukan dengan menggunakan belt conveyor. Pada
persiapan bahan baku juga dilakukan penimbangan yang bertujuan untuk mengetahui berat
bahan yang akan diproses dan untuk menghindari kelebihan kapasitas mesin.
2. Proses Afinasi
1. Mingling
Mingler berfungsi untuk mencampur raw sugar dengan bahan pelarut yaitu green moll,
sweet water dan hot water. Proses mingling bertujuan untuk melunakan lapisan syrup yang
terdapat di permukaan kristal, sehingga dapat dipisahan menggunakan centrifugal.

a. Penambahan Hot Water


Penambahan ini berfungsi untuk membersihkan permukaan mingler dari kotoran.
b. Penambahan sweet water dan raw sugar
Penambahan bertujuan untuk meningkatkan brix affinated magma.
c. Pengadukan Affinated Magma
Pengadukkan berfungsi untuk melunakkan lapisan tetes atau molasses yang
menempel pada permukaan raw sugar.
2. Centifugation
Tujuan dari centrifugal adalah untuk memisahkan antara kristal gula dengan mollases
dengan menggunakan gaya sentrifugal. Hasil dari pemutaran di centrifugal afinasi adalah
afinated sugar dan green mollases.

3. Peleburan Raw Sugar/ Melting


Melter merupakan tempat peleburan affined sugar, peleburan ini dilakukan dengan
mencampurkan affined sugar dengan sweet water. Pada melter terdapat penganduk agar
homogenitas tercapai, agar memudahkan proses pencampuran dilakukan pemanasan
menggunakan steam sehingga suhu mencapai 65ᴼC.
Alat Affination
3. PROSES KARBONATASI
Proses karbonatasi merupakan suatu proses metode
pemurnian yang dapat memisahkan kotoran berupa
koloid yang terdapat pada leburan gula. Proses ini juga
dapat menyerap atau menghilangkan warna yang
memiliki berat molekul lebih tinggi yang berasal dari
raw sugar.
Proses karbonatasi: Ca(OH)2 + CO2 -> CaCO3
Terbentuknya endapan CaCO3 berfungsi menyerap zat-
zat yang bukan gula yang terdapat pada raw liquor.
Proses karbonatasi berlangsung pada 2 tempat yaitu:
a. Reaction Tank
b. Carbonator I, II, dan III
4. PROSES FILTRASI

Proses filtrasi terdapat 2 tipe yaitu Filtrasi tipe I


dan Filtrasi tipe II. Tipe filter yang digunakan pada
proses filtrasi gula rafinasi adalah rotary leaf filter.
Penyaringan raw liquor menggunakan saringan
berlapis-lapis dengan cara mengalirkan larutan dari
lubang inlet dilewatkan pada saringan kemudian
dialirkan menuju lubang outlet.
5. PROSES DEKOLORISASI
Proses dekolorisasi merupakan proses yang
bertujuan untuk menurunkan kandungan warna
pada liquor. Pada proses inilah terjadi penghilangan
warna larutan sehingga cairan yang dihasilkan
jernih. Proses dekolorisasi dilakukan pada tangki
IER (Ion Exchange Resin).
Proses penghilangan warna menggunakan resin
yang mempunyai sifat menyerap zat-zat warna
dengan prinsip pertukaran ion. Metode ini
digunakan karena terdapat sifat beberapa zat
pewarna yang terkandung seperi melanoide,
melanine, caramel, yang mempunyai sifat anionic.
Persiapan Susu Kapur

 Susu kapur yang digunakan untuk purifikasi merupakan hasil dari pembelian dari pihak
lain. pembelian dapat dilakukan berupa kapur tohor dalam bentuk bongkahan, dan
pembelian kapur dilakukan dalam bentuk cair yaitu Ca(OH)2. Susu kapur yang dibeli
memiliki beume sekitar 20 Be, yang kemudian diencerkan dalam tangki yang dilengkapi
stirrer hingga beume 8 – 10 Be. Terdapat 3 tangki penampungan kedatangan susu kapur,
ini berfungsi untuk penampungan sementara sebelum diencerkan. Tangki pengencer
berjumlah 2 unit dan tangka siap pakai 1 unit. Hal ini dilakukan agar homogenisasi
berlangsung dengan baik.
Persiapan NaCl

 Pembelian NaCl dapat dilakukan dalam bentuk NaCl yang cair (siap pakai) atau juga
dengan membeli kristal NaCl. Tentu kedua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Membeli NaCl dalam bentuk kristal tentu lebih murah, namun harus melakukan
proses hingga menjadi larutan NaCl siap pakai. Dengan membuat larutan NaCl sendiri,
maka dapat dilakukan pengawasan yang baik terhadap larutan yang akan digunakan tsb.
Gas CO2

Gas CO2 sebagai bahan pembantu proses pemurnian di karbonator di peroleh dari penyadapan
gas buang cerobong asap boiler. Gas yang keluar dari boiler kemudian dibersihkan dari debu,
lengas dan kotoran lainnya ( senyawa anorganik ) yang terikut asap sehingga gas yang yang
digunakan dalam karbonator adalah gas yang bersih / murni CO2. Pembersihan gas CO2
dilakukan dengan proses scrubbing yang akan menghilangkan senyawa anorganik dan kotoran
lainnnya kemudian didinginkan sampai suhu 500 C. Kadar gas CO2 yang di peroleh 9-12% dan
dalam pemakaian pemurnian tekanan gas CO2 minimal 0,5 Kg/cm2.
6. PROSES EVAPORASI
Proses evaporasi bertujuan menurunkan kadar
air dan meningkatkan brix. Semakin kecil
kandungan air bahan maka brix bahan akan
semakin tinggi.
Peningkatan brix bertujuan untuk
mempermudah dan mempercepat proses
kristalisasi yang terjadi dalam vacuum pan.
Proses evaporasi bertujuan untuk menurunkan
kadar air fine liquor dengan nilai brix yang
diharapkan adalah 65 – 70 %. Penguapan kadar
air dilakukan dengan mengalirkan panas pada
bahan. Selain itu, evaporator didesain agar
beroperasi pada kondisi vaccum bermanfaat
agar suhu yang digunakan untuk proses
penguapan tidak terlalu tinggi yaitu 60 – 65 ˚C.
7. PROSES KRISTALISASI
Stasiun kristalisasi merupakan stasiun pembentukan kristal
gula yang berasal dari larutan (Thick Liquor) dan kemudian
dimasak dalam kondisi vakum di dalam pan masak
(vacuum pan). Melalui pemanasan ini terjadi penguapan
lanjut hingga larutan mengalami kondisi Supersaturated
(sangat/lewat jenuh). Pada saat masakan pada kondisi
Supersaturated dilakukan pemberian bibit kristal gula
(fondan/slurry) berfungsi untuk merangsang pembentukan
kristal. Dengan penambahan fondan proses pembentukan
kristal lebih cepat.
Temperatur berkisar 60-65 ˚C dan Tekanan yang di gunakan
pada vaccum 65-70 cmHg.
8. PROSES SENTRIFUGASI

Proses sentrifugasi dilakukan dengan


menggunakan centrifugal. Pada saat
proses sentrifugasi terjadi pemisahan gula
kristal dan molasses menggunakan gaya
sentrifugal yang dihasilkan dari putaran
agigator. Dengan demikian molasses akan
terpisah dengan Kristal gula. Dan pada
akhir proses sentrifugasi, dilakukan
pencucian dengan hot water yang
berfungsi menghilangkan molasses yang
masih tersisa pada Kristal gula.
9. PROSES PENGERINGAN DAN
PENDINGINAN
Proses pengeringan bertujuan agar
gula tidak menggumpal atau mengeras
dalam penyimpanan,
mencegahkerusakan secara
mikrobiologis dan kimia, dan agar gula
tetap bersifat free flowing. Sedangkan,
proses pendinginan dilakukan untuk
menurunkan suhu gula hingga
mencapai suhu kamar yaitu sekitar 27-
30C.
10. PRODUK GULA R1 dan R2

Perbedaan gula R1 dengan R2 ini terletak


pada warna dan ukuran. Pada gula R1
lebih putih dan berukuran lebih kecil.
Dibandingkan gula R2 yang memiliki
warna putih dan berukuran yang lebih
besar.

R1 R2
11. PENGEMASAN DAN PENGGUDANGAN

Pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan


fisik gula rafinasi akibat pengaruh dari luar.
Kemasan yang digunakan yaitu kemasan primer
yaitu plastik jenis polypropilen dan kemasan
sekunder berupa karung plastik. Gula rafinasi ini
kemudian disimpan dalam Warehousing sebelum
di didtribusikan. Penyimpanan bertujuan untuk
menyimpan dan menghindari kerusakan gula
rafinasi yang telah disusun diatas pallet.
Penggunaan pallet selain untuk memudahkan
perhitungan, bertujuan juga untuk melindungi
produk dari kontaminasi yang disebabkan
komasan menyentuh lantai.
BAHAN TAMBAHAN
 Kapur Tohor
Digunakan dalam proses karbonatasi dalam pembuatan gula rafinasi. Bertujuan untuk
membantu pemurnian dan menaikkan pH.

 Air
Sebagai bahan pembantu dalam proses pengolahan gula rafinasi. Dalam penggunaannya air
diolah menjadi sweet water dan hot water.

 CO2
Ditambahkan bersamaan dengan susu kapur saat proses karbonatasi. Berperan dalam
menurunkan pH larutan yang ada dalam carbonator.

 Filter Aid
Filter aid yang digunakan dalam wujud cairan dan digunakan sebagai media penapisan dalam
rotary leaf filter.
 Anion Exchange Resin
Digunakan dalam proses penukar ion yang dapat mengikat ion-ion warna yang terdapat dalam
larutan sehingga larutan jernih.

 NaCl
Ion Cl akan berikatan dengan resin, ion Na akan mengikat warna kembali

 HCl
digunakan dalam proses regenerasi total yaitu bila resin mencapai titik kejenuhannya.

 NaOH
Digunakan dalam proses regenerasi total bersama dengan HCl apabila resin telah mencapai
titik kejenuhannya.
Reaksi Bahan Pembantu Proses

Reaksi pembakaran kapur tohor Reaksi pembuatan susu kapur

Reaksi karbonatasi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai