Anda di halaman 1dari 24

PROSES PRODUKSI

GULA RAFINASI DAN


QUALITY ASSURANCE
AND CONTROL (QAC)
BAHAN BAKU GULA RAFINASI

Gula rafinasi adalah gula yang berasal dari


pemurnian gula mentah atau raw sugar yang
kemudian dikristalkan kembali.
Raw sugar yang digunakan dalam proses
pembuatan gula rafinasi harus
berkualitas tinggi, yaitu memiliki kadar
polarisasi minimal 98,00̊Z. Selain itu
kristal harus kuat (tidak keropos) dengan
ukuran kristal 0,9-1,0 mm.
BAHAN PEMBANTU PROSES GULA RAFINASI

03

ISOPROPIL
SUSU KAPUR CO2 FILTER AID
ALKOHOL
Kapur digunakan
dalam proses Fungsi dari Isopropil alcohol Filter aid
karbonatasi penambahan digunakan berfungsi
sebagai CO2 sebagai sebagai bahan
penghilangan , yaitu pembuatan bibit pembuatan
kotoran gula dan mengendapkan foundant. saringan di filter
dapat menaikkan kotoran. press.
pH.
PROSES PRODUKSI GULA
RAFINASI

PENANGANAN RAW SUGAR AFINASI AFINASI AFINASI

Persiapan dimulai Afinasi magma adalah SENTRIFUGASI MELTING


campuran antara raw Tujuan sentrifugasi Proses peleburan raw
dengan pemindahan sugar bertujuan
raw sugar dari dalam
sugar dengan molasses. adalah pemisahan
Mingler yang digunakan mengubah bentuk raw
gudang bahan baku ke molasses dengan gula.
dilengkapi dengan sugar menjadi cairan.
dalam penampung Gula akan tertinggal di Peleburan terjadi di dalam
pengaduk (agigator)
yaitu raw sugar bin saringan dan molasses alat yang disebut melter.
horizontal berbentuk
dengan penimbangan seperti screw. akan keluar melewati
sebanyak 500 kg untuk Pengadukan berfungsi saringan.
menghindari kelebihan untuk melunakkan lapisan
tetes (molasses) yang
kapasitas mesin.
menempel pada
permukaan raw sugar.
REACTION TANK pH pada karbonator II
dikondisikan pada 7.6-8.5.
Terjadi pencampuran susu KARBONATASI KARBONATOR II dengan suhu 75-80̊C.
kapur dan raw liquor
dengan bantuan agigator.

pH pada karbonator III


dikondisikan pada 7-7.5 dan suhu
Dalam karbonator terjadi pada 80̊ C. hasil dari proses
KARBONATOR I KARBONATOR
penambahan CO2. pH pada karbonatasi adalah carbonated
III
karbonator I dikondisikan pada liquor.
kisaran 9-9.5 dan pada suhu
antara 70-75̊C.
REAKSI PADA REACTION TANK

Ca(OH)2 + C12H22O11 CaO C12H22O11 + H2O


REAKSI PADA KARBONATOR

CaC12H22O11 + CO2 CaCO3 + C12H22O11


Candle filter
Carbonated digunakan untuk
liquor di filtrasi membantu
penyaringan
menggunakan lanjutan
filter press utamanya untuk
untuk meminimalkan
memisahkan sedimen yang
antara filtrate terikat di fine
dan filter cake. liquor.

CANDLE
FILTRASI FILTER
PROSES B
Vacum pan RECEIVER DISTRIBUTOR SENTRIFUGAL COOLING AND
PACKING
Penyiraman proses
CFL dari proses A sentrifugal ini
Digunakan Dari receiver bertujuan untuk Proses pengeringan
akan dimasak membilas. Setelah
sebagai masakan dilakukan pada
bersama itu masakan masuk,
penampungan diteruskan ke rotary dan
molasses dengan ketika putaran packaging setiap
tekanan 65 cmHg setiap centrifugal mencapai 700rpm karung seberat 50
dan pada suhu massecuite. melalui dilakukan kg.
70̊-80̊C. distributor. penyiraman lagi.
TALLO FLOC

Hasil dari tangki 2 ke classifier dan


terbentuk endapan dan di bawah
merupakan air gula.
Sirup gula A masuk ke tangki dan
dipanaskan dengan suhu 70˚-
80˚C. kemudian masuk ke tangki
04 03 02 01 aerator.

Sirup gula A, asam fosfat, dan kapur dicampur


dalam pipa dalam tangki 1 kemudian tangki 2
ditambahkan flokulan.
Air gula akan masuk ke penampungan raw
liquor, dan endapan akan ke filter prees no
6 untuk menghasilkan sweet water.
HASIL DAN PEMBAHASAN
RAW SUGAR

Pada raw sugar terdapat beberapa parameter yang dianalisa yaitu


kadar air (moisture), warna (colour), polarisasi, kadar abu (Ash), dan
gula reduksi (reduction sugar).
Standar mutu raw sugar berdasarkan SNI 3140.1:2008
sebagai berikut :
No. Kriteria uji Satuan Persyaratan
1. Warna larutan (ICUMSA) IU Min. 1200
2. Susut pengeringan (basis % fraksi Maks. 0,50
3. basah) Polarisasi (°Z, 20 °C) massa “Z” Min. 97,50
4. Abu konduktiviti % fraksi Maks. 0,40
5. Kandungan gula massa Maks. 0,40
tereduksi % fraksi
massa
01
KADAR AIR

Raw sugar Kadar Analisa kadar air (Moisture) bertujuan untuk


Air (%) menentukan kadar air yang terkandung dalam
bahan baku raw sugar dikarenakan kadar air
sangat berpengaruh pada saat penyimpanan
Raw Sugar I 0.1380
bahan tersebut.
Raw Sugar II 0.0495

Raw Sugar III 0.0825


02
COLOUR

Raw Sugar Colour


Analisa warna atau colour bertujuan untuk
(IU)
menentukan derajat warna dari gula. Raw
sugar berwarna coklat atau kemerah-merahan
diakibatkan oleh adanya zat pengotor yang
Raw Sugar I 4003.807 terikut di dalam gula dan juga kandungan
molasses di dalam gula.
Raw Sugar II 4035.291

Raw Sugar III 4181.505


03
POLARISASI

Raw Sugar Polarisasi


Analisa polarisasi bertujuan untuk menentukan
(˚Z)
derajat polarisasi dari raw sugar yang
menunjukkan kemurnian larutan gula tersebut.
Derajat pol atau biasa disebut dengan kadar
Raw Sugar I 98.71 pol adalah jumlah sukrosa yang terkandung
dalam larutan.
Raw Sugar II 99.07

Raw Sugar III 98.54


04
KADAR ABU

Raw Sugar Kadar Analisa kadar abu (Ash) bertujuan untuk


Abu (%) menentukan kadar abu (garam mineral) yang
terkandung di dalam larutan gula. Kadar abu
Raw Sugar I 0.2236
merupakan campuran komponen anorganik
atau mineral yang terdapat pada bahan.
Raw Sugar II 0.1889

Raw Sugar III 0.2053


05
REDUCING SUGAR

Raw Sugar Reducing


sugar, RS
Analisa reducing sugar bertujuan untuk
(%)
mengetahui banyaknya kadar raw sugar yang
mengalami reduksi akibat proses pemanasan
Raw Sugar I 0.34 dan pengasaman yang berlebih.
Raw Sugar II 0.262

Raw Sugar III 0.34


07
KADAR AIR

Gula produk (R1) Kadar Analisa kadar air (Moisture) bertujuan untuk
Air (%) menentukan kadar air yang terkandung dalam
bahan baku raw sugar dikarenakan kadar air
sangat berpengaruh pada saat penyimpanan
Gula produk I 0.0180
bahan tersebut.
Gula produk II 0.0270

Gula produk III 0.0165


08
COLOUR

Gula produk (R1) Colour Analisa warna atau colour bertujuan untuk
(IU) menentukan derajat warna dari gula. Hasil dari
pengujian warna ini berupa nilai ICUMSA
Gula produk I 34.10
Colour yang merupakan besarnya absorbansi
indeks.
Gula produk II 33.97

Gula produk III 35.17


09
POLARISASI

Gula produk (R1) Polarisasi


(˚Z)
Analisa polarisasi bertujuan untuk mengetahui
kandungan nilai sukrosa yang terdapat dalam
gula produk, yang dapat diketahui dari
Gula produk I 99.89 besarnya derajat polarisasi.
Gula produk II 99.87

Gula produk III 99.19


10
KADAR ABU

Gula produk (R1) Ash (%) Analisa kadar abu (Ash) bertujuan untuk
menentukan kadar abu (garam mineral) yang
terkandung di dalam larutan gula. Kadar abu
merupakan campuran komponen anorganik
Gula produk I 0.0065
atau mineral yang terdapat pada bahan.
Gula produk II 0.0044

Gula produk III 0.0078


11
REDUCING SUGAR

Gula produk (R1) RS (%)

Analisa reducing sugar bertujuan untuk


menentukan kadar gula yang mengalami
Gula produk I 0.034 reduksi sebagai akibat dari pemanasan.

Gula produk II 0.032

Gula produk III 0.034


12
MA/CV
Analisa MA/CV gula produk ini bertujuan untuk
MA CV menentukan rata-rata ukuran (size) dan
koefisien varian butiran gula. Prinsip dari
analisa MA/CV ini adalah sampel gula
0.67 32.33
dipisahkan dengan menggunakan ayakan
(sieve set) yang ukuran mess sudah
0.69 25.35 ditetapkan dan beratnya sudah diketahui.
13
KADAR SEDIMEN
Kadar sedimen bertujuan untuk menentukan
Gula produk (R1) Sedimen
besarnya kadar endapan yang tidak larut
(ppm)
dalam larutan gula. Dalam menentukan
besarnya sedimen didasarkan pada sedimen
Gula produk I 2.9 yang didasarkan pada sedimen yang tertahan
pada kertas saring.
Gula produk II 4.0

Gula produk III 4.8


BAHAN PEMBANTU
SAMPEL Eff CaO (%)

Tujuan dari analisa ini adalah untuk


Susu kapur I 12.57 menentukan kadar Cao efektif dalam susu
kapur [Ca(OH)2] yang akan digunakan
Susu kapur II 11.20 pada proses karbonatasi.

Susu kapur III 10.48

Anda mungkin juga menyukai