Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

PENGENALAN ALAT

Dosen: Ir. Yusuf Yani

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Praktikum Kimia Fisika I

Oleh:

Nama : SANDI PRATAMA


NIM : 22520017
JURUSAN : TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
MODUL 1
PENGENALAN ALAT
Tujuan
Mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari öap-tiap alat, prinsip kerjanya serta cara

menggunakannya.

Berikut ini adalah beberapa aiat-alat kimia fisika yang perlu dikenal:

• Kalorimeter
• Hot pfnte & stirrer

• Neraca Analiök
• Chiller

Alat-alat gelas:
• Pipet ukur • Beaker gloss
• Pipet tetes • Bunsen burner
• Tabung reaks • Gelas ukur
• Labu Erlenmeyer
• Piknometer

TUGAS
1. Tuliskan fungsi dari setiap alat yang ada di list di atas!

Z. Jelaskan prinsip kerja alat Kalorimeter, Hot plate & stirred.

3. Jelaskan cara men ggunakan Pipet ukur, Rubber bulb, dan Gelas ukur (termasuk cara
membacanya)!
4. Jelaskan cara mencuci pipet ukur!
N NAMA ALAT KETERANGAN
O
1 Kalorimeter Adapun fungsi dari Kalorimeter antara lain:

1. Mengetahui kalor suatu perubahan dalam reaksi kimia


2. Mengukur jumlah kalor pada perubahan reaksi kimia
3. Menghitung jumlah kalor suatu perubahan reaksi kimia
4. Mendeteksi suh pada suatu kalor
5. Alat peneliti percobaan pada kalor

Pada dasarnya fungsi utama dari kalorimeter yakni


mengukur kalor yang terdapat pada suatu perubahan reaksi
kimia.

2 Hot plate & stirrer adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk mengaduk
dan memanaskan suatu larutan, dengan larutan lain yang
bertujuan agar larutan tersebut dapat tercampur secara
homogen. Alat ini bekerja dengan cara melakukan
pengadukan oleh magnetic stirrer ataupun stic bar yang
terdapat di dalamnya. Dan komponen pelat yang berada
di dalam peralatan pun harus dipanaskan, sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi.

3 Neraca Analitik  Alat yang dipakai untuk mengukur massa suatu zat,
baik zat padat maupun cair ini oleh kebanyakan
peneliti digunakan untuk mengukur massa zat dengan
ketelitian yang sangat tinggi.
 Neraca analitik mempunyai tingkat ketelitian yang bisa
mencapai 0,0001 gram. Bahkan, sejumlah neraca
analitik mempunyai fungsi yang sudah sangat lengkap.
 Di samping menghitung massa suatu zat, ada beberapa
neraca analitik yang juga berfungsi membuat
persentase massa zat terhadap zat lainnya.

4 Chilleer Chiller memiliki fungsi utama untuk mendinginkan.


Biasanya, fungsi penyimpanannya lebih terbatas daripada
freezer. Sedangkan, freezer memiliki fungsi utama untuk
membekukan. Dari proses pembekuan ini, makanan akan
menjadi lebih awet.
5 Pipet Ukur Secara garis besar pipet ukur berfungsi sebagai alat
yang digunakan untuk memindahkan cairan dari
satu tempat ke tempat lainnya. Pengambilan cairan
tersebut biasanya dibantu dengan pipet filler.

6 Tabung Reaksi Beberapa fungsi tabung reaksi ini mencakup:

 Menjadi wadah untuk menampung berbagai


reaksi kimia dalam skala medium.
 Menjadi wadah untuk melakukan percobaan
reaksi kimia dalam skala kecil.
 Tabung reaksi juga bisa menjadi wadah
perkembangbiakan mikroorganisme dalam media
cair.
 Alat ini dapat digunakan untuk pengujian
kualitatif.
 Menjadi tempat untuk mencampur, menampung,
dan memanaskan bahan kimia dalam volume
yang lebih kecil.

7 Erlenmenyer fungsi erlenmenyer di laboratorium diantaranya


adalah sebagai berikut:
1. Tempat untuk menampung bahan kimia yang
akan dilakukan analisa.
2. Wadah untuk mencampurkan beberapa bahan
kimia dengan komposisi media yang berbeda.
3. Untuk menampung zat atau bahan kimia dalam
bentuk cair hinga padat.
4. Tempat untuk menampung hasil proses titrasi
suatu bahan kimia dengan buret.
5. Bisa juga dijadikan tempat melakukan kultivasi
mikroba dalam kultur cair.
8 Piknometer Fungsi utama dari piknometer ialah untuk
mengukur masa jenis suatu zat, larutan, ataupun
cairan.
9 Beaker Glass Dikutip dari e-book bertajuk Metode Analisis
Mutu Pakan karya Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP, fungsi
dari beaker glass adalah sebagai berikut:

1. Wadah untuk mengukur volume larutan (tidak


memerlukan tingkat ketelitian tinggi).
2. Wadah larutan untuk menampung zat-zat kimia
3. Untuk memanaskan cairan
4. Melarutkan bahan kimia.

10 Bunsen Burner Fungsi Bunsen yakni digunakan sebagai sumber


panas dalam banyak kepentingan laboratorium yang
berfungsi untuk memanaskan larutan, mengubah
fasa zat, uji nyala, sterilisasi sederhana, dan lain-
lain.

11 Gelas Ukur Fungsi Gelas ukur yaitu untuk mengukur


volume cairan atau larutan yang tidak memerlukan
ketelitian yang tinggi, selain itu gelas ukur juga
berfungsi untuk mempermudah analis untuk
mengetahui volume cairan dan zat dengan tepat
sehingga pekerjaan analis menjadi cepat dan efisien.
2. Jelaskan prinsip kerja alat kalorimeter, hot plate, & stirrer.
A. Kalorimeter

Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar
yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat
perbedaan potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi.
Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat
medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik
memperoleh energi yaitu energi kalor/panas.

Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka
tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat melihat seolah pengukuran
dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan
yang salah karena dalam pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil
berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya maka
yang berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang besar.

B. Hot plate & stirrer.

Prinsip kerja “Hot Plate Magnetic Stirrer” adalah berupa plate yang dapat dipanaskan dan
hubungan antara dua magnet yaitu, magnet yang dihubungkan pada motor dan magnet (stir bar) yang
dimasukkan dalam wadah gelas yang berisi larutan kimia yang ditempatkan pada atas pelat (plate).
Dengan menggunakan “Hot Plate Magnetic Stirrer”, pencampuran larutan kimia dapat dilakukan
dengan cepat, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan dihasilkan larutan yang lebih homogen.

3. jelaskan cara menggunakan pipet ukur, rubber bulb, dan gelas ukur (termasuk cara
membacanya)!

a. pipet ukur & rubber bulb

Pipet ukur dan rubber bulb merupakan alat yang saling melengkapi, berikut adalah cara
penggunaan nya;

1. Langkah pertama adalah dengan memasang bagian ujung pipet yang letaknya ada di bagian
bawah rubber bulb. Caranya adalah dengan menekannya sedikit demi sedikit.

2. Apabila sudah terhubung dengan Ruber bulb kemudian angkat dengan kedua tangan anda.
Dimana tangan kiri digunakan untuk memegang pipet sementara itu tangan kanan digunakan
untuk memegang ruber bulb. Setelah itu anda bisa mengarahkan pipet pada cairan yang ingin
diambil dan di sedot dengan menggunakan tangan kiri dengab menekan katup aspirate.
Setelah itu, kempeskan Rubber bulp sehingga mengeluarkan angin yang terperangkap di
rubber bulb.

3. Apabila angin sudah keluar,selanjutnya dengan cara menekan bagian katup Suction sedot
cairan yang ingin anda pindahkan. Namun jangan sampai cairan tersebut melebihi skala dari
pipet. Pastikan juga cairan ini tidak masuk ke bagian rubber bulb yang terbuat dari karet
karena membuat komponennya cepat rusak.

4. Setelah anda menyedot cairan lalu pipet mulai terisi dengan larutan maka anda bisa
mengeluarkan cairan tersebut ke wadah lainnya. Cara untuk mebgeluarkannya adalah dengan
langkah nomor 1 yaitu mengangkat kedua tangan. Selanjutnya letakkan dan arahkan bagian
pipet ke wadah lain dengan sesuai volume yang diinginkan. Caranya adalah dengan menekan
bagian katup E atau katup Exhaust dengab posisi yang tegak lurus secara perlahan-lahan.
5. Cukup tunggu hingga beberapa saat sampai larutan ini keluar dari pipet secara maksimal. Jika
sudah digunakan letakkan pipet dengan baik.

Adapun cara membaca skala pipet ukur adalah dengan memperhatikan permukaan zat cair
sudah berada pada garis skala yang diinginkan, biasanya permukaan zat cair akan membentuk
miniskus (kurva yang terlihat di bagian atas cairan sebagai respons terhadap wadahnya) nah
perhatikan bahwa skala yang kita inginkan berada di atas atau di bawah miniskus yang terbentuk

b. Gelas ukur

Cara menggunakan gelas ukur. Untuk cairan 80 ml menggunakan gelas ukur 100 ml, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pertama letakkan gelas ukur pada meja yang datar.

2. Kemudian masukkan cairan yang akan diukur ke dalam gelas ukur.

3. Masaukkan cairan kurang dari 80 ml, untuk menambahkan volume sampai 80 ml kita gunakan
pipet tetes.

Untuk membaca skala angka pada gelas ukur lebih baik di letakkan di media yang sejajar(meja
yang rata) posisi mata sejajar dengan permukaan larutan yag di tuangkan dan disesuaikan dengan
ukuran yang tertera, sehingga akurasi/ketelitian pada penglihatan lebih besar dan tepat.

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat mengukur dengan alat ini, seperti:

• Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, Anda harus memperhatikan batas
meniskus cekung bagian bawah. Gelas ukur harus diletakan pada daerah yang datar dan meniskus
dibaca sejajar dengan mata.
• Untuk mengukur volume raksa, Anda harus memperhatikan batas meniskus cembung yang dilihat
sejajar dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang yang rata.

4. Cara mencuci pipet ukur.

Cara mencuci pipet ukur hampir sama seperti mencuci peralatan gelas lainnya, yaitu dengan cara
memberikan sejumlah sabun ke dalam pipet ukur (tube) dan membilas nya dengan air sampai bersih,
dan ada juga dengan cara merendam nya dengan air sabun semalaman, lalu dibersihkan menggunakan
air sabun bersuhu hangat, peralatan gelas ini mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air
keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa di laboratorium memiliki 2 jenis alat yaitu alat gelas dan non
gelas, dimana setiap alat memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda beda, banyak nya
alat yang ada di laboratorium tidak lain adalah untuk menunjang dan mempermudah
pekerjaan praktikan dan juga membantu praktikan mendapatkan hasil analisa yang akurat
sesuai dengan yang diinginkan, contoh nya seperti gelas ukur yang cara kerja nya cukup
sederhana dimana hal ini memudahkan/mempercepat kerja praktikan dan apabila praktikan
ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat maka dapat menggunakan pipet ukur yang
memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari gelas ukur, atau contoh lain seperti neraca analitik
yang memiliki ketelitian yang lebih tinggi disbanding neraca analog atau neraca lainnya
DAFTAR ISI

Ika Lestari, Kalorimeter: Fungsi, Cara Kerja, Jenis-Jenisnya


(MateriIPA.com: 2021)

Cindy Amara, Pengertian Neraca Analitik, Fungsi, Jenis, Prinsip Kerja & Bagiannya
(ilmuelektro.id: 2023)

Lubis Muzaki, Apa itu Chiller? Ini Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Produk
Terbaiknya (www.pengadaanbarang.co.id: 2022)
Meidi Y, Pipet Ukur dan Fungsinya di LaboratoriumI
(blogkimia.com: 2020)
Dti, Apa Fungsi Tabung Reaksi dan Cara Penggunaannya
(dynatech-int.com: 2021)
Kholida Qothrunnada, Beaker Glass (Gelas Kimia): Fungsi, Jenis, dan Bahannya
(www.detik.com: 2023)
Admuserweblemariasam, Gelas Ukur: Prinsip Kerja, Fungsi, Jenis, Cara Penggunaan,
Cara Membaca Skala, Cara Kalibrasi, dan Cara Membersihkan Pada Gelas
Ukur (www.lemariasam.id: 2023)
Pakdosen, Kalorimeter Adalah (pakdosen.co.id: 2023)
Ahmad Mantiq, Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya
(bisakimia.com: 2016)
Revia Maya, Fungsi Alat Rubber bulb dan Cara Menggunakannya
(www.hariannusantara.com: 2020)
Maja Bintang News, Cara Membersihkan Peralatan Gelas Laboratorium
(www.hariannusantara.com: 2020)

Anda mungkin juga menyukai