Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum 2

Pengenalan alat dan bahan laboratorium dan keselamatan kerja


Diajukan sebagai salah satu tugas individu mata kuliah
Teknik Laboratorium

Dosen pengampu :
R. Ading Pramadi, Drs. MS
Epa Paujiah M. Si

Disusun oleh :
Zahra Aqila Soemarno (1222060117)

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2022
Judul praktikum : Pengenalan alat dan bahan laboratorium dan keselamatan
kerja
Tanggal praktikum : Selasa, 15 November 2022
Tujuan praktikum :
• Mengenal alat dan bahan laboratorium
• Mengetahui keselamatan kerja di laboratorium

A. Hasil pengamatan
Kelompok 3

1. Alat Hi technology laboratorium (alat canggih/memerlukan energi listrik)


No. NAMA ALAT FUNGSI DOKUMENTASI
1 Laminar Laminar Air Flow – adalah sebuah
alat laboratorium yang digunakan
untuk mengalirkan udara bersih
secara terus-menerus. Hal ini
dilakukan agar wilayah kerja
terbebas dari debu, kotoran, spora
dan partikel lainnya yang tidak
diharapkan.
2 Oven Oven merupakan alat laboratorium
yang memiliki peranan yang sang
penting. Alat ini digunakan
untuk memanaskan dan
mengeringkan sampel, melakukan
proses sterilisasi, dll.
3 Inkubator Inkubator digunakan
untuk memproduksi kumpulan
mikroba. Inkubator digunakan
sebagai pengembangbiakan
serangga dan penetasan telur pada
laboratorium zoologi. Inkubator
digunakan sebagai tempat
penyimpanan sampel sebelum
diproses di laboratorium.
4 Autoklaf Autoklaf berfungsi untuk
mensterilisasi alat dan bahan

5 Timbangan fungsi Neraca Digital


digital Laboratorium sebagai alat
laboratorium yang digunakan
untuk mengukur massa berat suatu
media laboratorium secara akurat,
presisi dan akuntabel.
6 Hot plate Hotplate magnetic strirrer adalah
sebuah alat laboratorium yang
digunakan untuk memanaskan atau
menghangatkan sekaligus
mencampurkan atau
menghomogenkan larutan kimia.
7 Mikro pipet fungsi mikropipet ini adalah
untuk memindahkan larutan atau
cairan dari satu tempat ke tempat
yang lainnya, tetapi untuk volume
yang sangat kecil(dibawah 1,0 ml ).

2. Alat laboratorium
No. NAMA ALAT FUNGSI DOKUMENTASI
1 Penjepit Penjepit Tabung Reaksi
berfungsi untuk menjepit
tabung reaksi ketika
dipanaskan.
2 Bunsen Lambu Bunsen berfungsi
sebagai alat pembakar

3 Mortir Mortar dan Pestle


berfungsi untuk menggerus
dan menghaluskan bahan
kimia padat.

4 Gelas beker/ gelas Gelas Beker berfungsi


kimia untuk menyimpan dan
mencampur bahan kimia

5 Gelas ukur Gelas Ukur berfungsi


untuk mengukur volume
larutan

6 Labu erlenmeyer Penyimpanan zat cair pada


titrasi

7 Kaca arloji/ kaca Kaca Arloji berfungsi


timbang sebagai wadah untuk bahan
kimia berbentuk serbuk
atau Kristal ketika akan
ditimbang.
8 Corong kaca Sebagai alat bantu untuk
memindah /
memasukkan larutan ke
wadah / tempat yang
mempunyai dimensi
pemasukan sampel bahan
kecil.

9 Cawan petri Penyimpanan zat cair


dalam jumlah kecil

10 Erlenmeyer Erlenmeyer berfungsi


untuk menampung dan
mencampur bahan, berupa
larutan atau cairan.

11 Pengaduk kaca Batang Pengaduk Kaca


berfungsi untuk mengaduk
bahan kimia atau larutan
yang direaksikan.

12 Pipet plastik Memindahkan zat cair

13 Tabung reaksi Tabung Reaksi berfungsi


untuk mereaksikan bahan
kimia dalam volume yang
sedikit, dan Rak Reaksi
untuk meletakan tabung
reaksi.
14 termometer Termometer berfungsi
untuk mengukur suhu.

15 Penggores/jarum Jarum Ose berfungsi untuk


ose memindahkan koloni
mikroba kemedia yang
baru.

3. Bahan-bahan laboratorium
No. NAMA BAHAN FUNGSI DOKUMENTASI
1 Alkohol Alkohol fungsinya untuk
mensterilkan benda,
membersihkan sesuatu.

2 Iodin Iodin fungsinya untuk


menguji amilum (enzim),
sebagai anti bakteri.

3 Kalium hidroksida Kalium hidroksida(KOH)


(KOH) dalam laboratorium sebagai
bahan pereaksi

4 Biuret Fungsi reagen biuret


adalah untuk mem-
bentuk kompleks
sehingga yang dikandung
dapat diidentifikasi.
Reaksi biuret ini ber- sifat
spesifik, artinya hanya
senyawa yang
mengandung ikatan
pepetida saja yang akan
bereaksi dengan
pereaksi Biuret
5 H2SO4 Asam sulfat (H2SO4)
sebagai bahan pereaksi di
laboratorium penelitian

6 HCL Asam klorida biasa


digunakan untuk titrasi
penentuan kadar basa dalam
sebuah larutan. Asam
klorida juga berguna
sebagai bahan pembuatan
cairan pembersih porselen.
HCl digunakan pada proses
produksi gelatin dan bahan
aditif pada makanan.
7 REAGEN MOLIS Fungsi penambahan
pereaksi molisch
adalah untuk menguji
adanya karbohidrat secara
umum pada suatu zat. Jika
suatu zat positif
mengandung karbohidrat
akan dihasilkan cincin
berwarna ungu

B. Pembahasan
Inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada
suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan
biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat
diatur diatas suhu tertentu.
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap
panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari
segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Cara menggunakannya
yaitu dengan memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan
disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian memanaskannya
diatas api.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121oC (250o F). prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas
bertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang
terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau
percobaan.
Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan
aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur alat dan
bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif
dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang
padat. Alat-alat gelas seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media
pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat
dapat diisi dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan
media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan
miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri
kita atau orang lain.
Tabung durham prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian
diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau
dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang mengandung mikroba.
Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata.
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup.
Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas atau methanol. Fungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran udara
karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar
dalam pola aliran udara tersebut. Juga alat ini dapat digunakan untuk mensterilkan
jarum ose atau yang lainnya.
Alat-alat non gelas yang digunakan yaitu pinset prinsip kerjanya adalah
menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan. Fungsi untuk mengambil
benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Batang L,
prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk
menyebarkan permukaan cairan.
Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada
yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau
mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip
kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan
pada kaca preparat untuk diamati.
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.(Andriani 2016)
Iodin Fungsinya untuk menguji amilum (enzim), sebagai anti bakteri.
Garam (NaCl) Fungsinya untuk menetralkan suatu zat
Soda Api (NaOH) Salah satu fungsinya sebagai bahan baku pembuatan sabun.
Alkohol Fungsinya untuk mensterilkan benda, membersihkan sesuatu.

Peraturan kerja di laboratorium


1. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang
mengawasi.
2. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
3. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja,
jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa
percobaan.
4. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
5. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera
keringkan dengan lap basah.
6. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
7. Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah
pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan Anda dalam
memahami percobaan.
8. Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut
percobaan yang dilakukan(Padmaningrum 2012)

C. Daftar pustaka
Andriani, Ririn. 2016. “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja Dan Keberhasilan Praktikum.” Jurnal
Mikrobiologi 1(1): 7.
Padmaningrum, Regina Tutik. 2012. “Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium
Kimia.” Jurdik Kimia 4(1): 1–10.

D. Lampiran
PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan antara perlengkapan laboratorium dengan alat
laboratorium !
2. Berdasarkan macam senyawanya, zat kimia dikelompokkan atas senyawa:
asam, basa, dan garam. Jelaskan pengertiannya!
3. Jelaskan mengapa sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan bahan !
4. Jelaskan bagaimana penyimpanan alat yang terbuat dari:
a. Logam
b. Zat yang mudah terbakar
c. Kalium dan Natrium
5. Sebutkan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium dengan singkat
dan jelas !
6. Berikan contoh cara memberikan pertolongan pertama pada
a. Luka ringan
b. Luka bakar tingkat 1,2,3
c. Dan kecelakaan pada mata
Jawab :

1. Perlengkapan laboratorium adalah fasilitas yang harus ada di setiap laboratorium,


sedangkan alat laboratorium adalah benda yang digunakan untuk melakukan kerja
praktek yang dapat digunakan berulang-berulang dan tidak cepat habis

2. Asam: senyawa yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H⁺),
dengan tingkat keasaman atau pH < 7. Basa: senyawa yang bila dilarutkan dalam
air menghasilkan ion hidroksida (OH⁻), dengan tingkat keasaman atau pH >
7. Garam: senyawa yang dihasilkan dari reaksi senyawa asam dan basa.

3. Zat-zat kimia dapat berubah sifat kimianya jika terpancar sinar matahari secara
langsung, Sinar, terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-
bahan kimia. Sebagai contoh larutan kalium permanganat, apabila terkena sinar UV
akan mengalami reduksi, sehingga akan merubah sifat larutan itu

4. penyimpanan alat yang terbuat dari :


a. logam : penyimpanan alat logam harus dipisahkan dari alat gelas. Alat-alat logam
juga disimpan juah dari zat-zat kimia karena uapnya merusak alat. Logam natrium
atau kalium disimpan dalam minyak tanah, atau parafin cair (dalam botol)
b. zat yang mudah terbakar : eter, benzena, alkohol, xilol, disimpan dalam tempat
yang dingin, tertutup rapat dan jauh dari api
c. kalium dan natrium hidroksida ditutup dengan karet atau gabus, jangan ditutup
dengan tutup gelas

5. 1. Selalu mengenakan jas praktikum, kacamata praktikum, masker, dan sarung


tangan saat melakukan percobaan dengan bahan kimia.
2. Jangan makan atau minum di dalam laboratorium.
3. Jangan menghirup bahan kimia apa pun.
4. Jika terkena bahan kimia, segera bilas dengan air bersih mengalir dan hindari
untuk menggaruk.
5. Jangan membawa bahan kimia atau alat eksperimen ke luar laboratorium tanpa
seizin guru.
6. Setelah selesai melakukan praktikum segera cuci tangan dengan air bersih
mengalir.
7. Jangan menaruh gelas kimia atau erlenmeyer di pinggir meja.
8. Dilarang masuk ke laboratorium tanpa seizin guru.
9. Saat melakukan percobaan dengan bahan kimia yang mudah terbakar jauhkan
dari sumber panas.
10. Selalu mematuhi ucapan dari guru atau asisten laboratorium agar terhindar
dari kecelakaan.

6. cara memberikan pertolongan pertama pada:


A. luka ringan :
1. Istirahatkan.
2. Bersihkan luka dengan air mengalir.
3. Keringkan luka.
4. Tutup luka dengan kassa steril, rekatkan dengan plester.
5. Jika lukanya kecil, cukup gunakan plester cepat untuk menutup luka.

B. luka bakar tingkat 1,2,3 :


1. Hentikan proses bakar
2. Dinginkan luka bakar
3. Memakai obat anti nyeri
4. Menutup luka bakar
C. kecelakaan pada mata :
Pertolongan pertama cedera mata atau luka bakar akibat bahan kimia ialah tetap
tenang dan buka mata hingga mata memerah. Setelah itu, siramkan mata dengan
air selama 15 hingga 20 menit. Pastikan mata dalam keadaan terbuka, dan
segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai