Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LABORATORIUM BIOPROSES

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN PELAJARAN 2024
BAB I

PENGENALAN ALAT DI LABORATORIUM BIOPROSES


Kategori I.
NO NAMA ALAT FUNGSINYA
1 Beaker glass Berfungsi sebagai wadah penampung
yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan
yang biasanya digunakan dalam
laboratorium.
2 Bola hisap/ pipet filler Berfungsi untuk memindahkan sejumlah
volume larutan untuk menguji keasaman
larutan, mereaksikan zat dalam jumlah
kecil.
3 Gelas ukur Berfungsi untuk mengukur volume 10 ml
hingga 200 ml baik volume benda cair
maupun volume benda padat.
4 Pipet ukur Berfungsi untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang
menggembung.
5 Penyangga kaki 3 Berfungsi sebagai penyangga ring dan
penahan kawat kasa serta penyangga
dalam proses pemanasan
6 Penjepit tabung Berfungsi untuk mengangkat alar/ tabung
reaksi yang dalam keadaan /kondisi panas
7 Labu destilasi Berfungsi untuk destilasi (penyulingan
larutan), Dimana lubang atas tempat air
keluar dan lubang bawah tempat air
masuk dan memisahkab masing-masing
ke dalam komponennya.
8 Kondensor Berfungsi untuk mengubah suhu panas
menjadi dingin dalam sebuah cairan
panas/uap selain mendinginkan larutan,
alat ini dapat difungsikan untuk
menghembuskan uap.
9 Klem Berfungsi untuk menjepit buret.
10 Statif Berfungsi sebagai penyangga buret.
11 Pembakar spirtus Berfungsi untuk pemanas
larutan/membakar zat.
12 Desikator Berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan
yang harus bebas air dan mengeringkan
zat-zat dalam laboratorium.
13 Spatula besi Berfungsi sebagai sendok praktikum.
14 Krusible Berfungsi untuk memanaskan atau
melarutkan bahan kimia yang berbentuk
serbuk, cair, maupun padat.
15 Sikat tabung reaksi Berfungsi sebagai sikat untuk
membersihkan tabung reaksi.
16 Corong gelas Berfungsi untuk memasukkan cairan ke
dalam suatu wadah yang memiliki leher
yang kecil.
17 Pipet tetes Berfungsi untuk meneteskan/mengambil
larutan dengan volume kecil.
18 Erlenmeyer Berfungsi untuk menampung hasil
ekstraksi suatu bahan dan tahan terhadap
panas.
19 Labu ukur Berfungsi sebagai tempat melarutkan
standart suatu bahan yang telah diketahui
konsentrasinya.
20 Rak tabung reaksi Berfungsi sebagai tempat tabung reaksi
pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi.
21 Tabung reaksi Berfungsi untuk mereaksikan dua atau
lebih zat.
22 Kawat kasa Berfungsi sebagai alat bantu
menyebarkan panas
23 Kaca arloji Berfungsi untuk menutup gelas kimia
pada saat proses memanaskan dan untuk
menimbang bahan kimia.
24 Buret Beefungsi untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu
25 Mortar & alu Berfungsi untuk
menghaluskan/menggerus suatu benda
atau zat.
26 Batang pengaduk Berfungsi sebagai pengaduk larutan.
27 Kaca preparat Berfungsi sebagai tempat diletakkannya
sampel yang ingin diamati di mikroskop
yang kemudian ditutupi dengan deck
glass.
28 Deck glass Berfungsi sebagai penutup kaca preparat
29 Washing bottle Berfungsi untuk membersihkan alat-alat
laboratorium yang berukuran kecil.
30 Sparayer Berfungsi untuk menyemprotkan cairan
biasanya berisi alcohol untuk
mensterilkan tangan
31 Neraca Berfungsi untuk menimbang massa suatu
zat.
32 Jarum preparat Berfungsi untuk mengatur
mikroorganisme pada preparate glas
objek pada mikroskop
33 Termometer Berfungsi untuk mengukur suhu suatu zat
kimia sehingga memiliki jarak skala ukur
yang jauh, mulai dari 00C sampai 3500C.
34 Magnetic stirer Berfungsi untuk mengaduk dan
memanaskan larutan satu dengan larutan
yang lain yang bertujuan untuk membuat
suatu larutan homogen dengan bantuan
pengaduk magnet (stir).
35 Cawan petri Berfungsi untuk membiaskan (kultivasi)
mikroorganisme.
36 Jarum loop Berfungsi untuk
memindahkan/mengambil koloni suatu
mikroba ke media yang akan digunakan
Kembali.
37 Nampan Berfungsi sebagai tempat menaruh alat
laboratotium.

Kategori 2
NO. NAMA ALAT FUNGSINYA
1. Inkubator shaker Sebagai alat untuk mengaduk suatu sampel
yang memerlukan kecepatan dan temperature.
Berfungsi untuk mengikubasi inoculum dan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
2. Fementor Berfungsi untuk menjalankan suatu proses
fermentasi
3 Colony counter Berfungsi untuk menghitung koloni bakteri
yang di tumbuhkan dimedia yang disimpan
dalam cawan petridsh
4. Vortex mixer Berfungsi untuk mencampur larutan yang ada
dalam tabung reaksi, maupun mencampur
cairan dalam wadah kecil.
5. Shaker Berfungsi untuk pengadukan suatu bahan
atau larutan hingga berbentuk bahan atau
larutan yang berhomogen
6. Inkubator oven Berfungsi untuk mengikubasi sampel/
mikroorganisme agar dapat hidup pada suatu
media atau subtrat
7. Oven Berfungsi untuk memanaskan dan
mengeringkan sampel melakukan proses
sterilisasi dll
8. Freeze Berfungsi untuk mempertahankan suatu hasil
pengeringan khususnya untuk produk- produk
yang sensitive terhadap panas/biasa disebut
(pengering beku)
9. Hot plate Berfungsi untuk memanaskan atau
menghangatkan sekaligus mencampurkan dan
menghomogenkan larutan kimia
10. Fermentor Peralatan atau system yang mampu
menyediakan sebuah lingkungan biologis
yang dapat menimbang terjadinya reaksi
biokimia dan bahan mentah menjadi bahan
yang dikehendaki
11 Autoclave Berfungsi untuk membersihkan mensterilkan
alat (gelas kaca, besi) dan kontaminasi
mikroba dengan cara uap panas
12 Refraktometer Berfungsi untuk mengukur kadar/ konsentrasi
bahan terburuk dengan prinsip kerja
Namanya adalah memanfaatkan reaksi
cahaya dan mengetahui indeks biasnya
sebuah larutan / cairan
13 Mikroskop Berfungsi untuk mengamati struktur
bakteri/virus yang digunakan sebagai objek.
(alat bantu untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil)
14 BCS (Biological Salah satu alat yang digunakan dalam ruang
Safety Cabinet) bidang mikrobiologi dan berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi pengguna,
meminimalisir terjadinya kontaminasi dan
virus/bakteri yang bersifat potogen serta
dapat menjaga lingkungan area kerja dengan
merekayasa ventilasi udara
15 Lemari pendingin Berfungsi untuk menyimpan bahan yang
membutuhkan suhu dingin serta sebagai
tempatpenyimpanan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba/untuk menyimpan alat
laboratorium dan untuk menyimpan
mikroorganisme
16 Mikropipet Merupakan alat untuk menghisap cairan
dalam jumlah yang kecil (mikro) secara
akurat
17 Centrifunge Berfungsi untuk memisahakan sel-sel besar
dari sel-sel kecil memisahkan sel-sel padat
dari sel-sel yang ringan dan memisahkan
endapan dari suatu suspense/memisahkan
organel berdasarkan massa jenisnya
18 Water bath Berfungsi untuk mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu
yang ditentukan
19 Oil bath Berfungsi untuk memanaskan suatu bahan
dengan suhu yang tetap.

BAB I
STERILISASI
1.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum STERILISASI, mahasiswa dapat
a. Menerapkan prinsip sterilisasi alat dan media dibidang ilmu
bioproses
b. Menggunakan autoclave oven dengan baik dan benar sesuai sop
autoclave
1.2 METODOLOGI
1.2.1 ALAT DAN BAHAN
 Cawan petri
 Tabung reaksi beserta rak
 Pipet ukur 10 ml
 Labu takar 1000 ml
 Batang pengaduk
 Cawan arloji
 Kertas pembungkus
 Kain kassa
 Kapas berlemak
 Tali Kasur
 Hot plate
 Gunting
 Oven
 Autoclave
 Neraca analitis
 Nutrient Agar bubuk (NA)
 Potato Dextrose agar bubuk (PDA)
 Aquadest
1.2.2 CARA KERJA
A. Sterilisasi alat
a. Cuci alat yag digunakan dengan air dan sabun hingga tidak terasa
berminyak, bilas dengan air mengalir kemudian dengan aquadest atau
alcohol. Tiriskan hingga kering.
b. Untuk tabung reaksi dan peralatan terlebar disumbat dengan kapas
terbungkus kain kassa steril. Sumbatan harus padat dibagian luar agar
dapat menahan debu dan kotoran.
c. Bungkus semua peralatan dengan kertas kecuali Erlenmeyer yang
memiliki sumbatan kapas
d. Masukkan dalam autoclave pada suhu 121oC, selama 30 menit
e. Setelah selesai disterilkan, simpan alat dalam oven bersuhu 80 oC selama
24 jam. Selanjutnya alat disimpan dalam kotak peralatan steril yang sudah
disediakan.
B. Sterilisasi media NA/PDA
a. Larutkan nutrient agar (NA) atau potato dextrose agar (PDA) bubuk
dengan aquadaest sesuai keperluan
b. Panaskan larutan dengan hot plate sampai larut semua. Kehilangan
aquadest selama pemanasan diganti dengan penambahan aquadest.
c. Sering dengan kapas atau kain steril
d. Sterilisasi dalam autoclave pada 121oC salama 30 menit
C. SOP Aautoclave
*Persiapan
a.Buka pengunci autoclave
b.Periksa kedalaman air. Tinggi air harus tepat dibawah plat berlubang.
c.Jika kurang tambahan aquadest dari bagian atas autoclave.
d.Pasang keranjang sesuai kebutuhan.
e.Tata alat / media yang akan disterilkan dalam keranjang sedemikian
hingga masih ada ruang.
*Pelaksanaan
a.Tutup autoclave dan kunci dengan rapat pastikan tidak ada yang bocor
b.Tutup kran kukus (20) di kran udara (19)
c.Pilih tanda gunting untuk strarilisasi alat dan tanda Erlenmeyer untuk
sterilisasi media menggunakan tombol (18). Pastikan petunjuk waktu
menunjukkan angka “0” dan petunjuk suhu menunjukkan angka dibawah
120oC dan tidak ada indikasi error
d.Tekan tombol pilihan progam (13) dan pilih sesuai kebutuhan untuk
modifikasi progam
e.Suhu, tekan tombol 9 dan 14/15 bebarangan
f.Waktu, tekan tombol 1 dan 14/15 bebarengan.
AUTOCLAVE
HIRAYAMA HVE 50
Autoclave Hirayama HVE 50 merupakan alat yang digunakan untuk
strerilisasi alat/bahan dengan menggunakan temperature dan uap tekanan
tinggi. Sterilisasi termasuk alat gelas, keramik, logam abu karet, air, media,
reagen dan obat-obatan cair.
1.Tujuan
Memberi petunjuk cara menghidupkan, menggunakan dan mematikan
Autoclave Hirayama 50 dengan benar sehingga fungsi peralatn dapat
terjaga dengan benar, menghindari resiko kesalahan mekanisme kerja,
kesalahan perasional peralatan, kerusakan peralatan, kesalahan pengujian
pengukuran dan meningkatan kualitas pengujian/pengukuran.

2. Ruang lingkup
Prosedur ini mencakup persiapan, menghidupkan, mematikan dan
menyimpan/peliharaan Autoclave Hirayama 50.

3. Prinsip kerja
a. Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat/bahan dengan menggunakan
temperature dan atau uap tekanan tinggi.
b. Untuk menghidupkan atau mengaktifkan Autoclave Hirayama HVE 50
diperlukan supply arus Listrik.

4. Acuan
a. Manual prosedur Autoclave Hirayama HVE 50
b. Spesifikasi Autoclave Hirayama 50

5. Tata cara
5.1. Tampilan alat
Gambar 1. Autoclave Hirayama HVE 50

5.2 Bagian-bagian Alat


a. Bagian Utama

Gambar 2.bagian-bagian Autoclave Hirayama HVE 50


b Bagian-bagian untuk mengoperasikan Autoclave Hirayama HVE 50

Gambar 3.bagian untuk mengoperasikan Autoclave Hirayama HVE 50

Keterangan
1. Digital display (Temperature, Error)
2. Digital display ( Time, Exhaust, pattem)
3. Cycle display ( ST-BY, HEATG, STER, EXHT, WARM, COMP)
4. Mode display (LIQ,SOLID)
5. Mode switch
6. Power ON/OFF switch
7. Set value Increase/Decrease switches
8. SET/ENT Switch
9. NEXT Switch
10. START/STOP Switch
6.2.1 Tata cara penggunaan
1. Letakkan Autoclave Hirayama HVE 50 pada permukaan yang stabil dan
rata dan hindarkan dari sinar matahari langsung
2. Hubungkan stop kotak dengan sumber tenaga Listrik
3. Tekan tombol “ON” yang ada disisi kanan.
6.2.2 Pengoperasian
1. Power on. Tekan power ON/OFF dibagian depan alat
2. Menuangkan air, Hirayama HVE -50 membutuhkan 2 liter air aquadest.
3. Memuat bahan, tempatkan suubstansi yang akan disterilkan kedalam
chamber tekan tutup geser tuas open/close ke sisi LOCK.
4. Memilih mode (process)
MODE APLIKASI
1. LIQ Sterilisasi medium agar ( dihangatkan untuk
pencegahan koagulasi setelah sterilisasi
2. LIQ Sterilisasi cairan, seperti air, media, reagen, dan
obat-obatan cair yang bertahan pada suhu tinggi,
uap bertekanan tinggi.
3. LIQ Sterilisasi alat dari kaca, logam, logam keramik,
atau karet tahan terhadap suhu tinggi. Uap tekanan
tinggi dan penurunan tekanan uap secara tiba-tiba
selama proses pembuangan.

5.Mengubah nilai set


a.Tekan tombol SRT/ENT
b.Tekan tombol NEXT untuk memilih item untuk mengubah
c.Ubah nilai ditampilkan menggunakan tombol increase/decrese
d.Tekan tombol SET/ENT
*Untuk membatalkan perubahan pengaturan selama perubahan operasi,
tekan tombol MODE. Nilai – nilai yang berubah tidak akan disimpan dan
peralatan akan Kembali ke keadaan stanboy
6.Memulai operasi. Tekan tombol START/STOP
7.Membongkar Pastikan bahwa pengukur tekanan dalam chamber tertera
“o”
8.Setelah operasi komplit matikan tombol power setelah sesuai operasi
9.Membatalkan operasi. Tekan tombol START/STOP
6.2.3 Mengakhiri penggunaan
1. Tekan tombol “OFF” yang ada diisi kanan
2. Cabut kabel stop kontak
3. Simpan ditempat yang kering

CATATAN
1. Sterilisazation temperature: 105-135oC
2. Sterilization time: 1-250 menit
3. Exhaust pattern: unit 0-2
4. Warming temperature: 45-80oC
5. Referenncecuaalues of dealy time ( per flask)
Liquid volume Delay time
3 liters 30 minuts
2 liters 25 minuts
1 liters 20 minuts
500 cc 15 minuts
BAB II
Pembuatan preparate dan pengoperasian mikroskop

MIKROSKOP
1. Pelaksanaan
2. Penanggung jawab
3. Peralatan
4. Bahan
*Preparat bakteri/jamur/alga
5. Langkah kerja
a. Letakkan mikroskop majemuk dihadapan anda pada jarak
sedemikian hingga anda mudah melakukan pengamatan
b. Hidupkan lampu mikroskop
c. Tempatkan lensa objektif pada jarak terjauh dari pentas
dengan memutar tombol pengatur kasar.
d. Letakkan preparate dipentas mikroskop (mechanical stage).
Japit dengan baik menggunakan specimen retainer.
e. Selalu memulai pengamatan dengan menggunakan lensa
obyektif berkekuatan rendah (pembesaran lox)
f. Buka diafragma maksimal agar sinar masuk maksimal
menggunakan condenser aperture diaphragm lever.
g. Amati dan temukan garis tepi dari gelas benda dahulu hingga
Nampak garis yang benar-benar jelas dengan mengerak-
gerakkan. Tombol pengatur kasar, jika perlu gunakan tombol
pengatur halus. Hal ini bertujuan agar dapat jarak aman bagi
pengamatan selajutnya.
h. Setelah didapat jarak aman tersebut, maka jangan pernah
mengubah tombol pengatur kasar. Untuk perbesaran objektif
selanjutnya cukup dengan mengubah tombol pengatur harus
saja untuk mendapatkan pengamatan yang baik.
i. Pada perbesaran kuat (obyektif 100 kali) sebelumnya bahkan
diafragma dikurangi.
j. Setelah sesuai memakai mikroskop pastikan mikroskop benar-
benar bersih dan kering.
k. Cabut kabelnya dan tempatkan lensa obyektif pada jarak
terjauhnya.
Gambar 1. Mikroskop
BAB 4
Isolasi mikroorganisme metode cawan tuang

3.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum “ISOLASI MIKROORGANISME
METODE CAWAN TUANG” mahasiswa diharapkan dapat

a) Menerapkan isolasi mikroorganisme metode cawan tuang dengan


baik dan benar
b) Menggunakan pipet mikro, vortex mixer dengan baik dan benar
c) Membuat pengenceran biakan secara aseptic dengan baik dan
benar
d) Memindahkan biakan kedalam cawan petri steril, secara aseptic
dengan baik dan benar
e) Mengisolasi mikroorganisme dengan metode cawan tuang
dengan baik dan benar.

3.2 METODOLOGI
3.2.1 ALAT DAN BAHAN
 Cawan petri steril
 Tabung reaksi steril
 Pembakar spirtus
 Korek api
 Pipet mikro 100-1000 ml
 Tip pipet mikro steril
 Pipet ukur steril 10 ml
 Bav pipette
 Vortex mixer
 Incubator oven
 Autoclave
 Air steril
 Ethanol 70%
 Media (NA/PDA)
 Biakan campuran organisme
3.2.2 CARA KERJA
 Tuliskan kode kolompok dan tanggal pada permukaan luar
dasar cawan petri. Beri nomor dibagian atasnya.
 Ambil 6 tabung reaksu berisi air steril masing-masing 9 ml,
letakkan di rak tabung reaksi dan beri penomoran
 Kocok tabung reaksi berisi susupensi campuran bakteri
(disediakan) dengan Gerakan kesamping, jangan sampai
sumbatnya basah
 Langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar 3-1 berikut.

Gambar 3-1 urutan proses isolasi metode cawan tuang


 Ambil 1 ml campiuran biakan secara aseptic dengan pipet
mikro, pindahkan ketabung reaksi 1 kotak
 Ambil 1 ml dari tabung reaksi 1 campuran biakan secara
aseptic dan pindahkan ke tabung reaksi 2 kocok. Lakukanlah
hal yang sama sampai kelima tabung reaksii berisi bakteri
 Dari masing-masing tabung, pindahkan 1 ml campuran biakan
secara aseptic ke 5 petridsh steril (beri penomoran dan
keterangan pengenceran pada petridsh sesuai dengan asdl
biakan tabung)
 Untuk variasi pengenceran tanyakan pada dosen pendaping
 Tambahkan agar cair bersuhu kurang dari 40 oC secukupnya
kedalam petridshh secara aseptic dengan posisi cawan petri
dimeja kerja. Putar-putarkan cawan petri searah jarum jam
sebanyak 5 kali. Selanjutnya putarkan cawan petri hinggga
membenttuk angka delapan sebanyak 5 kali kemudian biarkan
beku. Bungkus dengan kertas pembungkus dan inkubasi
selama 2.24 jam dalam incubator oven dalam keadaan terbalik
(tutup cawan di bawah) pada suhu yang sesuai
 Amati diameter (MM), warna, tinggian koloni tepian, bentuk,
konsentrasi serta bau.

Gambar 3-2 bentuk,tepian dan elevasi koloni hasil isolasi

 CATATAN: Setelah pengamatan, jangan dibuang atau


dibersihkan untuk digunakan dalam perhiyungan koloni
(colony counter)
3.3 HASIL PENGAMATAN
Data yang didapat ditampilkan dalam table dibawah. Untuk tiap
caawan diamati bentuk tepian dan elevasi tiap koloni yang
tumbuh. Untuk kontaminan (bila ada) dilaporkan tersediri.
3.3.1 KOLONI
CAWAN BENTUK, TEPIAN,ELEVASI
A B C D
*Jenis *jenis *jenis *jenis
koloni koloni koloni koloni

*bentuk *bentuk *bentuk *bentuk


Bundar Tak Bundar Bundar
dengan beraturan dengan
tepian dan tepian
xarang menyebar menyeba
r
*elevasi *elevasi *elevasi
Flat/datar Flat/datar *elevasi Cembung
Flat/datar
*margin *margin *margin
berambok undulate *margin licin
erose

3.3.2 KOLONI
CAWAN BENTUK,TEPIAN, ELEVASI
A B C D
*Jenis *jenis *jenis *jenis
koloni koloni koloni koloni

*bentuk *bentuk *bentuk *bentuk


Fllamentous Irregular Spindle Circular

*elevasi *elevasi *elevasi *elevasi


Convex Raisod Flat/ Flat/
datar datar
*margin *margin
erose undulate *margin *margin
entire entire
BAB 5
PERHITUNGAN MIKROOGANISME

6.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum “PERHITUNGAN MIKROORGANISME”
mahasiswa diharapakan dapat
 Mengetahui jumlah mikroorganisme dengan menggunakan metode
yang sesuai
 Mengoperasikan colony counter dengan baik dan benar
 Menentukan jumlah mikroorganisme dengan menggunakan colony
counter
 Menggunakan haemocytometer dengan baik dan benar
 Menentukan jumlah mikroorganisme dengan menggunakan
haemocytometer
6.2 METODOLOGI
6.2.1 ALAT DAN BAHAN
 Biakan campuran yang sudah disediakan (yeast, bakteri, dll)
 Biakan hasil isolasi metode cawan tuang
 Pipet mikro
 Tip pipet mikro steril
 Pembakar spiritus
 Haemocy counter
 Mikroskop binokuler
6.2.2 CARA KERJA
A. Perhitungan dengan colony counter
 Siapkan cawan petri hasil isolasi dengan metode cawan tuang.
Perhatikan factor pengenceran
 Hidupkan colony counter, letakkan cawan petri diwadah yang mudah
disediakan dengan posisi tutup dibawah.
 Tunjuk tiap titik koloni dengan spidol permanen hingga tercatat
angka yang menunjukkan jumlah koloni yang ada dalam cawan petri
tersebut.
 Angka yang diperoleh dikalikan dengan factor pengencerannya,
misal: koloni yang berasal dari cawan petri dengan pengenceran I :
1000000 memiliki koloni sejumlah 155, maka jumlah mikroba per
ml biakan adalah 155 . 106 = 1,6 . 108 mikroba per ml biakan
(dipakai 1 desimal saja)
 Bila dilakukan pengulangan, maka harus di rata-rata. Lihat table
dibawah.
Tabel 6-1 contoh perhitungan jumlah koloni (spc) dengan pengulangan.
Biakan 10-2 10-3 10-4 SPC keterangan
A 175 15 5 =(17.500+20.800)/2 Data lain <30
208 20 2 =1,9 . 104
B 135 45 5 =(13.500+16.500)/2 45.000/13.500>2
165 45 8 =1,5 . 104 45.000/16.500>2,
maka dilaporkan
pengenceran
terendah
C 275 35 5 =(27.500+35.000)/2=a 25.000/16.500>2
285 40 7 =(28.500+40.000)/2=b 40.000/28.500<2,
(a+b)/2=3,3 . 104 maka dilaporkan
hasil rata-rata
D 290 25 5 =(29.000+30.500)/2 25<30, dirata-rata
4
305 28 0 =3 . 10 meskipun
305>300

 Bila ada lebih dari satu cawan yang memenuhi syarat, maka
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
 Urutkan data anda sesuai factor pengenceran dari yang paling kecil
ke yang paling besar
 Lakukan perhitungan seperti table dibawah
Tabel 6-2 contoh perhitungan jumlah koloni (SPC) dengan lebih dari satu
cawan memenuhi syarat
Biakan 10-2 10-3 10-4
SPC Keterangan
A 295 40 5 =(29.500+40.000)/2 40.000/29.500>2
4
=3,5 . 10
B 35 1 1 1,4 . 104 35.000/14.000>2
 Demikian seterusnya sampai akhirnya hanya didapat satu angka yang
menunjukkan jumlah koloni biakan
 Jumlah koloni adalah perkalian dari hasil perhitungan dengan angka
pengencerannya ((fu/ml),(colony forming unit/ml).
Perhitunggan mikroba

 Jumlah mikroba suatu bahan dapat ditentukan dengan bermacam-


macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikroba yang
ditentukan. Dalam Analisa mikrobiologi, menghitung jasad renik
mikroorganisme suatu sediaan, harus diperhitungkan sifat-sifat dari
bahan yang akan diperiksa, terutama: kelarutan, kemungkinan
adanya zat anti mikroba, dan derajat kontaminasi yang diperkirakan.
 Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat
dianggap bahwa setiap koloni yang tambah berasal darinsatu sel,
maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran
bakteri yang ada pada bahan.
 Koloni adalah Kumpulan dari mikroba yang memiliki kesamaan
sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya.

 Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh


dipermukaan medium adalah:
1. Besar kecilnya koloni, ada koloni yang hanya serupa suatu titik,
namun ada pula yang melebar sampai menutup permukaan
medium
2. Bentuk-bentuk ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada
yang tepinya rata, ada yang tidak rata
3. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan
permukaan medium, ada pula yang timbul yaitu menjulang tebal
diatas permukaan medium
4. Halus kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya
halus, ada yang permukaannya kasar dan tidak rata
5. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat ada
yang permukaannya suram
6. Warna kebanyakkan koloni bakteri berwarna keputihan dan
kekuningan
7. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang keras
dan kering
PERTUMBUHAN
 Pertumbuhan adalah bertambahnya tinngi atau berat suatu
organisme. Pertambahan tinggi atau berat suatu organisme
merupakan bertambahnya ukuran sela tau bertambahnya jumlah sel.
Dalam dunia mikroba pertumbuhan diartikan sebagai bertambahnya
jumlah sel, hal ini karena mikroba Sebagian besar adalah organisme
bersel Tunggal.
Mikroba memperbanyak diri melalui pembelahan sel maupun
reproduksi seksual. Reproduksi seksual hanya dijumpai pada
mikroba bersel banyak seperti jamur.

 Kuantitas atau ukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur


dari:
[1] segi pertambahan dimensi satu, misalnya: Panjang, diameter,
jari-jari, dan jumlah sel;
[2] segi pertambahan dimensi dua, misalnya: luas
[3] segi pertambahan dimensi tiga, misalnya: volume, berat segar,
berat kering
[4] segi komponen seluler, misalnya:RNA, DNA, dan protein dan.
[5] segi kegiatan metabolisme secara langsung, misalnya:
kebutuhan oksigen, karbon dioksida, hasilan gas-gas tertentu dan
lain-lain.

 Ada empat cara yang umum digunakan untuk memperkirakan besar


populasi mikroorganisme, yaitu:
 Perhitungan langsung (direct count) jumlah sela tau biomasa
mikroorganisme
 Pengukuran langsung (direct measurement) biomassa organisme
 Perhitungan tidak langsung (indirect count) jumlah sel
 Perkiraan tidak lansung (indirect estimate) biomassa mikroorganisme

 Untuk menentukan jumlah bakteri dapat digunakan beberapa cara,


antara lain:
 Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell count), dihitung
semua bakteri, baik yang hidup dan yang mati
 Jumlah bakteri yang hidup (viable count); dihitung bakteri
yang hidup saja
 Direct count
 Aduantage
 More accurate
 Disaduantage
 More time
 Uses
 To get accurate counts of cell in (linical or environmental
samples)
 Indirect count
 Hdvantage
 Quicker todo
 Disaduantage
 Less accurate
 Usess
 To get quick and disty count in controlld clrcumstances

 Vlabe
 When you are concerned about only living and metabolically active
organisms
 (EX) (LINICAL SAMPLES)
 Total
 When you need to know a number of all organisms
 (EX) microbral Ecology

Gambar. Pembelahan sel


Gambar.
Jika 100 sel ditumbuhkan selama 5 jam menghasilkan 1.720.320 sel maka:
log number of cell ( end )−log number of cells (beginning)
Number of generations=
0.301

60 min× hours
Generatiom time = number of generation = 21 minutes/generation

Gambar.
 FASE PERTUMBUHAN
Terdapat 5 face pertumbuhan bakteri ketikan ditumbuhkan pada
kultur curah ( batch culture), yaitu:
1. Fase adaptasi (lag phase)
2. Perbanyakan (exponention phase)
3. Fase pengaruh pertumbuhan
4. Fase statis (stationer phase)
5. Fase kematian (death phase)

Anda mungkin juga menyukai