LABORATORIUM BIOPROSES
Kategori 2
NO. NAMA ALAT FUNGSINYA
1. Inkubator shaker Sebagai alat untuk mengaduk suatu sampel
yang memerlukan kecepatan dan temperature.
Berfungsi untuk mengikubasi inoculum dan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur
2. Fementor Berfungsi untuk menjalankan suatu proses
fermentasi
3 Colony counter Berfungsi untuk menghitung koloni bakteri
yang di tumbuhkan dimedia yang disimpan
dalam cawan petridsh
4. Vortex mixer Berfungsi untuk mencampur larutan yang ada
dalam tabung reaksi, maupun mencampur
cairan dalam wadah kecil.
5. Shaker Berfungsi untuk pengadukan suatu bahan
atau larutan hingga berbentuk bahan atau
larutan yang berhomogen
6. Inkubator oven Berfungsi untuk mengikubasi sampel/
mikroorganisme agar dapat hidup pada suatu
media atau subtrat
7. Oven Berfungsi untuk memanaskan dan
mengeringkan sampel melakukan proses
sterilisasi dll
8. Freeze Berfungsi untuk mempertahankan suatu hasil
pengeringan khususnya untuk produk- produk
yang sensitive terhadap panas/biasa disebut
(pengering beku)
9. Hot plate Berfungsi untuk memanaskan atau
menghangatkan sekaligus mencampurkan dan
menghomogenkan larutan kimia
10. Fermentor Peralatan atau system yang mampu
menyediakan sebuah lingkungan biologis
yang dapat menimbang terjadinya reaksi
biokimia dan bahan mentah menjadi bahan
yang dikehendaki
11 Autoclave Berfungsi untuk membersihkan mensterilkan
alat (gelas kaca, besi) dan kontaminasi
mikroba dengan cara uap panas
12 Refraktometer Berfungsi untuk mengukur kadar/ konsentrasi
bahan terburuk dengan prinsip kerja
Namanya adalah memanfaatkan reaksi
cahaya dan mengetahui indeks biasnya
sebuah larutan / cairan
13 Mikroskop Berfungsi untuk mengamati struktur
bakteri/virus yang digunakan sebagai objek.
(alat bantu untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil)
14 BCS (Biological Salah satu alat yang digunakan dalam ruang
Safety Cabinet) bidang mikrobiologi dan berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi pengguna,
meminimalisir terjadinya kontaminasi dan
virus/bakteri yang bersifat potogen serta
dapat menjaga lingkungan area kerja dengan
merekayasa ventilasi udara
15 Lemari pendingin Berfungsi untuk menyimpan bahan yang
membutuhkan suhu dingin serta sebagai
tempatpenyimpanan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba/untuk menyimpan alat
laboratorium dan untuk menyimpan
mikroorganisme
16 Mikropipet Merupakan alat untuk menghisap cairan
dalam jumlah yang kecil (mikro) secara
akurat
17 Centrifunge Berfungsi untuk memisahakan sel-sel besar
dari sel-sel kecil memisahkan sel-sel padat
dari sel-sel yang ringan dan memisahkan
endapan dari suatu suspense/memisahkan
organel berdasarkan massa jenisnya
18 Water bath Berfungsi untuk mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu
yang ditentukan
19 Oil bath Berfungsi untuk memanaskan suatu bahan
dengan suhu yang tetap.
BAB I
STERILISASI
1.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum STERILISASI, mahasiswa dapat
a. Menerapkan prinsip sterilisasi alat dan media dibidang ilmu
bioproses
b. Menggunakan autoclave oven dengan baik dan benar sesuai sop
autoclave
1.2 METODOLOGI
1.2.1 ALAT DAN BAHAN
Cawan petri
Tabung reaksi beserta rak
Pipet ukur 10 ml
Labu takar 1000 ml
Batang pengaduk
Cawan arloji
Kertas pembungkus
Kain kassa
Kapas berlemak
Tali Kasur
Hot plate
Gunting
Oven
Autoclave
Neraca analitis
Nutrient Agar bubuk (NA)
Potato Dextrose agar bubuk (PDA)
Aquadest
1.2.2 CARA KERJA
A. Sterilisasi alat
a. Cuci alat yag digunakan dengan air dan sabun hingga tidak terasa
berminyak, bilas dengan air mengalir kemudian dengan aquadest atau
alcohol. Tiriskan hingga kering.
b. Untuk tabung reaksi dan peralatan terlebar disumbat dengan kapas
terbungkus kain kassa steril. Sumbatan harus padat dibagian luar agar
dapat menahan debu dan kotoran.
c. Bungkus semua peralatan dengan kertas kecuali Erlenmeyer yang
memiliki sumbatan kapas
d. Masukkan dalam autoclave pada suhu 121oC, selama 30 menit
e. Setelah selesai disterilkan, simpan alat dalam oven bersuhu 80 oC selama
24 jam. Selanjutnya alat disimpan dalam kotak peralatan steril yang sudah
disediakan.
B. Sterilisasi media NA/PDA
a. Larutkan nutrient agar (NA) atau potato dextrose agar (PDA) bubuk
dengan aquadaest sesuai keperluan
b. Panaskan larutan dengan hot plate sampai larut semua. Kehilangan
aquadest selama pemanasan diganti dengan penambahan aquadest.
c. Sering dengan kapas atau kain steril
d. Sterilisasi dalam autoclave pada 121oC salama 30 menit
C. SOP Aautoclave
*Persiapan
a.Buka pengunci autoclave
b.Periksa kedalaman air. Tinggi air harus tepat dibawah plat berlubang.
c.Jika kurang tambahan aquadest dari bagian atas autoclave.
d.Pasang keranjang sesuai kebutuhan.
e.Tata alat / media yang akan disterilkan dalam keranjang sedemikian
hingga masih ada ruang.
*Pelaksanaan
a.Tutup autoclave dan kunci dengan rapat pastikan tidak ada yang bocor
b.Tutup kran kukus (20) di kran udara (19)
c.Pilih tanda gunting untuk strarilisasi alat dan tanda Erlenmeyer untuk
sterilisasi media menggunakan tombol (18). Pastikan petunjuk waktu
menunjukkan angka “0” dan petunjuk suhu menunjukkan angka dibawah
120oC dan tidak ada indikasi error
d.Tekan tombol pilihan progam (13) dan pilih sesuai kebutuhan untuk
modifikasi progam
e.Suhu, tekan tombol 9 dan 14/15 bebarangan
f.Waktu, tekan tombol 1 dan 14/15 bebarengan.
AUTOCLAVE
HIRAYAMA HVE 50
Autoclave Hirayama HVE 50 merupakan alat yang digunakan untuk
strerilisasi alat/bahan dengan menggunakan temperature dan uap tekanan
tinggi. Sterilisasi termasuk alat gelas, keramik, logam abu karet, air, media,
reagen dan obat-obatan cair.
1.Tujuan
Memberi petunjuk cara menghidupkan, menggunakan dan mematikan
Autoclave Hirayama 50 dengan benar sehingga fungsi peralatn dapat
terjaga dengan benar, menghindari resiko kesalahan mekanisme kerja,
kesalahan perasional peralatan, kerusakan peralatan, kesalahan pengujian
pengukuran dan meningkatan kualitas pengujian/pengukuran.
2. Ruang lingkup
Prosedur ini mencakup persiapan, menghidupkan, mematikan dan
menyimpan/peliharaan Autoclave Hirayama 50.
3. Prinsip kerja
a. Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat/bahan dengan menggunakan
temperature dan atau uap tekanan tinggi.
b. Untuk menghidupkan atau mengaktifkan Autoclave Hirayama HVE 50
diperlukan supply arus Listrik.
4. Acuan
a. Manual prosedur Autoclave Hirayama HVE 50
b. Spesifikasi Autoclave Hirayama 50
5. Tata cara
5.1. Tampilan alat
Gambar 1. Autoclave Hirayama HVE 50
Keterangan
1. Digital display (Temperature, Error)
2. Digital display ( Time, Exhaust, pattem)
3. Cycle display ( ST-BY, HEATG, STER, EXHT, WARM, COMP)
4. Mode display (LIQ,SOLID)
5. Mode switch
6. Power ON/OFF switch
7. Set value Increase/Decrease switches
8. SET/ENT Switch
9. NEXT Switch
10. START/STOP Switch
6.2.1 Tata cara penggunaan
1. Letakkan Autoclave Hirayama HVE 50 pada permukaan yang stabil dan
rata dan hindarkan dari sinar matahari langsung
2. Hubungkan stop kotak dengan sumber tenaga Listrik
3. Tekan tombol “ON” yang ada disisi kanan.
6.2.2 Pengoperasian
1. Power on. Tekan power ON/OFF dibagian depan alat
2. Menuangkan air, Hirayama HVE -50 membutuhkan 2 liter air aquadest.
3. Memuat bahan, tempatkan suubstansi yang akan disterilkan kedalam
chamber tekan tutup geser tuas open/close ke sisi LOCK.
4. Memilih mode (process)
MODE APLIKASI
1. LIQ Sterilisasi medium agar ( dihangatkan untuk
pencegahan koagulasi setelah sterilisasi
2. LIQ Sterilisasi cairan, seperti air, media, reagen, dan
obat-obatan cair yang bertahan pada suhu tinggi,
uap bertekanan tinggi.
3. LIQ Sterilisasi alat dari kaca, logam, logam keramik,
atau karet tahan terhadap suhu tinggi. Uap tekanan
tinggi dan penurunan tekanan uap secara tiba-tiba
selama proses pembuangan.
CATATAN
1. Sterilisazation temperature: 105-135oC
2. Sterilization time: 1-250 menit
3. Exhaust pattern: unit 0-2
4. Warming temperature: 45-80oC
5. Referenncecuaalues of dealy time ( per flask)
Liquid volume Delay time
3 liters 30 minuts
2 liters 25 minuts
1 liters 20 minuts
500 cc 15 minuts
BAB II
Pembuatan preparate dan pengoperasian mikroskop
MIKROSKOP
1. Pelaksanaan
2. Penanggung jawab
3. Peralatan
4. Bahan
*Preparat bakteri/jamur/alga
5. Langkah kerja
a. Letakkan mikroskop majemuk dihadapan anda pada jarak
sedemikian hingga anda mudah melakukan pengamatan
b. Hidupkan lampu mikroskop
c. Tempatkan lensa objektif pada jarak terjauh dari pentas
dengan memutar tombol pengatur kasar.
d. Letakkan preparate dipentas mikroskop (mechanical stage).
Japit dengan baik menggunakan specimen retainer.
e. Selalu memulai pengamatan dengan menggunakan lensa
obyektif berkekuatan rendah (pembesaran lox)
f. Buka diafragma maksimal agar sinar masuk maksimal
menggunakan condenser aperture diaphragm lever.
g. Amati dan temukan garis tepi dari gelas benda dahulu hingga
Nampak garis yang benar-benar jelas dengan mengerak-
gerakkan. Tombol pengatur kasar, jika perlu gunakan tombol
pengatur halus. Hal ini bertujuan agar dapat jarak aman bagi
pengamatan selajutnya.
h. Setelah didapat jarak aman tersebut, maka jangan pernah
mengubah tombol pengatur kasar. Untuk perbesaran objektif
selanjutnya cukup dengan mengubah tombol pengatur harus
saja untuk mendapatkan pengamatan yang baik.
i. Pada perbesaran kuat (obyektif 100 kali) sebelumnya bahkan
diafragma dikurangi.
j. Setelah sesuai memakai mikroskop pastikan mikroskop benar-
benar bersih dan kering.
k. Cabut kabelnya dan tempatkan lensa obyektif pada jarak
terjauhnya.
Gambar 1. Mikroskop
BAB 4
Isolasi mikroorganisme metode cawan tuang
3.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum “ISOLASI MIKROORGANISME
METODE CAWAN TUANG” mahasiswa diharapkan dapat
3.2 METODOLOGI
3.2.1 ALAT DAN BAHAN
Cawan petri steril
Tabung reaksi steril
Pembakar spirtus
Korek api
Pipet mikro 100-1000 ml
Tip pipet mikro steril
Pipet ukur steril 10 ml
Bav pipette
Vortex mixer
Incubator oven
Autoclave
Air steril
Ethanol 70%
Media (NA/PDA)
Biakan campuran organisme
3.2.2 CARA KERJA
Tuliskan kode kolompok dan tanggal pada permukaan luar
dasar cawan petri. Beri nomor dibagian atasnya.
Ambil 6 tabung reaksu berisi air steril masing-masing 9 ml,
letakkan di rak tabung reaksi dan beri penomoran
Kocok tabung reaksi berisi susupensi campuran bakteri
(disediakan) dengan Gerakan kesamping, jangan sampai
sumbatnya basah
Langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar 3-1 berikut.
3.3.2 KOLONI
CAWAN BENTUK,TEPIAN, ELEVASI
A B C D
*Jenis *jenis *jenis *jenis
koloni koloni koloni koloni
6.1 KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktikum “PERHITUNGAN MIKROORGANISME”
mahasiswa diharapakan dapat
Mengetahui jumlah mikroorganisme dengan menggunakan metode
yang sesuai
Mengoperasikan colony counter dengan baik dan benar
Menentukan jumlah mikroorganisme dengan menggunakan colony
counter
Menggunakan haemocytometer dengan baik dan benar
Menentukan jumlah mikroorganisme dengan menggunakan
haemocytometer
6.2 METODOLOGI
6.2.1 ALAT DAN BAHAN
Biakan campuran yang sudah disediakan (yeast, bakteri, dll)
Biakan hasil isolasi metode cawan tuang
Pipet mikro
Tip pipet mikro steril
Pembakar spiritus
Haemocy counter
Mikroskop binokuler
6.2.2 CARA KERJA
A. Perhitungan dengan colony counter
Siapkan cawan petri hasil isolasi dengan metode cawan tuang.
Perhatikan factor pengenceran
Hidupkan colony counter, letakkan cawan petri diwadah yang mudah
disediakan dengan posisi tutup dibawah.
Tunjuk tiap titik koloni dengan spidol permanen hingga tercatat
angka yang menunjukkan jumlah koloni yang ada dalam cawan petri
tersebut.
Angka yang diperoleh dikalikan dengan factor pengencerannya,
misal: koloni yang berasal dari cawan petri dengan pengenceran I :
1000000 memiliki koloni sejumlah 155, maka jumlah mikroba per
ml biakan adalah 155 . 106 = 1,6 . 108 mikroba per ml biakan
(dipakai 1 desimal saja)
Bila dilakukan pengulangan, maka harus di rata-rata. Lihat table
dibawah.
Tabel 6-1 contoh perhitungan jumlah koloni (spc) dengan pengulangan.
Biakan 10-2 10-3 10-4 SPC keterangan
A 175 15 5 =(17.500+20.800)/2 Data lain <30
208 20 2 =1,9 . 104
B 135 45 5 =(13.500+16.500)/2 45.000/13.500>2
165 45 8 =1,5 . 104 45.000/16.500>2,
maka dilaporkan
pengenceran
terendah
C 275 35 5 =(27.500+35.000)/2=a 25.000/16.500>2
285 40 7 =(28.500+40.000)/2=b 40.000/28.500<2,
(a+b)/2=3,3 . 104 maka dilaporkan
hasil rata-rata
D 290 25 5 =(29.000+30.500)/2 25<30, dirata-rata
4
305 28 0 =3 . 10 meskipun
305>300
Bila ada lebih dari satu cawan yang memenuhi syarat, maka
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Urutkan data anda sesuai factor pengenceran dari yang paling kecil
ke yang paling besar
Lakukan perhitungan seperti table dibawah
Tabel 6-2 contoh perhitungan jumlah koloni (SPC) dengan lebih dari satu
cawan memenuhi syarat
Biakan 10-2 10-3 10-4
SPC Keterangan
A 295 40 5 =(29.500+40.000)/2 40.000/29.500>2
4
=3,5 . 10
B 35 1 1 1,4 . 104 35.000/14.000>2
Demikian seterusnya sampai akhirnya hanya didapat satu angka yang
menunjukkan jumlah koloni biakan
Jumlah koloni adalah perkalian dari hasil perhitungan dengan angka
pengencerannya ((fu/ml),(colony forming unit/ml).
Perhitunggan mikroba
Vlabe
When you are concerned about only living and metabolically active
organisms
(EX) (LINICAL SAMPLES)
Total
When you need to know a number of all organisms
(EX) microbral Ecology
60 min× hours
Generatiom time = number of generation = 21 minutes/generation
Gambar.
FASE PERTUMBUHAN
Terdapat 5 face pertumbuhan bakteri ketikan ditumbuhkan pada
kultur curah ( batch culture), yaitu:
1. Fase adaptasi (lag phase)
2. Perbanyakan (exponention phase)
3. Fase pengaruh pertumbuhan
4. Fase statis (stationer phase)
5. Fase kematian (death phase)