Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Pengenalan Alat-Alat Laboratorium”

OLEH

NAMA : EKA SAPUTRA


NIM : D1F121017
KELAS : PTP-A
ASISTEN : PUTRI MEGAYANTI P.

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan

kerjs dalam melakukan proses penelitian.Selain itu juga pengenalan atat

praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-akat

tersebut.Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian atau pun

praktikum terutama dalam proses praktikum kimia.Ada banyak sekali alat-alat

yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidamg keilmuan

atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali.Alat-alat

laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur

pemakainnya.Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratoruim agar

penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang

baik dan benar,sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit

mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penilitian yang baik dan benar.

Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat

yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi

hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di

laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan

petri, pipet tetes, pipet mikro, labu ukur, erlenmeyer, shaker water bath, shaker,

gelas kimia, hot plate, botol schott, lampu bunse, autoclave dan rak tabung.
Pengenalan fungsi dan cara penggunaan alat laboratorium dinilai sangat

penting untuk dilakukan. Dengan begitu, para penguji tidak salah dalam

menggunakan alat laboratorium tersebut. Sehingga data penelitian yang dihasilkan

terbilang benar dan sesuai dengan faktanya. Dengan data tersebut, akan terlihat

kualitas yang ada pada penelitian seseorang..

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu di lakukan praktikum

mengenai pengenalan alat-alat laboratorium.

I.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium

yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.

2.Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penangannya

agar dapat berfungsi dengan benar.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop monekuler adalah mikroskop cahaya yang hanya di lengkapi

dengan satu jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari miskroskop monokuler adalah

untuk mengamati secara lebih terperinci struktur di dalam sel. Adapun sumber

cahaya yang di gumnakan adalah lampu. Dan penggunaan miskroskop monokuler

terbilang sangat mudah di bandingkan miskroskop binokuler (Andreas, et al,2019)

Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pengujian salah satunya laboratorium kimia yang merupakan salah satu

jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka pelaksanaan

pendidikan. Peralatan laboratorium terdiri dari peralatan

mesin,perkakas,perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus

dipergunakan untuk pengujian produksi dalam skala terbatas (Raharjo, 2017)

Kegiatan dalam laboratorium merupakan karakteristik dari pembelajaran

ilmu sains yang dapat divisualisasikan untuk memperoleh informasi faktual

sebagai jembatan dalam pemahaman teori dan konsep keilmuan. Kegiatan

laboratorium yang banyak dilakukan adalah verifikasi, yaitu membuktikan

kebenaran suatu konsep atau teori sains yang sudah diajarkan di perkuliahan

(Nuritasari et al., 2016).

Pada setiap alat laboratorium memiliki fungsi untuk menunjang kegiatan

praktikum. Oleh sebab itu, dalam menyimpan dan memelihara alat laboratorium

harus memadai. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap

masing-masing alat laboratorium tersebut (Wirjosoemarto, et al.,2018).


Laboratorium yang lengkap dapat menunjang kegiatan praktikum dan

memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam permendiknas RI No.24 tahun

2007.Pelaksanaan praktikum di Laboratorium kimia sangat tergantung pada

ketersediaan alat dan bahan, apabila alat dan bahan memadai maka pelaksanaan

praktikum akan berjalan dengan baik (Anggraini, 2016)


III. METODOLOGI PRATIKUM

III.1. Tempat dan Waktu

Praktikum di laksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Pendidikan dan Unit Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas HaluOleo pada

hari Kamis, 4 November 2021 pukul 10.00 WITA sampai selesai.

III.2. Bahan dan Alat

alat-alat yang digunakan dalam praktikum berupa gelas kimia, gelas ukur,

tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, cawan petri,

mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave dan

shaker water bath,shaker.

III.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Asisiten menyiapkan alat-alat laboratorium

2. Menjelaskan fumgsi dan cara kerja dari alat-alat laboratorium

3. Mendekumentasikan alat-alat laboratorium

4. Mengumpulkan buku panduan pratikum kimia untuk di tanda tangani oleh

asisten.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

V. Hasil pengamatan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium,

yaitu

No Nama Alat Gambar Fungsi


Untuk sebagai tempat
1 Gelas kimia mereaksikan bahan kimia, tempat
menyimpan bahan kmia.

Untuk mengukur volume larutan


2 Gelas ukur tau zat cair dengan tepat.

3 Hot plate Menghomogenkan suatu larutan


dengan pengadukan

4 Pipet Mikro Memindahkan volume dalam


satuan mikro

5 Sikat tabung Membersihkan tabung

Mereaksikan bahan dalam jumlah


6 Tabung reaksi kecil
7 Erlenmeyer Mengukur volume dalam analisis
volumetrik

Mencampurkan bahan dengan


8 Sentrifuse gaya sentrifugal

Mengambil bahan
9 Spatula

Wadah mengkultur mikoba


10 Cawanpetri

Mencampur larutan

11 Labu Ukur

Untuk mendapatkan gambaran


secara lebih detail dan besar
untuk objek-objek kecil yang
12 Mikroskop tidak dapat terlihat oleh mata
manusia secara langsung
cahaya

Untuk memanaskan medium,


Lampun
13 mensterilkan jarum inokulasi dan
alat-alat yang terbuat dari platina
bunsen
dan nikrom seperti jarum platina
dan ose menyalakan bunsen.

Memindahkan atau mengambil


Jarum ose koloni mikroba
14

Timbangan
Untuk mengukur massa kecil
15 analitik dalam rentang sub-miligram\

Timbanagn
Untuk mengukur berat atau
16 deigital massa suatu benda atau zat,
dengan pengguna yang lebih
mudah

Botol schott
Wadah dalam membuat cairan
17 anaerobe dan aerob

Shaker water

18 bath
Untuk pemanasan sampel larutan
sekaligus pencampuran

Shaker biasa
Untuk mengocok suatu sampel
19 larutan sekaligus pencampuran

Autoclave
Untuk mensterilkan suatu alat
20 dan benda dengan menggunakan
uap bersuhu yang di gunakan
yaitu 121 C
Penjepit

tabung reaksi
21

Untuk menjepit tabung reaksi

Rak tabung
22 reaksi
Untuk menyimpan atau menaruh
tabung reaksi

Batang

penyebar
23
Untuk menyebar biakkan

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pada tabel diatas , maka dapat diketahui bahwa alat-alat

laboratorium terdiri dari gelas kimia, gelas ukur, hot plate, pipet mikro, tabung

reaksi, erlenmeyer, sentrifuse, spatula, cawan petri, labu ukur, mikroskop cahaya,

lampu bunsen, autoclave, shaker water bath, shaker, penjepit tabung reaksi, rak

tabung reksi, batang penyebar.

Fungsi dari gelas kimia adalah untuk mengukur volume pada zat cair yang

tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Tidak hanya itu gelas

kimia juga digunakan untuk memanaskan cairan dan juga menampung zat

kimia. Karakteristik gelas kimia adalah terbuat dari kaca yang bisa tahan terhadap

panas. Kemudian diameter gelas kimia ini sangatlah besar. Gelas las ukur

memiliki fungsi dalam mengatur volume yang ada pada zat kimia cair. Pada gelas

ukur ini, tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Karakteristik
pada gelas ukur adalah memiliki bentuk tinggi dan dilengkapi dengan skala di

bagian dindingnya. Kemudian bahan dasar pembuatan gelar ukur ini adalah

plastik dan juga kaca yang tidak tahan panas. tabung reaksi berfungsi untuk

menciptakan reaksi pada zat kimia dengan takaran sedikit. Biasanya tabung ini

memiliki tutup dan tahan panas. Untuk proses penggunaannya sangatlah mudah.

Awalnya bersihkan tabung reaksi dahulu. Kemudian kalibrasi menggunakan aqua.

Lalu usap dengan kertas isap atau kain lap. Selanjutnya masukkan sampel ke

dalam tabung reaksi.

Erlenmeyer biasa digunakan dalam menghomogen dan meracik bahan

komposisi media. Tidak hanya itu, alat ini juga berfungsi untuk kultibasi mikroba

dan menampung aquades. Karakteristik alat ini adalah memiliki bentuk yang

mengecil di bagian atasnya. Kemudian ada skala di bagian dindingnya. Hot plate

berfungsi untuk mendistribusikan mikroba fermentasi dan juga memanaskan

larutan. Sehingga akan mempercepat proses pengadukan. Uniknya dengan hot

plate ini, para peneliti bisa membuat media bakteri. Pipet biasa dipakai untuk

memindahkan sebuah cairan dalam bentuk tetesan kecil. Bentuk pipet layaknya

tabung kaca. Kemudian di bagian ujungnya dilengkapi dengan kran untuk

mengeluarkan cairan yang sudah diserap. Cara penggunaannya hanya dengan

menekan karet di atasnya agar menyerap cairan. Kemudian lepaskan karet untuk

mengeluarkan cairannya. Sikat tabung biasa dipakai untuk membersihkan tabung

reaksi bagian dalam. Dengan menggunakan sikat tabung ini, akan memudahkan

para peneliti untuk membersihkan bagian yang tidak bisa dijangkau dengan

tangan. Cawan petri biasa digunakan untuk mengembangbiakan sel yang terbuat


dari kaca dan bentuknya seperti lingkaran. Biasanya alat ini digunakan sebagai

wadah untuk mengkultur spora. Mikroskop cahaya seringkali digunakan untuk

melihat objek yang berukuran kecil dan tidak dapat terlihat dengan mata biasa.

Mulai dari bakteri dan virus. Lampu bunsen digunakan untuk melakukan

sterilisasi panas. Dengan menggunakan lampu ini, akan membuat kondisi objek

menjadi lebih steril.

Jarum ose yang dipakai untuk mengambil mikroorganisme dalam isolasi,

inkubasi, atau transfer dengan media lainnya. Sehingga para peneliti tidak

mengambil mikroorganisme dengan menggunakan tangan langsung. Timbangan

analitik berfungsi untuk mengetahui ukuran massa benda. Biasanya timbangan ini

dipakai ketika membutuhkan ukuran yang harus sesuai dengan aturannya. Untuk

tingkat akurasi timbangan analitik bisa mencapai ±0,0001 gram. Kemudian

dilengkapi dengan penutup yang berbahan dasar kaca.Auto clave yang biasa

digunakan dalam proses sterilisasi endospora seperti bakteri. Sehingga proses

penggunaan alat ini dengan bantuan uap bersuhu tinggi. Dengan begitu objek

penelitian bisa dilakukan dengan bersih. Shaker water bath adalah alat yang

dipakai untuk proses inkubasi pada kegiatan analisis mikrobiologi. Selain itu, alat

shaker water bath ini juga digunakan untuk menciptakan suhu dalam keadaan

konstan. Sehingga suhu di dalam ruangan selalu dalam keadaan stabil dan teratur.
V.PENUTUP

V.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari kegiatan praktikum pengenalan alat laboratorium

sebagai berikut :

Pemahaman pada fungsi dari alat laboratorium, sangatlah bermanfaat bagi

proses kegiatan praktikum. Pengetahuan terhadap cara penggunaan alat

laboratorium, dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam kegiatan

praktikum. Pemahaman pada fungsi alat laboratorium, bisa menghindari

kegagalan ketika kegiatan praktikum berlangsung. Kegiatan praktikum

pengenalan alat laboratorium dilakukan dengan menggunakan tujuh belas barang,

antara lain cawan petri, shaker water bath, gelas ukur, sentrifuse, hot plate, pipet,

sikat tabung, erlenmeyer, jarum ose, timbangan analitik, lampu bunsen, autoclave,

tabung reaksi, mikroskop cahaya, dan gelas kimia.

V.2.Saran

Saran saya adalah supaya saya dapat memahami materi dari praktikum

yang di pelajari dengan baik dan maksimal agar dapat menambah wawasan saya

dalam praktikum tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Raharjo, 2017. Animasi interaktif pengenalan Alat-alat praktikum untuk siswa


kelas x kimia analisis pada SMKN 5 kota bekasi. Information system
for education and Professional. 3(2): 189-200
Andreas CH, Louk GB, Hadi IS. 2017. Pemutakhiran Mikroskop Cahaya

Monekuler Menjadi Mikroskop Digital untuk Pembelajaran Siswa

SMA/Sederajat. Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya. 2(2):101-104

Nuritasasari, L. A.,Wardani,S., Supartono. 2016. Pengembangan Lembar Kerja


Siswa Untuk Kegiatan Laboratorium Inkuiri Materi Stoikiometri.
Journal of Innovative Science Education. 5 (1) : 2252-6412.
Anggraini, 2016. Analisis Keterlaksanaan Praktikum Kimia Di Laboratorium

Program Studi Pendidikan Kimia.Universita Tanjungura Pontianak

Wirjosoemarto. 2018. Pengenalan Alat-Alat Praktikum Ekologi


Terrestrial. Jurnal Ekologi. 4(1): 100-103

Anda mungkin juga menyukai