Disusun Oleh:
LABORATORIUM BIOLOGI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2019
DASAR TEORI
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat
yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan
penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003)
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan
praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan
mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya.
Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh,
selama praktikum siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang
menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa
memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Waluyo, 2007).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan, salah satu jenis
alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi.Dalam
laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang menggunakan
tekanan yang disebabkan uap air, sehingga suhu dapat mencapai 1210C.Sterilisasi dapat
terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan yang
telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat
disekelilingnya (Lay,W.B,1994).
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak lepas dari alat-alat yang berada
dalam laboratorium.Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat alat yang
digunakan. Peralatanyang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan
peralatan-peralatan yang umum digunakan dilaboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas
antara lain: tabung reaksi, cawan pentri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer,
gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spritus, kaki tiga, denga
kawat asbes dan rak tabung (Wardani, 2013).
Laboratorium berasal dari kata Laboratory yang memiliki pengertian yaitu : (1) tempat
yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains unttuk melakukan
pengujian dan analisis (is a place for experimental study in a science or for testing and analysis),
(2) bagunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah
ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for conducting
scientific research or for teaching prapractikal science), (3) tempat memproduksi bahan kimia
atau obat (a place where chemicals pr medicines are manufact ured), (4) tempat kerja untuk
melangsungkan penelitian ilmiah (a workplace for the conduct of scientific research), (5) ruang
kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika,
biologi, dsb). (the workplace a saintisi also a place devoted to experiments in any branch of
natural science, as chemistry, physics, biology etc). (Widhy, 2009).
Irianto (2007) dalam Cahyani, et; al (2012) Paralatan yang dipergunakan dilaboratorium
mikrobiologi selain mikroskop adalah tabung reaksi, beaker gelas, labu ukur, gelas ukur, cawan
petri, pipet labu, buret, jarun ose, oven, autoklaf, lampu spritus, alat timbangan, Ph meter,
incubator, water bath (penagas air), refrigator, freezer, haemocytometer, spektronik 200, coloni
counter, hot plate, vartex mixer, shaker, gelas benda, pipet tetes, jarum enter dan sebagainya.
Peralatan tersebut diatas merupakan bagian kecil dari peralatan yang terdapat dilaboratorium
mikrobiologi.
Setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat prinsip kerja atau proses
yang berlangsung ketika alat digumakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya,bahan atau pun peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terbagi
menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Pengenalan alat-alat ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi
masing- masing alat-alat mikrobiologi dalam praktikum (Hajoeningstijas.2012)
METODE
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu gelas beaker,
Erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur, pipet tetes, pro pipet, cawan petri, jarum ose,
jarum inakulasi, batang bengkok, tabung reaksi, rak tabung, Bunsen, objek glass,
deck glass, haemasitometer, colony counter, hand counter, tabung durham,
corong, kaca arloji, mikropipet, spatula, mikrotub, dan batang pengaduk.
B. Cara Kerja
1. Alat Glasswere
No Nama Alat Merk Fungsi Gambar
1 Gelas Beaker Iwaki Menampung/
memanaskan larutan
Selanjutnya pipet ukur (measuring pipette) terdapat berbagai macam ukuran misalkan
5ml, 10ml, dan 25ml. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Tidak hanya pipet ukur yang digunakan untuk mengambil larutan, tapi juga terdapat alat lain
yaitu pipet tetes (dropper disposable pipet). Akan tetapi pipet tetes hanya mengambil larutan dari
tempat satu ke tempat yang lain dengan jumlah terlalu kecil yaitu tetes demi tetes.
Alat yang mempunyai bentuk yang agak mirip dengan cawan petri yaitu kaca arloji.
Fungsi kaca arloji antara lainsebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat untuk
menyimpan bahan yang akan ditimbang.
Corong mempunyai beberapa macam ukuran gelas, misalkan kecil, sedang dan besar.
Corong gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari wadah satu ke wadah yang
lain, khususnya gelas yang mempunyai lubang kecil. Biasanya dalam membantu perpindahan
larutan yang cukup khusus atau penting digunakan juga kertas saring.
Alat kecil yang kedua yaitu alat non glassware.Alat non glassware merupakan salah satu
alat yang sering digunakan ketika praktikum, alat ini disebut non glasware karena tidak terbuat
dari kaca, namun bisa terbuat dari kayu, besi, alumunium dan lainnya. Macam-macam alat non
glassware diantaranya jarum ose, jarum ose digunakan untuk menanam mikroba dengan cara
digoreskan. Penggunaan jarum ose langkah pertama yaitu membagi cawan petri menjadi 3
bagian.Dua bagian seperempat bagian bawah cawan petri dan satu bagian setengah lingkaran
dibagian atasnya. Jarum ose sebelum digunakan harus disterilkan terlebih dahulu, dengan cara
pemijaran diseluruh batangnya (Koesmadja. 2006).
Diambil mikroba sesuai yang diinginkan dengan ujung jarum ose dan digoreskan ke
media pada cawan petri dengan arah horizontal, zig-zag dan rapat pada daerah
pertama.Selanjutnya dengan menggoreskan jarum ose yang telah disentuh pada bagian akhir
bagian pertama ke daerah kedua dengan arah ventrikal zig-zag dan renggang.Kemudian
digoreskan jarum ose yang telah disentuhkan pada bagian akhir pada bagian yang kedua
kedaerah ketiga dengan arah horizontal, zig-zag dan semakin renggang (Pelezar. 2008).
Selain jarum ose juga terdapat jarun inokulasi yang berfungsi untuk mengambil mikroba
dengan cara ditusuk. Sedangkan alat batang bengkok berfungsi untuk meratakan mikroba pada
cawan petri dengan cara digaruk.
Alat non glassware lainnya ada rak tabung. Rak tabung terbuat dari kayu dan digunakan
untuk tempat dari tabung reaksi, sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan
menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.. Alat lain yang tebuat dari kayu ada penjepit,
penjepit digunakan untuk membantu ketika kegiatan pemanasan.
Alat yang hampir digunakan untuk praktikum mikrobiologi yaitu colony counter.Prinsip
kerja dari Colony caunter yaitu menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan bolpen atau
tombol hitung. Cara kerja dari colony counter adalah pertama menghubungkan kabel power ke
sumber listrik. Kemudian tekan tombol disebelah kiri belakang sampai lampu colony caunter
menyala dan juga stabil.Setelah itu, letakkan cawan petri dengan posisi terbalik. Selanjutnya
menekan tombol set agar angkapada display menunjukkan angka nol. Lalu dihitung jumlah
koloni mikroba dengan menekan koloni yang terlihat. Jumlah yang tertera pada display
menunjukkan jumlah koloni yang telah terhitung. Oleh karena itu, colony caunter berfungsi
sebagai alat untuk menghitung jumlah mikroba. Selain alat untuk mengitung mikroba itu colony
counter, ada juga alat lain yang dapat menghitung mikroba yaitu hand counter (Hajoeningtijas.
2012).
Haimasitometer dalam praktikum mikrobiologi digunakan untuk memindahkan mikroba
cair dan merk alat tersebut adalah asistant. Selanjutnya alat yang lain, yaitu mikropipet yang
berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl.
Selanjutnya spatula berfungsi untuk mengambil bahan kimia bentuk padatan atau kristal. Untuk
mengambil zat zat yang memiliki reaksi pada logam maka digunakan spatula plastik.lalu spatula
yang berfungsi untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan
emulsi pada suatu ekstraksi (Bahar. 2015).
Selain alat - alat glasswere dan non-glasswere, pada praktikum mikrobiologi terdapat
beberapa alat besar yang digunakan didalamnya, diantaranya adalah inkubator, autoklaf,
sentrifuge, dan neraca digital.Inkubator adalah alat laboratorium mikrobiologi yang biasanya
digunakan untuk menginkubasi atau menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan
sel mikroba lainya pada kondisi tertentu.Inkubasi adalah suatu kondisi perlakuan pada
mikroorganisme yang diinokulasi pada media tumbuhnya, baik media padat ataupun media cair.
Inkubator dirancang untuk pengaturan ruang di dalamnya sesuai dengan suhu optimal,
kelembaban dan rasio oksigen ( O2 ), dan karbondioksida ( CO2). Rentang pengaturan suhu
inkubator adalah mulai dari hingga 70oC.
Autoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap
panas dengan tekanan tinggi.Suhu didalamnya dapat mencapai 115 oC hingga
125 oC dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm (Adji, Dhirgo dkk, 2007).Fungsi dari autoklaf
adalah untuk mensterilisasi alat atau media dengan uap panas dan tekanan yang tertentu sehingga
dapat membunuh mikroorganisme.Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan
tekanandari uap air.Biasanya untuk mensterilkan media menggunakan temperatur
1210C dengan tekanan 2 bar selama 15 menit. Pada saat sumber panas dinyalakan, air yang ada
di dalam autoklaf lamakelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk akan mendesak udara
yangmengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air,
katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat
tercapai tekanan dan temperatur yang sesuai, maka proses strerilisasi dimulai
dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,
sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga tercapai
tekanan normal. (Anggari, Catur Putri, 2008)
Neraca digital yaitu jenis neraca yang bekerja secara elektronis dengan
tenaga listrik.Umumnya neraca ini menggunakan arus lemah dan indikatornya
berupa angka digital pada layar bacaan. Neraca digital merupakan alat yang
sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang
akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara
kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca
digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar
LCDnya.Neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih
akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan).
Colony counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau
mikroorganisme dalam cawan petri yang biasanya dilengkapi dengan pencatat
elektronik. Bakteri yang akan dihitung adalah bakteri yang masih hidup, dengan
melakukan pengeceran dari medium bakteri misalnya sampai 3 kali dalam tabung
reaksi. Kemudian bakteri ditanam dan diinkubasi, setelah itu dihitung koloni
yang tumbuh (Maulana, 2010). Prinsip kerja colony counter adalah menghitung jumlah koloni
dengan perbesaran luv atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri
menggunakan ballpoint yang terdapat pada colony counter dan juga menggunakan tombol check.
Sentrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel
yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemisahan antara filtrate dan substrat.
Sentrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel dalam suatu larutan yang mempunyai
berat molekul yang berbeda. Sentrifuge bekerja dengan menggunakan prinsip sedimentasi,
dimana percepatan sentripetal menyebabkan zat yang lebih padat akan mengendap di dasar
tabung. Dengan cara yang sama, benda ringan akan cenderung bergerak ke atas tabung
(melayang di dalam tabung) . Gaya sentrifugal yang dihasilkan berasal dari putaran motor listrik
yang mendapat supply. Semakin tinggi putaran motor maka semakin besar gaya
sentrifugal yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Widhy, 2009. Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA. Gampin
Sleman. Yogyakarta.