Anda di halaman 1dari 26

SUPPOSITORIA

DYANI PRIMASARI S., M.SC., APT


SUPPOSITORIA
ADALAH Sediaan padat dalam
berbagai bentuk dan bobot, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau
urethra. Umumnya meleleh,
melunak atau melarut dalam suhu
tubuh.
Suppositoria dapat digunakan
sebagai pelindung jaringan
setempat, sebagai pembawa zat PENGERTIAN
terapeutik yang bersifat lokal atau
sistemik.

TREY
research 2
Keuntungan dan Kerugian Suppositoria
Keuntungan Sediaan suppositoria dibanding peroral
yaitu:
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim
pencernaan dan asam lambung
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah
sehingga obat mempunyai efek lebih cepat
dibandingkan penggunaan secara peroral
4. Dapat digunakan untuk pengobatan local pada
rectum, vagina atau uretra, misalnya wasir, infeksi,
dan sebagainya
5. Alternatif baik bagi pasien yang mudah muntah atau
tidak sadar
TREY
research 3
Keuntungan dan Kerugian Suppositoria

Kerugian Sediaan suppositoria:


1. Cara pemakaiannya tidak menyenangkan
dan kurang praktis
2. Daerah absorpsinya lebih kecil dan absorpsi
hanya melalui difusi pasif
3. Tidak dapat digunakan untuk zat yang rusak
pada PH rektum

Add a footer
TREY
research 4
Formula Suppositoria

Formula Suppositoria
KRITERIA BASIS
• Zat aktif SUPPOSITORIA
• Basis

TREY
research 5
BASIS SUPPOSITORIA

Bahan dasar suppositoria diantaranya:


1. Basis lemak: Oleum cacao (lemak coklat)
2. Basis yang dapat bercampur atau larut air: gliserin-gelatin, polietilenglikol (PEG)
3. Bahan-bahan dasar lain: pembentuk emulsi M/A, missal campuran Tween 61 85%
dengan gliserin laurat 15%

Add a footer
TREY
research 6
PEMILIHAN BASIS SUPPOSITORIA

Basis suppositoria yang baik harus mempunyai sifat:


1. Padat pada suhu kamar sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau
dicetak, akan tetapi melunak pada suhu rectum dan dapat bercampur
dengan cairan tubuh.
2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
3. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat.
4. Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna, bau
dan pemisahan obat.
5. Kadar air mencukupi.
6. Untuk basis lemak, maka bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan
penyabunan harus diketahui jelas.
Add a footer
TREY
research 7
PEMILIHAN BASIS SUPPOSITORIA
7. Viskositas memadai
8. Pembebasan dan resorpsi obat yang baik
9. Daya tahan dan daya penyimpanan yang baik
10. Daya serap terhadap cairan lipofil dan hidrofil

Add a footer
TREY
research 8
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS OLEUM CACAO (LEMAK COKLAT)

Untuk menghindari bentuk-bentuk kristal tidak stabil di


atas dapat dilakukan dengan cara:
a. Oleum cacao tidak dilelehkan seluruhnya, cukup 2/3-
nya saja yang dilelehkan. Jika dilelehkan seluruhnya,
maka oleum cacao akan kehilangan semua inti kristal
stabil yang berguna untuk memadat.
b. Penambahan sejumlah kecil bentuk kristal stabil ke
dalam lelehan oleum cacao untuk mempercepat
perubahan bentuk tidak stabil menjadi bentuk stabil.
c. Pembekuan lelehan selama beberapa beberapa jam
atau beberapa hari.
Add a footer
TREY
research 9
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS OLEUM CACAO (LEMAK COKLAT)

• Zat yang meningkatkan titik lebur oleum cacao: cera atau cetaceum
sebanyak 6% (>6%: menghasilkan campuran dengan titik lebur 37º C, <4%:
menghasilkan campuran dengan titik lebur < 33º C).
• Zat yang dapat menurunkan titik lebur oleum cacao: kloralhidrat, fenol,
minyak atsiri.
• Lemak coklat jarang digunakan untuk ovula karena dapat meninggalkan
residu yang tidak dapat diserap.
• Gelatin tergliserinasi jarang dipakai untuk suppositoria rektal karena
disolusinya lambat.

Add a footer
TREY
research 10
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS OLEUM CACAO (LEMAK COKLAT)

Kekurangan oleum cacao sebagai basis suppositoria:


• Meleleh pada udara yang panas
• Dapat menjadi tengik pada penyimpanan yang lama
• Titik leburnya dapat naik atau turun jika ditambahkan bahan tertentu.
• Adanya sifat polimorfisme.
• Sering bocor (keluar dari rectum karena mencair) selama pemakaian
• Tidak dapat bercampur dengan cairan sekresi.

Add a footer
TREY
research 11
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS PEG

• Mempunyai titik lebur 35-63 ºC.


• Tidak meleleh pada suhu tubuh tetapi larut dalam cairan sekresi tubuh
• Formula yang dipakai:
Ø Bahan dasar tidak berair: PEG 4000 (25%) dan PEG 1000 (75%)
Ø bahan dasar berair: PEG 1540 30%, PEG 6000 50%, dan aqua+obat 20%
• Keuntungan:
Ø tidak mengkristal atau merangssang
Ø tidak ada kesulitan dengan titik leburnya jika dibandingkan dengan oleum cacao
Ø tetap kontak dnegan lapisan mukosa karena tidak meleleh pada suhu tubuh

Add a footer
TREY
research 12
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS PEG

• Kerugian:
ü menarik cairan jaringan tubuh setelah dimasukkan, sehingga terjadi
rasa yang menyengat. Hal ini dapat diatasi dengan cara mencelupkan
suppositoria ke dalam air sebelum digunakan.
Pada etiket dicantumkan: “Basahi dengan air sebelum digunakan”
ü dapat memperpanjang waktu disolusi sehingga menghambat
pelepasan obat

Add a footer
TREY
research 13
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS GELATIN

• Dapat digunakan sebagai dasar suppositoria vaginal


• Tidak melebur pada suhu tubuh, tetapi melarut dalam cairan sekresi
tubuh.
• Perlu penambahan pengawet (nipagin) karena merupakan media yang
cocok untuk pertumbuhan bakteri.
• Penyimpanan harus di tempat yang dingin.

Add a footer
TREY
research 14
SUPPOSITORIA DENGAN BASIS GELATIN

Kekurangan:
• Cenderung menyerap air karena sifat gliserin yang higroskopis yang dapat
menyebabkan dehidrasi atau iritasi jaringan
• Memerlukan tempat untuk melindungi dari udara lembab agar bentuk dan
konsistensi Sediaan terjaga

Kebaikan:
• Lebih mudah bercampur dengan cairan tubuh dibandingkan dengan oleum
cacao.

Add a footer
TREY
research 15
vDengan tangan
Hanya dapat diterapkan untuk suppositoria dengan
bahan dasar oleum cacao skala kecil, dan jika zat
aktif tidak tahan pemanasan
vDengan mencetak hasil leburan
o Menggunakan basis gliserin-gelatin: cetakan
PEMBUATAN harus dibasahi dahulu dengan paraffin cair
SUPPOSITORIA o Menggunakan basis oleum cacao dan PEG:
cetakan tidak perlu dibasahi karena mengerut
pada proses pendinginan dan mudah dilepas
dari cetakan
vDengan kompresi
Proses penuangan, pendinginan, dan pelepasan
suppositoria dilakukan dengan mesin secara
otomatis. Kapasitas: 3500-6000/jam

TREY
research 16
Dikemas sedemikian rupa sehingga tiap
suppositoria:
• terpisah
• tidak mudah hancur/ meleleh

PENGEMASAN Biasanya dimasukkan dalam wadah dari


SUPPOSITORIA alumunium foil dan masukkan kedalam
strip plastik, lalu diberi etiket berwarna
biru. Harus disimpan dalam wadah tertutup
baik ditempat sejuk.

Add a footer
TREY
research 17
MACAM-MACAMJENIS
Berdasarkan tempat penggunaannya:
SUPPOSITORIA
A. Suppositoria Rektal
§ Berbentuk peluru
§ Digunakan melalui rectum/ anus
§ Bobot: 2-3 gram, dewasa 3 gram, anak-
anak 2 gram (FI III), ± 2 gram (FI IV)
§ Berbentuk torpedo; keunggulannya:
jika bagian besar sudah masuk dalam
jaringan otot penutup anus,
suppositoria akan tertarik masuk
dengan sendirinya

Add a footer
TREY
research 18
MACAM-MACAMJENISSUPPOSITORIA

B. Suppositoria Vaginal (Ovula)


§ berbentuk lonjong seperti kerucut C. Suppositoria uretra (bacilla, bougies)
§ digunakan melalui vagina § Digunakan melalui uretra, saluran urin
§Berat antara 3-5 gram, menurut FI § Berbentuk tabung, ramping seperti pensil
III 3-6 gram, umumnya 5 gram § Bougies: Untuk pria: bergaris tengah 3-6
mm, Panjang ±140 mm, basis ol. Cacao
beratnya ±4 gr, Untuk wanita: Panjang
dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria,
Panjang ±70 mm, berat ±2 gr basis ol.
Cacao
§ Panjang 7-14 cm

Add a footer
TREY
research 19
FAKTOR PENGGANTIAN DOSIS/ NILAI TUKAR

Bilangan pengganti pada suppositoria merupakan


bilangan untuk menunjukkan berapa gram basis pada
suppositoria yang digunakan oleh 1 gram obat/ zat aktif

TREY
research 20
FAKTOR PENGGANTIAN DOSIS/ NILAI TUKAR
Nilai tukar Ol. Cacao untuk 1 g obat:
• Acidum boricum : 0,65
• Garam alkaloid : 0,7
• Bismuthi subgallas: 0,37
• Icthammolum : 0,72
• Tanninum : 0,68
• Aminophylinum : 0,86
• Bismuthi sub nitras: 0,20
• Sulfonamidum : 0,60
• Zinci oxydum : 0,25

Add a footer
TREY
research 21
FAKTOR PENGGANTIAN DOSIS/ NILAI TUKAR

Berat suppositoria yang akan dibuat adalah 3 gr yang


mengandung aminofillin 0,5 g akan dibuat sebanyak 12 buah,
hitunglah lemak coklat yang dibutuhkan.

Jawaban :
Diperlukan : 12 x 0,5 g = 6 g aminofillin
Berat suppositoria 12 x 3 g = 36 g.
Nilai tukar aminofilin adalah :6 g x 0,86 = 5,16 g
Jadi lemak coklat yang diperlukan adalah: 36 g – 5,16 g = 30,84 g

Add a footer
TREY
research 22
TITIK KRITIS SUPPOSITORIA
1. Faktor fisika-kimia:
• Kelarutan obat dalam basis: jika kadar obat makin besar, absorbsi obat semakin
cepat, obat yang mudah larut dalam minyak akan mudah terabsorbsi daripada
obat yang mudah larut dalam air
• Ukuran partikel obat: ukuran partikel obat akan mempengaruhi kecepatan
larutnya obat ke cairan rektum
2. Pemilihan basis suppositoria -> memerlukan kriteria basis khusus

TREY
research 23
EVALUASI SEDIAAN SUPPOSITORIA

Uji kisaran leleh

Uji pencairan/ waktu melunak

Fisika Uji waktu hancur

Uji disolusi

Uji keseragaman bobot

Add a footer
TREY
research 24
EVALUASI SEDIAAN SUPPOSITORIA

Uji Penetapan
kadar
Kimia
Uji identifikasi

Add a footer
TREY
research 25
ThankYou

TREY
research 26

Anda mungkin juga menyukai