Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
penelitian dan melakukan percobaan. Dalam melakukan penelitian dan percobaan
salah satu yang utama adalah harus mengenal alat-alat laboratorium, dan
kegunaan dari masing-masing peralatan laboratorium. Ini sangat penting untuk
menghindari gagalnya percobaan dan kecelakaan kerja. Oleh karena itu,
pemahaman fungsi dan cara kerja alat-alat laboratoriun harus dikuasai sebelum
melakukan praktikum.
Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan
di laboratorium. Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mengenali alat-
alat laboratorium dan memahami cara meggunakannya. Selain itu praktikan harus
tau cara menggunakannya dengan baik, tetapi perlu diingat bahwa tiap alat
mempunyai prosedur yang telah di tentukan. Ada beberapa peralatan ukur,
peralatan penguji, maupun peralatan pereaksi mutlak diperlukan dalam setiap
kegiatan penelitian, baik di laboratorium maupun di lapangan. Yang memegang
peranan penting dari sebuah penelitian bukanlah semata-mata karena keakuratan
peralatan laboratorium, namun sejauh mana kemampuan atau keahlian para
pemakai peralatan tersebut (Subroto, 2000).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui
nama alat-alat laboratorium serta mengetahui fungsi dan cara menggunakannya.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laboratorium


Kata laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat bekerja”.
Dalam perkembangannya, kata laboratorium memperthankan arti aslinya, yaitu
“tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah (Nyoman Kertiasa,
2006)
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikn teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas-fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai (Emda, 2014)
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu
(Decaprio,2013)

2.2 Fungsi Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat di tanggulangi. (Day
& Underwood, 1998)

2.3 Penataan Alat dan Bahan di Laboratorium


Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada fasilitas yang
ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang
dimaksud dalam hal ini adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang),
ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan rak-
rak. Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin,
perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan
untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas (Vendamawan,
2015)

2
2.4 Pemeliharaan Alat-Alat Laboratorium
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karena tidak mungkin semua
fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan
dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu
relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan
penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto, 2004)
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang keliatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantug
pada pemahaman seorang analisis mengenai artinya bersih. Alat kaca seperti
Erlenmeyer paling baik diebersihkan dengan sabun atau diterjen sintetik. Pipet,
buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk
bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998)

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium ini dilaksanakan di
Laboratorium Bioteknologi, Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa pada hari Senin, 9 September 2019 Pukul 14.50-16.50
WIB sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
antara lain mikroskop, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mortar dan alu, kaca
preparat, penutup kaca preparat, lup, gelas ukur, pipet tetes, pipet volumetrik,
pipet ukur, gelas kimia, labu ukur, erlenmeyer, sendok atau spatula, batang
pengaduk, kit, scaple, pinset dan gunting bedah.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium ini
adalah:
1. Disiapkan alat-alat laboratorium oleh Asisten Laboratorium.
2. Diperkenalkan dan dijelaskan nama, fungsi dan tata cara penggunaan
alat-alat tersebut oleh Asisten Laboratorium.
3. Dicatat dan digambar setiap alat-alat laboratorium yang sudah
dijelakan.
4. Dibuat hasil praktikum dalam bentuk table setiap alat-alat laboratorium
yang sudah dicatat dan di gambar.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Alat-Alat Laboratorium

No Nama Alat Fungsi


.
1. Mikroskop Berfungsi untuk melihat objek yang
sangat kecil (mikroskopis) yang tidak
dapat dilihat oleh kasat mata.

2. Tabung Reaksi Berfungsi untuk tempat menyimpan


cairan dan tempat mereaksikan bahan
kimia

3. Rak Tabung Reaksi Berfungsi untuk tempat menyimpan


tabung reaksi, untuk menjaga tabung
reaksi agar tidak berjamur dan
tempat untuk mengeringkan tabung
reaksi.
4. Mortar dan Alu Berfungsi untuk menghaluskan
senyawa atau zat yang bersifat padat.

5. Kaca Preparat Berfungsi untuk menyimpan objek

5
mikroskopis yang akan diamati.

6. Penutup Kaca Preparat Berfungsi untuk menutup objek


mikroskopis di kaca preparat.

7. Lup Berfungsi untuk memperbesar suatu


objek yang akan diamati.

8. Gelas Ukur Berfungsi untuk menghomogenkan


zat cair kimia yang akan direaksikan
dan mengukur volume cairan.

9. Pipet Tetes Berfungsi untuk mengambil cairan


dengan volume terkecil (Haya
beberapa tetes).

10. Pipet Volumetrik Berfungsi untuk mengambil cairan


dengan volume tertentu yang
terdapat dibagian tengah yang
menggelembung.

11. Pipet Ukur Berfungsi untuk mengambil cairan


yang akan dipindahkan ke dalam
wadah dengan volume.

6
12. Bulb Pipet Berfungsi sebagai alat untuk
menyedot dan mengeluarkan cairan
pada pangkal pipet ukur..

13. Erlenmeyer Berfungsi untuk tempat mereaksikan


zat kimia dan untuk melakukan
proses pemanasan cairan dan bahan
penelitian.

14. Labu Ukur Berfungsi untuk menghomogenkan


zat atau untuk mengencerkan larutan.

15. Gelas kimia Berfungsi untuk menyimpan zat


kimia dan tempat untuk memanaskan
zat kimia.

16. Batang Pengaduk Berfungsi untuk mengaduk larutan.

17. Sendok/Spatula Berfungsi untuk mengambil zat


padat.

7
18. Kit Berfungsi untuk menyimpan alat-alat
bedah.

19. Scalpel Berfungsi untuk memotong atau


mengiris objek yang akan diamati

20. Pinset Berfungsi untuk mengambil bahan –


bahan yang kecil yang ingin diamati.

21. Gunting Bedah Berfungsi untuk memotong objek


yang akan diamati.

Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Mikroskop

No Nama Fungsi
.

8
1. Lensa Okuler Berfungsi untuk memperbesar dan
membalik bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif.
2. Lensa Objektif Berfungsi untuk membentuk
bayangan pertama dan menentukan
struktur serta bagian renik yang
akan terlihat pada bayangan akhir.
3. Revolver Berfungsi untuk mengatur seberapa
banyak perbesaran lensa yang
diinginkan.
4. Makrotubulus/ Makrometer Sekrup Berfungsi untuk menaik turunkan
meja preparat.

5. Mikrotubulus/Mikrometer Sekrup Berfungsi untuk memaju


mundurkan meja preparat.

6. Penjepit Preparat Berfungsi untuk menjepit preparat


dan agar preparat tetap dalam
posisinya.
7. Kondensor Berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dari cermin.
8. Meja Preparat Berfungsi untuk meletakan kaca
preparat.
9. Lensa Cermin Berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang diterima atau masuk
dari sumber cahaya langsung.
10. Diafragma Berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk.
11. Pengatur Intesnsitas Cahaya Berfungsi untuk mengatur
intensitas cahaya.
12. Lengan Mikroskop Berfungsi untuk pegangan saat
memindahkan mikroskop.
13. Tubus Berfungsi untuk menghubungkan
lensa okuler ke lensa objektif.

9
4.2 Pembahasan
Dalam praktikum pertama, kita mengenal alat-alat laboratorium (mengetahui
nama, fungsi serta cara kerjanya) yang nantinya akan menunjang kita dalam
melaksanakan praktikum biologi dasar agar tidak terjadi kesalahan saat pemakaian
alat.
Alat-alat laboratorium dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu alat-alat ringan
yang biasanya terbuat dari bahan kayu, plastik, karet dan alat-alat besar yang
biasanya terbuat dari bahan gelas.
Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan cairan dan mencampurkan larutan.
Biasanya berbahan gelas atau plastik. Tabung reaksi ini biasanya diletakkan dalam
sebuah wadah yang dinamakan rak tabung reaksi yang berbahan kayu atau
stainless. Untuk meletakan tabung-tabung reaksi, rak ini biasanya hanya memiliki
12 atau 24 lubang.
Beaker glass atau gelas kimia biasanya berbahan gelas tetapi ada juga yang
berbahan plastik. Bentuk dari gelas kimia adalah silinder. Gelas kimia ini
digunakan sebagai wadah untuk mengaduk, wadah untuk mencampur cairan dan
untuk mengukur volume cairan. Ukuran dari gelas kimia ini cukup bervariasi
diantaranya 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Gelas ukur
juga memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 10 mL sampai 2 L bedanya gelas
ukur ini berbentuk seperti pipa memanjang. Yang fungsinya untuk mengukur
volume cairan. Selanjutnya yaitu Erlenmeyer yang memiliki bentuk kerucut yang
biasanya digunakan untuk mencampurkan, mengukur cairan serta sebagai wadah
untuk proses pemanasan. Ukurannya juga bervariasi. Labu ukur berbentuk seperti
buah pir atau buah labu yang fungsinya untuk mengencerkan larutan. Labu ukur
juga berbahan gelas atau plastik.
Ada banyak sekali jenis pipet diantaranya adalah pipet tetes, pipet volumetrik,
dan pipet ukur. Semuanya sama-sama terbuat dari plastik digunakan untuk
mengambil bahan yang sifatnya cair. Yang membedakannya yaitu pipet tetes yang
hanya untuk mengambil cairan bervolume terkecil (hanya beberapa tetes), pipet
volumetrik yang memiliki bentuk menggelembung ditengahnya digunakan untuk
mengambil cairan dengan volume tertentu sesuai dengan volume yang tertera di
bagian yang menggelembung, dan pipet ukur yang cara penggunaannya

10
menggunakan bulb pipet yang terbuat dari karet. Untuk menyedot cairan kita
dapat menekan bualatan bersimbol “S” dan untuk mengeluarkan cairan kita dapat
menekan bulatan bersimbol “E”.
Untuk mengambil sesuatu yang padat kita dapat menggunakan sendok atau
spatula dan untuk mengambil sesuatu bahan-bahan yang kecil kita dapat
menggunakan pinset dengan cara mencapitnya. Mortar dan alu berguna untuk
menghaluskan zat yang berbentuk padat atau kristal agar nantinya dapat lebih
mudah untuk dicampurkan dan hasilnya seperti bubuk.
Dalam mencampur dan mengaduk bahan-bahan terkadang kurang merata maka
dari itu kita dapat menggunakan batang pengaduk untuk mengaduknya.
Kemudian didalam laboratorium kita dapat menemukan kit. Kit merupakan
suatu tempat seperti dompet yang didalamnya terdapat alat-alat bedah yang tajam.
Alat-alat tersebut seperti gunting yang digunakan untuk menggunting atau
memotong objek yang akan kita amati, pinset untuk mengambil bahan-bahan yang
kecil yang akan diamati dan scalpel yang gunanya seperti pisau yaitu untuk
memotong atau mengiris objek. Yang akan diamati.
Lup dan mikroskop memiliki tugas yang cukup sama. Yaitu, mengamati benda
yang terbilang cukup kecil. Yang berbeda hanyalah, lup hanya bisa melihat benda
yang terlihat kecil di mata kita namun tidak dengan mikroskop. Mikroskop dapat
melihat benda yang bisa dibilang cukup kasat mata untuk dilihat dengan mata
telanjang. Jadi lup memiliki perbesaran yang lebih rendah disbanding mikroskop.
Saat ingin mengamati suatu organisme yang sangat kecil atau sesuatu yang
mikroskopis, dapat menggunakan mikroskop. Yang mana nantinya organisme
tersebut diletakan pada kaca preparat yang kemudian ditutup dengan penutup kaca
preparat. Setelah itu kaca preparat di jepit menggunakan penjepit yang terdapat
pada meja preparat agar tetap pada posisinya. Selanjutnya kita dapat
meengamatinya dengan melihat objek yang tadi sudah di letakan di kaca preparat
melalui lensa okuler. Atur perbesaran lensa objektif menggunakan revolver. Lensa
objektif harus diletakan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang
sama dengan cahaya dan lensa okuler. Yang menjadi menghubungkan lensa
objektif dengan lensa okuler adalah tubus. Jika menggunakan mikroskop
monokuler kita dapat melihat objek hanya dengan satu mata, dan jika kita

11
mengggunakan mikroskop binokuler kita dapat melihat objek melalui lensa okuler
dengan dua mata kita. Atur cermin untuk dapat sejumlah sinar yang nantinya
digunakan untuk melakukan pengamatan. Kita juga dapat membuka diafragma
dengan tuas untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan harus
disesuaikan lubangnya agar sinar yang diterima dapat diterima secara optimal
yaitu tidak terlalu redup maupun terang. Kemudian untuk menaik turunkan meja
preparat dapat diatur dengan makrotubulus atau makrometer, pastikan lensa objek
berada cukup jauh dari meja preparat. Naik turunkan meja preparat dapat
dilakukan menggunakan mikrotubus atau mikrometer, posisikan agar dapat
bayangan objek yang jelas. Dan jika telah selesai melakukan pengamatan kita bisa
merapihkan dan menaruhnya kembali dengan cara memegangnya pada lengan
mikroskop.

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Praktikum ini dilakukan untuk mengenal nama, fungsi dan cara penggunaan
alat-alat laboratorium seperti mikroskop, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mortar
dan alu, kaca preparat, penutup kaca preparat, lup, gelas ukur, pipet tetes, pipet

12
volumetrik, pipet ukur, gelas kimia, labu ukur, erlenmeyer, sendok /spatula, batang
pengaduk, kit, scalpel, pinset dan gunting bedah agar mempermudah praktikum
dan meminimalisir gagalnya percobaan dan kecelakaan kerja di laboratorium.

5.2 Saran
Sebaiknya, ketika melakukan praktikum harus penuh dengan kehati-hatian dan
kedisiplinan. Serta banyak belajar kembali dalam melakukan penulisan laporan.

13
DAFTAR PUSTAKA.

Emda, A. 2014. Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia


Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Kerja Ilmiah. Vol. 2 No. 2
Vendawaman, R. 2015. Pengelolaan Laboratorium Kimia. Vol. 11 No. 2
Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta
Subroto, J. 2000. Buku Pintar Alat Laboratorium. Aneka. Solo
Decaprio Richard. Tips Mengelola Lab Sekolah. Diva Press. Jogyakarta
Day, R.A Jr and A.L. Underwood. 1998.Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi,
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta
Kertiasa, 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Pudak Scientifik.
Bandung

14
LAMPIRAN

Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi Mortar

Alu Kaca Preparat Lup

Gelas Ukur Pipet Volumetrik Pipet Tetes

15
Pipet Ukur Bulb Pipet Gelas Kimia

Labu Ukur Erlenmeyer Sendok/Spatula

Penjepit Kaca Preparat Kit Scaple

Pinset Gunting Bedah Mikroskop

16
17

Anda mungkin juga menyukai