Anda di halaman 1dari 4

TEHNIK DASAR LABORATORIUM

1. Cara Memanaskan cairan


a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
o Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik
diri sendiri maupun orang lain
o Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabung reaksi
o Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan
sesekali dikocok
o Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasan

b. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu erlenmeyer


Bagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya
digoyangkan perlahan,sesekali diangkat bila mendidih

2. Cara membaca volume pada gelas ukur

Cara menggunakan gelas ukur


Masukkan cairan yang akan diukur , lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai
skala yang diinginkan . Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur
tersebut yaitu garis singgung skala harus sesuai dengan miniskus cairan
Miniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya
gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur. Pada saat pembacaan
posisi mata sejajar dengan miniskus

Cara membaca miniskus


Membaca volume zat cair yang berada dalam gelas ukur / buret memerlukan
tehnik tersendiri. Air dan gelas akan membentuk cekungan pada permukaan
cairan. Untuk itu membacanya adalah dengan melihat pada permukaan air
tersebut pada arah mendatar. Arah penglihatan dari mata harus benar-benar
horizontal , tidak boleh dari arah atas maupun dari arah bawah
3. Cara memakai pipet
a. Pipet Volume
Langkah-langkah penggunaan pipet volumetric sebagai berikut:
o Bilaslah pipet volumetric dengan zat cair yang akan diukur sampai
merata
o Celupkan ujung pipet ke dalam larutan , hisap bagian atas pipet
dengan bola hisap sampai larutan mencapai tanda batas, tahan
dengan jari telunjuk
o Keluarkan pipet dari dalam larutan dan keringkan ujung pipet yang
tercelup dengan sobekan kertas saring atau dengan lap
o Keluarkan kelebihan zat cair dalam pipet sampai tepat
menyinggung garis batas dengan cara menggerakkan jari telunjuk
dan ibu jari
o Pindahkan zat cair dalam pipet dengan cara meletakkan pipet pada
posisi tegak dan ujungnya menyentuh dinding alat yang akan
digunakan . Sudut antara pipet dan dinding kira-kira 450C. Biarkan
pipet tersebut tetap menempel pada alat yang digunakan kira-kira
30 detik
Jangan ditiup biarkan larutan yang masih tertinggal pada pipet

b. Pipet tetes
Penggunaan pipet ini tidak terbatas dengan jumlah ukuran karena tidak
memiliki skala melainkan berdasarkan jumlah tetes. Cara kerjanya dengan
menekan karet sebelum dicelupkan ke dalam larutan , lepaskan sampai
seluruh pipet terisi larutan , lalu diangkat dan dipindahkan . Jika karet
ditekan saat ujung pipet berada dalam larutan, maka akan dihasilkan
gelembung udara yang dapat terlarut dalam larutan
4. Cara menggunakan buret
o Sebelum digunakan buret harus dibilas dengan larutan yang akan
digunakan .
o Kran ditutup, kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas
menggunakan corong gelas, biarkan cairan mengisi bagian bawah
buret, perhatikan jangan sampai ada gelembung udara yang tertinggal
dalam buret bagian bawah, Jika sudah tidak ada gelembung , tutup
kran
o Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, Kemudian bersihkan
dinding bagian atas dalam buret dari zat cair yang menempel, dengan
bantuan kertas hisap/kertas saring
o lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol

Cara Titrasi:
o Siapkan labu erlenmeyer yang sudah terisi dengan cairan tertentu,
tambahkan indikator secukupnya , gunakan tangan kiri untuk
memegang kran. Buka kran secara perlahan dengan ibu jari lalu
goyangkan labu secara perlahan hingga mendekati titik akhir
titrasi.Jika mendekati titik akhir titrasi ,laju penetesan dilakukan
demi sedikit hingga menjelang perubahan warna indikator

5. Cara menggunakan labu ukur


Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
o Cairan (yang akan diencerkan) atau Zat padat (yang akan
dilarutkan) dimasukkan lebih dahulu ke dalam labu takar
Catatan:
 Untuk melarutkan zat padat , pelarut ditambahkan sedikit
demi sedikit sambil melarutkan semua zat atau
 Zat dilarutkan dahulu dalam gelas kimia ( dengan pelarut
sesedikit mungkin), lalu dipindahkan ke dalam labu ukur .
Dalam hal ini semua alat yang berhubungan dengan larutan
itu harus dibasuh dengan pelarut beberapa kali, dan setiap
kali pelarut itu ditambahkan pada labu ukur. Dangan
demikian , zat kita pindahkan secara kuantitatif (tidak ada
yang hilang)

o Ke dalam labu takar ditambahkan aquadest /pelarut sehingga


hampir mencapai tanda tera
o Dinding dalam di atas tanda tera lalu dikeringkan dengan kertas
saring( jangan mengenai cairan)
o Penambahan aquadest /pelarut diteruskan dengan sangat hati-hati
(diteteskan dengan pipet)sampai miniskus mencapai lingkaran
tera(jangan teerjadi kesalahan parallax) dan jangan membasahi
lagi dinding diatas tanda tera
o Labu takar ditutup dengan penutup labu takar (biasanya penutup
labu takar terbuat dari gelas atau plastic tahan bahan kimia
o Labu takar kemudian digojog sampai larutan di dalamnya menjadi
homogen.

Anda mungkin juga menyukai