Anda di halaman 1dari 24

MODUL 9

Reaksi Penataan Ulang

1. Pengantar
Modul ini merupakan kelanjutan dari modul-modul yang telah anda pelajari
sebelumnya. Pada modul sebelumnya Anda telah mengenal suatu pengertian bahwa reaksi-
reaksi senyawa organik hanya terjadi pada gugus fungsi dan kerangka atom karbonnya tidak
mengalami perubahan. Tapi pada modul ini akan dibahas suatu reaksi yang ditandai oleh
perpindahan (migrasi) gugus fungsi dalam suatu molekul dan kerangka atom karbonnya
mengalami perubahan atau modifikasi. Peristiwa reaksi yang dimaksud adalah reaksi
penataan ulang molekul (moleculer rearrangement).
Pokok bahasan yang akan diuraikan dalam modul ini meliputi: bagaimana terjadinya,
jenis-jenisnya, serta mekanisme reaksi untuk setiap jenis yang mengikuti reaksi penataan
ulang.

2. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah Anda mempelajari Modul 9 ini diharapkan Anda memiliki tambahan
pengetahuan yang bermakna penting dalam mempelajari aspek mekanisme reaksi organik.

3. Tujuan Instruksional Khusus :


Dengan memahami seluruh uraian dalam Modul 9 ini, Anda diharapkan dapat :
a. memberikan definisi reaksi penataan ulang
b. menjelaskan terjadinya reaksi penataan ulang
c. menyebutkan jenis-jenis reaksi penataan ulang
d. menjelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom C yang tuna (defisien) elektron
atau karbokation
e. menjelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom N yang tuna elektron
f. mejelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom O yang tuna elektron
Anda perlu mempelajari atau mengingat kembali pengertian isomerisasi, yang pada
hakekatnya merupakan salah satu jenis dari peristiwa penataan ulang, dalam modul kimia
organik yang telah Anda pelajari sebelumnya. Disamping itu Andapun perlu mencermati
contoh-contoh perubahan struktur yang dapat terjadi pada karbokation, dalam upaya
mencapai struktur yang lebih stabil. Hal yang disebutkan terakhir ini juga merupakan satu
contoh dari penataan ulang. Dengan memahami kedua hal yang disebutkan diatas berarti
Anda telah memahami pula hakekat dari penataan ulang.
Pada modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari mekanisme reaksi-reaksi
substitusi, adisi, dan eliminasi. Dengan memahami uraian dalam modul 9 ini maka dapat
dikatakan Anda telah mempelajari mekanisme seluruh type reaksi yang dapat terjadi dalam
senyawa-senyawa organik. Untuk membantu Anda mencapai apa yang dituliskan dalam
rumusan tujuan intruksional di depan, modul ini dirakit dalam dua kegiatan belajar, masing-
masing adalah :
Kegiatan Belajar 1 : berisi uraian tentang hakekat reaksi penataan ulang, yang meliputi :
pengertian, terjadinya penataan ulang dan jenis-jenis reaksi penataan ulang.

Kegiatan Belajar 2 : berisi uraian tentang mekanisme reaksi penataan ulang, yang meliputi:
penataan ulang pada karbokation, pada atom N yang tuna elektron, dan pada atom O
yang tuna elektron.
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk
belajar berikut ini.

1 164
1. Semua uraian yang tercantum dalam masing-masing kegiatan belajar pelajarilah dengan
cermat.
2. Soal-soal latihan yang disajikan dalam setiap kegiatan belajar kerjakanlah dengan baik
dan tanpa melihat dahulu rambu-rambu jawabannya.
3. Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soal latihan tersebut, cocokkanlah pekerjaan Anda
dengan rambu-rambu jawaban yang tersedia. Tingkat kesesuaian pekerjaan Anda dengan
rambu-rambu jawaban yang mencerminkan tingkat pemahaman Anda. Bila pekerjaan
Anda masih jauh menyimpang dari rambu-rambu jawaban, hendaknya Anda tidak
berputus asa untuk mempelajari kembali.
4. Rangkuman yang terdapat pada setiap kegiatan belajar bacalah dengan seksama agar
pengalaman belajar Anda benar-benar mantap.
5. Tes formatif yang dirakit setelah bagian rangkuman merupakan tes yang diberikan untuk
mengukur penguasaan Anda dalam pokok bahasan yang telah dipaparkan dalam setiap
kegiatan belajar. Hasil Anda dalam tes formatif tersebut digunakan sebagai dasar
penentuan apakah Anda sudah dapat menguasai pokok bahasan ini ataukah masih perlu
mengulang. Seberapa jauh tingkat penguasaan Anda, dapat Anda hitung sendiri dengan
rumus sederhana yang dicantumkan pada akhir tes formatif. Selamat Belajar!

4. Kegiatan Belajar
4.1 Kegiatan Belajar 1
Hakikat Reaksi Penataan Ulang

4.1.1 Uraian dan Contoh


A. Pengertian Reaksi Penataan Ulang
1. Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang
berpindah dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Sebagian besar
perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang
berdampingan, sehingga dinamakan ”perpindahan – 1,2”.
Secara umum peristiwa penataan ulang dapat dituliskan sebagai berikut :
W W
| |
A–B → A – B
Keterangan:
W = gugus yang berpindah
A = tempat asal gugus yang berpindah
B = tempat tujuan gugus yang berpindah

1. Proses Terjadinya Reaksi Penataan Ulang


Reaksi penataan ulang prosesnya di awali dengan pemutusan ikatan karbon-karbon,
dan kemudian diikuti perpindahan gugus yang ikatannya telah putus tersebut untuk
membentuk ikatan baru dengan atom karbon yang lain atau atom oksigen, atau nitrogen.
Ketiga macam perpindahan tersebut dapat digambarkan secara sederhana sbb:
C C
1) + +
C C C- C

2) C
C C
C
+
3) + _
C +
N + - N
C C = N - C
C O C - O

Ketiga macam perpindahan tersebut diatas mempunyai pola umum sebagai berikut:

2 165
A A
+
X B X- B

A berpindah menuju ke B yang tuna elektron sehingga senyawa/ion A-X-B melalui proses
penataan ulang, berubah menjadi X-B-A, akibatnya X menjadi tuna elektron. Namun karena X
lebih mampu bertoleransi dalam keadaan tuna elektron maka senyawa/ion hasil penataan
ulang X-B-A lebih stabil daripada A-X-B ( struktur baru yang lebih stabil).

2. Jenis-jenis Reaksi Penataan Ulang.


Ada tiga jenis reaksi penataan ulang yang dapat dialami oleh gugus yang berpindah
tersebut:
a. Penataan ulang anionotropik atau nukleofilik, yaitu gugus berpindah bersama–sama
dengan pasangan elektronnya.
b. Penataan ulang kationotropik atau elektrofilik, yaitu gugus berpindah tanpa
membawa pasangan elektron (bila yang berpindah H+ disebut penataan ulang
prototropik)
c. Penataan ulang radikal bebas, yaitu gugus berpindah dengan membawa sebuah
elektron.
Dari ketiga kemungkinan yang disebutkan di atas yang paling banyak dijumpai
adalah “perpindahan nukleofilik 1,2” dan “perpindahan radikal bebas 1,2”.

2.1. Penataan ulang elektrofilik pada senyawa alifatik


Penataan ulang elektrofilik ditemukan oleh Stevens dkk. oleh sebab itu dinamakan
penataan ulang Stevens. Gugus benzil dan beberapa gugus yang lain dalam larutan alkalis,
dapat berpindah dari atom N pada garam amonium kuartener, ke atom karbon
disampingnya. Reaksi tersebut dituliskan dengan persamaan reaksi:

+
C6H5 – C – CH2 - N(CH3)2Br + NaOH C6H5 - C - CH –N(CH3)2 + H2O
║ │ ║ │
O CH2 C6H5 O CH2 C6H5

Pola umum penataan ulang diatas dapat dituliskan dengan persamaan:


+
R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+
│ │
R’ R’

Gugus R dapat berupa: gugus asetil, benzoil, benzoil tersubstitusi, vinil, fenil,
sedangkan R’ dapat berupa: gugus benzil, benzil tersubstitusi, - feniletil, benzhidril, dan
fenasil.
Mekanisme reaksi penataan ulang yang terjadi adalah sebagai berikut:

+ OH- .. +
R – CH2 - N(CH3)2 R - CH –N(CH3)2 + H+ R - CH –N(CH3)2
│ │ │
R’ R’ R’

2.2 Penataan ulang nukleofilik pada senyawa alifatik


Reaksi antara senyawa pinakol (alkohol) dengan asam-asam mineral, atau klorida
asam, atau seng klorida, maka terjadi eliminasi air dan dihasilkan suatu keton dengan nama
pinakolon.Perubahan dari pinakol menjadi pinakolon tersebut dinyatakan dengan persamaan
reaksi:
CH3 CH3 CH3

3 166
│ │ asam │
CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C - CH3 + H2O
│ │ │ ║
OH OH CH3 O

Pinakol pinakolon

Mekanisme reaksi penataan ulang nukleofilik dari pinakol menjadi pinakolon adalah
sebagai berikut :

CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3


│ │ H+ │ │ │ │
1) CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C -CH3 CH3 – C - C - CH3 + H2O
│ │ │ │ + │
OH OH +
OH2 OH OH

CH3 CH3 CH3 CH3


│ │ │ + │
2) CH3 – C – C - CH3 CH3 – C - C -CH3 CH3 – C - C - CH3 + H+
+ │ │ │ │ ║
OH CH3 OH CH3 O

Langkah pembentukan karbokation adalah langkah penentu laju reaksi. Setelah


terbentuk karbokation maka terjadi perpindahan gugus metil bersama dengan pasangan
elektronnya menuju ke atom C yang tuna elektron, sehingga terjadi suatu karbokation
sekunder. Pada akhirnya karbokation sekunder ini melepaskan proton dan menghasilkan
pinakolon.

2.3. Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik


Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik meliputi berbagai reaksi yang
semuanya ditandai adanya perpindahan gugus yang berasal dari subtituen ke inti aromatik.
Gugus yang berpindah tersebut tanpa membawa pasangan elektron. Salah satu contoh dari
jenis penataan ulang ini adalah penataan ulang kloramina. Dalam penataan ulang ini N –
kloroasetanilida (C6H5 – N - C - CH3) dibawah pengaruh HCl berubah menjadi campuran o-
│ ║
Cl O

dan p-kloroasetanilida melalui penataan ulang. Untuk memahami terjadinya penataan ulang
ini terlebih dahulu harus diketahui bahwa dalam larutan asam, N-kloroasetanilida dalam
kesetimbangan sebagai berikut:

C6H5 – N - C - CH3 + HCl C6H5 – NH - C - CH3 +Cl2


│ ║ ║
Cl O O

Dari fakta tersebut diatas jelaslah bahwa penataan ulang pada kloroamina melalui 2 langkah
yaitu:
Langkah 1 : pembentukan Cl2 melalui reaksi kesetimbangan seperti yang dituliskan diatas,
Langkah 2 : reaksi Cl2 dengan asetanilion yang menghasilkan suatu hasil substitusi pada
inti aromatik sesuai dengan kaidah orientasi

(ingatlah bahwa gugus NH – C – CH3 termasuk gugus pengarah orto-para)



O

C6H5 – NH- C - CH3 + Cl2 ClC6H4 – NH - C - CH3 + HCl


║ ║
O O
2.4 Penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik

4 167
Reaksi penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik terjadi perpindahan gugus
dari rantai samping menuju ke inti aromatik. Contohnya adalah penataan ulang pada
fenilhidroksilamina, bila direaksikan dengan asam sulfat encer maka terjadi perubahan:

H - N - OH N H2
H2SO4

OH

Mekanisme perubahan dalam reaksi diatas adalah:

+ +
H - N - OH H - N - OH2 NH
H+ -H2O

Selanjutnya dengan suatu nukleofil Y: diperoleh hasil dengan struktur yang tidak stabil:

Y+
NH
H

Struktur yang tidak stabil di atas berubah menjadi isomernya melalui transfer proton dari
atom karbon para:
Y+
NH Y+ N H2
H

Mekanisme reaksi yang dituliskan diatas didukung oleh sejumlah fakta yang pada dasarnya
memberi kesimpulan bahwa pada kation yang berstruktur:

+
H N -H

posisi para tidak hanya dapat diserang molekul H 2O (hasil eliminasi) tetapi juga oleh pereaksi
nukleofil yang lain. Dalam contoh penataan ulang fenilhidroksilamina ini yang merupakan
hasil utama adalah p-aminofenol. Bila dalam campuran reaksi ditambahkan metanol ternyata
diperoleh hasil samping yang berupa o- dan p- anisidina, masing-masing berstruktur:

NH2 NH2

OCH3 dan

OCH3

2.5. Penataan ulang radikal bebas


Penataan ulang radikal bebas terlebih dahulu harus diawali dengan pembentukan
radikal bebas, dan kemudian disusul dengan perpindahan gugus yang membawa satu
elektron.
Pola umum dari jenis penataan ulang ini adalah:

R R
│ ● ● │

5 168
A ― B A ― B

Hasil dari penataan ulang radikal bebas juga merupakan radikal. Oleh karena itu
untuk menstabilkannya harus ada reaksi lebih lanjut. Karena urutan menurun dari kestabilan
radikal bebas seperti halnya karbokation, yaitu: radikal bebas tersier > radikal bebas sekunder
> radikal bebas primer. Sebagai contoh, perhatikanlah contoh penataan ulang radikal bebas
berikut ini:
C6H5 C6H5
│ ● ● │
CH3 – C - CH2 CH3 – C - CH2
│ │
CH3 CH3
Radikal bebas primer radikal bebas sekunder

Untuk memperoleh kestabilan maka radikal bebas tersier tersebut harus bereaksi lebih
lanjut misalnya dengan abstraksi atom H dari suatu molekul, sehingga terjadi:

C6H5 H C6H5
● │ │ │
CH3 – C - CH2 + H : W CH3 – C - CH2 + W●
│ │
CH3 CH 3

Dari berbagai hasil kajian tentang penataan ulang radikal bebas diketahui bahwa
perpindahan gugus alkil dalam penataan ulang radikal bebas tidak dapat terjadi pada suhu
biasa.

4.1.2 Latihan
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian Kegiatan Belajar 1 ini,
kerjakanlah soal-soal latihan berikut!
1) Dalam reaksi penataan ulang dikenal istilah “perpindahan 1,2”. Jelaskan
2) Bagaimanakah pola umum untuk penataan ulang dari : a) nukleofil, b) elektrofilik,
c) radikal bebas
3) Jelaskan manfaat penataan ulang ditinjau dari :
a. aspek praktis (khususnya sintesis senyawa) b. aspek teoretik
4) Jelaskan daya pendorong terjadinya reaksi penataan
ulang ?
5) Jelaskan mengapa reaksi penataan ulang pinakol-
pinakolon dikategorikan sebagai penataan ulang nukleofilik ?
6) Perhatikanlah mekanisme reaksi penataan ulang pada
fenilhidroksil amina yang direaksikan dengan asam, yang disajikan dalam uraian
Kegiatan Belajar 1 ini. Dengan dasar mekanisme tersebut tulislah mekanisme reaksi
fenilhidroksilamina + asam +metanol yang menghasilkan p-anisidina.
7) Apakah ciri khas dalam penataan ulang elektrofilik pada
senyawa aromatik ?
8) Mengapa dalam penataan ulang N-kloroasetanilida
dibawah pengaruh asam, terjadi isomer-isomer o- dan p-kloroasetanilida ?
9) Mengapa untuk penataan ulang radikal bebas
dinyatakan bahwa :
a. hasil yang diperoleh harus bereaksi lebih lanjut ?
b. mempunyai perbedaan dengan penataan ulang karbokation ?

4.1.3 Rambu-rambu Jawaban Soal Latihan

6 169
1) Maksud istilah tersebut terkait dengan perpindahan gugus suatu atom C ke atom C lain
yang berdampingan.

2) a. Penataan ulang nukleofil berarti gugus yang berpindah merupakan nuleofil dalam arti
berpindah bersama-sama dengan pasangan elektronnya. Oleh karena itu pola
umumnya dapat dituliskan dengan :

X X
│ + + │
Y–Z Y–Z

b. Dalam penataan ulang elektrofilik, gugus yang berpindah tidak membawa pasangan
elektron. Bila demikian, bagaimanakah pola umumnya ? Cobalah Anda tuliskan
sendiri.
c. Dengan cara penyelesaian yang sama seperti (a) dan (b) diatas, cobalah Anda tulis
pola umum penataan ulang radikal bebas.

3) a. Untuk menjawab soal ini diskusikan dengan teman Anda sehingga dapat menemukan
jawabannya seperti yang diuraikan dalam Kegiatan Belajar 1 ini.
b. Sama dengan rambu jawaban untuk butir (a) diatas.

4) Diskusikan dengan teman Anda tentang pernyataan bahwa setiap peristiwa penataan
ulang selalu berakhir dengan hasil yang strukturnya lebih stabil daripada sebelumnya.
Bila demikian halnya, apakah yang menjadi pendorongnya?

5) Untuk menjawab pertanyaan ini anda harus mencermati langkah-langkah dalam


mekanisme penataan ulang yang dimaksud. Cobalah Anda cari gugus apa yang
berpindah, dan Anda akan dapat menyatakan alasannya.

6) Hal yang penting dalam penyelesaian soal ini adalah bahwa yang bertindak sebagai
nukleofil penyerang adalah CH3-O-H (metanol). Nukleofil tersebut menyerang struktur :
+
N-H
ke posisi para dan selanjutnya berubah menjadi isomernya sehingga
akhirnya dihasilkan p-anisidina.

7) Ciri khas pada penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik adalah dalam hal
tempat asal gugus yang berpindah. Cobalah Anda temukan tempat asal gugus tersebut.

8) Jawaban pertanyaan ini adalah bahwa gugus –NH – C – CH3 termasuk gugus

pengarah orto para. O

9) a. Ingatlah bahwa radikal bebas yang mempunyai sebuah elektron cenderung mencari
pasangan untuk elektron tunggal tersebut.
b. Perbedaannya adalah berkaitan dengan gugus alkil dan tidak adanya “perpindahan
hidrogen 1.2”. Carilah kejelasan dalam uraian pada Kegiatan Belajar 1 ini.

4.1.4 Rangkuman
Reaksi penataan ulang adalah reaksi yang ditandai oleh adanya perpindahan gugus
dari suatu atom ke atom lain dalam suatu molekul.

7 170
Sebagaian besar reaksi penataan ulang merupakan perpindahan gugus dari suatu
atom ke atom lain yang berdampingan, dan dinamakan “perpindahan 1,2”.
Berdasarkan ciri gugus yang berpindah, penataan ulang dibedakan menjadi :
1. penataan ulang nukleofil atau anionotropik
2. penataan ulang elektrofilik atau kationotropik
3. penataan ulang radikal bebas

Adanya penataan ulang memberikan dua macam manfaat, yaitu :


1. dalam aspek praktis, memberikan kemungkinan jalur sintesis suatu senyawa menjadi
lebih pendek.
2. dalam aspek teoritik, memberikan sumbangan yang fundamental tentang hakikat reaksi
senyawa organik.
Penataan ulang nukleofilik dan elektrofilik, diawali dengan pemutusan ikatan dan
diikuti dengan perpindahan gugus yang terputus ikatannya tersebut.
Penataan ulang radikal bebas, diawali dengan pembentukan radikal bebas dan diikuti
dengan perpindahan radikal bebas.

4.1.5 Tes Formatif 1


1) Suatu reaksi yang dinyatakan dengan pola umum :

W W
│ - │
A–B A – B

Menggambarkan penataan ulang dengan tipe apa ?

2) Langkah apakah yang merupakan ciri khas terjadinya penataan ulang?


3). Apakah yang menjadi tanda adanya penataan ulang prototropik

4) Diketahui reaksi:
CH3
│ + penataan ulang +
CH3 – C - CH2 CH3 – C - CH2 - CH3
│ │
CH3 CH 3

Pernyataan yang benar untuk reaksi tersebut adalah :


A. merupakan penataan ulang elektrofilik
B. terdapat perubahan dari karbokation primer menjadi karbokation tersier
C. hasil penataan ulang lebih rendah kestabilannya
D. terjadi perpindahan gugus etil

5) Penataan ulang yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :

+ -OH
CH3 - C - CH2 - N(CH3)2 CH3 - C - CH - N(CH3)2 + H+

O CH2 O CH2

CH3 CH3

merupakan reaksi penataan ulang jenis apa?


6) Dalam penataan ulang pinakol-pinakolon berlaku pernyataan ....

8 171
A. diawali dengan pembentukan karbokation oleh penambahan H+
B. terjadinya karbokation setelah pelepasan H2O dari hasil protonasi gugus-OH
C. hasil pentaan ulang berupa karbokation tersier
D. hasil akhir yang diperoleh berupa suatu ester

7) Jelaskan penataan ulang Stevens terjadi pada substrat yang bagaimana?


+
N-H
8) Apakah yang dapat menyerang dengan mudah atom H para pada struktur
9) Apakah yang menjadi ciri khas reaksi penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik
10) Di bawah ini dapat terjadi dalam reaksi penataan ulang radikal bebas kecuali
A. pembentukan radikal bebas yang lebih stabil
B. reaksi lebih lanjut pada radikal bebas hasil penataan ulang
C. “perpindahan hidrogen 1,2”
D. perpindahan gugus alkil 1,2”

4.1.6 Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda dengan
kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = ----------------------------------------------- X 100%
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 70 % = cukup
– 69 % = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup


memahami Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.

4.2 Kegiatan Belajar 2

Mekanisme Reaksi Penataan Ulang

4.2.1 Uraian dan Contoh


A. Penataan Ulang pada Karbokation

9 172
Karbokation atau ion karbonium adalah atom karbon yang tuna elektron dapat
mengadakan reaksi penataan ulang. Proses dehidrasi alkohol primer neopentil alkohol
dengan pengaruh asam, diduga diawali dengan disosiasi alkohol yang terprotonasi dan
berlanjut dengan penataan ulang karbokation sebagai berikut:
_
+
(CH3 ) 3 C CH2 OH + H2 SO4 (CH3 ) 3 C CH2 OH2 + HSO4

+
(CH3 ) 3 C CH 2 + H2 O

penataan ulang

+
CH3 C CH2 CH3

CH3

Selanjutnya terjadi perubahan:


_ H+
CH2 C CH2 CH3
+
CH3 C CH2 CH3 CH3
_ H+
CH3
CH3 C CH CH3

CH3

Jenis penataan ulang yang melibatkan pola struktur :


C

C – C - C – OH ataupun lainnya yang apabila di bawah pengaruh katalis asam

C
C

(ZnCl2 atau H2SO4 dan lain-lain) menghasilkan struktur C – C – C+ dan kemudian

+
berubah menjadi C–C–C–C dikenal dengan nama penataan ulang Wagner-Meerwein

C
Karbokation atau ion karbonium adalah atom karbon yang tuna elektron dapat terjadi
dengan beberapa cara seperti berikut ini:

a) C _ + +
OH + HA A + C - OH2 C + H2 O

+ _
b) C C + HA C- C + A

10 173
+ _
c) C NH2 + HNO2 C - N2 + X + 2H2 O

+
C + N2

+
d) C Cl + Ag + C + AgCl

+ _
e) C=O + HA C = OH + A

+
C - OH

Khusus pada cara–a di atas, terjadinya protonasi terhadap gugus hidroksil alkoholik
adalah sebagai akibat sifat basa yang dimilikinya, di samping juga tergantung pada kekuatan
asam HA. Terbentuknya karbokation dari hasil protonasi tersebut hanya mungkin jika ada
faktor yang menunjang kestabilannya, misalnya oleh adanya pengaruh dari gugus yang
bersifat mendorong elektron pada karbokation.

2. Penataan Ulang pada Atom Oksigen yang Tuna Elektron


Atom oksigen yang tuna elektron banyak berperan dalam reaksi organik terutama
pada reaksi-reaksi oksidasi. Pola umum penataan ulang ini adalah:
C C
+
+
C O C- O

(A) (B)

Perubahan yang selanjutnya terjadi pada hasil penataan ulang (B) di atas tergantung pada
strukturnya. Contoh: reaksi kumena hidroperoksida dengan suatu asam dihasilkan aseton
dan fenol. Reaksi ini merupakan reaksi dalam industri untuk memperoduksi dalam skala
besar aseton dan fenol.
Tahap-tahap yang terjadi adalah sebagai berikut:

CH3 CH3 CH3


(1) +
(2) +
C - O - O - H + HA C - O - O H2 C O + H2O

CH3 CH3
CH3
kumena hidroperoksida

11 174
(4)
CH3 (3) CH3 CH3
+ H2O
+ penataan ulang +
O O C O C OH
C - H+
CH3 CH3
CH3

(5)

OH + CH3 C CH3

O
fenol aseton

Reaksi adisi asam peroksibenzoat pada gugus karbonil dalam keton adalah salah satu contoh
penataan ulang yang melibatkan atom O yang tuna elektron yang dituliskan sebagai berikut:
R' R' R'
_
C O + C6H5COOOH R C OH R C O
asam peroksibenzoat +
R C6H5C-O-O C6H5C-O-O

O O O

R'

C6H5COOOH + C O

OR

3. Penataan Ulang pada Atom N yang Tuna Elektron


Pola umum reaksi penataan ulang yang melibatkan atom N yang tuna elektron
adalah:
C C
+ _
C=N-C
C N C- N

Jenis reaksi penataan ulang yang mengikuti pola di atas, antara lain:
3.1. Penataan Ulang Schmidt
Reaksi penataan ulang Scmitdt ini melibatkan suatu keton dan asam hidrazoat (HN 3)
yang memberikan hasil suatu amida dan disertai pembebasan gas N2. Langkah-langkah
penataan ulang Schmidt adalah:
+
1) R C O + H+ R C - OH

R' R'

OH H
+ +
2) R C - OH + HN3 R - C - N - N N
asam hidrazoat
R' R'

12 175
OH H OH H
+
3) R - C - N - N N R - C - N + N2
+
R' R'

OH H OH H O H
4) +
R - C - N R - C - N R- C - N + H
+ +
R' R' R'
amida tersubstitusi

3.2 Reaksi Curtius


Reaksi Curtius sangat erat kaitannya dengan reaksi Hofmann, bila ditinjau dari segi
mekanismenya, walaupun reaktan-reaktannya berbeda. Dalam reaksi Curtius reaktannya
adalah asil hidrazina dan asam nitrit. Reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut:

O O
(1) R-C + HONO R-C + 2H2 O
NH - NH2 N3
asil hidrazina asil azida

O O
(2) R-C R-C + N2
N3 N

O
(3) R-C RN = C = O
N

Bila alkil isosianat berada dalam larutan etanol, maka senyawa isosianat tersebut bereaksi
dengan etanol dan membentuk senyawa uretan, menurut persamaan reaksi:

H O
RN = C = O + C2H5OH R-N- C
OC2H5
uretan

3.3 Reaksi degradasi Hofmann


Reaksi degradasi Hofmann dari suatu amida yang berubah menjadi amina primer
yang dituliskan sebagai berikut:

RCONH2 RNH2
Amida amina primer

Pada hakekatnya dalam perubahan tersebut terdapat pembentukan ikatan karbon-nitrogen


yang terjadi dari atom C dalam gugus R dengan atom N gugus amida.Reaksi degradasi
Hofmann dilangsungkan dengan cara menambahkan larutan brom dalam alkali pada suatu

13 176
amida, yang pada awalnya memberikan suatu zat antara N-bromoamida. Selanjutnya zat
antara tersebut mengalami hidrolisis dalam suasana alkalis menjadi amina primer.
Langkah-langkah yang terjadi dalam reaksi degradasi Hofmann dengan
menggunakan contoh amida dari asam  – fenil asetat adalah sebagai berikut:

Br2 + NaOH CH2 CONHBr + NaBr + H2 O


(1) CH2 CONH2

_ O
OH CH2 -C _ + H2 O
CH2 CONHBr
(2) N Br

O O
_
CH2 -C + Br
(3) CH2 -C N
_
N Br

O _
CH2 -C +
(4) CH2 - N - C = O
N

_ +
CH2 - N - C = O CH2 - N = C = O
(5)

_ -2
(6) CH2 - N = C = O + 2 OH CH2 NH2 + CO3

3.4. Reaksi Lossen


Reaksi Lossen merupakan penataan ulang asam hidroksamat atau derivat aslinya
dalam keadaan panas. Reaksi adalah sebagai berikut:

O O
R- C H R- C
N + H2O
N
OH

asam hidroksamat

O
R- C RN = C = O
N
alkil isosianat

Bila digunakan derivat asil dari asam hidroksamat, yang strukturnya :


O
R - C H
N

O - C - R'

14 177
maka dalam pemanasan terjadi :
O O
R- C H R- C + R' COOH
N N
O - C - R'

O
selanjutnya :
O
R- C RN = C = O
N

Ketiga reaksi yang telah diuraikan di atas (reaksi degradasi Hofmann, reaksi Curtius,
dan reaksi Lossen) ternyata mempunyai pola umum:

O O
R- C H -H+
R- C RN = C = O + :X
N N X
X
Dalam reaksi degradasi Hofmann X = Br ; dalam reaksi Curtius X = N 2; dalam reaksi Lossen
X = OCOR’

Latihan
Untuk memantapkan pemahamn Anda dalam urainan pada Kegiatan Belajar 2 ini
kerjakanlah soal-soal latihan berikut ini!
1. Jelaskan jenis karbokation apakah yang terbentuk dalam reaksi dari sekunderbutil alkohol
dan H2SO4
2. Bagaimanakah struktur hasil penataan ulang karbokation berikut ini?
+
CH3 – CH2 - CH2

3. Apakah hasil penataan ulang dalam suasana asam untuk struktur berikut ini?

OH OH
│ │
P - CH3 – C6H5 - C ------C – C6 H5 CH3 - p
│ │
C6H5 C6H5

4. Jelaskan apakah sebabnya :


a. Dalam penataan ulang Curtius dikatakan terdapat langkah dekomposisi termal ?
b. Dalam penataan ulang Curtius dikatakan terdapat kesamaan dengan penataan ulang
Hofmann ?

5. Tulislah pola umum reaksi yang berlaku untuk reaksi-reaksi Hofmann, Cutrius, dan
Lossen.

6. Apakah persaman dan perbedaan yang terdapat di antara reaksi Hofmann dan reaksi
Cutrius?

Rambu-rambu jawaban soal latihan

15 178
1. Cara-cara pembentukan karbokation yang diuraikan dalam bagian awal Kegiatan Belajar
2 dapat membantu anda menyelesaikan soal ini. Reaksi-reaksi pembentukan karbokation
tersebut perlu Anda pahami dengan baik. Penyelesaian soal tersebut adalah sebagai
berikut:

CH3 – CH - CH2 CH3 + H2 SO4 CH3CH CH2 CH3 + HSO4-


│ │
OH +
OH2

+
CH3CH CH2 CH3 + H2O

2. Dalam menyelesaikan soal ini harus ingat bahwa kestabilan karbokation 3 0 > 20 > 10 . Hasil
penataan ulang lebih stabil dari struktur sebelumnya. Karbokation ini adalah karbokation
1o. Agar diperoleh struktur yang lebih stabil, kemungkinannya adalah menjadi
karbokation 20, yaitu dengan cara :

H
│ + +
CH3 – C - CH3 CH3 – C - CH3
│ │
H H

3. Dalam suasana asam, salah satu gugus-OH dalam reaktan tersebut menagkap proton
sehingga terjadi struktur:

OH2 OH
│ │
P - CH3 – C6H5 - C ------C – C6 H5 CH3 - p
│ │
C6H5 C6H5

│ +
Selanjutnya terjadi eliminasi H2O dari – C – OH2 sehingga diperoleh struktur:

OH
+ │
P - CH3 – C6H5 - C ------C – C6 H5 CH3 - p
│ │
C6H5 C6H5
Perubahan yang terjadi pada tahap selanjutnya adalah perpindahan gugus- C 6H5CH3-p ke
atom C bermuatan positif sehingga pada akhirnya diperoleh hasil penataan ulang:

C6 H5 CH3 - p
│ +
P - CH3 – C6H5 - C ------C – C6 H5 CH3 - p + H+
│ │
C6H5 C6H5

Catatan: Pelajarilah kembali contoh penataan ulang nukleofilik pada Kegiatan Belajar 1.
4a. Dekomposisi termal berarti peruraian suatu senyawa sebagai akibat dari pemanasan.
Anda dapat mencari bagian langkah yang manakah dalam penataan ulang Curtius yang
dapat disebut langkah dekomposisi termal tersebut.
b. Bila anda memperhatikan dengan cermat, tentu anda dapat menemukan kesamaannya,
yaitu dalam hasil reaksi dari salah satu langkah.
5. Untuk menjawab pertanyaan ini Anda dapat mempelajari kembali uraian terkait dalam
Kegiatan Belajar 2.

Rangkuman :

16 179
Penataan ulang pada Karbokation dapat terjadi pada senyawa yang dapat menghasil
kan karbokation melalui reaksi-reaksi sebagai berikut : a) Alkohol + asam, b) Alkena + asam,
c) Amina primer + HNO2, d) Klorida + AgNO3 , e) Senyawa karbonil + asam
Penataan ulang pada atom oksigen yang tuna elektron dijumpai antara lain dalam :
a. Reaksi pembuatan fenol dan aseton (dalam industri) dengan cara mereaksikan kumena
hidroperoksida dengan suatu asam
b. Reaksi keton dan asam peroksi yang menghasilkan ester dan asam karboksilat
Penataan ulang pada atom N yang tuna elektron dijumpai antara lain dalam : a)Reaksi
degradasi Hofmann, b) Reaksi Curtius, c) Reaksi Lossen, d) Reaksi Schmidt
Tes Formatif 2
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban yang tepat!.
1) Hasil akhir penataan ulang yang melibatkan karbokation adalah: A. struktur karbokation
yang lebih stabil, B. alkohol ester, C. amina primer, D. aldehida/keton yang terprotonasi
2. Bagaimanakah rumus struktur karbokation yang diperoleh dari reaksi tersier butil alkohol
dan suatu asam
3) Apakah yang menyebabkan karbokation CH3O CH2 bersifat stabil?
+

CH3

4) Jika neopentil amina CH3 – C – CH2NH2 jika direaksikan dengan asam nitrit (HNO2)

CH3

memberikan hasil akhir karbokation yang berstruktur bagaimana ?


5) Dinamakan reaksi apakah jika terjadi pembentukan amina primer dari suatu amida
melalui penambahan Br2 dan alkali?

6) Senyawa apakah yang terbentuk jika senyawa m-bromobenzamida jika direaksikan


dengan brom dan NaOH akan mengikuti penataan ulang Beckmann

7) Reaksi antara kumena hidroperoksida dengan suatu asam dinamakan reaksi reaksi
penataan ulang yang bagaimana ?

8). Berikan persamaan reaksi dari reaksi Curtius tentang langkah yang memperlihatkan
adanya perpindahan gugus yang melibatkan atom N yang tuna alektron
9) Bagaimana persamaan antara reaksi Lossen dan reaksi Curtius. Tuliskan persamaan
reaksinya.

!0) Jika dimetilketon direaksikan dengan asam hidrazoat (HN3), menurut reaksi Schmidt,
jelaskan hasil akhirnya yang terbentuk

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda dengan
kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = ----------------------------------------------- X 100%
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

17 180
90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 70 % = cukup
– 69 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup memahami
Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1
1) Penataan ulang tipe elektrofilik, sebab yang berpindah adalah gugus W tanpa pasangan
elektronnya
2) Setiap reaksi penataan ulang selalu bercirikan adanya perpindahan gugus.
3) Istilah prototropik menunjukkan bahwa yang berpindah adalah H+ (proton).
4) Dalam struktur karbokation sebelum dan sesudah pentaan ulang terlihat bahwa
perubahan yang terjadi adalah dari karbokation primer menjadi tersier.
5) Dari perbedaan struktur sebelum dan sesudah penataan ulang dapat disimpulkan bahwa
-CH2 CH3

yang berpindah adalah gugus


tanpa pasangan elektron. Oleh karena itu dinamakan penataan ulang tipe elektrofilik.
6) Dalam penataan ulang pinakol-pinakolon, langkah awalnya adalah protonasi gugus OH
sehingga terjadi gugus –COH2, kemudian setelah melepaskan H2O

yang terjadi adalah - C+ (karbokation). Pilihan A, C dan D tidak sesuai.

7) Garam amonium kuarterner
8) Adanya gugus- N-H yang bersifat menarik elektron pada inti benzena mengakibatkan
kerapatan elektron pada inti benzena berkurang. Pengaruh tarikan elektron tersebut pada
posisi para cukup besar sehingga posisi para menjadi bermuatan parsial positif (β+) dan
mudah diserang oleh nukleofil.
9) Gugus yang berpindah membawa pasangan elektron
10) Perpindahan hidrogen 1,2

Tes Formatif 2
1) Sesuai dengan ciri reaksi penataan ulang, hasil yang diperoleh haruslah lebih stabil
daripada sebelumnya.

2) Struktur (CH3)3C+ (karbokation tersier) paling stabil


3) Gugus -CH3O termasuk gugus yang bersifat mendorong elektron walupun tidak sekuat
gugus -OH.
CH3
4) Pada mulanya diperoleh struktur CH3 – C – CH2OH yang dalam suasana
CH3
asam menjadi (CH3)3CCH2OH2. Struktur tersebut setelah mengeluarkan air menjadi
(CH3)3CCH2 dan dalam upaya memperoleh struktur yang lebih stabil
+
berubah menjadi CH3 – C –CH2 – CH3 melalui penataan ulang.

18 181
CH3
5) Reaksi Hofmann
6) Hakikat penataan ulang (reaksi degradasi) Hofmann adalah perubahan

O
∕∕
-C – NH2
\
NH2

Karena m-bromobenzamida mempunyai rumus struktur:

CONH2

Br

Maka hasil reaksinya adalah:


NH2

Br

7) Melibatkan atom O yang tuna elektron

8) O
∕∕
R–C–N R–N=C=O

9) RCON R–N=C=O
O
∕∕
10) CH3 – C – NH – CH3

Daftar Pustaka

1. Chatwal, G. (1981), Organic Chemistry of Natural Products, Himalaya Publishing House,


Bombay.
2. Morrison R.T. & Boyd R.N., (1966), Organic Chemistry, 2nd Edition, Ally and Bacon, Inc.,
Boston.
3. Sykes, Peter., (1989)., Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik, Gramedia, Jakarta
4. Vollhardt, K.P.C. (1987), Organic Chemistry, W.H. Freeman & Co., New York.
5. Wahyudi/Ismono., (2000)., Kimia Organik 3, Depdikbud, Jakarta
6. Warren, Stuart., ( 1994), Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi, Gadjah Mada University
Prees, Jokyakarta.

19 182
Senarai

Adisi elektrofilik : reaksi adisi yang diawali dengan langkah serangan eletrofil
pada senyawa yang mengandung ikatan - C=C- atau ikatan
-C≡C-
Adisi ionik : reaksi adisi suatu pereaksi asimetrik yang dapat menghasilkan
ion positif dan ion negatif, pada suatu alkena
Adisi Markovnikov : reaksi adisi yang orientasinya mengikuti kaidah Markovnikov
(lawannya adalah adisi anti Markovnikov)
Adisi nukleofilik : reaksi adisi yang diawali dengan langkah serangan nukleofil
pada atom C dalam gugus karbonil (terutama aldehida
/keton}
Adisi radikal bebas : reaksi adisi yang ditandai oleh adanya serangan suatu
radikal bebas pada senyawa yang mengandung ikatan
– C = C – , misalnya terjadi pada adisi HBr pada alkena di
bawah pengaruh suatu senyawa peroksida
Aldehida yang tidak : aldehida yang dalam molekulnya tidak mengandung
mengandung atom pada atom C alfa (atom C yang berikatan dengan
H alpa gugus -C = O )

H
Contoh:
C = O
H

benzaldehida
Alkilasi : reaksi memasukkan suatu gugus alkil ke dalam suatu
molekul senyawa organik
Alkuna terminal : senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan sebuah
ikatan ganda tiga karbon–karbon ( - C ≡ C-) yang dalam
rumus strukturnya terletak pada ujung rantai
Asam lewis : molekul atau ion yang dapat bergabung dengan
molekul-molekul atau ion lain melalui sebuah ikatan
kovalen yang kedua elektronnya berasal dari molekul
atau ion yang kedua. Contoh : BF3; A1C13 ; H+
Asam sulfat berasap : asam sulfat yang mengandung gas SO3
Asilasi : reaksi memasukan gugus asil (R-C=O) ke dalam suatu
molekul organik
Atom C kiral : atom C yang mengikat empat atom/gugus yang berbeda
Atom C tetrahedral : atom C yang keempat valensinya mengarah pada
keempat sudut suatu tetrahedron (bidang empat
beraturan) dengan atom C tersebut sebagai pusatnya
Basa Lewis : molekul atau ion yang dapat bergabung dengan
molekul atau ion lain melalui ikatan kovalen , yang

20 183
kedua elektronnya berasal dari molekul atau ion yang
pertama
Campuran rasemat : campuran ekimolar dari dua enantiomer
Degradasi : suatu tipe reaksi dekomposisi yang merupakan ciri khas
dari senyawa dengan berat molekul tinggi, dan menghasilkan
senyawa dengan berat molekul yang rendah
Dekarboksilasi : reaksi yang ditandai oleh adanya perubahan dari gugus
COOH menjadi –H, misalnya dari RCOOH menjadi RH
Derivat amonia : senyawa yang merupakan turunan (derivat) dari NH3,
misalnya RNH2, R1R2NH, HO-NH2.
Desulfonasi : reaksi yang ditandai oleh adanya perubahan dari gugus –
SO3H menjadi -H, misalnya dari C6H5SO3H menjadi C6H6
Diena terkonjugasi : suatu hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki dua ikatan
rangkap karbon-karbon (-C=C-) yang letaknya dipisahkan oleh
sebuah ikatan tunggal, misalnya CH 2=CH–CH=CH2(1,3-
butadiene)
Dipol : molekul yang mempunyai muatan parsial positif dan muatan
parsial negatif.
Efek induktif : efek yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan keelektro
negatifan antara dua buah gugus dalam suatu molekul
Efek orientasi : efek yang ditimbilkan oleh gugus-gugus yang menentukan
arah masuknya posisi subsituen, misanya dalam subtitusi
elektrofilik pada senyawa aromatik terdapat kelompok gugus
pengarah meta, dan kelompok gugus pengarah orto para
Efek resonansi : efek yang ditimbulkan oleh adanya kemampuan subsituen da
lam menstabilkan zat antara karbokation dalam reaksi
subsitusi elektrofilik pada senyawa aromatik, melalui cara
delokalisai elektron ke cicin romatik
Elektrofil : molekul atau ion yang dalam reaksinya senntiasa mencari
pasangan elktron
Elektron  (pi) : elektron-elektron yang terdapat dalam ikatan rangkap karbon-
karbon ( - C = C - )
Energi aktivasi : besarnya energi minimum yang dihasilkan oleh tumbuhan
antara molekul-molekul pereaksi agar suatu reaksi dapat
berlangsung
Energi potensial : adalah besarnya energi yang terkandung dalam suatu zat
Enol : senyawa organik yang dalam rumus strukturnya
mengandung ikatan rangkap karbon-karbon (-C=C-) dan
gugus –OH, misalnya CH2 = CH-OH, (vinil alkohol)
Faktor sterik : pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya tatanan atom-atom
dalam ruang suatu molekul
Faktor polar : pengaruh yang terjadi pada reaksi radikal bebas sebagai kibat
adanya kecenderungan radikal bebas untuk mendapatkan atau
melepaskan elektron
Gugus alil : gugus yang mempunyai rumus struktur CH2= CH-CH2–
Gugus benzil : gugus yang mempunyai rumus struktur
CH2

Gugus fungsi : atom atau kumpulan atom yang menentukan sifat khas
senyawa organik

21 184
Gugus pengarah meta : gugus yang mengarah masuknya subsituen baru pada posisi
meta terhadap gugus tersebut, khususnya dalam reaksi
substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik
Contoh : Gugus – NO2 ; – COOH ; – CN

Gugus pengarah
orto-para : gugus yang mengarahkan masuknya subsituen baru pada
posisi orto dan/atau para terhadap gugus tersebut, khususnya
dalam reaksi subsitusi elektrofilik pada senyawa aromatik,
Contoh : Gugus – OH ; – NH2 ; – halogen
Halida alilik : senyawa halogen organik yang atom halogennya terikat pada
atom C yang berdampingan dengan atom C berikatan rangkap
Contoh : CH2 = CH – CH2 – X (halogen)
Halida bezilik : senyawa halogen organik yang atom halogennya terikat pada
atom C yang berdampingan dengan inti aromatik.
Contoh :
CH2 X

Halogenasi : reaksi memasukkan atom halogen ke dalam suatu molekul


senyawa organik
Halohidrin (haloalkohol) : senyawa yang dalam rumus strukturnya mengandung atom
halogen dan gugus –OH yang masing-masing diikat oleh dua
atom yang berdampingan
Contoh : CH2 – CH2 (etilena klorohidrin)
Hemiasetal : senyawa organik yang diperoleh dari hasil adisi satu molekul
alkohol pada suatu aldehida
Hidrogenasi katalitik : reaksi adisi hidrogen pada ikatan tidak jenuh dengan pengaruh
suatu katalis
Hidrolisis : penguraian suatu senyawa oleh air
Ikatan kovalen : ikatan yang dihasilkan dari sumbangan satu elektron dari
masing-masing atom yang berikatan
Ikatan sigma : istilah umum yang digunakan untuk ikatan yang tumpang
tindih orbitalnya nampak sebagai lingkaran bila dilihat dari
sumbu ikatan
Inhibitor : zat yang dalam jumlah sedikit mampu memperlambat atau
menghentikan berlangsungnya suatu reaksi
Inisiasi : langkah yang mengawali suatu reaksi rantai
Inisiator : zat yang bertindak sebagai pendorong berawalnya suatu reaksi
rantai
Inversi : pembalikan arah
Inversi walden : pembalikan arah konfigurasi yang perubahan pereaksi menjadi
produk, reaksi substitusi nukleofilik
Catatan : fenomena ini pertama kali ditemukan oleh Paul von
Walden
Karbanion : spesies bermuatan negatif yang mengandung sebuah atom C
yang memiliki tiga buah ikatan dan sepasang elektron
Karbokation : spesies bermuatan positif yang mengandung sebuah atom C
yang hanya mempunyai enam buah elektron dalam ketiga
ikatannya

22 185
Karbonasi : reaksi memasukan sebuah atom karbon pada suatu molekul
senyawa organik
Kation aril : spesies bermuatan positif pada salah satu atom C dalam suatu
inti aromatik
+
Kation vinil : spesies bermuatan positif yang berstruktur H – C = C –

H
Keadaan transisi : keadaan yang terdapat pada spesies pereaksi dalam proses
perubahannya menjadi produk, yang ditandai oleh adanya
ikatan yang terputus sebagian dan ikatan yang terbentuk
sebagian
Nukleofil : spesies yang dapat memberikan pasangan elektron pada atom
atau molekul lain
Pemutusa ikatan termal : pemutusan ikatan yang disebabkan oleh pengaruh panas
Pemutusan ikatan
secara fotokimia : pemutusan ikatan yang disebabkan oleh pengaruh cahaya
Penataan ulang : atom dalam suatu molekul sehingga terbntuk suatu tipe raksi
yamg ditandai oleh adanya perubahan tatanan suatu molekul
baru, di bawah pengruh suatu katalis
Contoh : peristiwa isomerisasi adalah salah satu contoh dari
penataan ulang
Polialkilasi : reaksi memasukan sejumlah gugus alkali kedalam suatu
molekul senyawa organik
Poliasilasi : reaksi memasukkan sejumlah gugus asil kedalm sutu molekul
senyawa organik
Posisi  terhadap cincin
aromatik : posisi pada atom C diluar cincin aromatik yang langsung
berikatan dengan cincin tersebut
Posisi β terhadap suatu
gugus : posisi pada atom C nomor dua dari suatu rantai atom C yang
berkaitan dengan suatu gugus
Contoh : Dalam struktur G– CH2 – CH3, pada posisi , terdapat
2 atom H dan posisi β terdapat 3 atom H (G : suatu gugus)
Rasemisasi : pembentukan campuran rasemat
Reaksi adisi : reaksi penggabungan dua molekul yang menghasilkan sebuah
molekul baru
Reaksi eliminasi : reaksi yang ditandai oleh lepasnya dua buah atom atau gugus
dari suatu molekul
Reaksi metalasi : reaksi memasukkan atom logam kedalam suatu molekul
senyawa organik
Retensi konfigurasi : lawan dari inversi konfigurasi, dalam arti konfigurasi produk
yang diperoleh tidak mengalami pembalikan
Selektivitas : daya kemampuan suatu reaksi untuk memilih sasaran
serangan
Senyawa karbonil : senyawa yang mengandung gugus karbonil (-C=O) misalnya
aldehida atau keton
Solvasi : pengikatan sejumlah molekul solvent (pelarut) oleh suatu
spesies

23 186
Solvolisis : dalam reaksi substitusi nukleofilik diartikan sebagai reaksi
dengan molekul solvent (pelarut) yang bertindak sebagai
nukleofilnya
Stereokimia : suatu bidang kajian dalam kimia organik yang khusus
mengkaji konfigurasi dalam ruang pada molekul-molekul
senyawa organik
Substitusi elektrofilik : reaksi substitusi dengan elektrifil yang bertindak sebagai
pereaksi penyerang
Substitusi nukleofilik : reaksi substitusi nukleofilik yang bertindak sebagai pereaksi
penyerang subsrat senyawa organik yang mengalami suatu
jenis reaksi khusus
Substrat kiral : subsrat yang memiliki atom C kiral
Sulfonasi : reaksi untuk memasukan gugus –SO3H ke dalam suatu
molekul senyawa organik

24 187

Anda mungkin juga menyukai