Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 2

D4 TLM

CARA MENGGUNAKAN PERALATAN GELAS DI


LABORATORIUM DENGAN BENAR

Anisha Sintha Kafabihi (P3.73.34.2.20.126)


Ibtihal Shobihah (P3.73.34.2.20.113)
Menggunakan Alat Ukur Volume Untuk
Pengukuran Teknis
A. GELAS UKUR

1. Anda perlu menyiapkan larutan yang ingin Anda ukur


volumenya, serta jangan lupa juga pilih gelas ukur
dengan ukuran yang sesuai.
2. Tungkan larutan tersebut ke dalam gelas ukur. Ingat
bahwa cara membaca skala peda gelas ukur bergantung
dengan jenis larutan yang ingin Anda ukur volumenya.
Jika larutan tak berwarna maka perhatikanlah batas
meniskus cekung bagian bawah, dan jika larutan raksa
maka perhatikanlah batas meniskus cembung.
3. Setelah volume larutan sesuai dengan keinginan Anda,
serta meniskus laruatan telah sesuai dengan skala gelas
ukur, maka langkah selanjutnya Anda perlu menuangkan
larutan tersebut ke dalam wadah lain yang sudah
disiapkan.
Menggunakan Alat Ukur Volume Untuk
Pengukuran Teknis

B. PIPET UKUR

1. Siapkan pipet ukur dan rubble buld, kemudian


pasangkan rubble buld pada pipet ukur. Pastikan rubble
buld terpasangan dengan benar
2. Tekan rubble buld dan Arahkan ujung pipet ke cairan
atau larutan yang ingin dipindahkan, kemudain lepaskan
tekanan pada rubble buld, secara otomatis cairan atau
larutan akan masuk ke dalam badan pipet ukur.
Sesuaikan volume cairan yang ingin dipindahkan
3. Setelah volume cairan atau larutan seudah sesuai
dengan keinginan, maka pindahkanlah cairan atau
larutan tersebut ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
Menggunakan Alat Ukur Volume Untuk Pengukuran
Akurat

A. PIPET VOLUME
• Mulailah dengan membilas pipet volume menggunakan cairan yang akan dipindahkan.
Caranya adalah dengan memasukkan sedikit cairan yang akan dipindahkan ke dalam
tabung kemudian posisikan pipet secara horizontal. Lalu putar sedemikian rupa agar cairan
menyentuh semua permukaan dalam pipet. Buang cairan tersebut ke tempat pembuangan.
• Pasang bulb atau penyedot karet pada bagian ujung atas pipet, jangan terlalu kencang
memasangnya karena nanti akan sulit untuk dilepas.
• Tekan bulb kemudian masukkan ujung bawah pipet volume di bawah permukaan cairan
yang akan dimasukkan lalu perlahan lepaskan tekanan bulb hingga cairan masuk di atas
batas garis
• Cara menggunakan pipet volume selanjutnya adalah copot bulb dengan cepat kemudian
segera tutup ujung atas pipet menggunakan jari Anda agar cairan yang sudah masuk tidak
keluar lagi
• Dengan perlahan, buang kelebihan cairan dengan cara membuka jari hingga cairan keluar
sedikit-sedikit sampai mencapai garis batas volume-nya.
• Jika ada sisa cairan yang menempel pada bagian luar pipet, sentuhkan pada wadah
cairannya. Lalu masukkan cairan di dalam pipet ke dalam wadah lain dengan cara membuka
jari Anda sepenuhnya. Kebanyakan pipet volume didesain sudah memperhitungkan sisa
sedikit cairan yang tertinggal di bagian bawah ujung pipet. Jadi jangan khawatir volume
cairan di wadah baru berkurang.
• Setelah menggunakan pipet volume segera bersihkan dengan pencuci dan bilas dengan air.
Menggunakan Alat Ukur Volume Untuk Pengukuran
Akurat

B. LABU UKUR
◦ Masukkan lah zat yang akan Anda encerkan ke dalam labu
ukur
◦ Tambahkan Air bersih atau aquades kedalam labu ukur
hingga air tersebut sampai ke tanda batas yang ada pada
skala labu ukur di bagian luarnya.
◦ Setelah itu, campurkan larutan dengan cara mengocoknya.
Pastikan bahwa larutan tersebut bisa bercampur sampai
merata.
◦ Larutan sudah selesai dilarutkan dan siap untuk digunakan.
◦ Jika sudah, masukkan larutan yang sudah dibuat tadi ke
tempat yang sudah disesuaikan. Jangan lupa simpan di
tempat yang benar.
Menggunakan Alat Ukur Volume Untuk Pengukuran
Akurat

B. BURET
1. Buret diklem pada statif dalam posisi tegak lurus dengan datar air.
2. Bilas buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi
buret dengan larutan yang sama sampai diatas titik nol.
3. Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa dibawah
kran terisi larutan ( tidak terdapat gelembung udara ).
4. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka
lain dan catatlah angka mula – mula ini.
5. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan
tangan kanan memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan yang akan
dititrasi. Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang – goyang dengan
gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret segera bercampur.
Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan adanya
perubahan warna )
Melakukan Pemanasan Menggunakan Lampu Spirtus

1. Buka penutup luar pembakar spiritus dan lepaskan bagian penutup dalam dengan sumbunya. Isikan spiritus ke
dalam pembakar spiritus tersebut sampai penuh dan kemudian tutup kembali dengan sumbu pembakar spiritus.
2. Biarkan beberapa saat hingga spiritus meresap ke dalam sumbu bakar. Setelah itu bakar sumbu dengan
menggunakan korek api. Untuk mematikan pembakar spiritus, gunakan tutup luar untuk menutup bagian apinya.
Pastikan kita tidak meniup api para spiritus karena hal tersebut tidak akan menyebabkan api mati.
3. Untuk menggunakan pembakar spiritus dalam pemanasan tabung reaksi. Gunakan penjepit kayu untuk memegang
bagian tabung reaksi sehingga api akan jauh dari tangan. Panaskan bagian kaca tabung reaksi sembari tabung
tersebut digoyangkan.
4. Hal ini bertujuan untuk meratakan pemanasan yang terjadi pada tabung reaksi. Ketika bahan dalam tabung reaksi
telah menghasilkan gelembung gas maka jauhkan tabung tersebut dari api untuk beberapa saat. Biarkan suhu
dalam tabung reaksi turun lalu kita dapat memanaskannya kembali.
5. Jika dalam kondisi tersebut kita tidak menjauhkan dari sumber panas, maka dikhawatirkan akan terjadi letupan
bahan kimia dari dalam tabung reaksi. Tentu hal tersebut bukan menjadi hal yang diinginkan karena akan sangat
berbahaya jika hal itu terjadi.
6. Sedangkan untuk menggunakan pembakar spiritus dalam pemanasan atau penguapan. Kita harus menempatkan
penyangga kaki tiga diatas pembakar spiritus dan juga tempatkan kasa kawat diatas penyangga kaki tiga.
7. Pastikan bahwa kita menggunakan kaki tiga dengan tinggi yang sesuai sehingga api dari pembakar spiritus dapat
langsung mengenai kasa kawat.
ALAT GELAS BUKAN UNTUK MENGUKUR
VOLUME

A. GELAS KIMIA (BEAKER GLASS)

1. Bersihkan gelas dengan aquadest sebanyak tiga kali,


2. Kemudian masukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kawat kasa
diatas kakitiga untuk melakukan pembakaran.
3. Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor listrik.
4. Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan
asam dengan konsentrasi tinggi.
ALAT GELAS BUKAN UNTUK MENGUKUR
VOLUME

B. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

1. Pertama memegang leher botol dengan satu


tangan
2. Menggoyangkan perlahan-lahan secara
berputar sampai larutan menyatu
3. Arah pandangan mata tertuju pada larutan
ALAT GELAS BUKAN UNTUK MENGUKUR
VOLUME

C. PIPET TETES

Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan
tahan kemudian dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan
bola karet dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu
pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah lain
kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara
perlahan, pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan..
PENGENALAN RUBBER BULB / PIPET FILTER

C. Rubber bulb ( pipet filler / karet penghisap/


filler )
1. Pasang ujung pipet dibagian bawah rubber bulb dengan cara sedikit ditekan seperti
gambar disamping ini secara perlahan-lahan
2. Setalah pipet dihubungkan dengan Ruber bulb angkat dengan kedua tangan, tangan kanan
memegang ruber bulb dan tangan kiri memegang pipet secara perlahan. Arahkan pipet ke larutan
/cairan yang akan diambil / disedot dengan menggunakan tangan kiri. Tekan katup Aspirate (A)
kemudian kempeskan Rubber bulp agar angin yang terperangkap didalam ruber bulb keluar
3. Setelah angin dikeluarkan sedot cairan dengan menekan katup Suction (S), jangan sampai
melebihi skala pipet dan  jangan sampai larutan masukkan ke rubber bulb karena hal ini dapat
menyebabkan rubber bulb cepat rusak.
4. Setelah pipet terisi dengan larutan atau cairan sesuai yang dibutuhkan kemudian keluarkan larutan
cairan ke tempat lain dengan cara mengangkat dengan kedua tangan seperti langkah no 1. Arahkan
pipet ke dalam tempat lain. Sesuai volume yang dikehendaki dengan cara menekan katup Exhaust
(E) secara perlahan-lahan dan dalam posisi pipet tegak lurus, tunggu bebearapa sampai larutan
sudah keluar dengan sempurna.
PEMBACAAN SKALA ALAT GELAS DENGAN
MINISKUS BAWAH DAN MINISKUS ATAS
Miniskus adalah garis lengkung permukaan cairan
yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat
cair dengan gelas ukur.

Miniskus atas (Cembung) Miniskus bawah (Cekung)


Digunakan apabila larutan yang
Digunakan untuk membaca volume
diukur memang memiliki
miniskus atas (Raksa dan di alat ukur jika larutan berwarna
merkuri) dan juga untuk larutan bening atau masih jelas dan pastinya
berwarna dan lurutan pekat.
memiliki miniskusus bawah.
 
PEMBACAAN SKALA ALAT GELAS DENGAN
MINISKUS BAWAH DAN MINISKUS ATAS
Cara Pembacaan Skala Gelas Ukur: Cara Pembacaan Skala Buret:
1. Gelas ukur diletakkan pada media yang sejajar (meja 1. Pembacaan skala yang dipandang adalah miniskus
yang rata) zat cair.
2. posisi mata sejajar dengan permukaan larutan yang 2. Untuk zat cair yang tidak berwarna atau berwarna
terang, sebagai dasar pembacaan adalah permukaan
dituangkan dan disesuaikan dengan ukuran yang bawah (miniskus bawah) zat cair. Sedangkan untuk zat
tertera, sehingga akurasi ketelitian pada penglihatan cair yang berwarna gelap sebagai dasar pembacaan
yang lebih besar. permukaan atas(miniskus atas) zat cair pada dinding
3. Lakukan miniskus sesuai zat cair yang di gunakan buret.
(berwarna/tidak berwarna), dalam gambar 3. kedudukan buret harus vertical dilihat dari posisi
menggunakan miniskus bawah yang berarti zat cair mata yang sejajar dengan permukaan larutan yang
tidak berwarna dituangkan dan disesuaikan dengan ukuran yang
tertera, sehingga akurasi ketelitian pada penglihatan
4. Catat skala angka yang mendahuluinya ialah angka yang lebih besar.
yang pasti benar. Misalnya pada gambar volume gelas 4. Gunakan kertas hitam putih dan batas garis hitam
ukur antara 31 dan 32 dibagi 10 bagian, letak meniskus putih diletakkan 1-2 mm di bawah miniskus (warna
harus dicatat dengan 2 angka desimal, yaitu 0,6 hitam terletak di bawah), tujuannya untuk memperjelas
“sekian”. Jika letak penunjuk tidak di perkirakan. skala yang dilihat
5. Pembacaan skala buret adalah dua angka di
belakang koma. Angka pertama di belakang koma
dibaca dari skala buret dan angka terakhir atas dasar
perkiraan
THANK YOU!
Menggunakan Peralatan Gelas Laboratorium
Dengan Benar

E. KACA ARLOJI

Hanya dengan meletakkan zat yang akan di timbang ke


dalam kaca arloji.
Menggunakan Peralatan Gelas Laboratorium
Dengan Benar

A. CORONG GELAS

1. Ambil corong kemudian posisikan pada wadah baru yang


digunakan untuk mentransfer atau memindahkan larutan. Pastikan
corong terpasang pada bagian inputnya dengan sempurna/tidak
goyang.
2. Selanjutnya tuangkan larutan atau cairan dari wadah lain ke bagian
dalam corong. Sebaiknya lakukan secara perlahan menyesuaikan
volume yang dikeluarkan dari batang corong. Jika tidak cairan bisa
tumpah karena masukan larutan dan keluaran larutan melalui
batang corong tidak seimbang.
3. Jika pun Anda memindahkan larutan ke dalam wadah yang sulit
untuk dipasangi corong, Anda bisa menuangkan cairan sembari
satu tangan memegangi corong agar bisa digunakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai