Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN ALAT NON GELAS LABORATORIUM

A. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui alat non gelas
yang ada di laboratorium serta mengetahui fungsinya.
B. Landasan Teori
Kimia merupakan bagian dari ilmu sains yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban atas pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam khususnya yang
berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika, dan energitika
zat (Damayati, dkk., 2019). Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan
eksperimen, artinya bahwa tidak mungkin belajar kimia tanpa laboratorium.
Laboratorium akan membantu mahasiswa memahami konsep-konsep kimia,
membuktikan sebagai konsep dan melakukan penelitian sederhana (Ambarwati
dan Prodjosantoso, 2018).
Kegiatan praktikum sebagai salah satu metode yang mengedepankan
proses dan kerja untuk menemukan sendiri sebuah konsep ilmiah berdasarkan
suatu proses, pengamatan, analisis, pembuktian, dan menarik kesimpulan dari
suatu objek. Perkuliahan yang dilengkapi dengan praktikum mampu memperkaya
mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan melaksanakan
praktikum mahasiswa akan lebih bersemangat karena tidak monoton dengan teori
perkuliahan saja (Eliyarti, Rahayu, C., dan Zakirman, 2020).
Laboratorium adalah unit penunjang akademik lembaga pendidikan
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmiahan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, atau
pengabdian kepada masyarakat (Raharjo, 2017).
Pengetahuan alat merupakan salah satu factor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Mahasiswa akan terampil dalam praktikum
apabila mereka mempunyai pengetahuan alat-alat praktikum yang meliputi nama
alat, fungsi, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alatt yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran saat praktikum, selama praktikum mahasiswa
dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa yang
menguasai alat dengan baik akan terampil dan teliti dalam praktikum sehingga
mahasiswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu,
pelaksanaan praktikum melibatkan alat-alat, maka perlu penguasaan tentang alat-
alat praktikum dengan baik sehingga dapat menunjang kelancaran praktikum dan
memberi nilai tambah bagi penilaian psikomotorik mahasiswa (Juvitasari, Melati,
H.A., dan Lestari, A., 2020).

C. Pembahasan
1. Klem dan statis
a. Fungsi

Statif berfungsi sebagai penyangga dari klem pada saat pengujian


di laboratorium. Statif akan berdiri tegak keatas jika diletakan ditemat
yang datar. Klem berfungsi sebagai penyangga dari dari berbagai macam
alat yang ada di laboratorium. Contohnya seperti buret dan corong pisah
yang akan di tahan menggunakan klem.

Klem terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

 Klem Jepit

Klem jepit adalah jenis klem yang paling umum ditemukan di


laboratorium. Sesuai namanya, klem jepit berfungsi untuk menjepit
alat laboratorium.
Biasanya klem jepit digunakan pada saat destilasi dengan cara
menyangga alat destilasi seperti labu bulat kondensor. Selain itu
klem jepit juga dapat digunakan pada saat melakukan refluks di
laboratorium.
 Klem Holder

Klem holder berfungsi untuk menjepit alat laboratorium khususnya


buret pada saat proses titrasi. Buret akan ditahan oleh karet
penjepit dari klem holder secara tegak. Terdapat 2 jenis klem
holder yang ada di laboratorium, yaitu klem holder satu sisi dan
klem holder 2 sisi.
 Klem Ring

Klem ring berfungi untuk menyangga corong pisah pada saat


proses ekstraksi. Ekstraksi adalah proses pemisahan yang di
dasarkan pada perbedaab tingkat kepolaran dan massa jenis dari
campuran larutan.
Corong pisah akan diletakan dalam ring untuk membiarkan
campuran larutan terpisah secara sempurna. Agar memudahkan
proses ekstraksi maka posisikan corong pisah secara tegak pada
ring yang terpasang pada statif.
b. Cara Penggunaan Gelas Kimia
 Letakkan statif dan klem pada tempat yang datar, seperti lantai dan
meja.
 Pasang klem pada statis, selanjutnya sesuaikan tinggi klem pada
statis. Di dalam menyesuaikan klem dengan kebutuhan, kita
tinggal menaik turunkan klem sesuai kebutuhan. Caranya adalah
dengan memutar mur yang berada di dekat statif.
 Setelah klem terpasang, kemudian pasangkan alat yang akan
dijepit. Caranya adalah dengan mengecilkan ukuran mulut klem,
selanjutnya letakkan peralatan laboratorium yang akan dijepit pada
tengah mulut klem dan jepit.
 Apabila peralatan yang dijepit mudah jatuh, maka dapat
menggunakan tissue agar jepitannya lebih kuat.

2. Kaki tiga

a. Fungsi kaki tiga


Fungsi utama dari kaki tiga adalah untuk menopang atau
menahan labu dan gelas kimia selama pemanasan. Biasanya kasa kawat
dengan bagian tengah keramik harus diletakkan di atas kaki tigas agar
alat gelas seperti beaker glass bisa diletakkan di atasnya. Karena kaki
tiga ini tinggi, maka pembakar bunsen dapat diletakkan di bawahnya
untuk memanaskan. Berbeda dengan clay triangle yang digunakan
sebagai penahan atau penopang alat kimia berukuran kecil, justru kaki
tiga digunakan sebagai penopang yang menahan alat kimia berukuran
sedangn dan besar seperti beaker glass dan Erlenmeyer. Alat kaki tiga ini
digunakan bersamaan dengan kawat kasa yang merupakan komponen
untuk membantu proses kerja kaki tiga pada saat pemanasan dilakukan.
Nantinya, kawat kasa akan diletakkan diatas kaki tiga sehingga dapat
menahan alat gelas yang ditampung.

b. Cara Penggunaan Kaki tiga


1. Pastikan kaki tiga diletakkan diatas meja yang permukaannya rata
sehingga dapat berdiri tegak.
2. Letakkan pembakar Bunsen atau spiritus dibawah kaki tiga.
Kemudian, letakkan kawat kassa atau clay triangle diatas kaki tiga
tersebut.
3. Lalu, letakkan wadah atau alat gelas kimia diatasnya.
4. Pastikan api tidak terlalu besar agar suhu pemanasan tetap stabil.

a. Cara Perawatan Erlenmeyer


1. Sebelum digunakan, pastikan kaki tiga dalam keadaan kering
2. Jika basah, lap terlebih dahulu menggunakan kain kering
3. Jauhkan dari air agar tidak berkarat
4. Setelah digunakan, bersihkan kembali kaki tiga dengan kain lap
dan simpan kedalam lemari alat agar lebih awet
3. Kawat kasa

a. Fungsi kawat kasa

Di dalam laboratorium kawat kasa memiliki peran dalam proses


pemananasan sampel pengujian. Fungsi kawat kasa dalam laboratorium
adalah sebagai tempat meletakan wadah sampel seperti gelas beaker
ataupun erlenmeyer. Namun wadah lain juga dapat digunakan sebagai
alternatif lain.

Ada 2 hal yang dapat dilakukan ketika menggunakan alat ini, yaitu pada
proses pemanasan dan penguapan. Berikut adalah penjelasannya:

Pemanasan Larutan

Meskipun saat ini proses pemanasan sudah mengunakan alat yang


lebih modern yaitu hotplate, nyatanya pemanasan sampel secara
konvensional masih sering digunakan. Hal ini karena tidak semua
laboratorium memiliki hotplate dengan jumlah yang banyak.

Proses pemananasan secara konvensional ini bisa dilakuka dengan


meletakan kawat kasa diatas kaki tiga. Kemudian pemanasan bisa
dilakukan dengan bantuan bunsen ataupun pembakar spiritus.

Penguapan Larutan

Selain digunakan untuk proses pemanasan, nyatanya kawat juga juga


dapat digunakan untuk penguapan. Biasanya dalam proses penguapan
ini akan digunakan cawan sebagai wadahnya.
b. Cara Penggunaan Labu Ukur

1. Kawat kasa digunakan secara bersamaan dengan pembakar Bunsen atau


spiritus. 
2. Penggunaan kawat kasa hanya diletakkan pada bagian atas kaki tiga yang sudah
berdiri diatas spiritus. 
3. Kemudian, letakkan wadah atau gelas kimia untuk melakukan proses
pemanasan. 
4. Kondisi api juga harus diperhatikan karena api yang terlalu besar dapat
membakar kawat kasa sehingga dapat terjadi kerusakan. 
5. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menarik sumbu ke dalam spiritus agar api
yang menyala tidak terlalu besar dan suhu pemanasannya menjadi stabil.

1. Penjepit Tabung

Penjepit Tabung Reaksi adalah alat laboratorium berbahan dasar kayu


dengan jepitan pegas yang terbuat dari baja. Alat laboratorium ini berfungsi
untuk menjepit atau memindahkan tabung reaksi yang telah atau selama
proses pemanasan.
a. Fungsi Penjepit tabung
Fungsi penjepit tabung reaksi adalah sebagai media pemegangan
tabung reaksi. Tabung reaksi secara umum berbentuk silinder dengan
semua bahannya terbuat dari kaca. Di samping itu, tabung reaksi
cenderung sulit untuk Anda pegang apabila sedang melakukan suatu
formulasi atau penelitian.
b. Cara Penggunaan Pipet Ukur
1. Pastikan siapkan tabung reaksi yang hendak digunakan penjepit.
2. Jika tabung reaksi dalam kondisi panas, gunakan alat penjepit kayu
dengan hati-hati.
3. Pegang dengan satu tangan, buka sedikit bagian tengahnya,
kemudian jepit tabung reaksi. Lalu, sudah.

c. Cara Perawatan Pipet Ukur


selalu membersihkannya ketika selesai digunakan. Jika sudah
digunakan, sebaiknya anda membersihkan alat penjepit ini dengan air biasa
ya. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan menyimpannya di
tempat yang aman, mudah dicari dan terhindar dari ruangan yang lembab.

5. Rak tabung

Rak tabung reaksi adalah alat laboratorium yang termasuk ke dalam


non gelas, yang terbuat dari kayu dan memiliki bentuk seperti rak kecil.
a. Fungsi Rak Tabung
Seperti yang kita tahu, fungsi dari rak tabung ini adalah sebagai
tempat untuk meletakkan tabung yang berjumlah banyak. Rak ini terbuat
dari bahan dasar kayu berukuran 35 x 7 cm dan dapat menyimpan
sebanyak kurang lebih 24 tabung reaksi.
b. Cara Penggunaan Rak tabung
Untuk menggunakan alat non gelas yang satu ini cukup mudah, anda
tinggal menaruh tabung reaksi di lubang-lubang yang tersedia pada rak.
Jika tabung sedang kosong atau tidak terisi, taruh tabung dengan posisi
terbalik ya.
c. Cara Perawatan Rak tabung
Rak tabung biasanya dibersihkan dengan dilap dengan kain bersih
6. Sikat Tabung

Sikat tabung adalah salah satu alat laboratorium yang berguna


untuk membersihkan alat laboratorium yang lain seperti tabung reaksi.
Sikat tabung biasanya terbuat dari lapisan pegangan kawat yang kokoh
dengan ujung melingkar dan memiliki bulu nilon sintetis untuk
membersihkan partikel kotor pada tabung.

a. Fungsi Sikat Tabung

Fungsi utama dari sebuah pipet sikat tabung reaksi ini adalah
membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur dan lain-lain setelah
digunakan. Ini digunakan sebagai Alat Laboratorium Umum pada praktek
di laboratorium.

b.Cara Penggunaan Sikat Tabung


 Siapkan alat alat gelas yang akan dibersihkan
 Basahi alat alat gelas atau tabung reaksi dengan air mengalir.
 Masukkan sabun ke dalam tabung reaksi.
 Perlahan, masukkan sikat tabunng ke dalam tabung reaksi, lalu
bersihkan tabung atau alat gelas dengan cara menggosok dan
dengan gerakan memutar. (pastikan sudah tidak ada lagi bahan
yang menempel pada alat gelas atau tabung reaksi)
 Setelah itu, keluarkan sikat tabung, lalu bilas alat gelas
menggunakan air hingga bersih.

7. Sendok Tanduk

Sendok tanduk merupakan sendok yang unik dan natural terbuat dari
tanduk kerbau atau sapi. Dibuat secara manual dengan tangan tanpa mesin.
Sendok Obat Kecil biasa digunakan di apotek untuk meracik obat. Terbuah
dari tanduk 100%. Ukuran panjang sekitar 4 hingga 5 cm. Bentuk yang ada
seperti terlihat pada gambar : panjang, lancip, lengkung, dll.

a. Fungsi Sendok Tanduk


Sendok tanduk berfungsi untuk menyendok bahan kimia yang berbentuk
sebuk padatan.
8. Karet Penghisap

Pipet Filler/Rubber Bulb/karet penghisap adalah alat untuk menyedot


larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur untuk memindahkan sejumlah
volume larutan.

a. Fungsi Karet Penghisap

Membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara


disambungkan dengan pipet ukur atau pipet volume.

b. Cara penggunaan

 Sebelum dipakai menghisap, bola dikosongkan dengan


menekan bola dan ujung atas pipa (1)
 Pasang ujung bawah pipa ke pipet. Pipet yang digunakan
dimasukkan melalui ujung bawah dan jangan sampai melebihi
pipa cabang.
 Tekan/pijat pipa bawah (2) untuk menyedot cairan ke atas.
 Perhatikan : Jangan sampai larutan masuk ke dalam bola.
Lepas pijatan pipa bawah (2), cairan akan terhenti.
 Cairan yang terhisap dapat dalam pipet dapat dikeluarkan
dengan menekan pipa cabang (3).
 Sesudah menggunakan alat ini, bola harus segera dilepas dari
pepetnya dan dibiarkan udara masuk kembali.

c. Cara perawatan tabung reaksi

Agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, sebelum


disimpan usahakan alat ini dalam kondisi kering dan tidak ada residu larutan.
Usahakan karet penghisap kering baik bagian dalam maupun bagian luar.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, S., & Prodjosantoso, A. K. 2018. Analisis kelengkapan alat, bahan
laboratorium, dan keterlaksanaan praktikum kimia di SMA Negeri 2
Yogyakarta. Jurnal Pembelajaran Kimia, 7(1), 9-18.
Damayanti, N. K.. Maryam, S., & Subagia, I. W. 2019. Analis Pelaksanaan
Praktikum Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia UNDIKSHA, 3(2), 52-60.
Eliyarti, Rahayu, C., dan Zakirman. 2020. Deskripsi pengetahuan awal alat praktikum
materi koloid perkulihan kimia dasar mahasiswa teknik. Jurnal
pendidikan kimia dan ilmu kimia, vol. 3 no. 1.
Juvitasari, PM., Melati, H.A., dan Lestari, A. 2020. Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa Man 1
Pontianak. Jurnal Ilmiah Universitas Tanjungpura.
Raharjo, R. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi, 20 (02), 99-104.

Anda mungkin juga menyukai