Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN 2

PENGENCERAN ALKOHOL

I. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mengencerkan larutan yang pekat
2. Untuk memahami cara menghitung pengenceran larutan

II. Dasar teori


Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau
lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil
solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah
larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat
terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dimana solute
terlarut. (Permana, 2009)
Pengenceran adalah penambahan zat pelarut kedalam suatu
larutan yang pekat untuk mendapatkan larutan baru yang konsentrasinya
lebih rendah. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan
berubah, tetapi jumlah mol zat terlarut tetap ( tidak berubah).Oleh karena
molnya tetap, maka :

mol sebelum pengenceran = mol setelah pengenceran

n1 = n2
M1 x V1 = M2 x V2

Dimana :
M1 : konsentrasi molar awal
V1 : volume larutan awal
M2 : konsentrasi molar setelah pengenceran
V2 : volume larutan setelah pengenceran (Permana, 2009)

1
III. Alat
1. Gelas beker 250 ml 2 buah
2. Corong
3. Batang pengaduk
4. Pipet tetes 2 buah
5. Labu ukur 100 ml
6. Gelas ukur 100 ml
7. Botol 100 ml

IV. Bahan
1. Alcohol 96% sebanyak 27 ml
2. Aquades 73 ml

V. Prosedur kerja

Alkohol 27 ml

Dicampur dengan
aquades 73 ml

Dikocok dalam
labu ukur

Di diamkan
sebentar

Larutan alkohol
26%

2
VI. Data pengamatan
Alkohol 27 ml dengan konsentrasi 96% jika dicampur dengan
aquades sebanyak 73 ml akan menghasilkan alkohol dengan konsentrasi
26%

VII. Analisis data


Menghitung pengenceran alcohol 96% menjadi 26%
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 96 = 100 x 26
V1 = 27
100 - 27 = 73
Untuk mengencerkan alkohol 96% menjadi 26% dibutuhkan aquades
sebanyak 73 ml dan alkohol 27 ml.

VIII. Pembahasan
Pada dasarnya tujuan diadakannya praktikum kali ini adalah untuk
membuat larutan alkohol dengan konsentrasi 26%. Alkohol adalah salah
satu larutan yang mempunyai konsentrasi tinggi. Sehingga perlu
dilakukan pengenceran agar mendapatkan alkohol dengan konsentrasi
yang rendah. Pengenceran adalah penambahan zat pelarut kedalam
suatu larutan yang pekat untuk medapatkan larutan baru yang
konsentrasinya lebih rendah.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum melarutkan suatu zat
adalah menghitung jumlah zat terlarut yang akan diencerkan. Hal itu
dapat diperoleh setelah melakukan perhitungan dengan langkah sebagai
berikut :
V1 X M1 = V2 X M2
V1 X 96 = 100 X 26
V1 = 27, 083
V1 = 27 ml
100 – 27 = 73 ml

Dari perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa untuk


mendapatkan larutan alkohol 26% dengan volume 100 ml dibutuhkan

3
alkohol sebanyak 27 ml dan aquades sebanyak 73 ml. Cara perhitungan
seperti diatas berlaku untuk semua jenis larutan. Sehingga, ketika akan
melakukan pengenceran gunakanlah rumus tersebut untuk menentukan
jumlah zat terlarut.
Pada prinsipnya semua pengenceran dilakukan dengan memakai
labu ukur karena di labu ukur sudah terdapat tanda batas sampai mana
aquades harus ditambahkan. Selain itu ada juga gelas ukur yang
berfungsi untuk mengukur volume zat yang berbentuk cair. Saat
mengukur volume suatu zat cair, jangan sampai kurang ataupun
kelebihan. Karena hal itu akan berpengaruh terhadap hasil akhir dalam
suatu percobaan. Yang mana nantinya konsentrasi zat tersebut tidak
seperti apa yang diinginkan.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan :
1. Untuk membuat alkohol 26% dengan volume 100 ml diperlukan
alkohol 27 ml dan aquades 73 ml.
2. Untuk menentukan jumlah zat telarut dapat dihitung dengan
V1 X M1 = V2 X M2

Daftar pustaka

Permana, irvan . 2009 . Memahami Kimia SMA / MA Kelas XI . Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional . Jakarta.hal : 47

Suwardi., dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia XI .Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.hal 58 - 68

Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009.Kimia 2.Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional. Jakarta. hal 82-96

4
Gontor putri 1, 21 November 2015
Disetujui oleh Diperiksa oleh Dibuat oleh
Dosen pengampu, Asisten, Praktikan,

Himyatul Hidayah, S.Si, Apt Indriyanti Widya Mafazatien.N.I

Anda mungkin juga menyukai