LABORATORIUM KIMIA
NAMA : FRENALDY BRIAN AMALO
NIM : 2001060017
KELAS : A
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
SEMESTER : 3
SARANA DAN
PRASARANA
LABORATORIUM KIMIA
SOP ALAT-
ALAT-ALAT
ALAT NON
NON LISTRIK
LISTRIK LAB
LAB KIMIA
KIMIA
CARA
FUNGSI ALAT- MEMBERSIK
ALAT NON AN ALAT-
LISTRIK LAB ALAT NON
KIMIA LISTRIK LAB
KIMIA
ALAT-ALAT NON LISTRIK
LABORATORIUM KIMIA
1 2 3 4 5
6
LABU
GELAS CORONG
PIPET TETES LABU UKUR ERLENMEYE BURET
BEAKER PISAH
R
7 8 9 10 11 12
LABU
BUNSEN DESIKATOR GELAS ARLOJI KRUS
KJELDAHL
18 19 20 21 22
BOTOL
CORONG CAWAN BOTOL PENETES DAN LABU
BUCHNER PORSELIN PEREAKSI BOTOL IODIUM
TIMBANG
FUNGSI ALAT-ALAT NON
LISTRIK LABORATORIUM
1. Pipet tetes
suatu alat yang terbuat dari gelas yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Untuk dapat mengambil suatu cairan berbahan kimia tidak diperbolehkan mengambilnya dengan cara
menghisap melalui mulut namun harus menggunakan suatu alat yang disebut bulbPipet Terdiri dari
Empat jenis :
a.Pipet Volumetri
Suatu alat yang berfungsi untuk mengambil volume suatu larutan dengan dengan ketelitian yang
tinggi dan digunakan untuk pengukuran yang bersifat kuantitatif. Memiliki volume mulai dari 5 mL,
10 mL, 25 mL, dan 50 mL
b. Pipet ukur
Pipet ukur hampir sama fungsinya dengan pipet volumetri hanya biasanya digunakan untuk hal-hal
yang bersifat kualitatif (tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi). Pipet ukur memiliki skala yang
menunjukkan volume cairan.
c. Pipet Lambda
Digunakan untuk mengambil larutan dalam ukuran anatar 0,001 sampai 2 mL dengan ketentuan
0,001 mL= 1 lambda
d. Pipet Mikroliter
Digunakan untuk contoh yang bervolume mikroliter biasanya bervolume 0,0025 mL 25 mikroliter
atau 25 lambda dengan pembagian skala terkecil 0,0005 mL. Biasanya digunakan untuk
menginjeksikan/menyuntikan sampel pada instrumen kromatografi gas.
2. Labu ukur
Labu ukur merupakan alat yang terbuat dari gelas yang sering digunakan untuk membuat suatu
larutan dengan konsentrasi tertentu. Memiliki volume mulai Dari 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL
dan 1000 mL. Biasanya pembuatan larutan dapat dilakukan dengan cara :
a. Menimbang sejumlah zat kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur, ditambahkan sedikit air
suling kemudian dikocok sampai semua zat larut, setelah itu tepatkan dengan dengan air suling
sampai tanda tera. Sebaiknya pada saat ditera dengan air suling untuk menghindari kelebihan air
suling, maka kira-kira 5 mL di bawah tanda tera, tepatkan dengan menggunakan pipit tetes,
setetes demi setetes sampai tepat tanda tera. Larutan yang yang telah ditera umumnya belum
homogen, oleh karena itu perlu dikocok dengan cara ujung labu ukur ditutup terlebih dahulu dengan
penutup botol kemudian leher labu ukur dipegang sampil ibu jari memegang tutup labu ukur,
kemudian botol dibalik posisinya kira-kira 150O, kemudian dikembalikan lagi ke posisi semula,
kemudian dibalik kembali, diulang lagi sampai larutan dinyatakan telah homogen.
b. Pembuatan larutan juga dapat dilakukan dengan cara pengenceran terhadap suatu larutan induk
yang memiliki konsentrasi tertentu. Sejumlah volume dari larutan induk dipipet
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur, setelah itu diencerkan dengan air suling sampai
batas tera.
3. Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia, Jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka di
gambarkan berbentuk kerucut dengan leher sebagai pegangan dan juga dapat digunakan untuk
menyangkutkan (mengkaitkan) sebuah penjepit atau menggunakan stopper.
Cara Menggunakan erlenmeyer ini tidak terlalu sulit, karena fungsinya utamanya hanya untuk
menampung cairan atau bahan kimia cair maka kalian hanya perlu menuang sampel ke dalam gelas
erlenmeyer ini, simpel bukan.
4. Gelas beaker
Gelas piala atau kadang kala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang
digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium.
5. Buret
Buret adalah alat laboratorium yang biasa digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. ... Namun
semua ini tentunya berdasarkan jenis buret yang digunakan. Buret yang kerap dijumpai, memiliki
bentuk tabung kaca panjang disertai garis-garis tanda volume dan stopcock di bagian bawah.
6. Corong pisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi
cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut
dengan densitas berbeda yang takcampur. Corong pemisah yang biasa digunakan dalam laboratorium
terbuat dari kacaborosilikat dan kerannya terbuat dari kaca atau teflon.
7. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 5 mL hingga 1 liter. Gelas
ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan polipropilen yang dilengkapi dengan bagian
bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
8. Kondensor
Kondensor merupakan sebuah alat laboratorium yang mempunyai fungsi untuk mendinginkan cairan
panas atau uap. Selain berfungsi untuk mendinginkan cairan, alat ini dapat difungsikan untuk
mengembunkan uap.
9. Batang pengaduk
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan untuk mencampur
bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan
dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat.
12. Bunsen
Pembakar Bunsen, dinamai dari Robert Bunsen, adalah sebuah peralatan laboratorium umum yang
menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi, dan
pembakaran. Gas yang digunakan dapat berupa gas alam atau bahan bakar gas cair, seperti propana,
butana, atau campuran keduanya.
13. Desikator
Desikator/Exicator adalah panci/wadah yang terbuat dari bahan kaca/gelas yang tersusun berfungsi
menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian. Desikator terdiri dua bagian, pada bagian bawah
terdapat gel silika yang berfungsi sebagai zat penguap uap air dan dibagian atas sebagai tempat
pengering bahan yang diuapkan.