Anda di halaman 1dari 36

TUGAS 5 MANAJEMEN

LABORATORIUM KIMIA
NAMA : FRENALDY BRIAN AMALO
NIM : 2001060017
KELAS : A
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
SEMESTER : 3
SARANA DAN
PRASARANA
LABORATORIUM KIMIA

SOP ALAT-
ALAT-ALAT
ALAT NON
NON LISTRIK
LISTRIK LAB
LAB KIMIA
KIMIA

CARA
FUNGSI ALAT- MEMBERSIK
ALAT NON AN ALAT-
LISTRIK LAB ALAT NON
KIMIA LISTRIK LAB
KIMIA
ALAT-ALAT NON LISTRIK
LABORATORIUM KIMIA

1 2 3 4 5
6

LABU
GELAS CORONG
PIPET TETES LABU UKUR ERLENMEYE BURET
BEAKER PISAH
R

7 8 9 10 11 12

GELAS KONDENSO PIPET BATANG TABUNG


UKUR R VOLUME PENGADUK PIPET UKUR
REAKSI
13 14 15 16 17

LABU
BUNSEN DESIKATOR GELAS ARLOJI KRUS
KJELDAHL

18 19 20 21 22

BOTOL
CORONG CAWAN BOTOL PENETES DAN LABU
BUCHNER PORSELIN PEREAKSI BOTOL IODIUM
TIMBANG
FUNGSI ALAT-ALAT NON
LISTRIK LABORATORIUM

1. Pipet Tetes 2. Labu Ukur


Pipet tetes adalah jenis pipet Labu ukur atau Volumetric
dengan bentuk berupa pipa Flash berfungsi sebagai alat
kecil yang terbuat dari kaca bantu untuk keperluan
atau plastik. Kegunaannya pengenceran larutan sampai
untuk mengambil cairan dengan volume tertentu
dalam jumlah tetesan kecil sebagaimana yang tertera
atau setetes demi setetes. dalam badan labu ukur
3. Labu Erlenmeyer 4. Gelas Beaker
Labu Erlenmeyer adalah salah Gelas beaker berfungsi
satu macam alat laboratorium sebagai gelas penanmpung.
yang berfungsi untuk Gelas beaker tidak
menganalisis kuantitatif secara digunakan untuk mengukur.
volumetric (titrasi). Dalam Skala di gelas ini
proses titrasi alat ini sering mempunyai ruang yan
digunakan untuk menampung gbegitu lebar.
larutan yang nantinya akan
dititrasi.
5.Buret
Buret berfungsi untuk 6. Corong Pisah
keperluan kuantitaitf analisis. Corong pisah berfungsi untuk
Oleh karena itu, alat ini melakukan ekstraksi cair agar
dirancang dengan ketelitian dapat memisahkan komponen
yang sangat tinggi. Buret biasa dalam sebuah campuran
digunakan untuk titrasi yang antara fase pelarut dengan
membutuhkan presisi densitas berbeda yang tidak
tinggi.Tetapi pada keadaan bercampur.
dapat digunakan untuk
mengukur volume suatu
larutan.
8. Kondensor
Kondensor merupakan sebuah
alat laboratorium yang
7. Gelas Ukur mempunyai fungsi untuk
Gelas ukur adalah alat yang mendinginkan cairan panas
berfungsi sebagai pengukur atau uap. Selain berfungsi
volume larutan mulai dari untuk mendinginkan cairan,
urutan 10 sampai 2000 ml. alat ini dapat difungsikan
untuk mengembunkan uap.
9. Pipet Volume
Pipet volume berfungsi 10. Batang Pengaduk
untuk memindahkan cairan Batang pengduk berfungsi
dari satu wadah ke wadah untuk mencampur bahan
yang lain. Dan Biasanya alat kimia dengan cairan untuk
ini juga digunakan untuk keperluan penelitian
memindahkan larutan baku laboratorium.
primer atau sampel pada
proses titrasi.
12. Tabung Reaksi
11. Pipet Ukur Tabung reaksi berfungsi
Pipet ukur berfungsi untuk mereaksikan
untuk mengukur larutan dan memanaskan
volume larutan sampel atau cairan
13. Labu Kjeldahl 14. Bunsen
Berfungsi untuk destruksi Berfungsi untuk untuk
atau digesti protein dan mensterilkan alat atau bahan
dan digunakan sebagai dan untuk untuk memanaskan
labu destilasi pada hasil sampel dan juga
destruksi protein mensterilkan suasana.
15. Desikator 16. Gelas Arloji
Berfungsi untuk Berfungsi untuk menimbag
mendinginkan, zat padat dan menutup
mengeringkan serta labu pada proses
menyimpan bahan pemanasan
18. Corong Buchner
17. Krus Berfungsi untuk untuk
Berfungsi untuk menyaring dengan cepat
membakar atau bahan kasar dengan cairan
menggabungkan zat atau pelarut yang mudah
pada analisis gravimetri menguap.
20. Botol Pereaksi
19. Cawan Porselin
Berfungsi untuk
Berfungsi untuk untuk
menyimpan larutan,
menguapkan cairan
khusunya penyimpanan
pada suhu yang tidak
asam.
terlalu tinggi.
21. Botol Penetes dan Botol
Timbang
Botol penetes berfungsi untuk 22. Labu Iodium
menyimpan dan meneteskan Berfungsi untuk
cairan sedangkan botol mereaksikan zat yang
timbang berfungsi untuk biasanya menghasilkan
menyimpan bahan yang akan iodium
ditimbang terutama untuk
bahan cair
CARA MEMBERSIKAN ALAT2
NONLISTRIK LAB KIMIA
1. Pipet Tetes
Cara membersihkannya adalah tinggal di cuci menggunakan air biasa dan menggunakan sabun . dan
kalau mencuci pertamanya buang larutan yang ada terus cuci biasa dulu,setelah itu baru menggunakan
sabun biar tangan tidak terkena larutan.
2. Labu ukur
Cara membersikan :
 Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengosongkan tabung ukur yang digunakan
sebelumnya.
 Setelah labu ukur kosong, langkah kedua adalah membilas labu menggunakan air bersih.  Anda dapat
membilas dua kali untuk tujuan menghilangkan larutan yang tersisa dalam labu ini.
 Jika sudah dibilas, sekarang saatnya membersihkannya menggunakan sabun.  Mulailah membersihkan
dengan bagian luar.  Karena alat ini panjang, busa sabun tidak dapat mencapai bagian dalam.
 Karena itu, di sini Anda bisa menggunakan bantuan sikat pembersih.  Caranya adalah dengan memasukkan
sikat ke dalam sabun terlebih dahulu.  
 Kemudian masukkan ke bagian dalam labu ini. gosok dengan lembut sampai semua cairan yang
tersisa di dalamnya benar-benar hilang dan bersih.
 Jika Anda masih menemukan aroma larutan, maka bersihkan lagi menggunakan kuas hingga
benar-benar bersih. Setelah itu, bilas lagi menggunakan air bersih. Setelah itu, letakkan labu di
atas kain kering dengan menekuknya.
 Biarkan labu ukur kering sampai 10 menit, setelah kering maka anda bisa menyimpan alat ini dan
jauhkan dari debu.
3. Labu Erlenmeyer
Cara membersihkan:
membersihkan tabung dengan mengelapnya menggunakan tisu kering. Jika kita kesulitan
menjangkau bagian dalamnya, maka di sini kita bisa menggunakan bantuan sikat pencuci tabung
yang didesain khusus untuk membersihkan tabung ini. Cuci bersih menggunakan sabun, jika sudah
silahkan bilas menggunakan air bersih sampai benar-benar bersih dan tidak berbau lagi.
4. Gelas beaker
Cara membersikan: merendam peralatan gelas ini dengan air sabun untuk satu malam. Bersihkan
pipet dan labu ukur menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini mungkin perlu
digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi.
5. Buret
Cara membersihkan:
Cucilah terlebih dahulu buret dengan air bersih.Lalu tambahkan sabun pada proses
pencuciannya.Selanjutnya bilaslah kembali menggunakan air bersih.Jika sudah dilakukan, maka
bilas dengan aquades.Ceklah apakah kran buret tersebut bocor atau tidak.
6. Corong pisah
Cara membersihkan:
Dialirkan dengan air lalu dibersihkan menggunakan sabun kemudian dibilas menggunakan air.
7. Gelas ukur
Cara bersihkan:
merendam peralatan gelas ini dengan air sabun untuk satu malam. Bersihkan pipet dan labu ukur
menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini mungkin perlu digosok dengan kuas.
Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air deionisasi.
8. Kondensor
Cara bersihkan :Gunakan air untuk membersihkan kondensor. Semprot kondensor dengan air untuk
melepaskan kotoran yang menempel. Saat menyemprot, pastikan sirip kondensor tidak ada yang
bengkok.
9. Pipet ukur
Cara bersihkan : Bersihkan pipet menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini
mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air
deionisasi.
10. Pipet volume
Cara bersihkan: Bersihkan pipet menggunakan air sabun bersuhu hangat. {eralatan gelas ini
mungkin perlu digosok dengan kuas. Bilas dengan air keran diikuti oleh 3-4 kali bilasan dengan air
deionisasi.
11. Batang pengaduk
Cara bersihkan : dicuci dengan menggunakan air sabun untuk menghilangkan beberapa zat setelah
itu dibilas dengan air.
12. Tabung reaksi
Cara bersihkan : mengantisipasi air kaapur dan kerak yang melekat pada taabung, pengaduk kaca
dibalut kaapas dibasahi larutan asam lalu dikorokkan ke tabung, setelah bersih baru dibilas dengan
air.
13. Bunsen
Cara bersihkan: tempat spritus apabila kotor dapat digosok dengan larutan detergent kemudian
dikeringkan
14. Gelas arloji
Cara bersihkan : di cuci dengan sabun agar menghilangkan beberapa zat
15. Corong Buchner
Cara bersihkan: membilas terlebih dahulu dengan air kemudian dicuci dengan detergent dan dibilas
dengan air suling
16. Desikator
Cara bersihkan: di cuci dengan sabun agar menghilangkan beberapa zat
18. Krus
Cara bersihkan : di cuci dengan sabun agar menghilangkan beberapa zat setelah itu dibilas dengan
air.
19. Botol pereaksi
Cara bersihkan : gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran,
dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran,
kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersih.
20. Botol penetes
Cara bersihkan : gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran,
dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran,
kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersi
21. Botol timbang
Cara bersihkan : gosok dengan sikat menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran,
dilanjutkan oleh bilasan dengan air deionisasi. Cuci dengan air sabun panas, bilas dengan air keran,
kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi. Pastikan pembilasan harus bersi
22. Labu iodium
Cara bersihkan : membersihkan tabung dengan mengelapnya menggunakan tisu kering. Jika kita
kesulitan menjangkau bagian dalamnya, maka di sini kita bisa menggunakan bantuan sikat pencuci
tabung yang didesain khusus untuk membersihkan tabung ini. Cuci bersih menggunakan sabun, jika
sudah silahkan bilas menggunakan air bersih sampai benar-benar bersih dan tidak berbau lagi.
SOP ALAT2 NON LISTRIK LAB KIMIA

1. Pipet tetes
suatu alat yang terbuat dari gelas yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Untuk dapat mengambil suatu cairan berbahan kimia tidak diperbolehkan mengambilnya dengan cara
menghisap melalui mulut namun harus menggunakan suatu alat yang disebut bulbPipet Terdiri dari
Empat jenis :
a.Pipet Volumetri
Suatu alat yang berfungsi untuk mengambil volume suatu larutan dengan dengan ketelitian yang
tinggi dan digunakan untuk pengukuran yang bersifat kuantitatif. Memiliki volume mulai dari 5 mL,
10 mL, 25 mL, dan 50 mL
b. Pipet ukur
Pipet ukur hampir sama fungsinya dengan pipet volumetri hanya biasanya digunakan untuk hal-hal
yang bersifat kualitatif (tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi). Pipet ukur memiliki skala yang
menunjukkan volume cairan.
c. Pipet Lambda
Digunakan untuk mengambil larutan dalam ukuran anatar 0,001 sampai 2 mL dengan ketentuan
0,001 mL= 1 lambda
d. Pipet Mikroliter
Digunakan untuk contoh yang bervolume mikroliter biasanya bervolume 0,0025 mL 25 mikroliter
atau 25 lambda dengan pembagian skala terkecil 0,0005 mL. Biasanya digunakan untuk
menginjeksikan/menyuntikan sampel pada instrumen kromatografi gas.

2. Labu ukur
Labu ukur merupakan alat yang terbuat dari gelas yang sering digunakan untuk membuat suatu
larutan dengan konsentrasi tertentu. Memiliki volume mulai Dari 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL
dan 1000 mL. Biasanya pembuatan larutan dapat dilakukan dengan cara :
a. Menimbang sejumlah zat kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur, ditambahkan sedikit air
suling kemudian dikocok sampai semua zat larut, setelah itu tepatkan dengan dengan air suling
sampai tanda tera. Sebaiknya pada saat ditera dengan air suling untuk menghindari kelebihan air
suling, maka kira-kira 5 mL di bawah tanda tera, tepatkan dengan menggunakan pipit tetes,
setetes demi setetes sampai tepat tanda tera. Larutan yang yang telah ditera umumnya belum
homogen, oleh karena itu perlu dikocok dengan cara ujung labu ukur ditutup terlebih dahulu dengan
penutup botol kemudian leher labu ukur dipegang sampil ibu jari memegang tutup labu ukur,
kemudian botol dibalik posisinya kira-kira 150O, kemudian dikembalikan lagi ke posisi semula,
kemudian dibalik kembali, diulang lagi sampai larutan dinyatakan telah homogen.
b. Pembuatan larutan juga dapat dilakukan dengan cara pengenceran terhadap suatu larutan induk
yang memiliki konsentrasi tertentu. Sejumlah volume dari larutan induk dipipet
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur, setelah itu diencerkan dengan air suling sampai
batas tera.
3. Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah wadah untuk bahan kimia, Jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya maka di
gambarkan berbentuk kerucut dengan leher sebagai pegangan dan juga dapat digunakan untuk
menyangkutkan (mengkaitkan) sebuah penjepit atau menggunakan stopper.
Cara Menggunakan erlenmeyer ini tidak terlalu sulit, karena fungsinya utamanya hanya untuk
menampung cairan atau bahan kimia cair maka kalian hanya perlu menuang sampel ke dalam gelas
erlenmeyer ini, simpel bukan.

4. Gelas beaker
Gelas piala atau kadang kala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang
digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium.
5. Buret
Buret adalah alat laboratorium yang biasa digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. ... Namun
semua ini tentunya berdasarkan jenis buret yang digunakan. Buret yang kerap dijumpai, memiliki
bentuk tabung kaca panjang disertai garis-garis tanda volume dan stopcock di bagian bawah.

6. Corong pisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi
cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut
dengan densitas berbeda yang takcampur. Corong pemisah yang biasa digunakan dalam laboratorium
terbuat dari kacaborosilikat dan kerannya terbuat dari kaca atau teflon.
7. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 5 mL hingga 1 liter. Gelas
ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan polipropilen yang dilengkapi dengan bagian
bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.

8. Kondensor
Kondensor merupakan sebuah alat laboratorium yang mempunyai fungsi untuk mendinginkan cairan
panas atau uap. Selain berfungsi untuk mendinginkan cairan, alat ini dapat difungsikan untuk
mengembunkan uap.
9. Batang pengaduk
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan untuk mencampur
bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan
dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat.

10. Tabung reaksi


Tabung reaksi, adalah peralatan gelas yang umum ada di laboratorium berbentuk tabung sebesar
kira-kira jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di bagian atasnya,
biasanya alasnya berbentuk huruf-U. Tabung reaksi besar khusus untuk mendidihkan cairan disebut
labu didih.
11. Labu kjeldahl
Labu Kjeldahl adalah perangkat laboratorium berbentuk seperti labu yang bagian bawahnya
berbentuk bulat sehingga labu Kjeldahl tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Pada analisa protein
( destruksi ), sampel yang akan diuji dimasukkan kedalam labu Kjeldahl secukupnya.

12. Bunsen
Pembakar Bunsen, dinamai dari Robert Bunsen, adalah sebuah peralatan laboratorium umum yang
menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi, dan
pembakaran. Gas yang digunakan dapat berupa gas alam atau bahan bakar gas cair, seperti propana,
butana, atau campuran keduanya.
13. Desikator
Desikator/Exicator adalah panci/wadah yang terbuat dari bahan kaca/gelas yang tersusun berfungsi
menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian. Desikator terdiri dua bagian, pada bagian bawah
terdapat gel silika yang berfungsi sebagai zat penguap uap air dan dibagian atas sebagai tempat
pengering bahan yang diuapkan.

14. Gelas arloji


Kaca arloji/gelas arloji berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di
antaranya: penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan), sebagai tempat
untuk mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai tempat benda yang tengah berada dalam
proses pengamatan dan sebagai .
15. Krus
Krus adalah sebuah peralatan laboratorium yang berbentuk seperti cawan yang digunakan untuk
menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat
tinggi. Krus tersedia dalam berbagai ukuran.

16. Corong Buchner


orong Buchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan
pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan.
17. Cawan porselin
Cawan porselin atau Cawan penguap adalah sebuah instrumen peralatan laboratorium yang
digunakan sebagai wadah atau tempat penguapan bahan dari bahan yang tidak mudah menguap,
seperti garam dapur, gula dan sejenisnya. Cawan ini terbuat dari keramik atau porselen dan biasanya
digunakan dalam proses pemisahan campuran atau kristalisasi

18. Botol pereaksi


Botol pereaksi atau botol reagen merupakan suatu wadah yang terbuat dari kaca maupun plastik dan
berfungsi sebagai media penyimpanan reagen atau bahan kimia.Penggunaan botol reagen ini dapat
melindungi isi botol yakni reagen kimia dari lingkungan luar yang dapat merusak ataupun
mengkontaminasi bahan kimia tersebut. Botol pereaksi dapat digunakan untuk menyimpan bahan
kimia yang memiliki fasa cair ataupun padatan serbuk.
19. Botol penetes
Botol tetes merupakan alat gelas yang paling sering digunakan dalam praktikum laboratorium kimia
analis. Botol ini terbuat dari gelas dan ada juga yang terbuat dari plastik yang tahan bahan kimia.
Botol ini dilengkapi dengan penutup yang biasanya terbuat dari polietileh dan dilengkapi pula
dengan alat tetes.

20. Botol timbang


Botol timbang berfungsi untuk menentukan kadar air suatu zat. Selain itu digunakan untuk
menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair yang bersifat higroskopis.
21. Labu Iodium
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat gelas laboratorium yang
terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan natrium oksida.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai