Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azizah Nila Sari

Nim : 20010300010
Prodi : D3 Farmasi Reguler Khusus 2020

Tugas Pengenalan Alat

Jenis-jenis sendok dan perbedaan nya

1. Spatula Logam
Spatula logam terbuat dari bahan stainless steel, sehingga bersifat anti
karat.
Fungsi : Digunakan untuk pengambilan objek sangat kecil yang sudah
melalui proses pengirisan dan disiapkan untuk diamati pada mikroskop.
2. Sendok Tanduk
Sendok yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Dibuat secara manual
dengan tangan tanpa mesin.
Fungsi : Digunakan untuk mengambil sediaan padat seperti : tablet, serbuk,
dan kapsul.
3. Kawat Nikrom
Kawat yang terbuat dari paduan logam nikel dan juga krom yang
membuatnya memiliki nama nikrom.
Fungsi : Digunakan untuk membantu proses uji nyala tersebut tanpa
mempengaruhi hasil warna nyala api yang dihasilkan dari bahan uji itu
sendiri dan juga sebagai elemen pemanas.
4. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca pejal, dengan dengan ukuran hampir
sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat. Seperti kebanyakan peralatan gelas laboratorium lainnya, batang
pengaduk terbuat dari borosilikat (umum dikenal sebagai pyrex).
Fungsi : Digunakan untuk mengaduk dan mencampur bahan dalam suatu
cawan porselen, beakerglass, dan bejana infus.
5. Sendok Porselen
Sendok porselen terbuat dari porselen atau keramik.
Fungsi : Digunakan untuk mengambil bahan serbuk, cair, atau semi padat
yang bersifat oksidator dan korosif.
Alat-alat laboratorium

1. Mortir dan Stamper


Fungsi : Digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan
kimia.
Cara Kerja :
a. Mulut dari mortir senantiasa mengarah ke kiri, maksudnya agar ketika
stamper dibersihkan stamper senantiasa tetap pada mulut mortir.
b. Stamper dipegang seperti memegang pulpen.
c. Stamper diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
2. Cawan Porselen
Fungsi : Digunakan untuk menguapkan zat cair tau pelarut dari sampel yang
tidak dikehendaki.
Cara Kerja : Larutan yang akan dikristalisasi dimasukkan ke dalam cawan
porselen kemudian dipanaskan diatas Bunsen yang telah diberi kawat kasa
dan diberi penyangga kaki tiga.
3. Botol Semprot
Fungsi : Digunakan untuk memasukan cairan ke dalam tempat yang sempit
mulutnya. Mis; (buret, labu ukur, botol).
Cara Kerja : Masukkan aquadest ke dalam botol semprot, lalu tekan badan
botol lalu semprotkan.
4. Plat Tetes
Fungsi : Digunakan untuk tempat penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan.
Cara Kerja : Letakkan kertas lakmus merah atau biru yang sudah dipotong
kecil, lalu teteskan larutan yang akan diperiksa sifat asam atau basa nya.
5. Penjepit
Fungsi : Digunakan untuk memegang cawan atau tabung reaksi.
Cara Kerja : Pegang bagian pegangan pada penjepit, lalu arahkan pada
bagian titik beban ke cawan uap. Lalu jepit cawan uap supaya tidak terlepas
dari penjepit. Angkat dan pindahkan ke tempat yang diinginkan.
6. Corong
Fungsi : Digunakan untuk membantu pada saat memasukkan cairan ke
dalam suatu wadah yang mulutnya sempit, seperti botol, labu ukur, buret,
dan lain – lain.
7. Erlenmeyer
Fungsi : Digunakan sebagai peralatan untuk teknik volumetri atau titrasi yaitu
sebagai wadah bahan atau larutan yang akan dititrasi.
Cara Kerja : Larutan yang akan dipanaskan diukur dalam jumlah tertentu
kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
8. Beaker Glass atau Gelas Kimia
Fungsi : Digunakan untuk mengambil, menyimpan sementara pereaksi,
melarutkan reagen secara kasar dan untuk memindahkan larutan.
Cara Kerja : Bersihkan gelas dengan aquadest sebanyak tiga kali, kemudian
masukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kasa asbes
9. Kaca Arloji
Fungsi : Digunakan sebagai wadah menimbang zat – zatyang berberbentuk
kristal. Dapat juga digunakan untuk menutup cairan dalam wadah, baik
erlenmeyer ataupun gelas kimia dengan ukuran yang disesuaikan.
Cara Kerja : Simpan zat atau bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca
arloji lalu timbang.
10. Labu Ukur
Fungsi : Digunakan untuk membuat larutan dengan volume tertentu yang
memerlukan ketelitian, untuk pengenceran atau melarutkan padatan dalam
pembuatan larutan standar pada analisa volumetri, spektrofotometri, atau
keperluan lainnya.
Cara Kerja : Dibersihkan kemudian dikalibrasi, kemudian dikeringkan
dengan lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau
masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada
dinding diatas batas atas.
11. Gelas Ukur
Fungsi : Digunakan untuk mengukur suatu larutan.
Cara Kerja : Bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu
masukkan larutan kimia ke dalam nya dengan pipet sebanyak 10ml.
12. Buret
Fungsi : Digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.
Cara Kerja : Masukkan zat yang akan ditritasi, kemudian tempelkan buret
pada statif. Buka kran yang ada pada buret dengan perlahan.
13. Karet Hisap / Bola Hisap
Fungsi : Digunakan untuk menghisap cairan dari bejana ke dalam pipet.
Cara Kerja : Kempeskan katup yang bersimbol A (aspirate). Sedot cairan ke
atas, dengan menekan bagian atas S (suction). Kemudian tekan katup E
untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
14. Pipet Volume / Pipet Gondok
Fungsi : Digunakan untuk memindahkan secara tepat suatu volume tertentu
saja, sesuai kapasitas alat.
15. Tabung Reaksi
Fungsi : Digunakan untuk mereaksikan zat – zat kimia dalam jumlah sedikit.
Tabung ini dapat dipanaskan.
Cara Kerja : Dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aquadest
setelah itu di bersihkan dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang
akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
16. Bunsen
Fungsi : Digunakan untuk memanaskan larutan dan dapat untuk sterilisasi
dalam suatu proses.
17. Rak Tabung Reaksi
Fungsi : Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi kosong ataupun berisi
cairan.
Cara Kerja : Simpan lah tabung reaksi pada lubang-lubang yang tersedia
pada rak tabung reaksi.
18. Timbangan atau Neraca
Fungsi : Digunakan untuk mendapatkan berat suatu sampel.
19. Ph Meter
Fungsi : Digunakan untuk mengukur keasaman suatu larutan. Alat ini
dilengkapi dengan elektroda gelas.
20. Ph Meter Stick / Portable
Fungsi : Digunakan untuk mengukur keasaman suatu larutan secara
portable dan digital.
21. Oven
Fungsi : Digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-
zat kimia maupun pelarut organik.
22. Water Bath (Penangas Air)
Fungsi : Digunakan untuk menciptakan suhu yang konstan, menginkubasi
pada analisis mikrobiologi.
23. Desikator
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan sampel yang harus bebas air dan
mengeringkan dan mendinginkan sampel yang akan digunakan untuk uji
kadar air
24. Hotplate
Fungsi : Digunakan untuk memanaskan larutan yang mudah terbakar atau
untuk menghomogenkan larutan.
25. Kasa Asbes / Kawat Kasa
Fungsi : Digunakan untuk perata panas sekaligus alas wadah yang
dipanaskan.
Cara Kerja : Simpan kawat kasa diatas pemanas, lalu simpan tabung reaksi
diatas kawat kasa tersebut.
26. Kaki Tiga
Fungsi : Dgunakan untuk penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses
pemanasan.
27. Pipet Ukur
Fungsi : Digunakan untuk memindahkan cairan atau larutan ke dalam wadah
dalam berbagai ukuran volume dan skala terbesar adalah 50ml.
28. Pipet Tetes
Fungsi : Digunakan untuk mengambil volume suatu larutan.
29. Pipet Pump
Fungsi : Digunakan untuk membantu pipet ukur dalam menyedot cairan,
kemudian cairan yang telah diukur dipindahkan ke wadah lainnya.
30. Kertas Saring
Fungsi : Digunakan untuk memisahkan partikel suspensi dari cairan, untuk
memisahkan antara zat terlarut dari zat padat, untuk mengeringkan padatan
di desikator.

Anda mungkin juga menyukai