Anda di halaman 1dari 35

Pengertian Laboratorium

Pengertian Laboratorium atau disingkat lab yaitu


tempat kita melakukan riset, eksperimen dan kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan Ilmu Sains.
Laboratorium umumya dibuat agar kita bisa
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan lancar.
Laboratorium ilmiah dibedakan berdasarkan ilmunya,
contoh laboratorium fisika, laboratorium biologi,
laboratorium kimia, laboratorium komputer, dan
laboratorium bahasa, dll. Selain itu, kita
membutuhkan peralatan yang ada di dalam
Laboratorium untuk menunjang kegitan kita di lab
atau yang disebut peralatan laboratorium.

Pengertian Alat Laboratorium

Pengertian Alat adalah suatu benda yang kita gunakan


dalam suatu kegiatan. Hal yang harus diperhatikan
adalah kebersihan dari alat yang digunakan, sementara
alat laboratorium adalah alata yang digunakan untuk
menunjang kegiatan di laboratorium.

Alat laboratorium umumya terbagi dalam beberapa


jenis seperti : alat glassware(gelas), alat titrasi, alat
mikrobiologi, dll. Alat laboratorium perlu pemahaman
fungsi dan cara kerjanya serta  harus dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum/kegiatan
lainnya di laboratorium.

Berikut aaadalah alat – alat laboratorium yang telah


kami rangkumkan fungsinya untuk Anda.
1. Erlenmeyer

Advertisements
REPORT THIS AD

Fungsi tabung erlenmeyer adalah untuk :

 Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,


 Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
 Meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,
 Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
 Tempat untuk melakukan titrasi bahan
 Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi
dengan pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat
ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.
 Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi
dengan pengocokkan lemah hingga sedang.
2. Labu destilasi

Fungsi  Labu destilasi adalah untuk :

 Destilasi sederhana – digunakan untuk memisahkan


zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan
zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari
destilasi ini tidak benar-benar murni.
 Destilasi bertingkat – digunakan untuk komponen
yang memiliki titik didih
yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi
sederhana. Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi
sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
 Destilasi uap – digunakan pada campuran senyawa-
senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C
atau lebih Selain itu destilasi uap dapat digunakan
untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
 Destilasi vakum – digunakan jika senyawa yang ingin
didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat
terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.
 Destilasi azeotrop – Digunakan dalam memisahkan
campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih
komponen yang sulit di pisahkan karena komponen-
komponennya memiliki titik didih yang konstan).
Dalam proses destilasinya digunakan senyawa lain
yang dapat memecah ikatan azeotrop.
 Destilasi kering – digunakan untuk memanaskan
material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya.

3. Gelas beaker

Fungsi  Gelas beaker adalah untuk :


 Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak

membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.


 Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat
larutan.
 Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot

plate, khusus untuk beker glass yang terbuat dari kaca


borosilat
 Gelas Beaker biasa digunakan untuk tempat
mencampur, memanaskan cairan, mereaksikan bahan,
dan membawa sampel cair atau padat.
 Gelas beaker juga digunakan untuk menampung cairan
titrasi dan filtrat hasil penyaring

4. Corong gelas

Fungsi Corong gelas adalah untuk

 Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan


larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi
pemasukkan sampel bahan kecil.
 Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu
sebagai tempat meletakkan kertas saring
 Corong digunakan untuk memasukan atau memindah
larutan air satu tempat ke tempat lain dan digunakan
pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas
saring pada bagian atas.
 Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
5. Corong bucher

Fungsi corong gelas adalah untuk menyaring larutan


dengan dengan bantuan pompa vakum.

6. Buret
Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan.

7. Corong Pisah

Fungsi corong pisah adalah untuk memisahkan dua


larutan yang tidak bercampur karena adanya
perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan
pada proses ekstraksi.
8. Labu ukur leher panjang

Fungsi Labu ukur leher panjang adalah untuk


membuat dan atau mengencerkan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.
9. Gelas ukur

Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume


larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi
gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur
volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi
dilakukan menggunakan pipet volume.
10. Kondensor

Untuk destilasi larutan.


Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas
tempat air keluar.

11. Filler (karet pengisap)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.


Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet
pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
12. Pipet Ukur

Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet volume atau pipet gondok atau


volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume


tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
pada bagian yang menggembung.
 
14. Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan


jumlah kecil.

15. Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan


direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.
16. Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.


17. Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk


padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat
yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan
logam dapat digunakan spatula logam.

18. Kawat Nikrom

untuk uji nyala dari beberapa zat.

19. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan


digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
20. Desikator 

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air


dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal
dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator
vakum.

21. Indikator universal

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.


Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan
di cocokan warna yang ada pada kotak kertas
universal.

22. Gelas arloji

  
 Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap
suatu bahan kimia
 Untuk menimbang bahan-bahan kimia
 Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

23. Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam


kondisi panas.
 
24. Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:


• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi.

25. Ring 

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses


pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses
penyaringan.
26. Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat


pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

27. Kaca mata pengaman

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan


iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam,
serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
28. Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

29. Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan


untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
30. Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan


yang mudah terbakar.

31. Oven 

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan


digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan
basah.
32. Tanur 

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000


°C.

33. Inkubator 

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada


pengujian secara mikrobiologi.
34. Rotavapor

Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk


memisahkan pelarut n-heksana yang digunakan untuk
megektraksi minyak dari suatu bahan.

35. Cawan petri

digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu


berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan
yang lebih besar merupakan tutupnya
36. PH meter

Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat.

37. Multimeter 

Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya


untuk mengukur kuat arus yang dihasilkan dari reaksi redoks
dalam sel galvani.
38. Ozon Generator

Untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan


dasar oksigen (O2) murni

39. Lup

Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati


kenaikan atau penurunan suhu pada termometer terutama
termometer raksa yang tidak berwarna.
40. Botol reagen atau botol pereaksi

Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau


sering juga di gunakan untuk menyimpan indikator asam
basa seperti fenolftalin.

41. Kertas saring

Untuk menyaring larutan.


42. Kaki tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

43. Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada


waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen
44. Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat


melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung
reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan
tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi
demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.

45. Penjepit

Untuk menjepit tabung reaksi.


46. Stirer 

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-


batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

47. Mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.


48. Krusibel 

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk


memanaskan logam-logam.

49. Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari


suatu bahan yang tidak mudah menguap.
50. Botol semprot

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau


membilas alat-alat dan bahan

51. Plat tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil


52. Lemari asam

Menyimpan larutan yang bersifat asam

53. Naraca analitic


Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih
tinggi dari neraca timbangan.

54. Centrifuge 

Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

55. Desikato/Eksikator 

Fungsi Desiaktor adalah untuk mengeringkan kadar air pada


zat/objek
56. Mikropipet 

Fungsi Mikropipet adalah untuk memindahkan cairan


dengan volume yang sangat kecil

57. Piknometer

Fungsi Piknometer adalah untuk mengukur nilai massa jenis


atau densitas fluida.
58. Mikroskop

Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda


renik yang terlihat sangat kecil sehingga terlihat lebih besar
dari aslinya
59. Neraca atau timbangan

Neraca atau timbangan berfungsi


untuk pengukuran massa suatu benda

60. Gold meter

Gold meter berfungsi untuk :


 Memeriksa kadar emas pada suatu objek

 membedakan emas dengan bahan campuran lainnya

 menimbang massa emas

Anda mungkin juga menyukai